Perumpamaan Selumbar dan Balok |
A. Sumber Alkitab
Kutipan Matius 7:3-5 demikian: “Mengapakah engkau
melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak
engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku
mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
B. Arti Perumpamaan Balok dan Selumbar
Perumpamaan Balok dan Selumbar dalam budaya Indonesia sama dengan Peribahasa "Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak.
Kembali ke Perumpamaan Balok dan Selumbar,"Balok" adalah Kayu berukuran besar, digunakan untuk membangun rumah, sedangkan "Selumbar" adalah potongan kayu yang kecil, digunakan untuk kayu bakar.
Kadangkala Yesus
memakai humor untuk menyampaikan kebenaran. Renungkanlah hal serius yang
terdapat dalam gambaran-Nya yang bernada humor pada bacaan Alkitab ini.
Dia berkata bahwa para pemimpin agama itu seperti orang yang memiliki balok
besar di mata namun menawarkan diri untuk menyingkirkan selumbar kecil di mata
saudaranya (Matius 7:1-6). Betapa menggelikan!
Kita sering kali
sulit melihat kesalahan diri sendiri, tetapi mudah melihat kesalahan orang lain
yang terkecil sekalipun. Dengan demikian kita memiliki dua tongkat pengukur
yang berbeda, satu untuk diri sendiri dan satu untuk orang lain.
Kita selalu
memiliki pasangan istilah. Bila orang lain marah, kita menyebutnya "mudah
marah;" sedangkan bila kita marah, kita menyebutnya "kemarahan yang
pada tempatnya." Kita menyebut orang lain "kikir;" namun bila
kita sendiri yang berlaku demikian, kita menyebutnya "pola hidup
sederhana."
Kita juga cenderung
menimpakan kesalahan kepada orang lain meski kitalah yang bersalah. Sepasang
suami-istri yang telah menikah selama 20 tahun sedang mengendarai mobil. Sang
istri tiba-tiba berkata, "John, kamu tidak lagi seperti pada tahun-tahun
awal pernikahan kita--romantis, penuh cinta, dan mesra. Biasanya kita duduk
berdekatan saat bepergian naik mobil, tapi sekarang kamu duduk begitu jauh
dariku." Sang suami menjawab lembut, "Mary, aku duduk tepat di tempat
saya selalu duduk bila mengemudi, namun tempat dudukmu yang menjauh dariku."
Marilah kita
berhati-hati terhadap sikap suka mengkritik. Sikap ini tidak hanya membutakan
kita terhadap kesalahan diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi bumerang bagi
diri kita.
Referensi
http://id.wikipedia.org
http://alkitab.sabda.org
Baca juga:
Pengajaran dan Perumpamaan Yesus | |
01 | |
02 | Bagaimanakah Cara Yesus Menyusun Cerita Kasih Kepada Sesama ? |
03 | |
04 | |
05 | Bagaimanakah cerita perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh ? |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | Apa Maksud Yesus Menyampaikan Perumpamaan Domba Yang Hilang ? |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Amien
BalasHapus