Bangsa Israel kembali berpaling dari Allah setelah masa damai selama 40 tahun
yang dihasilkan oleh kemenangan Debora. Bangsa Israel diserang
oleh suku bangsa Midian dan Amalek yang
tinggal di sekitarnya.
Gideon, juga dikenal sebagai Yerubaal, adalah seorang hakim yang muncul dalam Kitab
Hakim-hakim, di dalam Alkitab Perjanjian Lama.
Kisahnya terdapat dalam Hakim-hakim 6-8.
Gideon adalah anak Yoas, dari bani Abiezer dari suku Manasye.
Nama Gideon berarti "Si Penghancur", atau "Pahlawan
perkasa" atau "Penebang pohon". Allah memilih Gideon, seorang
pemuda dari sebuah keluarga yang tidak dikenal dari suku Manasye,
untuk membebaskan rakyat Israel dan mengutuk penyembahan berhala mereka. Gideon
sendiri tidak yakin akan dirinya dan perintah Allah, karena itu ia meminta
bukti tentang kehendak Allah lewat sebuah mujizat.
Kutipan Hakim-hakim 6:36-40 adalah sebagai
berikut:
36Kemudian
berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang
Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu, 37maka aku membentangkan
guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu
itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku,
bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang
Kaufirmankan." 38Dan
demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya
guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan
penuh air. 39Lalu
berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit
terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu
kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang
kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun." 40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya
guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.
Gideon |
Atas perintah Allah, Gideon menghancurkan altar
Allah
berkata kepada Gideon bahwa orang-orang yang dikumpulkannya terlalu banyak.
Dengan orang yang begitu banyak, pasukan Gideon dapat mengklaim bahwa
kemenangan mereka tercapai karena kekuatan mereka, dan bukan karena Allah.
Karena itu Allah menyuruh Gideon memulangkan orang-orang yang takut. Dari
seluruh pasukannya, 22.000 orang pulang ke rumah dan yang tersisa hanya 10.000
orang.
Demikian kutipan Hakim-hakim 7:4-7
4Tetapi TUHAN berfirman
kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum
air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana . Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah
orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi
bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu:
Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang
tidak akan pergi." 5Lalu
Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat,
haruslah kau kumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut
untuk minum." 6Jumlah
orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus
orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air. 7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon:
"Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku
akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat
itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."
Allah menunggu hingga malam turun sebelum Ia
memberi perintah kepada Gideon untuk menyerang kubu bangsa Midian. Gideon
memberikan masing-masing tentaranya sebuah terompet, obor, dan kendi dari tanah
liat. Dengan diam-diam mereka mengepung perkemahan lawan, masing-masing obor
disembunyikan di dalam sebuah kendi.
Begitu Gideon memberikan tanda, setiap
orang meniup terompetnya dan memecahkan kendinya. Allah membuat bangsa Midian
kebingungan, sehingga mereka saling membunuh. Mereka yang selamat dan bingung melarikan
diri dan terus mundur ke luar perbatasan Israel.
Meskipun
Allah tidak menyuruhnya, Gideon kemudian mengumpulkan sejumlah besar orang
untuk mengejar orang-orang Midian dan menghadang mereka. Akhirnya ia berhasil
menangkap mereka dan kemudian membunuh Zebah dan Salmuna, dua raja Midian, untuk membalas
dendam saudara-sudaranya yang terbunuh dalam pertempuran. (Hakim-hakim 7 : 16 –
24)
Bangsa Israel memohon kepada Gideon agar
menjadi raja mereka, namun ia menolaknya. Katanya, Allah sajalah pemimpin
mereka satu-satunya. Selama 40 tahun masa hidup Gideon, bangsa Israel hidup
dalam damai.
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Gideon
http://jesoes.com/pasal=6
http://jesoes.com/pasal=7
gambar dari
google images
Tidak ada komentar:
Posting Komentar