Perumpamaan tentang Pengampunan |
1) Pengantar
Ajaran Yesus yang menjadi pedoman
“Berapa Kali Kita Mengampuni Dosa Seseorang?” dapat kita baca dari Matius 18: 21 - 35, yang berisi tentang
“Perumpamaan Pengampunan, yaitu sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus
Kristus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18: 21 - 35 pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Perumpamaan ini menceritakan
tentang dosa, pengampunan,
dan kasih.
Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk menjawab
pertanyaan Petrus pada ayat ke-21; Kemudian datanglah
Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus
mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh
kali?". Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan
sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” kemudian
Yesus meneruskan dengan sebuah perumpamaan yang kemudian dijelaskanNya.
2) Pengampunan
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang hamba yang
tidak mengenal belas kasihan. Suatu ketika seorang raja
menagih hutang seorang hambanya sebanyak sepuluh ribu talenta (perak). Hamba tersebut tidak mampu melunasi
hutangnya, maka sang raja memerintahkan supaya ia dijual beserta anak-isterinya
dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Hamba tersebut memohon belas
kasihan sang raja dan sang raja mengabulkannya dan menghapus hutangnya.
Setelah keluar, hamba tersebut bertemu dengan seorang
hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ketika ia menangkap dan
mencekik kawannya itu dan menagih hutangnya, maka kawan tersebut memohon belas
kasihan karena ia tidak mampu melunasi hutangnya. Tidak hanya menolak
mengampuni, tetapi hamba yang tidak mengenal belas kasihan ini menjebloskan
kawannya ini ke penjara sampai hutangnya lunas.
Mengetahui perbuatannya, maka kawan-kawannya yang lain
sangat sedih dan melaporkannya kepada sang Raja. Raja itupun marah dan ia
menyerahkan hamba yang jahat tersebut kepada algojo-algojo (atau para penyiksa)
sampai hutangnya lunas.
3) Penjelasan
Raja di dalam cerita tersebut melambangkan Allah, dan
hamba yang berhutang adalah manusia yang berdosa. Ketika Allah mau menagih
perbuatan dosa yang dilakukan manusia, maka manusia tidak mampu melunasi hutang
dosa mereka, karena tidak ada yang dapat diperbuat manusia untuk melunasinya.
Allah berhak untuk menghukum manusia karena hal tersebut, namun karena belas
kasihannya, ia mengampuni manusia dan menghapus dosa-dosa mereka melalui Yesus
yang mati disalibkan menebus hutang dosa dengan darahNya.
Manusia yang tidak tahu berterima kasih bertemu dengan
saudaranya yang berbuat salah kepadanya, tidak mencontoh belas kasihan yang
ditunjukkan oleh Allah, manusia malah menghakimi saudara mereka sendiri tanpa
sedikitpun berbelas kasihan. Ia tidak belajar dari pelajaran yang diberikan
oleh Allah bahwa Ia telah diampuni dan diberi belas kasihan, maka pada akhirnya
Allah akan menghukum orang tersebut yang menindas sesamanya. Perumpamaan ini
disimpulkan oleh Yesus dalam ayat ke-35: “Maka BapaKu yang di sorga akan
berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak
mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu” (Matius 18:35).
Dalam Matius 18:21-22 yang mendahului perumpamaan ini Yesus mengajarkan
kepada Petrus dan murid-muridNya yang lain untuk selalu mengampuni orang lain: Kemudian
datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku
harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh
kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan
sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”.
Pengajaran yang senada juga didapat di Lukas 17:3-4, ketika Yesus mengajar murid-muridNya: “Jagalah
dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal,
ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari
dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus
mengampuni dia”.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan_pengampunan
Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Jakarta:2002.Baca juga:
Pengajaran dan Perumpamaan Yesus | |
01 | |
02 | Bagaimanakah Cara Yesus Menyusun Cerita Kasih Kepada Sesama ? |
03 | |
04 | |
05 | Bagaimanakah cerita perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh ? |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | Apa Maksud Yesus Menyampaikan Perumpamaan Domba Yang Hilang ? |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar