Jumat, 15 Oktober 2021

Sekolah dan Keluarga sebagai Tempat Melatih Disiplin

Bahan Alkitab: 

Yosua 24:14-28

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" 24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain! 24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui, 24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."

24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu. 24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."

24:21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah." 24:22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!" 24:23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel." 24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."

24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem. 24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN. 24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu." 24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.

 

A. Pengantar 

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya. ”Om beli bunga Om.”

”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.

”Satu saja Om, kan bunganya dapat untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasyikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.

”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya.

”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana.

Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak boleh menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasilnya tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu. 

Belajar dari cerita inspiratif di atas, nilai-nilai luhur yang nampak adalah kerja keras dan disiplin tidak mengenal usia, semua orang membutuhkan disiplin diri dan kerja keras untuk mencapai hidup yang baik. Bukan hanya disiplin dan kerja keras tetapi juga pembentukan nilai-nilai moral di dalam diri seseorang. Disiplin berkaitan dengan moral, hanya orang yang menerapkan moralitas dalam hidupnya yang mampu menghargai dan mewujudkan disiplin dalam hidupnya. Gadis kecil yang ada dalam cerita tersebut memberi contoh betapa ia menerapkan disiplin hidup dengan bekerja keras. Meskipun memang anak-anak dilarang bekerja tetapi di banyak tempat karena kemiskinan orang tua maka anak-anak ikut bekerja mencari nafkah.

disiplin
 

B. Memahami Disiplin 

Ketika kamu mendaftar di sekolahmu, ada aturan-aturan yang diberikan pada kamu yang harus kamu terima dan taati jika mau bersekolah di sekolah tersebut. Coba ingat kembali Tata Tertib Pelajar yang pernah kamu terima dari sekolah. 

Sekarang, buatlah jadwal harian seluruh kegiatanmu! Kemudian periksalah apakah kamu telah memanfaatkan waktumu dengan baik.  Apakah kamu memiliki kesadaran untuk melaksanakan disiplin di rumah dan sekolah?

 

Contoh Jadwal Harian

No

Jam

 Kegiatan

01

05.00

 Bangun tidur

02

05.00 – 05.15

 Mandi pagi

03

05.15 – 05.30

 Pakaian

04

05.30 – 05.55

 Sarapan pagi

05

05.55 – 06.00

 Berdoa, siap berangkat ke sekolah

06

07.00 – 13.00

 Belajar di sekolah

07

13.00 - 13.30

 Berangkat dari sekolah menuju ke rumah. Tiba di rumah dan makan siang

08

13.30 - 15.30

 Istirahat  siang

09

15.30 - 16.30

 Mandi sore dan bermain

10

16.30 – 18.30

 Belajar, les

11

18.30 - 19.00

 Nonton TV atau bermain

12

19.00 - 19.30

 Makan malam

13

19.30 - 20.30

 Belajar untuk pelajaran besok jika ada waktu tersisa dapat  nonton TV

14

20.30

 Doa malam dan tidur


Jadwal ini hanya contoh, kamu dapat membuat jadwal yang sesuai dengan kondisimu, terutama jika kamu tinggal di kota besar seperti Jakarta, Bandung tentu jarak tempuh tidak dapat secepat di daerah mengingat kemacetan dan lain-lain.

 

Contoh  Tabel Aktivitas di Sekolah

No

Hari, tanggal

 Kegiatan

01

Jumat, 3 Desember 2021

 Penilaian Akhir Semester PAK

02

Sabtu, 18 Desember 2021

 Penerimaan Raport Kelas 7 semester 1

03

Senin, 3 Januari 2022

 Masuk sekolah hari pertama semester 2


Daftar di atas hanya contoh saja, kamu dapat menulis yang sesuai dengan kondisimu. Misalnya, dalam satu hari dapat saja kamu terlambat tiba di sekolah juga terlambat mengumpulkan tugas. Dua buah tabel yang kamu buat dapat menjadi indikator atau pertanda apakah kamu peserta didik yang memiliki kesadaran akan pentingnya disiplin atau tidak. Guru akan membimbingmu untuk melihat cermin dirimu melalui dua tabel tersebut. Setelah melihat cermin dirimu, kamu dapat membuat langkah-langkah rencana perubahan diri dalam kaitannya dengan disiplin, baik di rumah maupun di sekolah. Melalui aktivitas ini, nampak apakah kamu memandang disiplin sebagai hal yang penting ataukah tidak?

 

C. Apakah Disiplin Mempengaruhi Kehidupan Remaja 

Banyak orang suka menunda-nunda pekerjaan yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan segera. Misalnya, kamu tidak tertib belajar, kalau ada ulangan tiba-tiba kamu pasti panik dan nilaimu jelek. Ada pekerjaan rumah ataupun tugas yang diberikan guru tidak kamu kerjakan segera tetapi selalu ditunda-tunda. Ketika waktu untuk mengumpulkannya tinggal 1 hari, barulah kamu mengerjakannya. Apa akibatnya? Pekerjaanmu tidak maksimal dan nilai yang kamu peroleh juga mungkin tidak terlalu baik. Jika kamu mengerjakannya jauh-jauh hari, tentu masih tersisa banyak waktu untuk memeriksa lagi dan menyempurnakannya.  

Ada juga orang yang meremehkan berbagai peraturan, padahal peraturan yang dibuat bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan kelancaran dalam berbagai proses kehidupan. Untuk sekolah, peraturan dan tata tertib yang dibuat bertujuan mewujudkan kelancaran dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya bermuara pada kepentingan peserta didik. Ada juga orang yang meremehkan berbagai peraturan, padahal peraturan yang dibuat bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan kelancaran dalam berbagai proses kehidupan. Untuk sekolah, peraturan dan tata tertib yang dibuat bertujuan mewujudkan kelancaran dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya bermuara pada kepentingan peserta didik. 

Berbagai pelanggaran terhadap aturan dan tata tertib sering kita saksikan. Misalnya mengenai rambu-rambu lalu lintas dan berbagai aturannya, orang taat pada aturan lalu lintas ketika ada polisi di depannya, jika tidak maka mereka akan melanggarnya. Ada juga peserta didik SMP yang belum cukup usia untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi tetapi sudah mengendarai sepeda motor. Pelanggaran lainnya, peserta didik akan bersikap tenang, teratur dan tertib jika ada guru di hadapan mereka, jika tidak maka kelas dan sekolah berubah menjadi seperti pasar yang hiruk-pikuk.  Menurut pendapat kamu, apakah remaja SMP dapat bersikap disiplin tanpa harus dipaksa ataupun diancam ? 

Berbagai aturan dan disiplin yang dibuat itu ada manfaatnya dan bertujuan untuk menjaga ketertiban bersama dalam masyarakat maupun lembaga seperti keluarga, sekolah juga gereja. Di mana-mana selalu ada aturan-aturan yang dibuat baik tertulis maupun tidak yang diharapkan ditaati oleh semua orang. Misalnya, di berbagai sekolah, setelah lonceng masuk berbunyi maka pintu gerbang sekolah akan ditutup. Tiap peserta didik yang datang terlambat akan dikenai sanksi. Jika tidak melaksanakan tugas piket di sekolah, juga akan dikenai sanksi. 

Di gereja sebelum kebaktian mulai, di layar akan ada pengumuman supaya telepon genggam  dimatikan karena mengganggu jalannya ibadah. Begitu pula di sekolah, ada aturan selama jam pelajaran telepon genggam  dimatikan. Meskipun sudah ada aturan seperti itu, masih saja ada orang yang membuka dan menggunakan  telepon genggam  pada waktu kebaktian sedang berlangsung di gereja ataupun ketika jam pelajaran di sekolah. Apakah kamu juga pernah melakukannya?


Pemahaman Alkitab dari Kitab Yosua 24:14-28

Yosua adalah pemimpin komunitas bangsa Israel sekaligus pemimpin spiritual. Ia membuktikan diri sebagai pemimpin yang konsisten dan taat pada aturan dalam komunitasnya juga aturan dalam ibadah. Ia juga taat dan setia pada Tuhan Allah yang memimpin Israel keluar dari tanah Kanaan. Yosua melihat bahwa orang Israel mulai tidak konsisten atau tidak teguh pada pendirian mereka untuk beribadah hanya kepada Allah saja. Mereka beribadah kepada dewa orang Kanaan, karena itu Yosua minta mereka menentukan pilihan, kepada siapa mereka akan beribadah. Yosua tidak hanya memberikan mereka pilihan, tapi ia juga menentukan pilihannya yang konsisten dan teguh. Ia dan keluarganya hanya taat dan beribadah kepada Allah saja. Disiplin dalam beribadah berpengaruh pada seluruh kehidupan. Ketaatan Yosua membawa hasil yang positif, akhirnya bangsa Israel menyadari kesalahannya dan mereka kembali beribadah hanya pada Allah saja.

 

D. Penutup

Disiplin merupakan sikap hidup yang harus dijadikan sebagai kebiasaan hidup dan  bukan hanya menyangkut ketaatan. Jika dijadikan pembiasaan hidup, maka akan dilakukan secara konsisten kapan dan dimana pun kamu berada, entah di sekolah, di rumah, di gereja maupun dalam masyarakat. Sekolah dan keluarga adalah dua lembaga yang lebih berperan dalam menumbuhkan dan membangun disiplin dalam dirimu. Semua lembaga pendidikan meletakkan disiplin sebagai hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Demikian pula keluarga di rumah, salah satu aspek penting yang turut menentukan kedamaian dalam keluarga adalah disiplin semua anggota keluarga. Di rumah, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan dijalankan oleh semua anggotanya supaya kehidupan berjalan dengan baik. Misalnya, tiap anggota keluarga jika pergi harus pamit pada yang lain, apalagi anakanak dan remaja, keberadaan mereka harus dalam pengawasan orang dewasa. Disiplin turut membentuk karakter seseorang menjadi manusia yang bertanggung jawab.

Referensi:

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Gambar Disiplin dari https://perguruan-ekaprasetya.sch.id/2021/07/02/disiplin-di-sekolah/

Baca juga:

PAK Kelas 7 Semester 2

01

Kerendahan Hati

02

Solider Terhadap Teman dan Sahabat

03

Membangun Solidaritas Sosial Menurut Ajaran Yesus

04

Membangun Solidaritas  di Tengah Masyarakat  Majemuk

05

Hati Nurani Memilih yang Benar

06

Sekolah dan Keluarga sebagai Tempat Melatih Disiplin

07

Remaja Kristen yang Disiplin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar