Kamis, 25 Mei 2023

Bab 1 Gereja Wujud Karya Allah yang Membawa Perubahan

Joshua

Bahan Alkitab

1. Yosua 24:23-28

24:23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel." 24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan." 24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan  peraturan bagi mereka di Sikhem. 24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN. 24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu." 24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.

Penjelasan Yosua 24:23-28

Yosua menceritakan kisah perjalanan Bangsa Israel dan Allah senantiasa menyertai mereka, dalam kondisi apa-pun penyertaan Allah selalu nyata dalam setiap peristiwa yang dialami bangsa Israel. Kesetiaan Allah telah dinyatakan kepada bangsa Israel, meskipun bangsa itu sering tidak setia kepada Allah, akan tetap Allah yang berfirman, Dia juga yang akan menggenapi firman-Nya. Kesetiaan Allah tidak bergantung kepada kesetiaan manusia. Manusia sering mengalami perubahan, namun Allah tidak pernah berubah atas apa yang telah dijanjikan-Nya. Allah telah menunjukkan kesetiaan-Nya kepada manusia. Mari, memiiliki kesetiaan beribadah kepada Allah. 

2. Yesaya 43:19-20

43:19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. 43:20 Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. 

Penjelasan Yesaya 43:19-20

Dalam kitab Yesaya 43:19-20, Allah berfirman melalui Nabi Yesaya, bahwa Allah sendiri akan memulihkan Umat-Nya yang saat itu sedang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan sangat menderita di Pembuangan di Babel. Ini janji Allah untuk dapat memberi jalan dan menuntun bangsa Israel menuju negeri mereka dengan selamat. Padang gurun dan padang belantara yang kering akan memancarkan air, daerah yang gersang akan kembali berbunga. Allah yang berjanji, pasti akan menggenapi-Nya. Allah yang akan membawa kembali Umat pilihan-Nya ke Yerusalem. 

3. Mazmur 150:1-6

150:1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! 150:2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! 150:3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! 150:4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! 150:5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! 150:6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! 

Penjelasan Mazmur 150:1-6

Pemazmur menyampaikan bahwa manusia memuji Allah yang kudus dengan berbagai alat musik serta dengan tari-tarian, untuk menyatakan kebesaran dan kehebatan Allah bahkan seruan untuk semua yang bernapas memuji Tuhan. Hal ini telah dinyatakan di zaman para nabi dan berlangsung secara terus–menerus di setiap peribadahan yang dilakukan orang percaya. Tidak ada pengecualian/pemilihan pemakaian alat musik tertentu, oleh karena itu pemakaian alat musik dalam peribahan orang percaya tidak perlu dipertentangkan, apakah itu alat musik tradisional, yang berasal dari berbagai daerah atau budaya, yang paling utama adalah semuanya tertuju hanya untuk menyembah Allah dan memuliakan Allah.

Kalau pada zaman para nabi berbagai alat musik telah dipakai untuk menyembah Allah, bagaimana dengan kita saat ini, ketika zaman semakin maju, kompetensi yang dimiliki manusia semakin meningkat dalam memainkan berbagai alat musik, berbagai tempat belajar tentang pemakaian alat musik semakin mendunia, para remaja yang begitu gemar dengan musik, alangkah indahnya jika semuanya ini dimanfaatkan untuk memuji Tuhan, dan dalam hal ini perlu melibatkan remaja dalam ibadah di gereja khususnya dalam hal bermain musik.

Gereja perlu melibatkan remaja, mereka diberi kesempatan mengembangkan talenta yang dimilikinya dalam hal bermain musik, jangan sampai remaja Kristen pandai bermain musik untuk hal yang duniawi karena gereja kurang memberi kesempatan bagi mereka bermain musik di gereja. Kiranya hal ini menjadi perhatian kita bersama khususnya para pelayan Tuhan di gereja kita masing-masing. Mari kita libatkan anak-anak kita untuk melayani Tuhan melalui alat musik dan banyak potensi yang mereka miliki yang perlu dikembangkan, dilatih, dibimbing didalam gereja hingga mereka kelak menjadi generasi penerus kepemimpinan di gereja sesuai dengan talentanya masing-masing. 

4. Kisah Para Rasul 2:17-19

2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. 2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. 2:19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 

Penjelasan Kisah Para Rasul 2:17-19

Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta dan semua yang hadir pada saat ini dipenuhi Roh Kudus dan mereka bisa berbahasa lain seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka masing-masing. Hal ini merupakan penggenapan Firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan nabi Yoel. Pengalaman yang sangat istimewa terjadi pada orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Roh Allah / Roh Kudus dicurahkan kepada semua orang tanpa ada perbedaan, baik usia, laki-laki atau perempuan dan kepada segala bangsa yang hadir pada saat itu tanpa kecuali. Inilah sejarah umat manusia atau pengikut Yesus itu mengalami suatu perubahan baru dalam hubungannya dengan Tuhan, dimana semuanya dicurahkan Roh yang sama dari sumber yang sama, yaitu dari Allah sendiri, tanpa memandang kelas, status sosial, umur dan suku.

Hal seperti ini juga bisa menjadi pengalaman bagi setiap pengikut Kristus, bahwa di dalam dirinya ada Roh Allah yang berkuasa dan tinggal dalam hatinya, oleh karena itu setiap orang percaya sudah seharusnya menunjukkan kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus, berperilaku, bertutur kata, bersikap dan berpikir sebagai orang yang dipimpin oleh Roh Allah. Melalui kehidupan yang seperti itulah, kita menjadi saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini hingga mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita yang di surga. Hiduplah sebagai orang yang dipimpin Roh Kudus. 

5. Kitab 1 Petrus 2:9-10

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. 

Penjelasan Kitab 1 Petrus 2: 9- 10

Petrus menyampaikan kepada orang yang percaya kepada Yesus Kristus, bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan, umat milik Allah sendiri, status mereka begitu istimewa diangkat oleh Allah sendiri. Allah yang memanggil mereka keluar dari kehidupannya yang gelap, yang tadinya tidak mengenal Allah, namun telah masuk menjadi warga Kerajaan Allah dan yang mendapat belas kasih Allah. Mereka dipanggil untuk tugas yang istimewa juga yaitu untuk memberitakan perbuatan Allah yang luar biasa. Mereka dipanggil untuk menjadi pemberita kabar keselamatan yang telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Menerima kehidupan yang kekal bagi mereka yang menerima dan mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru selamat.

Bagaimana dengan kita, Kristus telah menyelamatkan kita, juga telah memilih kita menjadi umat pilihan-Nya, sudahkah kita memberitakan kabar keselamatan itu kepada orang lain? Hendaklah kita semua orang percaya menjadi pembawa kabar keselamatan itu kepada orang lain hingga mereka juga menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat dalam hidupnya.

Semua orang percaya dipanggil dan dipilih Allah untuk tugas pekabaran Injil Kristus. Sampaikan apa yang termasuk doktrin Gerakan Reformasi: Sola Gratia yang menyatakan keselamatan adalah anugerah dari Tuhan. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; Sola Fide yang mengakui bahwa keselamatan hanya diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, dan bukan karena amal atau perbuatan baik, Sola Scriptura yang mengakui bahwa otoritas yang tertinggi adalah Alkitab, bukan tradisi gereja atau magisterium. Untuk menyampaikan hal ini adalah merupakan tugas semua pengikut Kristus atau semua orang percaya. 

6. Roma 12:1-2

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Penjelasan Roma 12:1-2

Nasehat Rasul Paulus dalam Kitab Roma 12:1-2, menjelaskan hal yang dapat kita lakukan dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus di sepanjang perjalanan hidup kita di dunia ini. Ketika kita mendengar khotbah dalam setiap ibadah, baik di dalam gereja maupun ibadah di luar gereja yang mengajak umat Allah untuk merespon Firman Tuhan yang didengar. Umat Allah, pengikut Yesus Kristus, harus melakukan perubahan dalam tindakan/perilaku sebagai wujud dari kuasa Firman Tuhan yang menyentuh/berkuasa dalam kehidupan. Hal ini merupakan suatu bentuk pembaharuan perjanjian kita, komitmen kita dengan Allah secara pribadi.

 

A. Pendahuluan 

Manusia dalam menjalani hidup di dunia ini perlu melakukan berbagai perubahan agar memperolah hidup yang lebih baik. Perubahan apa saja yang kalian amati terjadi dalam lingkungan sekitar kalian? Seperti di rumah, di sekolah atau dalam masyarakat. Perubahan apa yang harus kalian lakukan agar hidup kalian lebih bermanfaat bagi sesama? Setiap orang perlu melakukan perubahan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terus berlangsung, karena apabila manusia tidak melakukan perubahan dalam hidupnya, maka besar kemungkinan dia tidak akan mampu bertahan menjalani hidup ke arah yang lebih baik. Allah sendiri menyatakan melalui para nabi, akan mengadakan perubahan bagi umat-Nya.

 

B. Manusia Menerima dan Melakukan Perubahan 

Manusia perlu melakukan perubahan. Berbagai tindakan aktif perlu dilakukan, bahkan harus berani membuat suatu terobosan baru. Jika tidak, maka manusia itu tidak akan pernah merasakan bagaimana Allah turut campur tangan dalam pengembangan kompetensi yang diberikan Tuhan dalam dirinya. Manusia harus berubah dalam berbagai hal, baik dalam pikiran, menata kehidupan, maupun dalam menghadapi perkembangan yang terus berlangsung. Jika tidak, dia akan mengalami tekanan, baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun yang berasal dari luar. Karena semua akan terus mengalami perubahan untuk menuju pada kehidupan yang lebih baik dan lebih bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi sesama. Syaratnya tetap beriman kepada Tuhan dan menerapkan firman Tuhan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 

Dahulu manusia hanya mampu menenun benang menjadi pakaian hanya berupa selembar kain saja. Atau  dalam bentuk sarung polos tanpa berbentuk apapun. Namun selanjutnya, manusia belajar dan mampu untuk membuat pola pakaian sesuai kebutuhannya, serta mengikuti perkembangan yang dihadapi. 

Manusia juga belajar dari apa yang dirasakan dan dialaminya, pada setiap musim atau iklim yang terjadi, sehingga ia membuat pakaian dari bahan yang lebih tebal untuk dipakai pada musim dingin dan memakai bahan yang tipis di saat musim panas. Pengalamannya menjadi inspirasi baginya untuk melakukan sesuatu yang baru untuk hal yang lebih baik. 

Tindakan berikutnya yang dilakukan manusia adalah dalam hal bercocok tanam. Awalnya bercocok tanam hanya memungkinkan dilakukan dengan lahan/tanah yang tersedia. Dengan semakin majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini menanam berbagai tanaman (sayur–sayuran dan buah-buahan) sudah tidak harus di lahan atau di tanah yang luas, melainkan di dalam wadah yang sudah tersedia yang dikenal dengan hidroponik yaitu budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. 

Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Sejarah hidroponik berawal dari tulisan Francis Bacon (1627) yang sangat terkenal yakni Sylvana Sylvarum yang sudah membahas tentang budidaya tanaman tanah di media selain tanah. Sehingga pada tahun 1859 – 1865 mulailah dibuat nutrisi yang berisi 9 elemen nutrisi kesuburan tanaman tersebut dalam bentuk larutan. Hal seperti ini juga memberi peluang pada masyarakat kota untuk ikut ambil bagian dalam penyediaan kebutuhannya meskipun tidak harus menjadi seorang petani yang berada di pedesaan. 

Manusia bergerak terus membuat perubahan dalam dirinya dengan majunya perkembangan zaman yang dihadapi, demi kelangsungan hidupnya yang terus maju dan bergerak sepanjang masa.

 

C. Umat Allah Menghadapi Perubahan 

Allah sendiri menghendaki umat-Nya melakukan perubahan. Di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami perubahan, semua berubah, keadaanpun selalu berubah. Untuk mampu menghadapi perubahan dan bertahan hidup, maka Umat Allah harus berubah. Allah sendiri melakukan perubahan bagi Umat-Nya. 

Dalam kitab Yesaya 43:19-20, hal ini disampaikan Allah kepada Umat-Nya melalui Nabi Yesaya, di saat bangsa Israel berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan sangat menderita, namun Allah yang mengijinkan semuanya dialami oleh Umat-Nya. 

Pembaharuan berikutnya dikisahkan dalam kitab Yosua 24:15-20 (Pembaharuan Perjanjian di Sikhem). Berdasarkan pengalaman Yosua dalam memimpin Umat Allah, dimana bangsa Israel yang tidak taat pada Allah ketika mereka dihadapkan dengan situasi sulit, mereka sering bersungut-sungut dan tidak setia menyembah pada Allah. Maka Yosua menyuruh bangsa Israel untuk melakukan perubahan, khususnya dalam peribadahan mereka kepada Allah, yang telah menuntun perjalanan hidup mereka hingga ke tanah yang dijanjikan Allah menjadi miliknya. Apa yang dilakukan bangsa Israel dan Yosua merupakan pembaharuan perjanjian ikatan dengan Allah khususnya dalam ketaatan mereka dalam beribadah pada Allah. 

Hal seperti inipun dapat kita lakukan dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus di sepanjang perjalanan hidup kita di dunia ini. Ketika kita mendengar khotbah dalam setiap ibadah, baik di dalam gereja maupun ibadah di luar gereja, yang mengajak umat Allah untuk merespon Firman Tuhan yang didengar. Seperti nasehat Rasul Paulus dalam Kitab Roma 12:1-2, Umat Allah, pengikut Yesus Kristus, harus melakukan perubahan dalam tindakan, perilaku sebagai wujud dari kuasa firman Tuhan yang menyentuh, berkuasa dalam kehidupannya. Hal ini merupakan suatu bentuk pembaharuan perjanjian, komitmen kita dengan Allah secara pribadi.

 

Gereja Perdana

D. Gereja Umat Allah Yang Baru 

Tuhan Yesus sebelum naik ke surga telah menjanjikan akan mengutus Seorang Penolong yang lain. Hal inilah yang digenapi ketika hari Pentakosta, hari turunnya Roh Kudus. Inilah sejarah terbentuknya Umat Allah yang baru dan yang diperbaharui oleh Roh Kudus. Sejak saat itulah semua pengikut Kristus memiliki Roh Kudus dalam pribadinya. Semua pengikut Kristus memilki Roh Kudus ketika ia mengaku dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya. 

Pada hari itu Petrus berkhotbah dan mengingatkan kembali firman Allah yang disampaikan melalui nabi Yoel, dalam kitab Kisah Para Rasul 2:17-19. Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa dan istimewa, Roh Allah dicurahkan kepada semua manusia. Roh Allah turun dan tinggal pada pribadi setiap orang, tanpa memandang kelas dan batas usia, dan tanpa membedakan laki-laki dan perempuan. Semua Umat Allah mengalami pembaharuan dengan dicurahkannya Roh Kudus atas manusia pada hari Pentakosta. Umat yang dipanggil dan dipilih Allah, kini adalah kelompok yang merupakan pengikut Kristus dan menjadi murid Yesus Kristus. 

Pada hari Pentakosta, lahirlah Umat Allah yang Baru, umat yang terpilih, bangsa yang kudus, seperti dalam Kitab 1 Petrus 2:9 -10. Hal ini menjelaskan bahwa orang percaya memiliki status yang luar biasa, yaitu Umat Pilihan Tuhan, dan tidak cukup hanya menjadi Umat Pilihan Tuhan, akan tetapi juga bersaksi akan apa yang telah dilakukan Tuhan dalam hidupnya secara pribadi. Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita memberitakan kasih Allah kepada semua orang, serta keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus.

 

E. Gereja yang Diperbaharui 

Dalam Perjanjian Baru, kita melihat kenyataan bahwa gereja didirikan, ditumbuhkan, dipimpin dan dimiliki oleh Kristus sendiri. Yesus berkata: “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku” (Matius 16: 18). Lukas menyaksikan bahwa pertumbuhan gereja bukan karena usaha kesaksian umat percaya saja, tetapi karena “Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:47) Dan Tuhan Yesus sendiri berkata: “Bukan kalian yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kalian” (Yohanes 15:16). 

Dalam hal ini jelas, bahwa kehadiran gereja di dunia dan juga kehadiran orang percaya, adalah atas panggilan dan pilihan mutlak dari Yesus Kristus. Gereja dipanggil dan dipilih Allah untuk menjadi pembawa kabar baik bagi dunia, untuk itu gereja harus menyatakan peran sertanya di tengah-tengah bangsa dan negara. 

Gereja harus memikirkan perannya di dunia. Menurut Grudem, tujuan dari keberadaan gereja di dunia sekarang ini adalah untuk melayani Allah, melayani orang-orang percaya dan melayani dunia. Hal ini sangat tepat seperti apa yang dipesankan oleh Yesus Kristus, bahwa orang percaya harus menjadi pelayan bagi sesama dan menjadi saksi Kristus di dunia. 

Bagaimana sebenarnya Gereja di Indonesia memahami perannya. Gereja-gereja yang bergabung dalam Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia melalui Keputusan Sidang Raya XII PGI tahun 1994 di Jayapura telah mengesahkan “Lima Dokumen Keesaan Gereja”. 

Dalam dokumen “Pemahaman Bersama Iman Kristen tentang Gereja”, tercatat beberapa peran yang diharapkan dapat diperankan gereja, yaitu:

1.  Pertama, Roh Kudus telah memberikan kuasa kepada gereja dan mengutusnya ke dalam dunia untuk menjadi saksi, memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada segala makluk di semua tempat dan sepanjang zaman.

2.  Kedua, gereja ada di tengah-tengah dunia ini sebagai arak-arakan umat Allah yang terus bergerak. Ia dituntut selalu terbuka kepada dunia, agar dunia terbuka kepada undangan Allah untuk turut serta di dalam arak-arakan orang percaya.

3. Ketiga, gereja ditempatkan oleh Tuhan sendiri untuk melaksanakan tugas panggilannya dalam konteks sosial politik, ekonomi, dan budaya di tengah bangsa dan negara. Gereja secara aktif dan kreatif mengambil bagian dalam mewujudkan perdamaian, keadilan, dan keutuhan ciptaan di Indonesia serta mengambil bagian dalam usaha mencegah segala hal yang merongrong dan merendahkan harkat dan martabat manusia serta segala yang merusak lingkungan alam di Indonesia.

4. Keempat, Gereja dan negara harus bahu-membahu dalam mengusahakan penegakan keadilan dan mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyat.

 

Gereja sebagai Umat Allah yang baru mengalami pembaharuan. Sejarah Kekristenan mencatat bahwa Martin Luther melakukan pembaharuan di dalam gerakan Reformasi. Surat penghapus dosa dijual demi uang dan hasilnya kemudian dikumpulkan untuk mewujudkan ambisi gereja, yakni membangun gereja Santo Petrus yang megah di kota Roma. 

Untuk memperbaiki kondisi kehidupan gereja yang memburuk itu, Martin Luther menulis 95 dalil lalu ditempelkannya di pintu gereja di Wittenberg, pada tanggal 31 Oktober 1517. Itulah hari lahir gerakan Reformasi dan peristiwa inilah yang dirayakan oleh gereja Protestan sebagai hari Reformasi pada setiap tanggal 31 Oktober.

 

Pada gerakan Reformasi muncul doktrin tentang tiga sola, yaitu:

1.  Pertama. Sola Gratia yang menyatakan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Tuhan, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

2.  Kedua, Sola Fide yang mengakui bahwa keselamatan hanya diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, dan bukan karena amal atau perbuatan baik,

3.  Ketiga, Sola Scriptura yang mengakui bahwa otoritas yang tertinggi adalah Alkitab, bukan tradisi gereja atau magisterium, yakni pihak yang dianggap memiliki wewenang untuk menetapkan ajaran gereja.


F. Peribadahan Kaum Muda  yang Diperbaharui 

Ibadah Kaum Muda dan Remaja yang Kreatif dan Efektif:

1.  Kreatif

Kreatif dapat diartikan sebagai memenuhi daya cipta atau kemampuan menciptakan sesuatu. Kalau dihubungkan dengan ibadah remaja, maka pelayanan kaum remaja harus memiliki ide-ide yang baru, yang memiliki kualitas untuk diaplikasikan dalam ibadah remaja. Remaja itu pada umumnya senang dengan hal yang baru dan pola pikir seperti inilah yang perlu diwadahi dalam ibadah remaja. Ide kreatif dapat diaplikasikan dalam puji-pujian, cara penyampaian firman Allah dan lain sebagainya.

2. Komunikatif

Komunikatif dapat diartikan sebagai keadaan yang saling berhubungan, mudah dipahami dan dimengerti. Hubungannya dengan liturgi ibadah remaja adalah cara penyampaian kebenaran kepada remaja harus dengan cara dan bahasa yang dapat dipahami oleh remaja. Ide-ide kreatif itu perlu disampaikan dengan cara yang menarik serta sesuai dengan pola pikir seorang remaja. Ibadah remaja tidak sama dengan ibadah dewasa, demikian juga liturginya harus disesuaikan dengan tingkat umurnya. Banyak kaum remaja yang enggan ikut ibadah remaja di gerejanya karena melihat ibadah yang monoton dan tidak komunikatif, membosankan bagi mereka dan tidak masuk akal bagi remaja.

3. Efektif

Efektif dapat diartikan sebagai “membawa efek, dampak/pengaruh, dan hasil”. Biasanya menghasilkan hal yang positif. Aplikasi pada ibadah remaja adalah liturgi yang disusun secara kreatif dan disampaikan secara komunikatif dan harus membawa dampak positif dalam kehidupan remaja. Liturgi yang diatur sedemikian rupa bukanlah tujuan utama. Namun ibadah itu berdampak kepada kerohanian remaja. Dampak positif yang diharapkan remaja merasakan bahwa ibadah itu adalah kebutuhannya dan kemudian iman mereka bertumbuh di dalam Kristus.

 

Variasi Ibadah Pemuda Remaja yang Kreatif 

Berdasar dari pola pikir remaja dan segala kecenderungannya, maka akan menyusun suatu pola ibadah. Pada dasarnya seorang remaja lebih tertarik dengan hal yang baru, unik, yang tidak monoton dan tidak dapat diaplikasikan dalam keseharian mereka.

 

Acara Ibadah Remaja Yang Kreatif, misalnya:

1.  Musik dan Puji-pujian

Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa musik adalah satu di antara sekian banyak tayangan yang memiliki daya tarik yang cukup berpengaruh bagi remaja. Oleh karena itu pemilihan musik yang cocok untuk pelayanan remaja akan memberikan dampak positif bagi kemajuan pelayanan remaja. Pujian bisa dipadukan dengan games atau gerakan-gerakan yang kreatif, hingga ibadah remaja lebih berwarna dan menarik perhatian mereka. Remaja sebaiknya dilibatkan dalam pelayanan musik atau paduan suara di gerejanya masing-masing.

2.  Kesaksian

Remaja pada dasarnya ingin didengarkan apa yang ada padanya/pengalaman apa yang dimilikinya. Mereka memiliki banyak hal untuk diceritakan, maka untuk menampung semua kesaksian mereka maka perlu dibuat wadah/waktu/ruang untuk kesaksian remaja. Ada baiknya dibentuk kelompok-kelompok kecil, terdiri dari 4–5 orang, yang didalamnya mereka akan lebih leluasa untuk bicara dan mengeluarkan kreativitasnya/ide-ide baru yang dimilkinya.

3.  Firman Tuhan

Firman Tuhan sebaiknya jangan selalu disampakan dalam metode khotbah, tetapi bisa disampaikan dalam berbagai metode yang relevan untuk kaum remaja. Misalnya: melalui bermain peran, presentasi, atau diskusi. Banyak metode dalam menyampaikan kebenaran, yang penting penyampaiannya itu tidak menyimpang dari pokok kebenaran firman Tuhan yang disampaikan.

4.  Hamba Tuhan (pelayan firman)

Remaja masih sering memiliki idola dalam dirinya, dan hal itu tidak salah, yang penting dia mengidolakan seseorang dengan memilih hal yang positif dalam dirinya. Demikian halnya ketika remaja beribadah, sebaiknya menyediakan Pelayan Firman yang masih muda atau yang berjiwa muda, dan yang juga masih memahami dunia remaja. Hal ini akan semakin membuat remaja semangat untuk ibadah di gerejanya.

5.  Pemutaran film rohani

Pemutaran film rohani atau video kesaksian, merupakan sarana yang sangat efektif dalam memotivasi remaja. Lewat media ini mereka dapat langsung mendengar dan melihat sesuatu yang nyata digambarkan dalam film itu bagi mereka. Di era digital, hal ini sudah seharusnya dibiasakan dalam peribadahan remaja yang berciri khas kekristenan.

6.  Kuis Alkitab

Kuis Alkitab penting diadakan dalam ibadah remaja. Selain untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang firman Tuhan, remaja juga akan dipacu untuk lebih antusias dan lebih semangat untuk belajar Alkitab. Hal ini bisa juga untuk melatih mereka belajar firman Tuhan dalam kelompok yang ada, (pendalaman Alkitab atau pemahaman Alkitab) dalam komsel (kelompok sel), mereka akan semakin maju dan solid.

7.   Diskusi (sharing)

Mengadakan diskusi/sharing bagi remaja sangatlah penting dan sangat menarik bagi mereka. Hal ini menjadi wadah bagi remaja untuk bertanya tentang banyak hal dalam hidup mereka. Remaja akan belajar dan berani mengeluarkan argumennya, hal ini akan sangat menarik bagi remaja, karena apa yang mereka sampaikan, mereka merasa didengar dan dihargai. Menjadi tempat pelatihan juga bagi remaja untuk menjadi seorang pemimpin yang berani mengeluarkan argumennya dan bagaimana ia bersikap dan menghargai pendapat orang lain.

 

Group Pemusik Gereja

G. Penggunaan Alat Musik dalam Peribadahan 

Dalam peribadahan umat Kristiani tidak terlepas dari pujian kepada Allah yang menjadi nyanyian yang diiringi dengan alat musik. Dalam peribadahan bangsa Israel yang dipimpin Raja Daud juga menggunakan alat musik. Dari Misionaris Belanda, banyak gereja di Indonesia yang hanya menggunakan piano dan organ untuk mengiringi nyanyian jemaat dalam ibadah. Pada jaman misionaris, alat musik lainnya tidak digunakan sebagai pengiring dalam ibadah. 

Ada suatu anggapan pada saat itu bahwa alat musik tradisional yang ada di berbagai daerah di Indonesia tidak digunakan dalam peribadahan, karena dianggap sebagai alat musik memanggil arwah para leluhur pada zaman dahulu. Pemahaman seperti ini sekarang telah mengalami perubahan. Sekarang kita melihat banyak gereja mengembangkan musik kreatif dengan alat musik dari tradisi setempat, seperti: angklung, gamelan, kolintang dan sebagainya. Semuanya membuat suasana peribadahan menjadi makin kaya akan suasana kedaerahan yang memuji dan memuliakan Tuhan. Jemaat merasakan bagaimana suasana menyembah Tuhan dengan alat musik dari daerahnya sendiri, sehingga menciptakan semangat yang tinggi dalam menyembah Allah, dengan penuh penghayatan dan kekhusyukan.

 

H. Penutup 

Allah sendiri membuat pembaharuan bagi Umat-Nya, oleh karena itu pembaharuan merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan manusia demi mempertahankan kelangsungan hidupnya. Gereja pun perlu melakukan pembaharuan, baik dalam hal peribadahan, pemakaian alat musik dalam ibadah, serta melibatkan para remaja untuk membiasakan para remaja berperan aktif kegiatan gerejawi, jika tidak gereja akan kehilangan para remaja Kristen, mereka akan aktif di luar gereja di mana mereka diterima dan dihargai potensi yang dimilkinya, ketika gereja tidak memberi peluang bagi mereka untuk ikut aktif melayani di gereja khususnya dalam hal bermain musik. Hal ini tidak boleh terjadi.

Karena remaja adalah pelaksana pelayanan gereja di masa yang akan datang, jika gereja tidak mau kehilangan pemimpin masa depan gereja, maka para remaja harus dilibatkan sedini mungkin untuk terlibat dalam berbagai pelayanan gerejawi. Pemikiran bahwa remaja belum mampu untuk terjun dalam pelayanan ibadah di gereja perlu pembaharuan, mari libatkan anak-anak remaja kita untuk ambil bagian di gereja sesuai kompetensinya masing-masing. Semoga terlaksana.

 

Referensi: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri untuk SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta Pusat. 2021.Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia. Gambar dari Bing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar