1.
Identitas Yael
Yael sedang membunuh Panglima Perang Sisera |
Yael adalah salah satu tokoh dalam Alkitab. Ia adalah istri Heber,
orang Keni. Ia mengundang Sisera,
sang panglima pasukan Raja Yabin, orang Kanaan di Hazor
untuk mampir ke dalam kemahnya.
Saat itu Sisera sedang dalam perjalanan untuk
melarikan diri. Sementara itu, seluruh pasukan yang dipimpinnya sudah tewas dan
tidak ada satu orang pun yang masih hidup. Perang antara Israel dan Kanaan itu dipimpin oleh Barak
dari pihak Israel
yang adalah anak laki-laki Abinoam
yang berasal dari suku Naftali.
Yael membunuh Sisera
ketika dia sedang tertidur. Yael membunuhnya dengan cara mengambil patok kemah
beserta palu, mendekati Sisera perlahan-lahan dan menghujamkan patok itu ke
pelipis Sisera hingga tembus ke tanah. Perbuatan Yael tersebut dianggap sebagai
perbuatan yang berani dan telah melindungi bangsa Israel dari bangsa Kanaan.
Hal ini
kemudian menjadi kenangan yang dipujikan dalam nyanyian Deborah, seorang nabiah yang memberikan dukungan
penuh terhadap kemenangan bangsa Israel.
2. Kepahlawanan
Yael
Kisah Yael dapat dibaca dari Kitab Hakim-hakim 4
: 11 – 23, demikian kutipannya:
Adapun
Heber, orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak
Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon
tarbantin di Zaanaim yang dekat Kedesh.
Setelah dikabarkan kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam
telah maju ke gunung Tabor, dikerahkannyalah
segala keretanya, sembilan ratus kereta besi, dan seluruh rakyat yang
bersama-sama dengan dia, dari Haroset-Hagoyim ke sungai Kison.
Lalu berkatalah Debora kepada
Barak: ‘’Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam
tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?’’
Lalu turunlah Barak dari
gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, dan TUHAN mengacaukan Sisera serta
segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak,
sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki.
Lalu Barak mengejar
kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara
Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorang pun yang tinggal hidup.
Tetapi Sisera dengan berjalan
kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada
perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni
itu.
Yael itu pun
keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: ‘’Singgahlah, tuanku, silakan
masuk. Jangan takut.’’ Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan
perempuan itu menutupi dia dengan selimut.
Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: ‘’Berilah
kiranya aku minum air sedikit, aku haus.’’ Lalu perempuan itu membuka kirbat
susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. Lagi katanya kepada perempuan itu: ‘’Berdirilah
di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka
jawablah: Tidak ada.’’
Tetapi
Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya
diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai
tembus ke tanah – sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya – maka matilah
orang itu.
Pada waktu
itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan
berkata kepadanya: ‘’Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari
itu.’’ Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan
patok dalam pelipisnya. Demikianlah
Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Yael
http://alkitab.or.id/alkitab
Baca juga:
Tokoh Wanita Perjanjian Lama | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar