Selasa, 28 Februari 2012

Simson


1. Deskripsi Simsom

Simson adalah hakim ketiga dari terakhir dalam zaman Israel kuno. Ia digambarkan dalam Kitab Hakim-Hakim pasal 13 hingga 16. Makamnya dipercayai ada di Tel Tzora di Israel. Disana terdapat dua batu pualam besar untuk Samson dan ayahnya Manoah. Di dekatnya terletak altar untuk Manoah.  Simson artinya "pria matahari" mungkin untuk menyebut bahwa dirinya menebarkan cahaya dan perkasa, atau "Dia yang melayani Tuhan".

Simson adalah seorang tokoh seperti Herkules, yang menggunakan kekuatan fisiknya yang luar biasa untuk bertempur melawan musuh-musuhnya dan melakukan beberapa aksi kepahlawanan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa: bergulat melawan singa, menghancurkan pasukan musuh dengan hanya menggunakan tulang rahang keledai, dan merobohkan sebuah bangunan raksasa.

Joan Comay, salah seorang penulis buku "Who's Who in the Bible”, percaya bahwa cerita Simson yang sedemikian akuratnya mengenai waktu dan tempat membuktikan bahwa Simson adalah figur yang nyata yang menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan bangsa-bangsa yang menjajah Israel dan bukan cerita legenda saja.

2. Kisah Simsom menurut Kitab Hakim-hakim

Simson membunuh Singa
Simson membunuh Singa

Orang Israel berdosa lagi kepada TUHAN, lalu TUHAN membiarkan orang Filistin menguasai mereka selama empat puluh tahun. Pada masa itu ada seorang laki-laki di kota Zora. Namanya Manoah, dari suku Dan. Istrinya mandul. Tetapi pada suatu hari malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berkata, "Selama ini kau tidak dapat mempunyai anak, tetapi tidak lama lagi kau akan hamil, dan mendapat seorang anak laki-laki. Sebab itu jagalah dirimu baik-baik. Jangan minum anggur atau minuman keras, atau makan sesuatu yang haram. Setelah anakmu itu lahir, jangan sekali-kali memotong rambutnya, sebab sejak dalam kandungan ia sudah ditentukan untuk menjadi orang nazir. Dialah yang akan berjuang untuk membebaskan orang Israel dari kekuasaan orang Filistin." 

Berbulan-bulan kemudian istri Manoah itu melahirkan seorang anak laki-laki lalu ia memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar serta diberkati TUHAN; dan ketika ia berada di perkemahan suku Dan, yang terletak di antara Zora dan Esytaol, Roh TUHAN mulai memberikan kekuatan kepadanya. (Hakim-hakim 13: 1-5, 24-25)

Pada suatu hari Simson pergi ke Timna, dan melihat seorang gadis Filistin di sana. Lalu ia pulang dan berkata kepada orang tuanya, "Saya tertarik kepada seorang gadis Filistin di Timna. Saya mohon ayah dan ibu pergi meminang dia." Maka pergilah Simson ke Timna bersama-sama dengan orang tuanya. 

Sementara mereka melalui sebidang kebun anggur, Simson bertemu dengan seekor singa muda. Singa itu mengaum, dan tiba-tiba Simson menjadi kuat oleh kuasa TUHAN. Lalu ia mencabik-cabik singa itu dengan tangannya, seolah-olah binatang itu hanya seekor kambing. Hal itu tidak diceritakannya kepada orang tuanya. Kemudian Simson mengunjungi gadis itu serta bercakap-cakap dengan dia, dan Simson suka kepadanya. 

Setelah beberapa waktu lamanya, Simson pergi lagi untuk kawin dengan gadis itu. Di dalam perjalanan, ia membelok untuk melihat bangkai singa yang telah dibunuhnya itu. Ketika sampai di situ ia melihat banyak sekali lebah di dalam bangkai itu, dan ada juga madu. Ia mengeruk madu itu ke dalam tangannya, lalu berjalan terus sambil makan madu itu. Kemudian ia pergi kepada orang tuanya serta memberikan juga sebagian dari madu itu kepada mereka, dan mereka memakannya. Tetapi Simson tidak memberitahukan bahwa madu itu diambilnya dari bangkai singa. (Hakim-hakim 14: 1-2, 5-9)

Simson mencabut pintu gerbang kota
Simson mencabut pintu gerbang kota

Beberapa waktu kemudian, ketika musim panen gandum, Simson pergi mengunjungi istrinya. Ia membawa seekor kambing muda untuk istrinya itu. Berkatalah Simson kepada ayah mertuanya, "Saya ingin ke kamar untuk bertemu dengan istri saya." Tetapi ayah mertuanya tidak mengizinkannya.

Mendapat perlakuan seperti itu, Lalu ia pergi menangkap tiga ratus serigala. Buntut serigala-serigala itu diikatnya berdua-dua. Pada simpul ikatan itu, ia menaruh sebuah obor. Setelah itu ia menyalakan obor-obor itu lalu melepaskan serigala-serigala itu ke dalam ladang-ladang orang Filistin. 

Terbakarlah semua gandum yang telah dituai di sana. Bahkan tanaman gandum dan kebun-kebun anggur pun ikut terbakar juga. 

Orang-orang Filistin pergi menyelidiki siapa yang melakukan hal itu. Lalu orang memberitahukan kepada mereka bahwa Simsonlah yang melakukannya, karena ayah mertuanya di Timna telah memberikan istri Simson kepada seorang kawan Simson. 

Karena itu orang-orang Filistin membakar wanita itu serta seisi rumah ayahnya sampai habis. Setelah Simsom tahu, Kemudian ia menyerang mereka dengan kejam dan membunuh banyak di antara mereka. 

Setelah itu, ia pergi lalu tinggal di dalam gua di sebuah bukit batu di Etam. Maka orang Filistin datang ke daerah Yehuda lalu berkemah di situ, kemudian menyerbu kota Lehi. Orang Yehuda bertanya kepada orang Filistin, "Mengapa kalian menyerang kami?" Mereka menjawab, "Kami datang untuk menangkap Simson supaya kami dapat memperlakukan dia seperti ia memperlakukan kami." 

Mendengar itu, pergilah 3.000 orang Yehuda ke gua di bukit batu di Etam. Di sana mereka berkata, "Simson, apakah kau tidak tahu bahwa orang Filistin berkuasa atas kita? Apa ini yang telah kaulakukan terhadap kami!" 

Simson menyahut, "Saya hanya membalas apa yang mereka lakukan terhadap saya." Kata mereka, "Kami datang untuk mengikat dan menyerahkan engkau kepada orang Filistin."

Simson berkata, "Berjanjilah dahulu bahwa kalian sendiri tidak akan bunuh saya." "Baik," kata mereka, "memang kami hanya mau mengikat dan menyerahkan engkau kepada orang Filistin. Kami tidak akan membunuhmu." 

Lalu mereka mengikat dia dengan dua buah tali yang masih baru, dan membawa dia pergi dari gua itu. Ketika Simson dibawa sampai ke Lehi, orang-orang Filistin berlari mendatangi dia sambil menyorakinya. 

Tiba-tiba ia menjadi kuat oleh kuasa TUHAN. Tali-tali yang mengikat tangannya itu diputuskannya begitu saja seolah-olah tali itu tali yang hangus. Kemudian ia menemukan sebuah tulang rahang yang masih baru dari seekor keledai. Ia memungut tulang itu, lalu memakainya untuk memukul 1.000 orang sampai mati. (Hakim-hakim 15:1, 4-6, 8-15)

Simson dan Delila
Simson dan Delila

Penduduk Gaza mendengar bahwa Simson ada di sana. Jadi, mereka mengepung tempat itu dan menunggu dia sepanjang malam di gerbang kota. Tapi mereka tidak berbuat apa-apa pada malam itu karena mereka berpikir, "Nanti apabila matahari terbit, baru kita membunuh dia." 

Tetapi Simson tidak tidur di situ sampai pagi. Tengah malam ia bangun lalu pergi ke pintu gerbang kota. Ia mencabut pintu itu seluruhnya dengan tiang-tiang serta palang-palangnya sekaligus. Kemudian ia mengangkat pintu itu di atas pundaknya, dan membawanya ke puncak bukit di seberang Hebron. (Hakim-hakim 16: 2 - 3)

Simson merubuhkan gedung perayaan pemujaan dagon
Simson merubuhkan gedung perayaan pemujaan dagon

Setelah itu Simson jatuh cinta kepada seorang wanita dari Lembah Sorek. Nama wanita itu Delila. Maka datanglah lima orang penguasa Filistin kepada wanita itu dan berkata, "Bujuklah Simson supaya ia mau memberitahukan kepadamu apa rahasia kekuatannya, dan bagaimana caranya untuk menghilangkan kekuatannya itu. Dengan demikian kami dapat datang dan mengikat dia untuk mengalahkan dia. Nanti kami masing-masing akan memberikan kepadamu 1.100 uang perak." 

Maka kata Delila kepada Simson, "Simson, apa sebab kau begitu kuat? Dengan apa engkau harus diikat supaya hilang kekuatanmu itu? Coba beritahukan rahasianya!" Simson menjawab, "Kalau saya diikat dengan tujuh tali busur baru yang belum kering betul, saya akan lemah dan menjadi seperti orang biasa." 

Lalu penguasa-penguasa Filistin itu memberikan kepada Delila tujuh tali busur baru yang belum kering betul. Kemudian, sementara orang Filistin menunggu di ruangan yang lain, Delila mengikat Simson dengan tali-tali itu lalu berseru, "Simson! Orang Filistin datang!" Langsung Simson memutuskan tali-tali busur itu. Tali-tali itu putus seperti benang yang putus kena api. 

Rahasia kekuatan Simson belum bocor. Lalu kata Delila kepada Simson, "Ah, kau bohong! Kau hanya mempermainkan saya. Ayolah, ceritakan kepada saya dengan apa kau dapat diikat!" Sahut Simson, "Kalau saya diikat dengan tali baru yang belum pernah dipakai, saya akan lemah dan menjadi seperti orang biasa." Sementara orang Filistin menunggu di ruangan lain, Delila mengambil beberapa tali yang baru, lalu mengikat Simson. Kemudian ia berteriak, "Simson! Orang Filistin datang!" Tetapi Simson memutuskan tali-tali itu dari tangannya seperti orang memutuskan benang.

Lalu kata Delila kepada Simson, "Ah, kau mempermainkan saya lagi. Kau bohong. Ayolah ceritakan dengan apa kaudapat diikat!" Simson menjawab, "Kalau tujuh untaian rambut saya dijalin pada benang di perkakas tenun, kemudian diikat pada kayu perkakas tenun itu, saya akan lemah dan menjadi seperti orang biasa." Maka Delila membuat Simson tertidur lalu ia menjalin tujuh untaian rambut Simson pada benang di perkakas tenun. Setelah itu ia mengikatnya pada kayu perkakas tenun itu lalu berseru, "Simson! Orang Filistin datang!" Simson pun bangun lalu menarik rambutnya hingga lepas dari perkakas tenun itu. Kemudian kata Delila kepadanya, "Ah, kau katakan kaucinta kepada saya padahal hatimu jauh dari saya! Sudah tiga kali kau mempermainkan saya, dan sampai sekarang pun kau tak mau memberitahukan mengapa kau begitu kuat." 

Setiap hari Delila terus saja merengek-rengek dan mendesak, sehingga Simson bosan mendengarnya. Akhirnya Simson menceritakan rahasianya. "Rambut saya belum pernah dipotong," kata Simson. "Saya telah diserahkan kepada Allah menjadi miliknya yang khusus. Sejak lahir saya sudah menjadi seorang Nazir. Kalau rambut saya dipotong, kekuatan saya akan hilang; saya akan lemah dan menjadi seperti orang biasa." 

Delila merasa bahwa Simson telah memberitahukan rahasia hatinya. Sebab itu ia mengirim berita ini kepada penguasa-penguasa Filistin, "Datanglah lagi sekali ini saja. Simson telah menceritakan rahasianya kepadaku." Mereka pun datang dengan membawa uang untuk Delila. Sesudah itu Delila membelai Simson sampai tertidur di pangkuannya, lalu ia memanggil orang dan menyuruhnya memotong tujuh untaian rambut Simson. Kemudian ia mengikat Simson, karena Simson sudah kehilangan kekuatannya. Lalu ia berteriak, "Simson! Orang Filistin datang!" Simson bangun dan menyangka ia dapat lolos seperti pada waktu-waktu yang lalu. Ia tidak tahu bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. 

Maka orang-orang Filistin menangkap dia dan mencungkil biji matanya. Mereka membawa dia ke Gaza dan mengikat dia dengan dua rantai tembaga, lalu memasukkannya ke dalam penjara. Di sana ia disuruh bekerja menggiling. Tetapi selama itu pula rambutnya mulai tumbuh lagi. 

Pada suatu hari para penguasa Filistin berkumpul hendak berpesta dan mempersembahkan kurban secara besar-besaran untuk Dagon, dewa mereka. Mereka bernyanyi, "Dewa kita telah memberikan kepada kita kemenangan atas Simson, musuh kita!" Sementara mereka bersuka ria mereka berkata, "Bawalah Simson ke mari supaya ia menjadi bahan tertawaan kita!" Maka mereka mengambil Simson dari penjara, dan ia menjadi bahan tertawaan mereka. Mereka menyuruh dia berdiri di antara dua tiang yang besar. 

Ketika orang banyak itu melihat Simson, mereka memuji Dagon dan bernyanyi, "Dewa kita telah memberikan kepada kita kemenangan atas musuh yang telah merusak negeri kita dan membunuh begitu banyak orang kita!"  Kata Simson kepada anak laki-laki yang menuntunnya, "Lepaskanlah tangan saya supaya saya dapat memegang tiang-tiang yang menyangga gedung ini, karena saya ingin bersandar di situ." Gedung itu penuh sesak dengan orang. 

Kelima penguasa Filistin pun ada di situ. Dan di tingkat atas gedung itu ada kira-kira 3.000 orang. Mereka semuanya menonton dan mengejek Simson. Pada saat itu Simson berdoa; ia berkata, "Ya, TUHAN Yang Mahatinggi, sudilah Engkau mengingat saya. Berikanlah kiranya kekuatan lagi kepada saya sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan tindakan ini saya dapat membalas orang Filistin yang telah mencungkil kedua biji mata saya." 

Setelah itu Simson memegang kedua tiang di tengah yang menyangga gedung itu. Lalu sambil bertopang dengan tangan kirinya pada tiang yang satu dan tangan kanannya pada tiang yang lain, ia berseru, "Biar aku mati bersama orang-orang Filistin ini!" Dan dengan sekuat tenaganya ia mendorong tiang-tiang itu sampai roboh dan menimpa kelima penguasa Filistin bersama semua orang lainnya yang berada di situ.

Simson meninggal juga. Tetapi, pada waktu kematiannya itu ia telah membunuh orang lebih banyak daripada ketika masa hidupnya.  Kemudian datanglah sanak saudaranya dan semua kaum keluarganya untuk mengambil jenazahnya. Mereka membawa jenazahnya itu pulang, dan memakamkannya di dalam kuburan Manoah, ayahnya. Kuburan itu terletak di antara Zora dan Esytaol. Simson menjadi pemimpin Israel dua puluh tahun lamanya. (Hakim-hakim 16: 4 - 31)


Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Simson
http://en.wikipedia.org/wiki/Samson
http://www.jesoes.com/pasal13-16 

Baca juga:

Kisah Para Hakim

01

Yosua

02

Otniel 

03

Ehud 

04

Debora 

05

Gideon

06

Simson 

07

Imam Eli 

08

Samuel 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar