1. Ringkasan Kisah
Abigail menemui Daud |
Abigail adalah
seorang perempuan yang terdapat dalam Alkitab
Perjanjian Lama
terkait dengan kisah Raja Daud
di Israel. Kisah tersebut terdapat dalam 1 Samuel 25:2-42.
Abigail adalah istri dari seorang pengusaha kaya, namanya Nabal, yang
dikisahkan pula bebal hatinya. Abigail sangat disorot karena dia memintakan
pengampunan dari Raja Daud ketika Nabal tidak mengindahkan permintaan Raja
Daud untuk meminta upeti.
Daud sendiri akhirnya marah karena hinaan Nabal yang menolak memberikan upeti
kepada utusan Daud itu. Namun Abigail tahu
persis bahwa jika Daud marah maka suaminya akan bernasib buruk, sehingga
Abigail memohonkan ampun.
Dalam peristiwa itu, Abigail membawakan makanan bagi
pasukan Daud, dan dari situ pula akhirnya Daud tampak bersimpati pada
kebijaksanaan Abigail. Daud mengabulkan permohonan Abigail dan tidak menyerang
Nabal.
Namun setelah 10 hari, Tuhan sendiri yang memukul Nabal dan akhirnya
Nabal mati. Setelah itu Daud menyuruh pasukannya untuk menjemput Abigail dan
mengambilnya sebagai istri. Diceritakan bahwa memang Abigail cantik dan
bijaksana, sehingga Daud mengambilnya sebagai istri.
2. Kisah Abigail Selengkapnya
Cerita mengenai Abigail berdasarkan
Kitab 1 Samuel 25 : 2 – 42, adalah demikian:
Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai
perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba
dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu
domba-dombanya. Nama orang itu
Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi
laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.
Ketika didengar Daud di padang gurun, bahwa Nabal
sedang menggunting bulu domba-dombanya, maka Daud menyuruh sepuluh orang dan kepada orang-orang itu
Daud berkata: ''Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal. Tanyakanlah
keselamatannya atas namaku dan sampaikanlah salam ini
kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala
yang ada padamu. Baru-baru ini aku
mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan bulu domba. Adapun
gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu dan tidak ada sesuatu
yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel. Tanyakanlah kepada orang-orangmu,
mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini
mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah
kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa yang ada padamu.''
Ketika orang-orang Daud sampai ke sana, berkatalah mereka
kepada Nabal atas nama Daud tepat seperti yang dikatakan kepada mereka,
kemudian mereka menanti.
Tetapi
Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: ''Siapakah Daud? Siapakah anak Isai
itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya. Masakan aku mengambil rotiku, air
minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk
memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?''
Lalu orang-orang Daud itu
berbalik pulang dan setelah sampai, mereka memberitahukan kepadanya tepat
seperti yang dikatakan kepada mereka. Kemudian
berkatalah Daud kepada orang-orangnya: ''Kamu masing-masing, sandanglah
pedang!'' Lalu mereka masing-masing menyandang pedangnya; Daud sendiri pun
menyandang pedangnya. Sesudah itu kira-kira empat ratus orang maju mengikuti
Daud, sedang dua ratus orang tinggal menjaga barang-barang.
Tetapi kepada Abigail, isteri
Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: ''Ketahuilah,
Daud menyuruh orang dari padang
gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka. Padahal orang-orang itu sangat baik
kepada kami; mereka tidak mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa
selama kami lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang. Mereka seperti pagar tembok
sekeliling kami siang malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat
mereka. Oleh sebab itu,
pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah
diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi
rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara
dengan dia.''
Lalu
segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang
telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus
kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai, lalu berkata kepada bujang-bujangnya: ''Berjalanlah
mendahului aku; aku segera menyusul kamu.'' Tetapi Nabal, suaminya, tidaklah
diberitahunya.
Ketika
perempuan itu dengan menunggang keledainya, turun dengan terlindung oleh
gunung, tampaklah Daud dan orang-orangnya turun ke arahnya, dan perempuan itu
bertemu dengan mereka. Daud
tadinya telah berkata: ''Sia-sialah aku melindungi segala kepunyaan orang ini
di padang
gurun, sehingga tidak ada sesuatu pun yang hilang dari segala kepunyaannya; ia
membalas kebaikanku dengan kejahatan. Beginilah kiranya Allah menghukum Daud, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika kutinggalkan hidup sampai pagi seorang laki-laki saja pun
dari semua yang ada padanya.''
Ketika
Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud
menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah. Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: ''Aku
sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini
berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan
Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal
namanya dan bebal orangnya.
Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang
yang tuanku suruh. Oleh
sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN
dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari
keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud
jahat terhadap tuanku! Oleh
sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah
diberikan kepada orang-orang yang mengikuti tuanku. Ampunilah kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab
pastilah TUHAN akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku
ini melakukan perang TUHAN dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama
hidupmu.
Jika sekiranya ada
seorang bangkit mengejar engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka nyawa tuanku
akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu,
tetapi nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban. Apabila TUHAN melakukan kepada
tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk
engkau menjadi raja atas Israel, maka
tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa
alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila
TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini.''
Lalu berkatalah Daud kepada
Abigail: ''Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau
menemui aku pada hari ini; terpujilah
kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan
aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam
mencari keadilan.
Tetapi demi
TUHAN, Allah Israel
yang hidup, yang mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau
tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki
pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing.''
Lalu Daud menerima dari perempuan
itu apa yang dibawanya untuk dia, dan berkata kepadanya: ''Pulanglah dengan
selamat ke rumahmu; lihatlah, aku mendengarkan perkataanmu dan menerima
permintaanmu dengan baik.''
Sampailah
Abigail kepada Nabal dan tampaklah, Nabal mengadakan perjamuan di rumahnya,
seperti perjamuan raja-raja. Nabal riang gembira dan mabuk sekali. Sebab itu
tidaklah diceriterakan perempuan itu sepatah kata pun kepadanya, sampai fajar
menyingsing.
Tetapi pada
waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya
oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan
ia membatu. Dan
kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.
Ketika
didengar Daud, bahwa Nabal telah mati, berkatalah ia: ''Terpujilah TUHAN, yang
membela aku dalam perkara penghinaan Nabal terhadap aku dan yang mencegah
hamba-Nya dari pada berbuat jahat. TUHAN telah membalikkan kejahatan Nabal ke
atas kepalanya sendiri.''
Kemudian Daud menyuruh orang untuk berbicara dengan
Abigail tentang mengambil dia menjadi isterinya. Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel dan
berkata kepadanya, demikian: ''Daud menyuruh kami kepadamu untuk mengambil
engkau menjadi isterinya.'' Lalu
bangkitlah perempuan itu berdiri, sujudlah ia menyembah dengan mukanya ke tanah
sambil berkata: ''Sesungguhnya, hambamu ini ingin menjadi budak yang membasuh
kaki para hamba tuanku itu.''
Kemudian
berkemaslah Abigail dengan segera; ia menunggang keledainya, dengan diiringi lima orang pelayan
perempuan. Ia mengikuti suruhan Daud itu dan menjadi isteri Daud.
Sumber:
Gambar
dari Google Images
http://id.wikipedia.org/wiki/Abigail
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
Baca juga:
Tokoh Wanita Perjanjian Lama | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar