Sabtu, 07 Juli 2012

Yael Pembunuh Panglima Perang


1. Identitas Yael

Yael sedang membunuh Panglima Perang Sisera
Yael sedang membunuh Panglima Perang Sisera

Yael adalah salah satu tokoh dalam Alkitab. Ia adalah istri Heber, orang Keni. Ia mengundang Sisera, sang panglima pasukan Raja Yabin, orang Kanaan di Hazor untuk mampir ke dalam kemahnya. 

Saat itu Sisera sedang dalam perjalanan untuk melarikan diri. Sementara itu, seluruh pasukan yang dipimpinnya sudah tewas dan tidak ada satu orang pun yang masih hidup. Perang antara Israel dan Kanaan itu dipimpin oleh Barak dari pihak Israel yang adalah anak laki-laki Abinoam yang berasal dari suku Naftali

Yael membunuh Sisera ketika dia sedang tertidur. Yael membunuhnya dengan cara mengambil patok kemah beserta palu, mendekati Sisera perlahan-lahan dan menghujamkan patok itu ke pelipis Sisera hingga tembus ke tanah. Perbuatan Yael tersebut dianggap sebagai perbuatan yang berani dan telah melindungi bangsa Israel dari bangsa Kanaan. 

Hal ini kemudian menjadi kenangan yang dipujikan dalam nyanyian Deborah, seorang nabiah yang memberikan dukungan penuh terhadap kemenangan bangsa Israel.

2. Kepahlawanan Yael

Kisah Yael dapat dibaca dari Kitab Hakim-hakim 4 : 11 – 23, demikian kutipannya: 

Adapun Heber, orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin di Zaanaim yang dekat Kedesh.  

Setelah dikabarkan kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam telah maju ke gunung Tabor, dikerahkannyalah segala keretanya, sembilan ratus kereta besi, dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia, dari Haroset-Hagoyim ke sungai Kison.   

Lalu berkatalah Debora kepada Barak: ‘’Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?’’

Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, dan TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki.   

Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorang pun yang tinggal hidup. 

Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni itu.   

Yael itu pun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: ‘’Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut.’’ Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut.   

Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: ‘’Berilah kiranya aku minum air sedikit, aku haus.’’ Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. Lagi katanya kepada perempuan itu: ‘’Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada.’’   

Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah – sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya – maka matilah orang itu.   

Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: ‘’Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu.’’ Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya. Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. 

Sumber:  
http://id.wikipedia.org/wiki/Yael
http://alkitab.or.id/alkitab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar