![]() |
Burung-burung di udara |
Bacaan Alkitab
Mazmur
36:7
Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN.
Matius
6:25-27
6:25 "Karena itu Aku
berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu
makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu
lebih penting dari pada pakaian? 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang
tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu? 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat
menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
A. Pendahuluan
Seperti apakah pandangan kalian sebagai remaja
Kristen terhadap alam dan lingkungan hidup yang terjadi saat ini? Mari kita sejenak
merenung, mengingat setiap peristiwa yang terjadi dari hari ke hari baik yang
dapat diterima oleh akal manusia maupun yang sulit dipahami, mungkin kita pernah
mengakui bahwa kita kagum pada Sang Pencipta dan mungkin juga sebaliknya.
Berdoa dan mengucap syukurlah atas segala hal yang telah dinikmati dan memohon ampunlah
ketika kita tidak mengakui akan keagungan-Nya.
B.
Pengertian Pemeliharaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
“pemeliharaan” memiliki arti: proses, cara, perbuatan memelihara (kan);
penjagaan; perawatan. Pemeliharaan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
untuk menjaga dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan baik. Pemeliharaan
Allah adalah penjagaan-Nya terhadap pelaksanaan rencana-Nya, sehingga rencana
tersebut tidak mungkin gagal. Dia menopang segala sesuatu dengan kuasa-Nya.
Setiap detail dari kehidupan dan tindakan semua mahluk tidak luput dari
penjagaan-Nya.
![]() |
Gunung Anak Krakatau |
C. Pemeliharaan
Allah dalam Ciptaan-Nya
Pemeliharaan Allah bukan saja atas manusia yang dicipta menurut gambar dan rupa-Nya tetapi atas semesta yang telah dijadikan-Nya. Dalam khotbah Yesus di bukit, Ia berkata; Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Atau, perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Allah mendandaninya dengan keindahan yang begitu rupa (Matius 6:26-29), kalau demikian apa yang harus diragukan akan pemeliharaan Tuhan?
Meskipun manusia dengan sengaja ataupun tidak menghancurkan alam, serta bencana alam yang menghancurkan seluruh ciptaan-Nya, pemeliharaan Allah dalam setiap ciptaan-Nya tidak pernah berhenti. Misalnya pada bencana tsunami atau banjir bandang, alam yang menjadi rusak dan hancur secara perlahan mengalami pemulihan.
Gunung Krakatau pernah meletus hebat,
alam rusak dan porak-poranda. Namun
secara perlahan mengalami pemulihan, kehidupan manusia yang terganggu
juga mengalami pemulihan. Meskipun semuanya tidak dapat pulih kembali seperti
sediakala. Setujukah kamu, bahwa
peristiwa tersebut merupakan bukti Pemeliharaan Allah atas ciptaan-Nya tidak
pernah berhenti, pemeliharaan Allah terus berlangsung ? Setuju. Alam yang
semula rusak akibat Gunung Krakatau meletus, kemudian menjadi pulih kembali,
juga kehidupan manusia pulih, merupakan bukti Pemeliharaan Allah atas
ciptaan-Nya.
Ada yang beranggapan bahwa setelah Allah menciptakan dunia dan segala isinya, Ia menarik diri dan membiarkan ciptaan-Nya hidup begitu saja tanpa ada kelanjutannya. Anggapan tersebut tidaklah benar sebab sampai saat ini Allah masih tetap memelihara ciptaan-Nya. Allah Pencipta segala sesuatu adalah Allah yang memelihara, mengatur, dan memerintah semua ciptaan, tindakan, dan benda-benda ciptaan.
2 Petrus 3:7 mengatakan: “Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” Semuanya itu dimungkinkan masih ada karena Allah menopangnya (Ibrani 1:3 menjelaskan bahwa Allah menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasa).
Meskipun manusia dengan sengaja ataupun tidak menghancurkan alam, serta bencana alam yang menghancurkan seluruh ciptaan-Nya, pemeliharaan Allah dalam setiap ciptaan-Nya tidak pernah berhenti. Misalnya pada bencana tsunami atau banjir bandang, alam yang menjadi rusak dan hancur secara perlahan mengalami pemulihan. Ada yang beranggapan bahwa setelah Allah menciptakan dunia dan segala isinya, Ia menarik diri dan membiarkan ciptaan-Nya hidup begitu saja tanpa ada kelanjutannya. Anggapan tersebut tidaklah benar sebab sampai saat ini Allah masih tetap memelihara ciptaan-Nya.
Allah Pencipta segala sesuatu adalah Allah yang
memelihara, mengatur, dan memerintah semua ciptaan, tindakan, dan benda-benda
ciptaan. 2 Petrus 3:7 mengatakan: “Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi
yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan
kebinasaan orang-orang fasik.” Semuanya itu dimungkinkan masih ada karena Allah
menopangnya. Ibrani 1:3 menjelaskan bahwa Allah menopang segala yang ada dengan
firman-Nya yang penuh kuasa.
![]() |
Taman Eden |
D. Aspek-aspek Pemeliharaan Allah
Dalam Kejadian 1:1 setelah Allah menciptakan
langit dan Bumi, Allah tidak meninggalkan dunia, justru sebaliknya ia terus
terlibat dalam seluruh aspek kehidupan umat-Nya di dalam pemeliharaan
ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli melainkan Dia adalah Bapa yang
penuh kasih yang senantiasa memelihara apa yang telah diciptakan-Nya.
Perhatian Allah yang terus menerus atas ciptaan dan umat-Nya merupakan tindakan pemeliharaan Allah yang berlangsung sepanjang masa. Setidak-tidaknya terdapat dua aspek pemeliharaan Allah yaitu pelestarian dan penyediaan.
Pelestarian, dalam pengakuan Daud pada Mazmur 36:7, “Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kau selamatkan, ya Tuhan.” menjelaskan bahwa dengan kuasa-Nya, Allah melestarikan dunia. Begitu juga dalam Kolose 1:17, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”, melalui Yesus Kristus, Allah melestarikan segala sesuatunya.
Penyediaan, Allah tidak hanya melestarikan Bumi yang
diciptakan-Nya, melainkan Dia menyediakan apa yang diperlukan oleh ciptaan-Nya.
Kamu dapat membaca Kejadian 1:14, Kejadian 1:29-30 dan Kejadian 8:22. Pemazmur
Daud menegaskan akan kebaikan Allah dalam menyediakan kebutuhan bagi makhluk
ciptaan-Nya (Mazmur 104:1-35 dan Mazmur 145:1-21) serta Allah sendiri
menyatakan kuasa-Nya untuk menciptakan dan memelihara (Ayub 38:1-38).
E. Respon
Terhadap Pemeliharaan Allah
Ia memelihara dan memenuhi segala kebutuhan kita sepanjang umur hidup kita, karena Tuhan begitu peduli terhadap kita, maka bagaimana seharusnya respon kita terhadap pemeliharaan Allah dalam kehidupan sehari-hari?
1.
Menyembah Allah
Kebaikan Allah dapat kita rasakan di dalam hidup kita hingga detik ini. Sebagai ciptaan-Nya, kita wajib memuji dan menyembah Dia sebagai bentuk pengagungan kita kepada Allah Sang Pemelihara Hidup. Firman Tuhan dalam Markus 12:30 demikian: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”.
2. Hidup bersyukur
Mengucap syukur seharusnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup kita sebagai umat Kristen, sebab kegiatan ini adalah kehendak dari Allah. Allah menginginkan kita selalu mengucapkan syukur dalam segala hal baik sedang berada dalam kesulitan maupun senang.
3.
Menjadikan Allah sebagai sumber dari segalanya
Sebagai pencipta, Allah tidak hanya sekedar
memelihara, tetapi juga menyediakan apa yang kita butuhkan. Ketika kita
menyadari bahwa Allah adalah sumber segalanya, maka kita tidak akan takut maupun
khawatir akan hari esok seperti yang dinyatakan dalam Matius 6:25-27, “Karena itu
Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan
janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak
menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
4.
Bertanggung jawab atas kelestarian alam
Mungkin kita pernah dengar kalimat “menjaga kebersihan
adalah sebagian dari iman”. Kalimat tersebut merefleksikan bagaimana pentingnya
merawat alam kita dengan menjaga kebersihan. Kita sebagai orang Kristen percaya
bahwa Allah memelihara manusia dan alam semesta. Namun, Allah juga menginginkan
kita ikut berperan aktif dalam menjaga alam ini sebagaimana Dia telah
memeliharanya. Allah ingin kita menjadi manusia yang bertanggung jawab atas
segala pemberian-Nya, agar generasi berikutnya juga bisa menikmati
ciptaan Allah yang sangat indah ini. Mulailah dari lingkungan tempat tinggal kita dengan menjaga kebersihan. Membuang sampah pada tempatnya akan membantu mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk menjaga
kelestarian alam, yaitu:
a. Menghemat energi (mematikan lampu bila tidak digunakan)
b. Mengurangi penggunaan plastik (go green)
c. Tidak membuang bahan kimia di aliran sungai
d. Mengurangi sampah dengan melakukan daur ulang
F. Refleksi
Pemeliharaan merupakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk menjaga dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan baik.
Makna dari pemeliharaan Allah adalah penjagaan-Nya terhadap pelaksanaan
rencana-Nya, sehingga rencana tersebut tidak mungkin gagal. Dia menopang segala
sesuatu dengan kuasa-Nya dan setiap detail dari kehidupan dan tindakan semua
mahluk tidak luput dari penjagaan-Nya.
Referensi: Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekeri untuk SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta Pusat. 2021. Alkitab
Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia.
Gambar dari Bing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar