Senin, 19 Desember 2011

Yosua


1) Deskripsi Yosua

Yosua  dalam bahasa Ibrani: Yehoshua, Bahasa Arab: Yusha bin Nun, adalah tokoh kecil dalam Taurat, menjadi salah satu mata-mata bagi Israel menurut kitab Bil 13-14, dan dalam beberapa bagian sebagai asisten Musa. Ia berubah menjadi karakter sentral dalam Alkitab Ibrani Kitab Yosua

Menurut buku Keluaran, Bilangan dan Yosua, ia menjadi pemimpin suku Israel setelah kematian Musa, namanya Hoshe'a bin Nun, dari suku Efraim, tetapi Musa memanggilnya Yehoshu'a atau Yosua menurut kitab Bilangan 13:16, nama dengan mana ia dikenal, dan ia lahir di Mesir sebelum Keluaran, dan mungkin usia yang sama seperti Kaleb, dengan siapa ia kadang-kadang terkait.


Musa memberkati Yosua sebagai penggantinya
Musa memberkati Yosua sebagai penggantinya

Pada kitab Bilangan 13:1-16, Dia adalah salah satu dari dua belas mata-mata Israel yang dikirim oleh Musa untuk mengeksplorasi tanah Kanaan. Setelah kematian Musa, ia memimpin suku-suku Israel dalam penaklukan Kanaan, dan dialokasikan tanah untuk suku-suku. 

Menurut kronologi Alkitab, Yosua hidup antara 1500-1390 SM, atau kadang pada akhir Zaman Perunggu. Menurut Yosua 24:29, Yosua meninggal pada usia 110 tahun. Nama Yosua dalam bahasa Inggris adalah terjemahan dari bahasa Ibrani "Yehoshua", yang berarti " Yahweh adalah keselamatan ". 
 
Sebagai orang kepercayaan Musa, Yosua adalah tokoh utama dalam peristiwa Keluaran. Dia menemani bagian Musa dari jalan ketika ia naik Gunung Sinai untuk menerima Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 32:17). 

Dia adalah salah satu dari dua belas mata-mata yang dikirim oleh Musa untuk mengeksplorasi dan melaporkan tanah Kanaan (Bilangan 13:16-17), dan hanya dia dan Kaleb memberikan laporan menggembirakan (Bilangan 14:23-24).

Dia adalah komandan pada pertempuran pertama mereka setelah keluar dari Mesir, melawan orang Amalek di Rafidim (Keluaran 17:8-16), di mana mereka menang.

Menurut Yosua 1:1-9, Musa menunjuk Yosua untuk menggantikannya sebagai pemimpin Israel. Bagian pertama dari Kitab Yosua mencakup periode ketika ia memimpin penaklukan Kanaan.

2) Penaklukan Kanaan

a. Rahab (Yosua pasal 2). Yosua mengutus dua mata-mata dari Sitim untuk menyelidiki kota Yerikho. Mereka diselamatkan oleh Rahab dengan taktiknya yang brilyan sehingga tidak jatuh ke tangan raja Yerikho. Sebagai ganjarannya, mereka berjanji untuk tidak menyerang Rahab kelak ketika mereka menyerbu kota itu.

Bangsa Israel mengelilingi Tembok Kota Yerikho
Bangsa Israel mengelilingi Tembok Kota Yerikho

b.  Penyeberangan Sungai Yordan (Yosua pasal 1, dan 3-4). Setelah mengulangi kewajiban untuk mengikuti mitzvah, Yosua memerintahkan bangsa Israel untuk maju, dan mereka meninggalkan Sitim. Ketika tiba di Sungai Yordan, Yosua meramalkan bahwa Tabut perjanjian akan menyeberangi Yordan secara ajaib. Begitu tabut itu tiba di sungai, sebuah mujizat pun terjadi, dan sungai itu berhenti mengalir dan segera mengering, karena itu para imam yang memikulnya berhenti untuk membiarkan seluruh bangsa Israel menyeberang. Untuk memperingati peristiwa ini, Yosua memerintahkan pembangunan dua tugu peringatan: satu di dasar sungai itu sendiri, dan satu lagi di tepi barat sungai itu, di Gilgal (yang saat itu belum diberi nama ini), tempat bangsa Israel berkemah.

c. Pengkhitanan bangsa Israel (Yosua 5:1-12). Bangsa Israel disunat di Gibeath-Haaraloth (yang artinya bukit kulit khatan). Kemudian hal ini dijelaskan bahwa orang-orang ini dilahirkan di padang gurun sehingga belum dikhitankan. Karena itu mereka dikhitan, dan daerah itu dinamai Gilgal untuk mengenangnya (Gilgal terdengar seperti Gallothi - Aku telah membuang, tetapi mungkin arti yang lebih tepat adalah lingkaran batu-batu yang ditegakkan).

d. Panglima Tentara TUHAN (Yosua 5:13-15). Dalam ayat yang agak kabur, seorang panglima tentara TUHAN datang, dengan pedang yang terhunus, dan memerintahkan Yosua melepaskan kasutnya (dan perintah ini ia taati) karena tanah tempat ia berdiri itu kudus.

e. Pertempuran Yerikho (Yosua pasal 6). Setelah mengepung Yerikho, bangsa Israel mengelilinginya sekali selama enam hari berturut-turut, dan pada hari yang ketujuh mereka mengitarinya tujuh kali, dan setiap kali sambil meniupkan trompet mereka dengan keras dan berteriak. Pada putaran yang terakhir tembok kota itu runtuh, dan penghuninya, kecuali Rahab dan keluarganya, dibantai. Lalu diumumkan kutukan agar kota itu tidak dibangun kembali.

f.  Pertempuran pertama di Ai (Yosua pasal 7). Kota Ai ditinjau dan dinyatakan lemah, karena itu pasukan Israel hanya mengirim sebuah kelompok kecil untuk menyerangnya, namun mereka dikalahkan. Hal ini menyebabkan Yosua dan bangsanya hampir putus asa. Namun Allah menyatakan bahwa bangsa itu telah berdosa, karena seseorang telah mencuri harta dari Yerikho yang dimaksudkan untuk bait suci. Karenanya, bangsa Israel berusaha menemukan si pencuri dengan membuang undi (Urim dan Tumim), mula-mula dari sukunya (Yehuda), lalu klan (Zerah), kemudian keluarga (Zabdi), dan akhirnya menemukannya, yaitu Akhan. Akhan mengakui bahwa ia telah mencuri kain Babel yang mahal, selain perak dan emas, dan pengakuannya dibuktikan dengan ditemukannya harta itu yang terkubur di kemahnya. Karena itu Akhan dibawa ke lembah Akhor, dan di sana ia dirajam dan dikubur hingga mati.

g. Pertempuran kedua di Ai (Yosua 8:1-29).  Pasukan Israel berjumlah 30.000 orang siap untuk menyerang Ai dalam semalam, dan di pagi hari, suatu pasukan Israel lainnya menyerang dan kemudian berpura-pura mengundurkan diri. Akibatnya, pasukan-pasukan Ai tertarik jauh dari kota. Ketika Yosua mengangkat tombaknya, ke-30.000 orang pasukan bersiap-siap menyergap, sementara Yosua siap menyerang kembali dan dengan demikian mengepung pasukan-pasukan Ai. Seluruh kota itu dibakar dan penduduknya dibantai. Raja Ai digantung di pohon, dan tubuhnya dilemparkan ke dalam sebuah lubang.

h. Ritual Ebal dan Gerizim (Yosua 8:30-35) - Yosua mendirikan sebuah mezbah di Gunung Ebal dan memberikan kurban persembahan di situ, lalu menuliskan hukum Musa di mezbah tersebut. Rakyat lalu diatur ke dalam dua bagian, yang pertama menghadap Ebal dan yang lainnya Gerizim. Masing-masing lalu membaca berkat-berkat dan kutukan seperti yang disebutkan dalam Kitab Ulangan.

i.  Perjanjian suku Hewi (Yosua pasal 9) - Suku Hewi menipu Israel sehingga mereka disangka orang asing. Dengan demikian mereka berhasil mendapatkan perjanjian untuk tidak menyerang dari Israel. Bahkan setelah penipuan ini terbongkar, perjanjian itu tidak dibatalkan, meskipun suku Hewi dihukum dengan diperlakukan sebagai kelompok sosial terendah (disebutkan lewat ungkapan Ibrani: "pembelah kayu dan air untuk mezbah YHWH").

j. Kelima raja orang Amori (Yosua pasal 10) - Adonizedek, raja Yerusalem, mengadakan persekutuan dengan "lima raja orang Amori" (ia sendiri dan raja-raja dari Hebron, Yarmut, Lakhis, dan Eglon), dan mereka mengepung orang Hewi di Gibeon, yang mereka anggap sebagai pengkhianat. Suku Hewi memohon bantuan Yosua, dan karena itu Yosua melakukan serangan kejutan di malam hari. Hal ini menyebabkan suku Amori panik dan melarikan diri hingga ke Bet-horon. Yosua berseru pada Tuhan agar matahari berhenti beredar di Gibeon, dan bulan di lembah Ayalon, doanya dikabulkan, sehingga Yosua dapat menyelesaikan pertempuran. Kelima raja itu bersembunyi di sebuah gua, namun ditemukan dan dijebak di sana hingga tentara mereka musnah, lalu mereka digantung.

Yosua berseru pada Tuhan agar matahari berhenti beredar di Gibeon
Yosua berseru pada Tuhan agar matahari berhenti beredar di Gibeon

k.  Pertempuran di Hazor (Yosua 11:1-20, 23). Yabin, Raja Hazor, pasukannya, dan para vasalnya, bertemu di Merom. Namun, Yosua melakukan suatu serangan kilat dan mampu mengalahkan mereka. Ia mengejar mereka hingga jauh, lalu Yosua menghalangi kuda-kuda mereka, membakar kereta-kereta, merebut Hazor, membantai penghuninya, dan membakarnya hingga rata dengan tanah. Para penghuni yang kurang setia juga ditangkap dan dibantai, meskipun kota-kota di bukit dibiarkan.

l. Orang Enak (Yosua 11:21-22). Suku Enak diusir dari gunung-gunung dan Hebron oleh Yosua.

3) Kematian Yosua

Ketika dia "tua dan lanjut umurnya", Yosua mengadakan pertemuan dengan penatua dan pemimpin dari Israel, dan mendesak mereka untuk menghindari persekutuan dengan penduduk asli karena bisa menuntun mereka untuk tidak setia kepada Allah. Pada sidang umum dari klan di Sikhem, dia meninggalkan orang-orang, mengingatkan mereka untuk setia kepada Allah mereka, yang telah begitu sekuat tenaga diwujudkan di tengah-tengah mereka. Sebagai seorang saksi dari janji mereka untuk melayani Tuhan, Yosua mendirikan sebuah batu besar bawah pohon Ek di tempat kudus Allah. Segera setelah itu ia meninggal, pada usia 110 tahun, dan dimakamkan di Timnat Serah, di pegunungan Efraim, di sebelah utara Gunung Gaas.

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Joshua
http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yosua
gambar dari google images

Baca juga:

Kisah Para Hakim

01

Yosua

02

Otniel 

03

Ehud 

04

Debora 

05

Gideon

06

Simson 

07

Imam Eli 

08

Samuel 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar