1. Profil Nabi Yoel
Nabi Yoel |
Yoël
(diucapkan Yo'el) adalah salah satu dari keduabelas nabi kecil dan penyusun Kitab Yoël. Nabi Yoel dalam urutan Alkitab Kristen
ditempatkan sesudah nabi Hosea, sebagai nabi kecil yang kedua menurut
urutan itu. Ia adalah anak laki-laki Petuel.
Identitas pribadinya hanya diketahui lewat kitabnya. Nama Yoël berarti
"TUHAN adalah Allah". Ia bekerja di sekitar Bait Allah, sehingga ia disebut nabi kultis.
2. Latar Belakang Nabi Yoel
Nabi
Yoel hidup diperkirakan jauh setelah kembalinya Israel
dari pembuangan di Babel dan berkarya sekitar tahun 400 SM.
Kehidupan religius waktu itu cukup kuat dikuasai oleh para imam, kenisah sudah dibangun dan digunakan sebagai tempat ibadah.
Negara dalam kondisi politik dan keagamaan yang baik. Bangsa Israel
hidup dalam semangat beribadah yang tinggi yang ditunjukkan dengan semangat
umat untuk bertobat dan berdoa. Akan tetapi kondisi tersebut menyebabkan Israel
menjadi kelompok yang sangat memikirkan terbatas pada kepentingan ke dalam dan
kurang berperan dalam lingkungan yang lebih luas.
3. Warta Nabi Nabi Yoel
Pewartaaan
Yoel berada di antara nubuatan dan apokaliptik.
Ia mewartakan bahwa hari TUHAN
sudah dekat atas dasar penglihatannya di dalam tulah belalang, yang menghancurkan segala tumbuh-tumbuhan, terutama yang ada
di kebun-kebun.
Hal ini menjadi tanda eskatologis
mengenai kedatangan hari TUHAN. Ia menyerukan kepada bangsanya untuk mengadakan
hari puasa. Ia mewartakan keselamatan yang partikularistis, yaitu keselamatan bagi Israel saja dan hukuman bagi bangsa
lain.
4. Pemikiran
a. Tentang
Bencana di Israel
Nabi
Yoel menyerukan tentang bencana alam yang akan menimpa Israel yaitu munculnya
kawanan belalang yang memakan habis tumbuhan di seluruh penjuru negeri.
Akibatnya, terjadi kelaparan hebat yang mengancam pelaksanaan ibadat korban
(Yoel 1:2-5; 2:1-11). Disusul dengan datangnya musim kemarau yang panjang
sehingga membuat tanah kering dan mematikan kehidupan tumbuhan dan hewan (Yoel
1:9-12; 16-20).
Bagi nabi Yoel, semua bencana tersebut menandakan bahwa umat
dan bangsa-bangsa yang lain akan segera mendapatkan penghakiman dari Allah.
Datangnya belalang dan bencana kekeringan menjadi pertanda akan kedatangan hari
Tuhan yang menakutkan seperti yang diberitakan oleh nabi Amos
(Amos 5:18-20) dan Zefanya (Zefanya 1:7; 14-18).
b.
Tentang Hari Tuhan
Kedatangan
hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota Yerusalem dan tanah Yehuda. Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan Hari Tuhan yang benar-benar akan terjadi sehingga
mereka diajak untuk berbalik kembali kepada Allah melalui pertobatan dengan
sungguh-sungguh.
Walaupun pada bagian awal kitab ini digambarkan keadaan umat
dan seluruh kota berada diambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang
Hari Tuhan menegaskan bahwa penghakiman akhir itu pun akan tiba juga.
Orang-orang yang beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan
mereka yang melawan kehendak-Nya akan dihukum. Uniknya dalam kitab Yoel, sama
sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.
Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan
dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.
C.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Beberapa
ayat kitab Yoel sangat menyumbang kepada berita Perjanjian Baru.
(1) Nubuat tentang
kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28-32) secara khusus dikutip Petrus dalam
khotbahnya pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:16-21), setelah Roh Kudus
turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan
manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat,
dan memuji Allah (Kisah Para Rasul 2:4,6-8,11,17-18).
(2) Ajakan Petrus kepada
banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru
kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami sebagian oleh apa
yang dikatakan Yoel (Yoel 2:32; Yoel 3:14, lihat Kisah Para Rasul 2:21,37-41);
Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoel (lihat Roma 10:13).
(3) Tanda-tanda
apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi pada akhir zaman (Yoel
2:30-31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kisah Para Rasul 2:19-20) tetapi juga
diacu oleh Yesus (misalnya Matius 24:29) dan Yohanes di Patmos (Wahyu 6:12-14).
(4) Nubuat Yoel tentang
penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12-14)
dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab (Wahyu 14:18-20; Wahyu
16:12-16; Wahyu 19:19-21; Wahyu 20:7-9).
(5) Ada
unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel oleh Perjanjian
Baru ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari
Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bandingkan 1Kor
12:1-14:40). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoel
tentang Roh Kudus, yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim
semi (Yoel 2:23-27) dan ayat-ayat setelah itu, yaitu tanda-tanda di langit pada
akhir zaman (Yoel 2:30-32), menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh
Kudus (Yoel 2:28-29) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari
Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia
pada akhir zaman.
Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan
tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat. Dalam kitab ini umat
dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah
hati selama menjalani hidup di dunia.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wikiBaca juga:
Kisah Nabi Kecil | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar