Maria Magdalena Pengiring Yesus |
A. Identitas Maria Magdalena
Maria Magdalena adalah nama salah seorang pengikut Yesus Kristus, murid perempuan yang paling terkenal, yang dicatat dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru.
Namanya disebut 12 kali hanya
di dalam keempat Kitab Injil, kebanyakan pada saat penyaliban
dan kebangkitan Yesus. Peran pentingnya adalah
sebagai orang pertama yang bertemu Yesus setelah bangkit dari kematian, dan
orang pertama yang mengabarkan tentang "Yesus yang bangkit" kepada
murid-murid yang lain.
Di masa lalunya, ia disembuhkan oleh Yesus dari
penyakitnya, yaitu yang dicatat:
(1) "Dari padanya Yesus pernah mengusir
tujuh setan" dalam Injil Markus pasal 16 ayat
9.
(2) "Dan juga beberapa orang perempuan yang telah
disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut
Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh
roh jahat" dalam Injil Lukas pasal 8 ayat
2.
B. Referensi dari Kitab Suci
Perempuan
bernama "Maria Magdalena" seperti yang dicatat dalam Injil adalah
salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyertai Yesus dan para rasul
sejak dalam perjalanan pengabaran Injil di Galilea: "Kedua
belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang
telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang
disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza
bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain.
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu
dengan kekayaan mereka." Injil Markus membenarkan bahwa Kristus telah
mengusir tujuh setan dari Maria Magdalena.
Maria
Magdalena juga berdiri di kaki salib pada saat penyaliban, dicatat dalam Markus 15:40, Matius
27:56, dan Yohanes 19:25.
Ia juga menjadi saksi pada pemakaman Kristus,
dan pada hari Minggu Paskah merupakan orang pertama yang mendapati
makam kosong dan kemudian orang pertama yang melihat Kristus yang Bangkit (Yohanes
20:1-18).
C. Perempuan berdosa
Ada
anggapan bahwa Maria Magdalena adalah "perempuan berdosa" yang
diceritakan dalam Injil Lukas (Lukas 7:36-50). Perempuan berdosa itu
masuk ke rumah Simon orang Farisi. Ia
menangis dan air matanya membasahi kaki Yesus. Ia mengurapi kaki-Nya dengan
minyak wangi serta mengeringkannya dengan rambutnya.
Simon orang Farisi berkata
kepada dirinya sendiri, "Jika
Ia ini nabi, tentu Ia tahu,
siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa
perempuan itu adalah seorang berdosa," suatu keterangan yang jelas bahwa
perempuan ini adalah orang tersingkir karena dosa yang amat serius seperti
zinah atau hubungan di luar pernikahan.
Pada akhir kisah, Yesus mengampuni
perempuan berdosa itu. Peristiwa ini merupakan bagian dari pewartaan Yesus di
daerah Danau Galilea.
Juga, segera sesudah pernyataan
pengampunannya dalam Lukas 7:50,
Maria Magdalena disebut dengan namanya sebagai pengikut Yesus dan
diidentifikasikan sebagai "yang telah dibebaskan dari tujuh roh
jahat" (Lukas 8:1-3).
"Magdalena" berasal dari kata Magdala, yaitu kota yang terletak di pesisir Danau Galilea dekat Tiberias,
merupakan kota
makmur yang terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Orang Romawi
menghancurkan kota
ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam
pemberontakan bangsa Yahudi.
Dalam Talmud (= ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi),
dari kata Magdalena terbentuklah istilah
"rambut keriting wanita," yang berarti seorang "pezinah".
Meskipun perempuan berdosa dalam Lukas 7 tidak secara khusus diidentifikasikan
sebagai Maria Magdalena "yang darinya diusir tujuh setan" seperti dinyatakan
dalam Lukas 8, Paus Gregorius menarik kesimpulan bahwa kedua orang ini sama, di
samping juga ada tradisi gereja perdana yang menguatkan hubungan ini.
D. Maria dari Betania
Ada
pula anggapan bahwa Maria Magdalena adalah sama dengan Maria dari Betania. Dari
keterangan di Injil Lukas
pasal 8, di pasal 10 dikisahkan bahwa Kristus melanjutkan perjalanan ke
"sebuah kampung" yaitu Betania, meskipun tidak disebutkan oleh Lukas,
ke rumah Marta, yang "mempunyai seorang saudara yang bernama Maria".
Di sana Marta
mempersiapkan jamuan bagi Yesus.
Injil Lukas tidak mengidentifikasikan Maria
Magdalena sebagai Maria dari Betania. Namun dalam Injil Yohanes
pasal 12:1-11
dicatat bahwa Yesus tiba di Betania "tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati." Marta melayani dalam
perjamuan. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya
dengan rambutnya.
Peristiwa ini berbeda dengan peristiwa perempuan berdosa yang
mengurapi kaki-Nya di rumah Simon orang Farisi dalam Lukas 7;
namun demikian, tindakan yang sama dalam kedua peistiwa tersebut mendorong
orang untuk menarik kesimpulan akan pelaku yang sama, yaitu Maria Magdalena.
Lagipula, di Yohanes 11,
dalam peristiwa sebelumnya di mana Yesus membangkitkan Lazarus dari orang mati,
dicatat, "Ada
seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung
Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan
dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya."
Disini Maria
diidentifikasikan sebagai ia yang meminyaki kaki Kristus. Sementara sebagian
orang berpendapat bahwa pengidentifikasian dalam Yohanes 11
merujuk kepada pengurapan berikutnya seperti dicatat dalam Yohanes 12,
ada yang mempertanyakan mengapa Yohanes merasa perlu memberikan keterangan
demikian jika kisah dalam Yohanes bab 11 langsung bersambung dengan kisah dalam
Yohanes 12?
Muncul dugaan bahwa pengidentifikasian tersebut menunjuk kepada
tindakan sebelumnya, yaitu kisah di rumah Simon orang Farisi yang dicatat dalam
Lukas 7.
Berdasarkan argumentasi ini, maka
Maria Magdalena, perempuan berdosa yang bertobat, dan Maria dari Betania adalah
orang yang sama.
Maria Magdalena, perempuan berdosa yang telah bertobat, yang
memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus, yang berdiri
dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang bangkit, adalah
teladan yang mengagumkan bagi setiap orang beriman.
E. Keteladanan Maria Magdalena
Gereja
menghormati Maria Magdalena sebagai seorang kudus dan menjadikannya teladan
bagi setiap orang Kristen yang dengan tulus hati berjuang mengejar kekudusan.
Paus
Gregorius memaklumkan keteladanan Maria Magdalena: seorang wanita yang
menemukan hidup baru dalam Kristus. “Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan
tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil
orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam,
mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian ayat selanjutnya
mengatakan; “Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah,” dan selanjutnya: “tetapi
Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.”
Patutlah kita merenungkan sikap
Maria dan cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena meskipun para
murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Dia
yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis; terbakar oleh rasa
kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang dikiranya telah
diambil orang. Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang tinggal untuk
mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia. Karena ketekunan
diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan
kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
Sumber:
Gambar dari Google Images
http://id.wikipedia.org/wiki/Maria_MagdalenaBaca juga:
Tokoh Wanita Perjanjian Baru | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar