Jumat, 01 November 2013

Bagaimanakah Cara Yesus Menyusun Cerita Kasih Kepada Sesama?

Orang Samaria yang murah hati
Perumpamaan Orang Samaria yang murah hati

1. Yesus menyusun cerita Orang Samaria yang murah hati
Orang Samaria yang murah hati adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Lukas 10:25-37. Perumpamaan ini menggambarkan cinta kasih yang tidak terbatas, bahkan cinta kasih kepada orang yang membenci sekalipun. Cerita ini penting, sebab ini adalah salah satu asas atau dasar agama Kristen yaitu cinta kasih sesama.

2. Isi Perumpamaan Orang Samaria yang murah hati
Isi cerita orang samaria yang baik hati, berdasarkan Kitab Lukas 10 : 25 – 37,  demikian kutipannya:
25
Kemudian seorang guru agama tampil untuk menjebak Yesus. Ia bertanya, ''Bapak Guru, saya harus melakukan apa supaya dapat menerima hidup sejati dan kekal?''
26
Yesus menjawab, ''Apa yang tertulis dalam Alkitab? Bagaimana pendapatmu tentang hal itu?''
27
Orang itu menjawab, '' 'Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segala kekuatanmu, dan dengan seluruh akalmu,' dan 'Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri.' ''
28
''Jawabanmu itu benar,'' kata Yesus. ''Lakukanlah itu, maka engkau akan hidup.''
29
Tetapi guru agama itu mau membenarkan diri. Ia bertanya, ''Siapa sesama saya itu?''
30
Yesus menjawab, ''Ada seorang laki-laki turun dari Yerusalem ke Yerikho. Di tengah jalan ia diserang perampok, dirampas segala yang dimilikinya, dipukul setengah mati, lalu ditinggalkan tergeletak di jalan dengan luka parah.
31
Kebetulan seorang imam berjalan juga di jalan itu. Ketika dilihatnya orang itu, ia menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus.
32
Begitu juga dengan seorang Lewi yang berjalan di situ; ketika dilihatnya orang itu, ia mendekatinya untuk mengamatinya. Tetapi ia pun menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus.
33
Tetapi kemudian seorang Samaria yang sedang bepergian, lewat juga di situ. Ketika dilihatnya orang itu, sangat terharu hatinya karena kasihan.
34
Maka didekatinya orang itu lalu membersihkan luka-lukanya dengan anggur dan mengobatinya dengan minyak, kemudian membalut luka-luka itu. Sesudah itu, ia menaikkan orang itu ke atas keledainya sendiri, lalu membawanya ke sebuah losmen dan merawatnya.
35
Keesokan harinya ia mengambil dua keping uang perak dan memberikannya kepada pemilik losmen itu serta berkata, 'Rawatlah dia, dan kalau ada ongkos-ongkos lain, akan saya bayar nanti apabila saya kembali ke mari.' ''
36
Kemudian Yesus mengakhiri cerita itu dengan pertanyaan ini, ''Dari ketiga orang itu yang manakah, menurut pendapatmu, yang bertindak sebagai sesama dari orang yang dirampok itu?''
37
Guru agama yang ditanyai itu menjawab, ''Orang yang telah menolong orang itu.'' ''Nah, pergilah dan perbuatlah seperti itu juga!'' kata Yesus.

3. Penjelasan Perumpamaan Orang Samaria yang baik hati

Orang Samaria adalah orang yang dimusuhi dan dibenci oleh orang Yahudi. Karena itu, si korban dalam kisah Yesus ini sama sekali tidak mengharapkan pertolongannya, namun dari ketiga orang yang melihatnya, justru orang inilah yang turun tangan dan bersedia menolongnya.

Frase "orang Samaria yang murah hati" menjadi ungkapan sehari-hari bagi seseorang yang bersedia menolong orang lain, bahkan yang tidak dikenal sekalipun, tanpa pamrih.


Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan_orang_Samaria_yang_murah_hati
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
http://sekolahminggu.net/wp-content/uploads/orang-samaria-yang-baik-hati.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar