Maria sedang berdoa |
1. Identitas Maria
Maria artinya "pahit". Maria adalah ibu Yesus dan tunangan
yang kemudian menjadi istri Yusuf. Menurut sumber-sumber non-kanonik, orangtuanya bernama Yoakhim
dan Anna atau
Hana.
Maria, yang saat itu seorang perawan,
mengetahui dari malaikat Gabriel, utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Yesus, anak
dari Allah
yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus. Karena Lukas 1:48:
"mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia", maka
Maria banyak diagungkan di kalangan orang Kristen.
Sedikit yang diketahui
mengenai riwayat hidup Maria dari Perjanjian Baru.
Dia adalah
kerabat dari Elizabet, istri dari imam Zakaria anggota golongan imam Abia.
Elizabet sendiri seorang keturunan Harun. Maria bertempat
tinggal di Nazareth di Galilea, kemungkinan bersama dengan kedua orang tuanya, dan sementara itu telah
dipertunangkan dengan Yusuf dari Keluarga Daud.
Para Apologis Kristen kadang-kadang menduga bahwa Maria, sebagaimana
Yusuf, juga adalah seorang keturunan Raja Daud.
Selama masa pertunangan mereka – yakni tahap pertama
dalam pernikahan Yahudi; selama masa tersebut, pasangan yang dipertunangkan
tidak diperbolehkan sama sekali untuk berduaan saja di bawah satu atap,
meskipun sudah sah disebut suami isteri.
Malaikat Gabriel mewartakan kepada Maria bahwa dia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan itu dengan cara mengandungnya
melalui Roh Kudus.
Ketika Yusuf diberitahukan
mengenai kehamilan Maria dalam sebuah mimpi oleh "seorang malaikat
Tuhan", dia terkejut; namun malaikat itu berpesan agar Yusuf tidak gentar
dan mengambil Maria sebagai isterinya. Yusuf mematuhinya dengan secara resmi
melengkapi ritus pernikahan itu.
2. Kunjungan Maria kepada Elisabet
Karena malaikat telah memberitahukan Maria bahwa Elizabet, yang
sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung, maka Maria segera
mengunjungi kerabatnya itu, yang tinggal bersama suaminya Zakaria di sebuah
kota Yudea "di daerah perbukitan", kemungkinan di Yuttah,
bersebelahan dengan Maon, sekitar 160 km dari Nazareth.
Begitu Maria tiba dan
menyalami Elizabet, maka Elizabet dengan segera menyatakan Maria sebagai
"ibu dari Tuhannya", dan atas pernyataan itu Maria menyanyikan sebuah
kidung ungkapan syukur yang umum dikenal sebagai Magnificat.
3. Maria melahirkan dan membesarkan Yesus
Tiga bulan sesudah kunjungan Maria kepada Elisabet, tampaknya segera
setelah kelahiran Yohanes Pembaptis, Maria pulang ke rumahnya.
Ketika
kehamilan Maria sendiri makin membesar, tiba sebuah dekrit dari kaisar Romawi Augustus yang menitahkan agar
Yusuf dan sanak keluarganya pergi ke Betlehem, kurang lebih 130 km dari Nazareth, untuk mengikuti sensus.
Ketika mereka berada di Betlehem, Maria
melahirkan putera sulungnya; namun karena tidak ada tempat bagi mereka di
penginapan, tempat bernaung yang disediakan bagi orang-orang asing, dia harus
menggunakan sebuah palungan, atau tempat makan hewan, sebagai buaian bayi.
Sesudah delapan hari, anak itu disunat dan dinamai Yesus, menurut instruksi yang diberikan oleh "malaikat
Tuhan" kepada Yusuf setelah Maria.
Nama Yesus menunjukkan bahwa "Dia
akan menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka". Setelah bayi Yesus berusia 40 hari, maka upacara-upacara tradisional
tersebut dilanjutkan dengan penyerahan Yesus kepada Tuhan di Bait Allah di Yerusalem sesuai
dengan aturan hukum bagi anak-anak sulung.
Hal ini kemudian diikuti oleh kunjungan orang-orang
majus dari Timur, pengungsian Yusuf beserta Maria dan Yesus ke Mesir, kembalinya mereka dari sana setelah mangkatnya Raja Herodes Agung sekitar tahun 2 atau 1
Sebelum Masehi, dan menetap di Nazaret (Matius 2).
Maria tampaknya menetap di
Nazaret selama kira-kira tiga puluh tahunan tanpa peristiwa-peristiwa istimewa.
Dia terlibat dalam satu-satunya peristiwa di awal kedewasaan Yesus yang
tercatat dalam Perjanjian Baru: pada usia dua belas tahun, Yesus terpisah dari
orang tuanya dalam perjalanan pulang mereka dari perayaan Paskah Yahudi di Yerusalem lalu ditemukan di tengah
para guru di Bait Allah.
Kemungkinan besar antara peristiwa tersebut sampai
dengan permulaan tampilnya Yesus ke depan umum, Maria menjadi janda, karena
Yusuf tidak disebut-sebut lagi.
4. Kehadiran Maria selama pelayanan Yesus
Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan dicobai oleh iblis di padang
gurun, Maria hadir ketika Yesus mengerjakan mujizat pertamaNya di hadapan umum
pada pesta pernikahan di Kana dengan mengubah air menjadi anggur berkat perantaraan Maria.
Selanjutnya dalam
beberapa peristiwa Maria hadir bersama "saudara-saudara", yaitu “Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas” serta "saudari-saudari" Yesus, yang tidak
disebutkan nama-namanya.
Maria juga dilukiskan hadir pada peristiwa penyaliban Yesus, berdiri di dekat
"murid yang dikasihi Yesus" bersama saudarinya Maria Klopas, serta Maria Magdalena. Pada daftar Matius 27:55 menambahkan "ibu anak-anak
Zebedeus", yang diduga bernama Salome yang disebut-sebut dalam Markus 15:40, serta wanita-wanita lain yang
telah mengikuti Yesus dari Galilea dan melayaniNya, seperti yang disebutkan
dalam Injil Matius dan Markus.
Menurut Kisah Para Rasul,
sesudah kenaikan Yesus ke surga, kurang-lebih 120 jiwa berkumpul di Kamar Atas pada peristiwa terpilihnya Matias
untuk mengisi posisi Rasul yang ditinggalkan Yudas Iskariot,
di mana Maria adalah satu-satunya orang yang disebutkan namanya selain ke-12
rasul serta para kandidat.
Menurut tradisi Katolik
Romawi dan Ortodoks Timur, antara tiga sampai lima belas tahun sesudah kenaikan Kristus,
Maria meninggal dunia; disaksikan para rasul Kristus. Selanjutnya, ketika para rasul membuka
makamnya, ternyata kosong, sehingga mereka menyimpulkan bahwa dia telah
diangkat secara badaniah ke Surga.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Maria
gambar
dari google images
Baca juga:
Tokoh Wanita Perjanjian Baru | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar