1. Identitas Rahab
Rahab, artinya "lebar"
atau "besar”. Rahab adalah seorang perempuan yang tinggal di kota Yerikho
dan membantu menyembunyikan mata-mata Israel, sehingga ia
dan keluarganya tidak ikut terbunuh, saat kota Yerikho
direbut oleh bangsa Israel
di bawah pimpinan Yosua (Yosua 2
dan Yosua 6). Hampir semua
terjemahan Alkitab
menuliskan Rahab sebagai "perempuan sundal" atau "pelacur"
(Yosua 2:1,Yakobus 2:25; Ibrani 11:31).
2. Rahab Menyelamatkan Mata-mata Israel
Rahab menyelamatkan mata-mata Israel |
Kisah Rahab menyelamatkan
mata-mata Israel dapat
dibaca dari Kitab Yosua 2: 1-24, demikian kutipannya:
Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua
orang pengintai, katanya: ''Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho.'' Maka
pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang
bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian:
''Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri
ini.'' Maka raja
Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: ''Bawalah ke luar orang-orang
yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka
datang untuk menyelidik seluruh negeri ini.''
Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan
kedua orang itu. Berkatalah ia: ''Memang, orang-orang itu telah datang
kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka, dan ketika pintu gerbang hendak
ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke
mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat
menyusul mereka.''
Tetapi
perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan
mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu. Maka pergilah orang-orang itu,
mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan
ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.
Tetapi sebelum kedua orang itu
tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh dan berkata kepada orang-orang itu:
''Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian
terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar
menghadapi kamu.
Sebab
kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu,
ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua
raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og,
yang telah kamu tumpas. Ketika
kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang
menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di
bumi di bawah.
Maka
sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah
terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan
berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup
ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua
orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.''
Lalu jawab kedua orang
itu kepadanya: ''Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan
perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka
kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu.''
Kemudian perempuan itu menurunkan
mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok
itulah ia diam. Berkatalah
ia kepada mereka: ''Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan
menemui kamu, dan bersembunyilah di sana
tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu
melanjutkan perjalananmu.''
Kedua
orang itu berkata kepadanya: ''Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu,
yang telah kausuruh kami ikrarkan -- sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah
tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan
kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu
kaukumpulkan di rumahmu.
Setiap
orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya,
kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang
ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang
menanggung akibat pertumpahan darahnya.
Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka
bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan.''
Perempuan itu pun berkata: ''Seperti yang
telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi.'' Sesudah itu dilepasnyalah
orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu
mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.
Mereka pun pergilah dan tiba di pegunungan. Mereka
tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang.
Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa
menemukan mereka.
Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu
menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala
pengalaman mereka.
Kata mereka kepada Yosua: ''TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke
dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi
kita.''
3. Rahab dan
Keluarganya Diselamatkan
Kisah jatuhnya kota Yerikho dan penyelamatan Rahab beserta keluarganya
dapat dibaca dari Kitab Yosua 6: 20-25, demikian kutipannya:
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota
itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:
''Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan
pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.
Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua
prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat
enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan
tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota
itu sedang para imam meniup sangkakala.
Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang
bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa
bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu
bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.''
Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam
dan berkata kepada mereka: ''Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang
imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN.''
Dan kepada bangsa itu dikatakannya:
''Majulah, kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di
depan tabut TUHAN.'' Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju
ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan
TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut
mereka. Dan
orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan
barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup.
Tetapi Yosua telah
memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: ''Janganlah bersorak dan janganlah
perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai
pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! -- maka kamu harus bersorak.''
Demikianlah tabut TUHAN
mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke
tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi,
lalu para imam mengangkat tabut TUHAN. Maka berjalanlah juga ketujuh orang imam, yang
membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut TUHAN, sambil
berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata berjalan di
depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara sangkakala
terus-menerus ditiup.
Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu
pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
Tetapi pada hari yang
ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi
kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi
kota itu tujuh kali.
Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah
Yosua kepada bangsa itu: ''Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini
kepadamu! Dan
kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan;
hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang
bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang
suruhan yang kita suruh.
Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan
untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang
dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan
atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya.
Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga
dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam
perbendaharaan TUHAN.''
Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah
bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang
nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota,
masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. Mereka menumpas dengan mata pedang segala
sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua
maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.
Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri
itu Yosua berkata: ''Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah
ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti
yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya.'' Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan
membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang
yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar,
lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang
Israel.
Tetapi
kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api;
hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam
perbendaharaan rumah TUHAN.
Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang
yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan
itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah
menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rahab
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
Baca juga:
Tokoh Wanita Perjanjian Lama | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar