Selasa, 03 Juli 2012

Maria, yang melahirkan dan membesarkan Yesus

Maria sedang berdoa
Maria sedang berdoa

1. Identitas Maria


Maria artinya "pahit". Maria adalah ibu Yesus dan tunangan yang kemudian menjadi istri Yusuf. Menurut sumber-sumber non-kanonik, orangtuanya bernama Yoakhim dan Anna atau Hana. 

Maria, yang saat itu seorang perawan, mengetahui dari malaikat Gabriel, utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Yesus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus. Karena Lukas 1:48: "mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia", maka Maria banyak diagungkan di kalangan orang Kristen.

Sedikit yang diketahui mengenai riwayat hidup Maria dari Perjanjian Baru. Dia adalah kerabat dari Elizabet, istri dari imam Zakaria anggota golongan imam Abia. 

Elizabet sendiri seorang keturunan Harun. Maria bertempat tinggal di Nazareth di Galilea, kemungkinan bersama dengan kedua orang tuanya, dan sementara itu telah dipertunangkan dengan Yusuf dari Keluarga Daud

Para Apologis Kristen kadang-kadang menduga bahwa Maria, sebagaimana Yusuf, juga adalah seorang keturunan Raja Daud

Selama masa pertunangan mereka – yakni tahap pertama dalam pernikahan Yahudi; selama masa tersebut, pasangan yang dipertunangkan tidak diperbolehkan sama sekali untuk berduaan saja di bawah satu atap, meskipun sudah sah disebut suami isteri. 

Malaikat Gabriel mewartakan kepada Maria bahwa dia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan itu dengan cara mengandungnya melalui Roh Kudus

Ketika Yusuf diberitahukan mengenai kehamilan Maria dalam sebuah mimpi oleh "seorang malaikat Tuhan", dia terkejut; namun malaikat itu berpesan agar Yusuf tidak gentar dan mengambil Maria sebagai isterinya. Yusuf mematuhinya dengan secara resmi melengkapi ritus pernikahan itu.

2. Kunjungan Maria kepada Elisabet


Karena malaikat telah memberitahukan Maria bahwa Elizabet, yang sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung, maka Maria segera mengunjungi kerabatnya itu, yang tinggal bersama suaminya Zakaria di sebuah kota Yudea "di daerah perbukitan", kemungkinan di Yuttah, bersebelahan dengan Maon, sekitar 160 km dari Nazareth.

Begitu Maria tiba dan menyalami Elizabet, maka Elizabet dengan segera menyatakan Maria sebagai "ibu dari Tuhannya", dan atas pernyataan itu Maria menyanyikan sebuah kidung ungkapan syukur yang umum dikenal sebagai Magnificat.

3. Maria melahirkan dan membesarkan Yesus


Tiga bulan sesudah kunjungan Maria kepada Elisabet, tampaknya segera setelah kelahiran Yohanes Pembaptis, Maria pulang ke rumahnya. 

Ketika kehamilan Maria sendiri makin membesar, tiba sebuah dekrit dari kaisar Romawi Augustus yang menitahkan agar Yusuf dan sanak keluarganya pergi ke Betlehem, kurang lebih 130 km dari Nazareth, untuk mengikuti sensus

Ketika mereka berada di Betlehem, Maria melahirkan putera sulungnya; namun karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan, tempat bernaung yang disediakan bagi orang-orang asing, dia harus menggunakan sebuah palungan, atau tempat makan hewan, sebagai buaian bayi.

Sesudah delapan hari, anak itu disunat dan dinamai Yesus, menurut instruksi yang diberikan oleh "malaikat Tuhan" kepada Yusuf setelah Maria. 

Nama Yesus menunjukkan bahwa "Dia akan menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka". Setelah bayi Yesus berusia 40 hari, maka upacara-upacara tradisional tersebut dilanjutkan dengan penyerahan Yesus kepada Tuhan di Bait Allah di Yerusalem sesuai dengan aturan hukum bagi anak-anak sulung.

Hal ini kemudian diikuti oleh kunjungan orang-orang majus dari Timur, pengungsian Yusuf beserta Maria dan Yesus ke Mesir, kembalinya mereka dari sana setelah mangkatnya Raja Herodes Agung sekitar tahun 2 atau 1 Sebelum Masehi, dan menetap di Nazaret (Matius 2). 

Maria tampaknya menetap di Nazaret selama kira-kira tiga puluh tahunan tanpa peristiwa-peristiwa istimewa. Dia terlibat dalam satu-satunya peristiwa di awal kedewasaan Yesus yang tercatat dalam Perjanjian Baru: pada usia dua belas tahun, Yesus terpisah dari orang tuanya dalam perjalanan pulang mereka dari perayaan Paskah Yahudi di Yerusalem lalu ditemukan di tengah para guru di Bait Allah. 

Kemungkinan besar antara peristiwa tersebut sampai dengan permulaan tampilnya Yesus ke depan umum, Maria menjadi janda, karena Yusuf tidak disebut-sebut lagi.

4. Kehadiran Maria selama pelayanan Yesus


Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan dicobai oleh iblis di padang gurun, Maria hadir ketika Yesus mengerjakan mujizat pertamaNya di hadapan umum pada pesta pernikahan di Kana dengan mengubah air menjadi anggur berkat perantaraan Maria

Selanjutnya dalam beberapa peristiwa Maria hadir bersama "saudara-saudara", yaitu “Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas” serta "saudari-saudari" Yesus, yang tidak disebutkan nama-namanya. 

Maria juga dilukiskan hadir pada peristiwa penyaliban Yesus, berdiri di dekat "murid yang dikasihi Yesus" bersama saudarinya Maria Klopas, serta Maria Magdalena. Pada daftar Matius 27:55 menambahkan "ibu anak-anak Zebedeus", yang diduga bernama Salome yang disebut-sebut dalam Markus 15:40, serta wanita-wanita lain yang telah mengikuti Yesus dari Galilea dan melayaniNya, seperti yang disebutkan dalam Injil Matius dan Markus.

Menurut Kisah Para Rasul, sesudah kenaikan Yesus ke surga, kurang-lebih 120 jiwa berkumpul di Kamar Atas pada peristiwa terpilihnya Matias untuk mengisi posisi Rasul yang ditinggalkan Yudas Iskariot, di mana Maria adalah satu-satunya orang yang disebutkan namanya selain ke-12 rasul serta para kandidat.

Menurut tradisi Katolik Romawi dan Ortodoks Timur, antara tiga sampai lima belas tahun sesudah kenaikan Kristus, Maria meninggal dunia; disaksikan para rasul Kristus. Selanjutnya, ketika para rasul membuka makamnya, ternyata kosong, sehingga mereka menyimpulkan bahwa dia telah diangkat secara badaniah ke Surga.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Maria
gambar dari google images

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar