Kamis, 02 Maret 2023

Bab 3 Hidup dalam Nilai-Nilai Kristiani

Buah-buah Roh

 

Bacaan Alkitab

Galatia 5:22-23, Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

 

A. Pendahuluan 

Dalam sebuah Perlombaan Tani Nasional ada seorang petani jagung yang selalu mendapat juara utama, ia memiliki kebiasaan untuk membagikan biji jagung yang terbaik kepada petani di sekitarnya. Ketika ditanya mengapa ia melakukannya, ia menjawab, “Saya melakukan hal itu untuk kepentingan diri saya sendiri”. Mengapa? Angin menerbangkan serbuk-serbuk dan membawanya dari ladang ke ladang, sehingga akan menurunkan mutu jagung saya. Hal ini terjadi karena petani-petani di sekitar saya menanam jagung dengan mutu yang rendah, itulah sebabnya saya memikirkan untuk membagikan biji terbaik agar mereka hanya menanam jagung yang paling baik (Mello, 1993). Apa yang dapat kalian pelajari dari cerita di atas? 

Nilai-nilai Kristiani harus terus-menerus diupayakan untuk diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun yang sering terjadi adalah bagaimana nilai-nilai tersebut selalu berbenturan dengan kepentingan pribadi, sehingga segelintir orang mencari keuntungan pribadi atau kelompok. Dalam materi dan kegiatan pembelajaran ini, kalian dibimbing untuk dapat memahami nilai-nilai Kristiani.

 

B. Pengertian Nilai 

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nilai adalah harga (dalam taksiran harga); harga sesuatu; angka kepandaian; banyak sedikitnya isi; kadar; mutu. 

Nilai merupakan sesuatu yang sifatnya abstrak, tak dapat disentuh namun dapat dirasakan dalam diri. Secara praktis, nilai menjadi pedoman hidup yang mempengaruhi perilaku seseorang.

 

C. Nilai-nilai Kristiani 

Nilai-nilai Kristiani tidak terlepas dari sifat-sifat Allah, Manusia diciptakan menurut rupa dan gambar Allah, namun ketika manusia jatuh dalam dosa, gambar itu rusak. Tetapi di dalam Kristus kita adalah ciptaan yang baru. Sebagai ciptaan baru manusia dimampukan untuk mencerminkan Kristus melalui kehidupan kita. 

Iman di dalam memuliakan Allah merupakan iman yang hidup, yang diwujukan melalui sikap dan tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sikap dan tindakan tersebut dapat disebut sebagai nilai-nilai yang ditetapkan Allah dalam firman-Nya. 

Berikut beberapa nilai Kristiani menurut Petrus, diantaranya ialah:

1. Kebenaran di mana kita harus memegang kebenaran dan mengajarkannya, yaitu kebenaran berdasar kepada Alkitab. Dalam kebenaran ini juga terletak integritas dan kejujuran, di mana ada keselarasan antara apa yang dikatakan dan dilakukan (Matius 5:37). 

2. Kesalehan – di sini setiap orang percaya harus hidup berfokus dan berpusat pada Allah Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kesalehan berbicara tentang hubungan atau relasi antara kita dengan Allah dan kesederhanaan hidup. Ayub telah hidup dalam kesalehan, bergaul karib dengan Allah, sejak ia berusia remaja (Ayub 29: 4). 

3. Kekudusan – ini merupakan syarat seseorang dapat melihat Allah, dan masuk menghadap hadirat-Nya (Matius 5: 8). Orang Kristen telah dipisahkan dari dunia yang gelap ini untuk tujuan khusus, yaitu sebagai garam dan terang. Kekudusan mencakup baik pikiran, perkataan, maupun perbuatan. 

4. Kesetiaan – sifat setia sangat diharapkan dimiliki oleh setiap orang percaya. Kesetiaan orang Kristen harus didasarkan kepada kesetiaan Allah sendiri dengan senantiasa menyertai kita. Hanya orang yang setia sampai mati yang akan memperoleh mahkota kehidupan (Wahyu 2:10b). Kesetiaan kepada Tuhan ini juga harus ditunjukkan dengan kesetiaan atau loyalitas dalam gereja lokal, kepada pasangan, dan hal lain yang dikehendaki Tuhan. 

5. Keutamaan – semangat untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan sesama tentunya diilhami oleh Allah sendiri yang telah memberikan pemberian yang terbaik, yaitu Anak-Nya Yang Tunggal bagi dunia (Yakobus 1:17). Kaidah Emas (Golden Rule) yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri harus terus kita pegang. 

6. Kasih – ini merupakan ciri kehidupan umat Kristiani yang selalu dinantikan oleh orang-orang di sekitar kita. Kasih yang dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima orang lain, mengampuni yang bersalah, dan menyalurkan berkat Tuhan bagi mereka yang membutuhkan. Semua orang percaya diperintahkan untuk menyatakan kasih ini, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22: 37-39).

 

Keluarga bahagia yang diberkati Tuhan

D. Buah Roh sebagai Wujud Nilai-nilai Kristiani 

Implementasi nilai-nilai Kristiani dapat dilihat dari buah-buah kehidupan seseorang. Galatia 5:22-23 merupakan sebuah fondasi yang penting mencerminkan beberapa aspek dari sifat Allah. Ada sembilan sifat yang diharapkan dapat bertumbuh, berkembang dan menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan bersama. Adapun kesembilan buah roh tersebut, adalah: 

1. Kasih 

Istilah kasih dalam ungkapan keseharian dapat dipahami sebagai kasih tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan atau balasan. Allah mengasihi manusia dengan menyelamatkan manusia tanpa mengharapkan balasan sedikit pun. Dengan mewujudkan kasih berarti kita juga peduli dengan sesama manusia bahkan dengan seluruh isi dunia. 

2. Sukacita 

Kata sukacita berulang kali disinggung dalam Alkitab, dalam kitab Filipi lebih kurang 16 kali ditulis dan itu menekankan bahwa sukacita itu sangat penting dalam kehidupan manusia. Itu artinya sukacita sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam bahasa asli kata sukacita diambil dari kata “Khara”. Kata ini tidak mengandung sukacita duniawi, atau sukacita karena berhasil, melainkan sukacita yang berdasar pada Allah saja. 

3. Damai sejahtera 

Secara umum damai berarti aman, tidak ada peperangan, kebencian, perselisihan, dan lain-lain. Sedangkan istilah sejahtera dalam bahasa Ibrani dipakai kata “syalom” yang biasanya digunakan untuk menyapa, menanyakan kabar, dan ucapan salam perpisahan. Istilah “syalom” juga menyangkut setiap hal yang membawa kebaikan tertinggi bagi manusia. Istilah dalam bahasa Yunani adalah “eirene”. Dalam perikop istilah ini berarti ketenangan hati yang bersumber pada kesadaran bahwa seluruh kehidupan kita berada di tangan

Allah. Tuhan Yesus Kristus telah mengadakan damai sejahtera bagi kita karena dengan kematian-Nya Ia telah melenyapkan perseteruan manusia dengan Allah, pertengkaran yang dapat memicu perkelahian dan permusuhan orang, oleh karena itu setiap umat-Nya wajib menjauhi segala bentuk perselisihan. 

4. Kesabaran 

Sabar dalam KBBI berarti tahan menghadapi cobaan seperti tidak lekas marah, tidak lekas putus asa dan tidak lekas patah hati. Selain itu sabar juga dapat diartikan sebagai tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak terburu-buru. Dalam bahasa Yunani “sabar’ mengandung dua pengertian yaitu pertama, semangat tak kenal menyerah sampai akhir (dalam penderitaan) dan kedua, masalah hubungan dengan sesama, contoh menahan diri untuk tidak memanfaatkan hasrat ingin membalas dendam karena perbuatan orang lain menyakitkan. Sabar adalah satu bukti yang menunjukkan bahwa seseorang benar-benar pengikut Yesus. Orang yang sabar membuat ia tetap bersyukur, tidak bersungut-sungut apalagi pesimis dan putus asa atas kehidupan yang sedang dijalaninya. 

5. Kemurahan dan Kebaikan 

Kemurahan dan kebaikan adalah dua kata yang hampir sama artinya, bahkan dalam bahasa aslinya kemurahan sering juga diartikan dengan kebaikan. Kemurahan dan kebaikan merupakan sikap hidup seseorang yang dengan rela hati memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan

apa pun. Dalam iman Kristen, dasar kemurahan dan kebaikan dipahami sebagai tanggapan manusia terhadap kemurahan dan kebaikan Allah, yang terlebih dahulu mengasihi manusia (Yohanes 3:16). Allah adalah pribadi

yang penuh dengan kemurahan dan kebaikan, itu sebabnya hidup kita sebagai umat Kristen tidak lepas dari kemurahan dan kebaikan-Nya yang tidak hentihentinya membagikan berkat-Nya hari lepas hari. 

6. Kesetiaan 

Dalam bahasa Yunani “kesetiaan” berasal dari kata pistis yang berarti layak dipercaya. Istilah ini menunjuk kepada pada ciri khas orang yang dapat diandalkan. Istilah “setia” juga berarti melakukan segala sesuatu dengan tekun, contohnya ketika kita ingin berhasil dalam mengerjakan suatu usaha yang kita inginkan maka yang sangat kita butuhkan adalah kesetiaan untuk mengerjakannya dengan tekun sampai berhasil. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang setia dalam perkara yang kecil akan Tuhan percayakan perkara-perkara yang besar (Matius 25:14-30). 

7. Kelemahlembutan 

Salah satu ucapan bahagia yang diucapkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:5 ialah “berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi”. Di tengah-tengah kehidupan manusia yang penuh dengan kekerasan, kekasaran, ketersinggungan,dan penuh emosional, nilai kelemahlembutan sudah mulai pudar. Dalam situasi yang terjadi saat ini, anak Tuhan dituntut untuk memiliki sikap lemah lembut yang dapat dipraktikkan dalam hidup sehari-hari, baik terhadap teman, keluarga, dan lingkungan 

8. Penguasan Diri 

Penguasaan diri merupakan suatu sikap seseorang yang mampu mengontrol dirinya secara baik dan benar. Seringkali keinginan manusia dikuasai oleh emosi yang tidak terjaga, sehingga akibatnya manusia menjadi korban dari keinginannnya sendiri. 

 

E. Prinsip Hidup Berbuah 

Alkitab menyatakan bahwa iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Jika benih firman yang didengar jatuh ke tanah yang subur maka ia akan berakar, bertumbuh, dan berbuah. Menghasilkan buah merupakan tanda bahwa suatu pohon itu hidup, bertumbuh dan sudah matang. 

Berikut dibawah ini prinsip hidup seseorang yang berbuah:

1.  Seorang Kristen dikenali dari buah-Nya:

“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Matius 6:17-18) 

2.  Buah hanya dapat dihasilkan bila tetap tinggal di dalam Kristus:

“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15:4) 

3.  Buah yang baik dihasilkan dari pohon yang berakar:

“Hendaklah peserta didik berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah peserta didik bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” (Kolose 2:7) 

4.  Seorang Kristen yang sejati harus berbuah:

“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” (Yohanes 15:2)

 

Pelajari Ilustrasi hidup seseorang yang berbuah

Penerapan Buah-buah Roh

F. Refleksi 

Mengajarkan dan mempraktekkan nilai-nilai Kristiani akan membantu setiap orang percaya untuk memahami nilai-nilai Kristiani dalam dirinya sehingga mampu menyatakan nilai-nilai Kristiani tersebut dalam kehidupannya. 



Referensi: 

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri untuk SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta Pusat. 2021.  Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia. Gambar dari Buku PAK dan Bing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar