Nabi Zakharia |
1.
Identitas Nabi Zakharia
Zakharia atau Zekharya
artinya "TUHAN mengingat", Ibrani
Standar Zəḫarya, Ibrani
Tiberias Zəḵaryāh, ia
adalah seorang nabi Kerajaan
Yehuda dan nabi ke-11
dari 12 nabi-nabi kecil.
Seperti Yehezkiel, ia adalah seorang keturunan imam. Ia
menggambarkan dirinya (1:1) sebagai "anak Berekhya". Dalam kitab Nehemia ia disebut anak laki-laki Ido," yang adalah kepala kaum keluarga
atau nenek moyangnya.
Meskipun
ada petunjuk dalam Targum Ratapan bahwa "Zakharia bin Ido"
terbunuh di Bait Allah, para sarjana umumnya mengerti bahwa ini adalah rujukan
kepada kematian seorang tokoh yang jauh lebih awal, Zakharia bin
Yoyada.
2. Latar belakang Nabi Zakharia
Zakharia
berasal dari masa yang sama dengan Hagai (Ezra 5:1). Karier kenabiannya dimulai
pada tahun kedua masa pemerintahan Darius, raja Persia (520 SM). Ia berkarya di antara
orang-orang yang telah pulang dari pembuangan di Babel.
3. Warta Nabi Zakharia
Pesan
Nabi Zakharia disampaikan sekitar tahun 520-518 SM, yang terdiri dari nubuat dan 8 penglihatan. Zakharia mengunakan
penglihatan sebagai cara untuk menunjukkan karya TUHAN yang dilihatnya. Penglihatan ditunjukkan
dalam bentuk simbol-simbol, misalnya penunggang kuda dengan beraneka warna;
empat tanduk dan empat tukang besi; malaikat-malaikat yang menerangkan
penglihatan; gulungan kitab yang terbang; dan empat kereta terbang.
Ia
mengumandangkan pesan yang tidak jauh berbeda dengan Yehezkiel agar hidup dalam kekudusan dan memiliki
sikap moral yang jujur. Ia juga mewartakan bahwa akan ada perbaikan tanah,
kemakmuran dan kedamaian.
4. Pemikiran Nabi Zakharia
Zakharia
memiliki pemikiran bahwa peristiwa kembalinya bangsa Israel dari pembuangan di Babel adalah suatu peristiwa eskatologis dan mesianis. Bangsa yang kembali adalah sisa Israel, yang kepadanya TUHAN memberikan keselamatan.
Perhatian
khususnya adalah pembangunan kenisah yang dihancurkan sebelum pembuangan di
Babel dan membangun masyarakat yang hidup sesuai dengan kehendak TUHAN.
5. Tindakan Nabi Zakharia
Hanya
ada satu tindakan kenabian yang dialami oleh Zakharia, yaitu perintah untuk
memungut persembahan. Melalui tindak kenabian ini, Zakharia ingin menyatakan
makna pengharapan setelah pembuangan, yaitu pengharapan akan karya TUHAN di
masa mendatang yang harus dibangun dalam kehendak TUHAN. Sisa-sisa bangsa akan mampu menimbulkan
tunas-tunas yang dikehendaki oleh TUHAN dan dari situ akan muncul kehidupan.
Sumber: wikipedia.org/wiki/Zakharia
Baca juga:
Kisah Nabi Kecil | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar