Kamis, 24 Desember 2020

Orang Buta Menuntun Orang Buta

Bacaan Alkitab

Bacaan dari Matius 15:14 demikian: “Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.”

Jika orang buta menuntun orang buta, bisa keduanya celaka
Jika orang buta menuntun orang buta, bisa keduanya celaka.


Ilustrasi Cerita

Ada kisah tentang kakek tua yang hendak menyeberang jalan raya yang padat dengan kendaraan?  Ketika kakek ini kebingungan karena kesulitan menyeberang, seorang nenek berkacamata gelap menghampirinya dan bertanya apakah ia diperbolehkan menyeberang bersama-sama?
     
Dengan gembira kakek ini menggandeng tangan si nenek dan bersama-sama mereka menyeberang. Tetapi si nenek berjalan secara zig-zag dan mobil-mobil menyembunyikan klaksonnya dan hampir menabrak mereka. 

Akhirnya mereka berdua tiba di seberang setelah mendapat umpatan banyak orang. Kau hampir membuat kita berdua mati! Kau berjalan seperti orang buta saja! Damprat si kakek. Aku memang buta, kata si nenek dengan kalem, karena itulah aku meminta menyeberang bersama-sama.  

Penjelasan Perumpamaan Orang Buta menuntun Orang Buta

Saudara, apa yang Tuhan Yesus katakan itu tepat bahwa tidak mungkin orang buta menuntun orang buta, sebab keduanya akan jatuh ke dalam lubang. Jika orang buta menuntun orang buta, bisa keduanya celaka.

Dari bacaan Matius 15:14, "buta" dari bahasa Yunani "tuphlos", yang  mempunyai arti "buta secara jasmani atau rohani". 

Dari perkataan Yesus di atas, kita dapat menangkap maksud-Nya bahwa yang dimaksud dengan orang buta adalah orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka buta secara rohani. Mereka tidak dapat melihat kebenaran sebab mata hati mereka yang buta.

Siapa saja yang termasuk orang buta?  Alkitab berkata, Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah DIBUTAKAN oleh ilah zaman ini, sehingga mereka TIDAK MELIHAT cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (2 Korintus 4:3, 4). 

Saudara, sebagai orang percaya kita harus membuat mata hati kita semakin terang. Paulus berdoa demikian ketika ia berdoa bagi jemaat Efesus (Efesus 1:18). Bila Paulus dengan hikmat Allah berdoa seperti ini, berarti masih banyak ditemukan orang benar yang belum mempunyai mata hati yang terang, meskipun tidak disebut buta. Katakanlah matanya masih redup, sehingga ia tidak mengerti karunia dan janji-janji Allah. 

Lalu, bagaimana membuat mata hati semakin bercahaya? Alkitab berkata, Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat MATA BERCAHAYA (Mazmur 19:9). Dengan membaca, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan, maka mata hati kita akan semakin bercahaya.

Sumber:
http://www.bethanygraha.org.
https://sangsabda.files.wordpress.com

Baca juga:

Pengajaran dan Perumpamaan Yesus

01

Bagaimanakah  Yesus mengajarkan Doa kepada para pengikutnya?

02

Bagaimanakah Cara Yesus Menyusun Cerita Kasih Kepada Sesama ?

03

Apa arti cerita Anak yang Hilang Pulang ke rumah ?

04

Apakah Madsud Perumpamaan Gembala Yang Baik ?

05

Bagaimanakah cerita perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh ?

06

Perumpamaan yang Memandang Diri Benar dan Orang Lain Rendah

07

Berapa Kali Kita Mengampuni Dosa Seseorang?

08

Bagaimana Cerita Perumpamaan Tentang Seorang Penabur ?

09

Apakah Arti Perumpamaan Orang Yang Meminjam Roti?

10

Pentingnya Menyusun Perencanaan

11

Orang Buta Menuntun Orang Buta

12

Apa Maksud Yesus Menyampaikan Perumpamaan Domba Yang Hilang ?

13

Perumpamaan Pukat dan Ikan

14

Perumpamaan Domba dan Kambing

15

Apa Arti Perumpamaan Selumbar dan Balok ?

16

Perumpamaan Lalang di antara Gandum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar