Sabtu, 16 Maret 2013

Yoël, Nabi yang Menubuatkan Kedatangan Roh kudus


1. Profil Nabi Yoel

Nabi Yoel

Yoël (diucapkan Yo'el) adalah salah satu dari keduabelas nabi kecil dan penyusun Kitab Yoël. Nabi Yoel dalam urutan Alkitab Kristen ditempatkan sesudah nabi Hosea, sebagai nabi kecil yang kedua menurut urutan itu. Ia adalah anak laki-laki Petuel. Identitas pribadinya hanya diketahui lewat kitabnya. Nama Yoël berarti "TUHAN adalah Allah". Ia bekerja di sekitar Bait Allah, sehingga ia disebut nabi kultis.

2. Latar Belakang Nabi Yoel

Nabi Yoel hidup diperkirakan jauh setelah kembalinya Israel dari pembuangan di Babel dan berkarya sekitar tahun 400 SM. Kehidupan religius waktu itu cukup kuat dikuasai oleh para imam, kenisah sudah dibangun dan digunakan sebagai tempat ibadah

Negara dalam kondisi politik dan keagamaan yang baik. Bangsa Israel hidup dalam semangat beribadah yang tinggi yang ditunjukkan dengan semangat umat untuk bertobat dan berdoa. Akan tetapi kondisi tersebut menyebabkan Israel menjadi kelompok yang sangat memikirkan terbatas pada kepentingan ke dalam dan kurang berperan dalam lingkungan yang lebih luas.

3. Warta Nabi Nabi Yoel

Pewartaaan Yoel berada di antara nubuatan dan apokaliptik. Ia mewartakan bahwa hari TUHAN sudah dekat atas dasar penglihatannya di dalam tulah belalang, yang menghancurkan segala tumbuh-tumbuhan, terutama yang ada di kebun-kebun.

Hal ini menjadi tanda eskatologis mengenai kedatangan hari TUHAN. Ia menyerukan kepada bangsanya untuk mengadakan hari puasa. Ia mewartakan keselamatan yang partikularistis, yaitu keselamatan bagi Israel saja dan hukuman bagi bangsa lain.

4. Pemikiran

a. Tentang Bencana di Israel

Nabi Yoel menyerukan tentang bencana alam yang akan menimpa Israel yaitu munculnya kawanan belalang yang memakan habis tumbuhan di seluruh penjuru negeri. Akibatnya, terjadi kelaparan hebat yang mengancam pelaksanaan ibadat korban (Yoel 1:2-5; 2:1-11). Disusul dengan datangnya musim kemarau yang panjang sehingga membuat tanah kering dan mematikan kehidupan tumbuhan dan hewan (Yoel 1:9-12; 16-20). 

Bagi nabi Yoel, semua bencana tersebut menandakan bahwa umat dan bangsa-bangsa yang lain akan segera mendapatkan penghakiman dari Allah. Datangnya belalang dan bencana kekeringan menjadi pertanda akan kedatangan hari Tuhan yang menakutkan seperti yang diberitakan oleh nabi Amos (Amos 5:18-20) dan Zefanya (Zefanya 1:7; 14-18).

b. Tentang Hari Tuhan

Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota Yerusalem dan tanah Yehuda. Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan Hari Tuhan yang benar-benar akan terjadi sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali kepada Allah melalui pertobatan dengan sungguh-sungguh. 

Walaupun pada bagian awal kitab ini digambarkan keadaan umat dan seluruh kota berada diambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang Hari Tuhan menegaskan bahwa penghakiman akhir itu pun akan tiba juga. 

Orang-orang yang beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan mereka yang melawan kehendak-Nya akan dihukum. Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat. 

Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.

C. Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Beberapa ayat kitab Yoel sangat menyumbang kepada berita Perjanjian Baru.

(1) Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28-32) secara khusus dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:16-21), setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah (Kisah Para Rasul 2:4,6-8,11,17-18).

(2) Ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami sebagian oleh apa yang dikatakan Yoel (Yoel 2:32; Yoel 3:14, lihat Kisah Para Rasul 2:21,37-41); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoel (lihat Roma 10:13).

(3) Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi pada akhir zaman (Yoel 2:30-31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kisah Para Rasul 2:19-20) tetapi juga diacu oleh Yesus (misalnya Matius 24:29) dan Yohanes di Patmos (Wahyu 6:12-14).

(4) Nubuat Yoel tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12-14) dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab (Wahyu 14:18-20; Wahyu 16:12-16; Wahyu 19:19-21; Wahyu 20:7-9).

(5) Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel oleh Perjanjian Baru ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bandingkan 1Kor 12:1-14:40). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoel tentang Roh Kudus, yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim semi (Yoel 2:23-27) dan ayat-ayat setelah itu, yaitu tanda-tanda di langit pada akhir zaman (Yoel 2:30-32), menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh Kudus (Yoel 2:28-29) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman. 

Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat. Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar