A. Profil Nabi
Hagai
Nabi Hagai |
Hagai atau Ḥaggai atau Hag-i, artinya "perayaan", ia adalah salah
seorang dari keduabelas nabi kecil dan penulis Kitab Hagai. Ia hidup sezaman
dengan Zakharia. Ia berkarya setelah tahun 520 SM, yaitu pada masa bangsa Israel telah kembali dari pembuangan di Babel. Ia mungkin adalah salah seorang dari mereka yang
dibuang ke Babel oleh Nebukadnezar dan mewartakan pesan Allah mengenai pembangunan
kembali Bait Suci
setelah kembali dari pembuangan.
B. Latar
Belakang Nabi Hagai
Hagai memulai pelayanannya sekitar 16 tahun setelah
kepulangan kembali orang Yahudi ke Yehuda. Setelah
ditunda selama 15 tahun, pekerjaan pembangunan Bait Suci itu dilanjutkan
kembali melalui upaya Hagai dan Zakharia (Ezra 6:14).
Mereka menghimbau bangsa Israel dan
membangkitkan mereka dari kemalasan mereka, dan mendorong mereka untuk
memanfaatkan perubahan dalam kebijakan yang diambil oleh pemerintah Persia di bawah Darius I dari Persia untuk membangun Bait Suci.
Sebagai nabi yang
berkarya pada masa setelah pembuangan, maka yang menjadi keprihatinan mereka
pada saat itu adalah pembangunan kembali kota Yerusalem dan pembangunan Bait
Suci. Sejak kembali dari pembuangan, bangsa Israel sudah mulai melupakan
keterlibatan mereka untuk membangun Bait Suci dan kehilangan makna Bait Suci
bagi bangsa.
Selain itu, upaya pembangunan kembali Bait Suci telah dihentikan
karena gangguan-gangguan orang Samaria. Sehingga, Hagai
menyampaikan keprihatinannya ini kepada Zerubabel (Yehuda pada waktu itu) dan
kepada Yosua (Imam Besar Yahudi).
Pada masa
itu pula, situasi politik
memberikan keuntungan bagi bangsa Israel untuk segera melaksanakan pembangunan,
sebab pemerintahan Persia sedang dalam kondisi krisis.
C. Warta Nabi Hagai
Hagai mewartakan pesan bahwa tanah mereka telah
dinajiskan oleh karena dosa bangsa Israel, sehingga perlu dilakukan pembersihan
dan pembangunan Bait Suci agar TUHAN hadir di tengah-tengah bangsa itu.
TUHAN akan
memberikan berkat melimpah bagi bangsa Israel, jika Bait Suci dibangun. Tuhan
akan memulihkan bangsa-bangsa dan memuliakan Zerubabel. Pewartaannya ini tentu
sejajar dengan warta Yehezkiel
yang menunjukkan bahwa hari pembangunan akan datang, Bait Suci akan dibangun,
dan bahwa segala suku akan hidup aman tentram di bawah pimpinan seorang
pemimpin dan imam (lih. Yeh. 40-48).
Pewartaan dan himbauan Hagai ini terlaksana,
sehingga pada tahun 516 SM, Bait
Suci yang baru telah selesai dibangun.
D. Pemikiran Nabi Hagai
Nabi Hagai memiliki pemikiran bahwa Bait Suci adalah
wujud kehadiran TUHAN dan kelanjutan dari karya penyelamatan Allah. Tanpa
kehidupan iman dan beribadatan kepada TUHAN, maka TUHAN tidak akan memberikan
berkat dan kebaikan bagi bangsa Israel pada saat itu. Sehingga, ia
menggabungkan rencana politis
pembangunan Bait Suci, dengan tuntutan bagi umat yang seharusnya mengusahakan kesucian
hidup dalam tindakan mereka.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hagai
Baca juga:
Kisah Nabi Kecil | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar