![]() |
Pencurahan Roh Kudus |
Bacaan Alkitab
1. Kisah Para Rasul 2:1-47
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. 2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? 2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: 2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, 2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." 2:12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" 2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, 2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël: 2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. 2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. 2:19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 2:20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. 2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. 2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. 2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 2:26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, 2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. 2:28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. 2:29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. 2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. 2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. 2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. 2:33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. 2:34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: 2:35 Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. 2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." 2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." 2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Penjelasan
Kisah Para Rasul 2:1-47
Kitab ini menggenapi janji Yesus tentang turunnya Roh Kudus pada
hari Pentakosta. Beberapa peristiwa terjadi ketika para murid dipenuhi Roh
Kudus, Misalnya: berbahasa lain seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka.
Ketika Petrus berkhotbah, dengan kuasa Roh Kudus, terjadi pertobatan dan pada
hari itu berjumlah 3.000 jiwa yang bertobat dan memberi diri di baptis. Inilah
jemaat mula-mula dan kehidupan mereka sungguh luar biasa yang dipimpin Roh Kudus,
kehidupan mereka berubah drastis, Misalnya: tekun dalam persekutuan;
saling berbagi, hidup sehati, bersatu, dan akibat dari kehidupan yang demikian itu, mereka disukai semua orang hingga jumlah mereka semakin bertambah menjadi pengikut Kristus.
2. Yohanes 14:16-17
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Penjelasan
Yohanes 14: 16-17
Yesus menjanjikan Roh Kudus, sebagai penolong yang akan menyertai murid-murid-Nya selamanya dan akan diam dalam diri setiap orang yang percaya kepada Yesus. Orang lain tidak menerima Roh Kudus karena mereka tidak mengenal-Nya, hanya orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang memiliki Roh Kudus dalam dirinya dan yang menyertainya sampai selamanya.
3. Galatia 5:22- 23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Penjelasan
Galatia 5:22-23
Rasul Paulus menyampaikan bahwa pengikut Kristus harus memberi
diri dipimpin oleh Roh. Adapun buah Roh itu harus dihasilkan dan dipelihara. Alangkah
pentingnya pengikut Kristus hidup seperti buah Roh, sehingga semua orang tahu bahwa
kita adalah pengikut Kristus, yang hidup tidak seperti orang duniawi, tetapi
hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Akhirnya, nama Tuhan Yesus dipermuliakan melalui
kehidupan orang percaya.
A. Pendahuluan
Orang percaya telah memiliki Roh Kudus dalam hidupnya dan Roh Kudus menyertainya sampai kepada akhir zaman. Apa yang kalian ketahui tentang Roh Kudus? Kehidupan orang percaya adalah hidup yang dipimpin Roh Kudus, maka hal itu harus diwujudkan dalam perilaku hidup sehari-hari, hingga Tuhan dimuliakan.
B. Mengenal Roh Kudus sebagai Pribadi Ketiga dari Tritunggal (Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus)
Dalam kitab suci dinyatakan tentang kehadiran Roh Kudus, sebelum Yesus naik ke surga, Yesus menjanjikan akan mengutus seorang penolong yang lain, yaitu Roh Kudus, yang juga disebut Roh Kebenaran (Yohanes 14:16-17), dan Penghibur (Yohanes 16:7-14).
Tuhan Yesus meminta murid-murid-Nya untuk menantikan janji Bapa, yaitu Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:4-5). Selanjutnya Yesus mengatakan bahwa oleh Roh Kudus murid-murid akan menerima kuasa untuk menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8).
Inilah awal, setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya, memiliki Roh Kudus dan berdiam dalam diri setiap orang percaya serta menyatakan kehadiran-Nya, baik sebagai penolong, penghibur, pengajar, dan memberi keberanian dalam pemberitaan Injil.
Berikutnya dalam kitab Kisah Para Rasul 2, Roh Kudus yang dijanjikan itu datang pada hari Pentakosta, ketika orang–orang Yahudi dari berbagai tempat datang berkumpul di Yerusalem, Roh Kudus dicurahkan. Peristiwa itulah yang menandai lahirnya gereja.
Pencurahan Roh Kudus atas orang-orang percaya dengan cara yang luar biasa adalah sesuatu yang sudah lama dijanjikan. Murid-murid diminta memperhatikan janji Allah lebih dari empat ratus tahun sebelumnya, seperti tertulis dalam Yoel 2:28-29 demikian: "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Firman Tuhan inilah yang digenapi terjadi pada hari Pentakosta dalam kitab Kisah Para Rasul 2, Roh Kudus hadir merupakan kegenapan firman Allah yang sudah di nubuatkan sebelumnya, kehadiran-Nya membawa dampak yang luar biasa bagi orang percaya, khususnya yang mendengar khotbah Petrus di hari Pentakosta tersebut.
Selanjutnya dijelaskan bahwa ketika pengikut Yesus itu dipenuhi Roh Kudus, kehidupan mereka mengalami perubahan yang luar biasa. Ketika Petrus berkhotbah dengan kuasa Roh Kudus, mereka bertobat dan memberi diri di baptis untuk pengampunan dosa mereka, karena menyadari mereka telah menyalibkan Yesus sebagai Mesias. Kehidupan mereka berikutnya juga mengalami perubahan, seperti bertekun dalam pengajaran Rasul-rasul, bertekun dalam persekutuan tiap hari di Bait Allah. Mereka sehati sepikir dan tidak ada yang mementingkan dirinya sendiri.
Akibat dari kehidupan yang diperbaharui Roh Kudus itu, hidup mereka saling berbagi, tidak egois, dan akhirnya mereka disukai semua orang. Dalam gereja mula-mula yang di dirikan para Rasul, Roh Kudus mendiami setiap orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, membuat kehidupan mereka berubah drastis. Jemaat mula-mula sangat pesat pertumbuhannya, walaupun didera penderitaan yang sangat besar, Roh Kudus menyertai.
Dalam kekristenan yang sudah meluas sampai ke berbagai belahan
bumi, Roh Kudus tetap ada sampai sekarang dalam kehidupan mereka yang telah
percaya kepada Yesus Kristus. Di dalam pekerjaan-Nya, Roh Kudus turun atas diri
pengikut Kristus, mengubah hidup, dan memberikan karunia-karunia rohani. Ia
mengubah status manusia yang sebelumnya berdosa di hadapan Allah. Roh Kudus
juga mengubah sifat dan kerohanian setiap orang percaya. Perubahan sifat dan
kerohanian orang percaya ini tidak terjadi secara langsung, karena status
manusia berdosa masih ada dalam diri manusia.
Manusia dalam kedagingannya masih dapat berbuat dosa. Namun
perubahan dilakukan perlahan-lahan oleh Roh Kudus, sehingga orang percaya dapat
bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Pekerjaan Roh Kudus sungguh nyata dalam diri
orang percaya, tidak hanya memimpin hidupnya, juga dalam hal pelayanan yang
dilakukannya. Roh Kudus sungguh menyatakan penyertaan-Nya seperti yang telah
dijanjikan Kristus bagi pengikut-Nya.
C. Roh Kudus menolong Pengikut Kristus Menghadapi Tantangan
Hidup di dunia yang penuh dengan tantangan sudah merupakan realitas hidup manusia, demikian juga dengan orang percaya. Bagi orang percaya dalam menjalani kehidupannya, sebagai pengikut Kristus, bukanlah suatu hal yang mudah dan tanpa tantangan. Bagi orang percaya ketika mengalami tantangan dalam hidupnya, bukan sendirian dan bukan juga atas kekuatannya sendiri. Ada pribadi yang senantiasa bersama, yaitu Roh Kudus yang akan menyertai sampai kepada akhir zaman, sebagaimana telah disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga.
Pada Matius 28:20 tertulis: “Dan ajarlah mereka melakukan segala yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kalian senantiasa sampai kepada akhir zaman”. Roh Kuduslah yang menyertai orang percaya sampai kepada akhir zaman. Ini jaminan bagi setiap pengikut Kristus, maka apa pun yang dihadapi, yakin bahwa kita tidak sendiri, ada Roh Kudus dalam diri secara pribadi, yang tidak dilihat kasat mata, tapi memiliki kuasa yang luar biasa.
Dalam kitab Yohanes 14:17 dinyatakan: “Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kalian mengenal Dia, sebab Ia menyertai kalian dan akan diam di dalam kalian.” Roh Kuduslah juga yang memampukan setiap orang percaya untuk menghadapi setiap masalah dalam hidupnya, mengajar, membimbing, menolong, dan memberi kesanggupan menghadapi berbagai pergumulan, ketakutan, ancaman teror, penyakit dan kemiskinan.
Roh Kudus akan menuntun kita untuk melakukan yang benar dan tetap kuat dalam menghadapi situasi yang sangat sulit. Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan apa yang benar, dan menuntun kita untuk hidup dalam wujud Buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu (Galatia 5:22-23). Oleh karena itu jangan pernah kita meragukan iman percaya kita kepada Yesus. Roh Kudus sudah diutus-Nya ke dunia ini, sehingga Roh itu yang ada dalam hidup orang percaya untuk bersekutu, bersaksi, dan melayani.
Roh Kudus juga yang memberi keberanian untuk kita, menyatakan Firman Allah dalam pelayanan. Ketika menyembah Tuhan dalam situasi sulit, akan mendapatkan penghiburan. Roh Kudus ada dalam diri kita. Roh Kudus memimpin dan membimbing kita. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, menolong setiap orang untuk mengerti Firman Tuhan. Seseorang dapat merespons Firman Tuhan melalui Roh Kudus. Dalam Roma 8:26-27 tertulis: “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Dalam menjalani hidup sebagai pengikut Kristus, pasti ada berbagai rintangan yang harus dilalui. Beratnya tantangan yang dihadapi bisa jadi membuat orang percaya mengalami kelelahan secara rohani. Roh Kudus sebagai penghibur dan penolong akan senantiasa berperan bagi setiap orang percaya.
Jemaat mula-mula di kisahkan menghadapi banyak tantangan dan aniaya karena iman mereka kepada Yesus Kristus. Roh Kudus sebagai Penghibur dan Penolong bagi orang percaya, selalu hadir dalam setiap masalah yang dihadapi. Roh Kudus memberikan kekuatan, sukacita dan penghiburan. Kekuatan dan keberanian dikaruniakan Roh Kudus kepada Para Rasul saat dihadapkan pada Mahkamah Agama (Kisah Para Rasul 4:8,13; 5:29; 22:17). Jemaat mula-mula juga turut mengalami penganiayaan, namun mereka tetap memberitakan Injil dan bersukacita (Kisah Para Rasul 8:4; 13:52). Roh Kudus menguatkan, memberikan keberaniaan dan sukacita berlimpah. Roh Kudus membantu orang percaya bahkan saat dalam kelemahan (Roma 8:26). Roh Kudus memberikan kekuatan dan penghiburan dalam menghadapi tantangan, pergumulan bahkan aniaya.
Sangat luar biasa pekerjaan Roh Kudus bagi kehidupan orang percaya sepanjang masa. Rasul Paulus menceritakan bagaimana ia dalam pelayanannya yang mengalami berbagai tantangan dan penderitaan yang sangat berat dikisahkan dalam Kitab 2 Korintus 4:8-14, Roh Kudus lah yang ada pada kehidupan Rasul Paulus hingga ia dimampukan bertahan menghadapi penderitaan yang begitu berat. Roh Kudus juga yang menguatkan imannya, serta mengingatkannya akan kebangkitannya pada kehidupan yang kekal.
Bagi orang percaya, apa pun penderitaan atau tantangan yang dihadapi sebagai pengikut Kristus, hal itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Artinya, penderitaan yang sementara kita alami di dunia ini tidak dapat dibandingkan dengan kehidupan yang kekal yang telah disiapkan Kristus bagi pengikut-Nya yang setia sampai akhir hayatnya. Roh Kuduslah yang memberikan kekuatan bagi orang percaya hingga mampu melewati setiap tantangan yang ada.
Selanjutnya, Firman Tuhan dalam kitab Matius 4:1-11 menegaskan
kepada orang percaya, bahwa Yesus Kristus sendiri adalah Tuhan yang berkuasa di
sorga dan di bumi, juga mengalami tantangan. Namun, Yesus tetap hidup sesuai Firman
Allah dan menjadikan Firman itu menjadi senjata yang ampuh dalam menghadapi
tantangan dalam bentuk apa pun.
D. Teladan Yesus Kristus dalam Menghadapi Tantangan
1. Keinginan daging
Pencobaan Yesus pertama dari Iblis tertulis dalam Matius 4:1-4 demikian: 4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Pada saat Yesus berpuasa empat puluh malam empat puluh hari, dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Dia merasakan lapar, dan iblis tahu akan hal ini, namun Yesus tidak tunduk pada iblis dan Dia berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Yesus mengajarkan orang percaya bahwa hidupnya bukan hanya memenuhi kebutuhan daging semata tetapi juga kebutuhan akan Firman Allah atau kebutuhan spritualnya.
Yang ditawarkan iblis adalah yang berhubungan dengan makanan yang dapat dikategorikan sebagai keinginan daging. Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan daging membawa kepada kebinasaan, artinya orang yang memberi dirinya hanya untuk memuaskan keinginan daging atau hawa nafsunya akan berujung pada kebinasaan. Untuk hal ini Rasul Paulus mengatakan bahwa orang percaya harus memberi diri dipimpin oleh Roh, karena keinginan Roh membawa pada keselamatan.
Perbuatan daging dapat dibaca dari Galatia 5:19-21, demikian: “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Jadi, barang siapa melakukan ha-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Perbuatan daging yang dapat dikategorikan dalam kehidupan remaja masa kini antara lain: pergaulan bebas, pornografi, pesta narkoba, miras, rokok, hubungan sosial di dunia maya yang mempertontonkan anggota tubuhnya, hingga memuaskan hawa nafsu dan mata yang melihatnya. Main games berakibat melupakan aktivitas lainnya, waktu habis hanya untuk main games. Semuanya ini pada akhirnya mengakibatkan rusaknya moral manusia, retaknya hubungan antara sesama manusia dan anggota keluarga yang akhirnya berujung pada penghancuran masa depan remaja.
Oleh karena itu, sebagai remaja Kristen, berilah dirimu dipimpin oleh Roh yang membawamu untuk hidup sesuai Buah Roh dalam Galatia 5:22-24, demikian: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya“. Jadilah remaja Kristen yang hidup dipimpin oleh Roh Kudus!.
2. Kesombongan atau Keangkuhan Hidup
Pencobaan Yesus kedua dari Iblis tertulis pada Matius 4:5-7 demikian: Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!". Iblis mengira bahwa Yesus akan mengikuti perintahnya untuk menjatuhkan diri-Nya. Yesus menolak untuk membuktikan bahwa diri-Nya adalah Anak Allah dengan cara menjatuhkan diri.
Masa remaja adalah masa seseorang dapat diterima dan dikenal dalam komunitasnya, dihargai, dianggap hebat, dapat mengikuti yang sedang trend. Remaja juga mudah terpengaruh dengan apa yang sedang terjadi dalam komunitasnya. Untuk itu demi harga dirinya, remaja sering tergoda dalam berbagai gaya hidup yang kurang bagus, misalnya: remaja yang tidak merokok, tidak mau mencoba narkoba, tidak mau minuman ber alkokhol, mereka sering diejek, dianggap tidak gaul, dan mereka sering tidak diterima atau direndahkan, diremehkan, dan tidak dihargai dalam komunitasnya. Akhirnya mereka ikut terjerumus dengan hal yang demikian demi harga diri dan penerimaan dalam komunitasnya.
Remaja Kristen harus tetap mampu menjaga diri, agar tidak terperosok dengan pola hidup yang negatif, karena itu sifatnya hanya sementara tidak abadi. Iman kita perlu dijaga untuk sampai pada kekekalan. Remaja Kristen harus tetap menjaga kekudusan hidup, hingga kelak berjumpa dengan Allah di dalam kekekalan.
3. Kekuasaan
Pencobaan Yesus ketiga dari Iblis tertulis pada Matius 4:8-11 demikian: “Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!". 4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.” Iblis mencobai Yesus dengn menunjukkan semua kemegahan dunia akan ada dalam kekuasaan Yesus jika sujud padanya, namun Yesus menolak.
Remaja senang jika dalam komunitasnya dia menjadi orang yang berpengaruh, artinya menjadi orang yang diakui kehebatannya, baik dari segi banyaknya pertemanan, materi yang dimilikinya, atau luasnya daerah yang menjadi kekuasannya.
Remaja juga membutuhkan adanya kebebasan dan membutuhkan kepercayaan dari komunitasnya. Untuk itu remaja sering menuntut diberi kebebasan yang seluas-luasnya, yang pada akhirnya kurang memanfaatkan kebebasan itu dan tidak bertanggungjawab. Hal ini membuat remaja lebih mendengar pendapat dari teman sebayanya yang belum tentu membawanya pada hal yang lebih baik atau yang positif, dari pada nasehat orang tuanya.
Sebenarnya, orang tua lebih mengetahui apa yang terbaik bagi anaknya. Remaja Kristen harus memiliki pondasi yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh pendapat teman dari pada patuh pada orang tua. Apapun tawaran yang ditawarkan dalam komunitasnya, Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu (Keluaran 20:12).
Roh Kudus akan menyadarkan Remaja Kristen dalam hatinya, bahwa
tindakannya telah bertentangan dengan hati nuraninya, karena Roh Kudus akan
berperan untuk menginsafkan seseorang dari kesalahannya yang tidak sesuai
ajaran Kristus.
E. Karya Roh Kudus setelah seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
Pada malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya, Yesus mengatakan bahwa Ia akan meninggalkan murid-murid-Nya, tetapi mereka tidak perlu takut dan cemas karena Ia akan mengutus Roh Kudus yang akan menjadi Penghibur dan Penolong bagi mereka.
Pada saat seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya, ia juga menerima Roh Kudus dalam dirinya. Roh Kudus diberikan kepada orang yang percaya. Byrum mengatakan, ”Roh Kudus tidak diberikan kepada orang-orang berdosa, tetapi hanya kepada orang yang diselamatkan. Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang memiliki Roh Kudus dalam dirinya.
Roh Kuduslah yang memimpin seseorang untuk mengakui Yesus adalah
Tuhan. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Yesus dalam kitab Yohanes
14:16-17. ”Aku akan minta kepada Bapa,... yaitu Roh
kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan
tidak mengenal Dia. Tetapi kalian mengenal Dia, sebab Ia menyertai kalian dan
akan diam di dalam kalian”.
Jadi, orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat memiliki
Roh Kudus dalam dirinya.
F.
Karya Roh Kudus bagi orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
1. Kelahiran baru
Untuk masuk dalam Kerajaan Allah, seseorang harus mengalami kelahiran baru. Inilah karya Roh Kudus pada awal kehidupan orang percaya. Yesus berkata, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.... Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh” (Yohanes 3:3, 5-6).
Ketika seseorang telah menerima Yesus Tuhan dan juruselamat, maka hidupnya juga dipimpin oleh Roh Kudus dan hidup dalam pertobatan. Setiap saat Roh Kudus akan menyadarkan akan kesalahan dan bertobat. Roh Kuduslah yang memampukan seseorang untuk meninggalkan segala kehidupan lama yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
2. Roh Kudus mendiami orang percaya
Setelah seseorang mengalami kelahiran baru, bertobat dan percaya Yesus Tuhan dan Juruselamat, Roh Kudus berdiam dalam dirinya. Yesus berjanji bahwa setelah kenaikan-Nya ke surga, Ia akan mengutus dan mengaruniakan Roh Kudus kepada orang percaya. Walvoord mengatakan, ”Roh Kudus adalah karunia (pemberian). Banyak ayat firman Tuhan yang menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah karuna (Yohanes 7:37-39; Kisah Para Rasul 11:17; Roma 5:5; 1 Korintus 2:12; 2 Korintus 5:5).
Satu-satunya syarat menerima Roh Kudus adalah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Hal inilah yang diterima oleh semua orang percaya serta menjadi jaminan penyertaan Tuhan sepanjang masa.
3. Baptisan Roh Kudus
Walvoord, mengemukakan, ”Semua orang Kristen dibaptis Roh Kudus. Seseorang masuk ke dalam tubuh Kristus karena dibaptis oleh Roh Kudus. Ini adalah karya universal Roh Kudus dalam setiap orang percaya”.
Ini berarti setiap orang percaya pasti dibaptis Roh Kudus. Oleh karena baptisan Roh Kudus inilah Ia masuk ke dalam tubuh Kristus. Orang percaya ketika percaya kepada Yesus, maka dia juga telah menyatu dengan Roh Kudus yang bekerja dalam dirinya. Sejak seseorang percaya Yesus, maka sejak saat itu juga Roh Kudus berkarya dalam kehidupannya (Kisah Para Rasul 2:38, Matius 3:11).
4. Pemeteraian oleh Roh Kudus
Pemeteraian oleh Roh Kudus ada dalam Efesus 1:13. ”Di dalam Dia kalian juga - karena kalian telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan - di dalam Dia kalian juga, ketika kalian percaya, dimateraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Dalam Efesus 4:30 tertulis: “Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”. Berdasarkan bacaan 2 Korintus 1:21-22 tertulis: “Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita”.
Allah memeteraikan orang percaya dan pemeteraian itu dilakukan oleh Roh Kudus ketika seseorang percaya kepada Yesus. Ryrie mengatakan, ”Sebagaimana berdiam dan membaptis, pemeteraian adalah pengalaman semua orang percaya dan hanya dialami oleh orang yang percaya kepada Yesus”. Orang percaya yang telah dimeteraikan itu telah menjadi milik Allah, dan Allah memiliki hak penuh atas hidupnya.
5. Adopsi oleh Roh Kudus
Roh Kudus berkarya dalam diri orang percaya, menjadikannya anak Allah, dan memberikan kesaksian di dalam dirinya bahwa dia adalah anak Allah. Dengan demikian setiap orang percaya akan mengetahui dan menyadari kedudukannya sebagai anak Allah. Kepada jemaat di Roma (Roma 8:15 -16) Paulus menuliskan: ”Sebab kalian tidak menerima roh perbudakan yang membuat kalian menjadi takut lagi, tetapi kalian telah menerima Roh yang menjadikan kalian anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ”ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”
Hak untuk memanggil Allah sebagai sebutan ”Abba (Bapa)” merupakan
sesuatu yang khas dan istimewa bagi orang percaya, menunjukkan hubungan yang begitu
dekat dengan Bapa kita di surga. Ia ada di surga, akan tetapi Dia juga ada
bersama setiap orang yang percaya kepada-Nya.
G. Karya Roh Kudus Membawa Orang Percaya kepada Pengalaman Kekudusan
Sebagaimana natur Illahi Roh Kudus, setiap orang percaya bukan
hanya secara status mendapatkan bagian dari sifat-sifat Illahi, Roh Kudus juga memimpin
orang percaya untuk merefleksikan sifat-sifat Illahi sebagai pengalaman hidup.
Roh Kuduslah yang memampukan orang percaya untuk menjaga kehidupan yang
berkenan kepada Allah.
Beberapa Karya Roh Kudus Membawa
Orang Percaya kepada Pengalaman Kekudusan
1. Roh Kudus Membebaskan Orang Percaya dari Ikatan Dosa
Tanpa Roh Kudus orang percaya tidak sanggup membebaskan diri dari dosa. Paulus menjelaskan bahwa dalam dirinya terjadi pergumulan. Keinginan Paulus adalah berbuat baik, tetapi justru yang jahatlah yang ia lakukan (Roma 7:15,19-23). Hal ini terjadi karena ada kuasa dosa yang membelenggu, sehingga setiap orang tidak mampu melepaskan diri darinya. Dalam kitab Roma 8:2 tertulis: ”Roh, yang memberikan hidup telah memerdekakan kalian dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” Tentang hal ini Swaggart menjelaskan, ”Kita harus mengerti bahwa Roh Kudus saja yang mampu menaklukkan daging, Ia saja yang dapat menjadikan kita sebagaimana seharusnya. Hanya Roh Kudus yang dapat melakukannya”.
Perubahan bisa terjadi ketika orang percaya secara terus-menerus bersekutu bersama Roh Kudus, sehingga dosa yang mengikat itu tidak lagi membelenggu, melainkan orang percaya bisa hidup dalam kebebasan. Berilah dirimu dipimpin oleh Roh Kudus!
2. Roh Kudus Menguduskan Orang Percaya
Sesuai dengan nama-Nya, Roh Kudus adalah Roh yang menguduskan. Jackman mengatakan, ”Alasan mengapa Roh Allah sering disebut Roh Kudus dalam Alkitab adalah karena kekudusan adalah karakteristik tertinggi Allah. Dalam hal moral, kekudusan Allah berarti Ia benar-benar tidak berdosa. Dia sama sekali benar dan murni, di luar imajinasi kita, Dia bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia”(1 Timotius 6:16). Roh Kuduslah yang menguduskan dan membimbing setiap orang percaya supaya mereka dapat hidup dalam ketaatan kapada Allah (Yohanes 14:16-17, 26)
3. Roh Kudus Memenuhi Orang Percaya
Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus berarti kehidupan orang tersebut dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus. Roh Kudus yang menguasai sepenuhnya hidup orang percaya, akan menuntut orang tersebut, memimpinnya hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada Allah. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan menggunakan karunia Roh yang ada padanya untuk melayani Tuhan dan berkontribusi nyata dalam pembangunan Tubuh Kristus (Kisah Para Rasul 2:4 dan Kisah Para Rasul 2:17).
4. Roh Kudus Memimpin kepada Seluruh Kebenaran
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang mengenal dan masuk ke dalam kebenaran-Nya. Yesus berkata: “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kalian ke dalam seluruh kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yohanes 16:13).
Orang yang dipimpin Roh Kudus akan menunjukkan perilaku yang sesuai kebenaran Allah yang dapat dilihat oleh sesama lewat kehidupan sehari-hari. Roh Kudus akan mengajarkan banyak hal kepada orang percaya antara lain: mengingatkan tentang pekerjaan atau kuasa Allah dalam hidupnya; memberikan kesanggupan untuk mengerti akan firman Allah setiap waktu; menerangi hati dan pikiran setiap orang percaya, sehingga dapat memahami kebenaran firman Allah dengan baik.
Tanpa Roh Kudus, tidak ada seorang pun manusia yang dapat memahami kehendak dan maksud Allah dalam kehidupannya. Orang yang dipimpin Roh Kudus akan menunjukkan hidup yang berkenan di hadapan Allah dan akan tetap berani menyatakan kebenaran. Orang percaya yang hidup dalam kekudusan, perlu belajar kebenaran firman Allah. Jackman mengatakan, ”Bagaimana kita bisa mengharapkan untuk menghasilkan generasi Kristen berkomitmen untuk kekudusan, jika kita tidak mengajarkan kebenaran Allah di gereja-gereja kita, di setiap tingkat?
Banyak orang Kristen yang tidak hidup Alkitabiah dan bahwa dalam hal gaya hidup itu semakin sulit untuk membedakan orang Kristen dan yang bukan. Oleh sebab itu orang percaya perlu meneruskan kebenaran itu kepada orang lain. J. Weley Brill menyatakan, ”Roh Kudus menolong orang percaya supaya ia dengan penuh kuasa meneruskan kepada orang lain kebenaran yang diajarkan oleh Roh Kudus”. Menjadi tugas yang sangat penting bagi setiap orang percaya untuk menyuarakan kebenaran firman Allah, hidup dalam kebenaran firman Allah serta menjadi agen kebenaran di tengah-tengah masyarakat.
Orang yang hidup dipimpin Roh Kudus akan mampu dan berani
menyatakan kebenaran, meskipun mungkin akan mendapat penolakan dari orang di
sekitarnya, kuasa Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh apapun.
H. Karya Roh Kudus Menjadi Jaminan bagi Orang Percaya
Allah telah memberikan Roh Kudus dalam hati orang percaya sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan (1 Korintus 1:2; 5:5; Efesus 1:14). Roh, yang diberikan dan tinggal dalam orang percaya sebagai karunia dan anugerah-Nya, adalah sungguh-sungguh merupakan jaminan atas segala warisan yang akan diperoleh orang percaya. Ketika orang percaya menyadari bahwa Tuhan sudah memberikan jaminan atas segala warisan yang akan diperoleh oleh orang percaya, maka kesadaran itu akan membangkitkannya pada saat-saat orang percaya menghadapi hal-hal yang bisa melemahkaan imannya. Roh Kudus sebagai jaminan, menjadikan orang percaya dapat bertahan dalam pengharapan akan apa yang telah dijanjikan Allah.
Adapun Karya Roh Kudus sebagai
Jaminan Orang Percaya sebagai berikit:
1. Roh Kudus Turut Berdoa bagi Orang Percaya
Roh Kudus membantu orang percaya, bahkan saat dalam kelemahan (Roma 8:26). Henry memberikan komentar atas nas ini, “Meskipun kelemahan orang Kristen banyak dan besar, sehingga mereka akan kalah jika dibiarkan sendiri, namun Roh Kudus mendukung mereka. Sebagai Roh yang mencerahkan, Roh Kudus mengajarkan apa yang harus kita doakan; sebagai Roh yang menguduskan, Roh Kudus bekerja dan membangkitkan doa untuk anugerah; sebagai Roh yang menghibur, Roh Kudus membungkam ketakutan kita, dan membantu kita mengalahkan keputusasaan.
Roh Kudus menaikkan doa syafaat yang tidak dapat digagalkan oleh musuh”. Dalam karyanya yang lain, Henry mengatakan, “Keyakinan akan keberhasilan syafaat ini adalah, Dia yang menyelidiki hati, mengetahui apa yang dipikirkan Roh. Bagi seorang Kristen yang tulus, tidak ada yang lebih nyaman daripada Tuhan menyelidiki hatinya, kemudian dari itu Tuhan mendengar dan menjawab keinginannya”.
Betapa besarnya peran Roh Kudus menjadi pendoa syafaat bagi orang percaya. Namun tentunya dalam hal ini dibutuhkan ketulusan, karena Roh Kudus bukan melihat apa yang dilihat oleh manusia melainkan menyelidiki apa yang ada di dalam hati. Untuk itu orang percaya sangat penting untuk senantiasa menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan, agar tetap benar di hadapan Tuhan, hidup sesuai firman Allah yang dipimpin oleh Roh Kudus.
2. Roh Kudus Memperlengkapi Orang Percaya
Roh Kudus menyertai pelayanan orang percaya dengan kuasa, dan karunia-karunia
Roh. Petrus, manusia biasa yang juga penakut, tidak terpelajar (Kisah Para
Rasul 4:13), dan pernah menyangkal Yesus, diubah Roh Kudus menjadi berani
berkhotbah dan disertai kuasa Allah, sehingga tiga ribu orang bertobat dan
memberi diri di baptis (Kisah Para Rasul 4:41). Saat berkhotbah pada hari
Pentakosta dengan kuasa dan keberanian yang
diberikan Roh Kudus, membuat Petrus begitu berani menyatakan semua dosa yang dilakukan orang Yahudi yang mendengar khotbah Petrus, hingga jemaat itu pun menyadari dosanya dan dengan kuasa Roh Kudus, mereka bertobat dan dibaptis.
Ketika mereka dipenuhi Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-11), maka mereka menerima karunia–karunia dari Roh Kudus. Mujizat terjadi melalui murid-murid secara besar-besaran (Kisah Para Rasul 5:12-16). Roh Kudus adalah kuasa dari tempat yang Mahatinggi sebagaimana dijanjikan dalam Kisah Para Rasul 1:8, oleh Roh Kudus, orang percaya dapat memberitakan kesaksian tentang Tuhan Yesus.
3. Roh Kudus Menjadikan Orang Percaya Berbuah
Roh Kudus yang memenuhi hidup seseorang memampukan orang tersebut untuk berubah karakternya dan bertumbuh dalam kerohaniannya. Adalah suatu kebohongan bila ada orang mengaku telah dipenuhi Roh Kudus, tetapi ia tidak sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan kepada Allah. Tanda bukti yang pasti bahwa seseorang sungguh-sungguh dipenuhi Roh Kudus adalah menunjukkan kekudusan hidup dan menunjukkan karakter Kristus yang nyata dalam kehidupannya.
Karya Roh Kudus dalam diri orang percaya dinyatakan melalui Buah Roh yang dihasilkannya, yaitu karakter Kristus. Buah Roh yang tertulis pada Galatia 5:22-23 demikian: “Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”. Tanpa peranan Roh Kudus, manusia berdosa tak mungkin dapat memiliki karakter Kristus, karena kecenderungan hati mereka adalah jahat dan hanya dapat menuruti hawa nafsu daging saja. Karena itu, karakter Kristus yang dimiliki seseorang merupakan bukti nyata bahwa Roh Kudus telah bekerja dalam dirinya.
Swaggart mengatakan, ”Tidak ada cara lain bagi Anda dan saya untuk menghasilkan buah
ini dalam hidup kita. Itu hanya dapat dihasilkan tetapi Roh Kudus saja yang
mengerjakannya. ”Artinya,
manusia tidak dapat berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk menghasilkan Buah
Roh. Tetapi ketika orang percaya mengijinkan hidupnya dikendalikan oleh Roh
Kudus, maka Roh Kudus mengerjakan buah itu dalam hidupnya.
Roh Kuduslah yang memampukan orang percaya untuk melakukan kehidupan
yang seturut dengan Buah Roh. Dengan kemampuannya sendiri, tidak seorang pun
mampu melakukannya. Untuk itu setiap orang percaya perlu membuka hati untuk
memberi diri dipenuhi Roh Kudus, dengan tetap menjaga kekudusan hidup, hingga
orang lain dapat melihat karakter Kristus.
I. Refleksi
Turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah merupakan penggenapan dari janji Yesus sebelum Ia naik kesurga. Roh Kudus inilah yang menjadi penolong, penghibur, memberi keberanian dalam penyampaian Injil Kristus, memberi kekuatan dan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan, diam dan tinggal dalam diri setiap pengikut Kristus, serta menyertai kita sampai kepada akhir zaman.
Orang percaya harus memberi diri senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus, hingga mampu bertahan dalam menghadapi kehidupan di dunia ini yang senantiasa diperhadapkan dengan berbagai persoalan hidup yang tidak sesuai firman Allah. Dengan kuasa Roh Kudus yang ada pada setiap pengikut Kristus, akan memberikan keberanian untuk menyatakan yang benar, dan mampu menujukkan perilaku yang seturut firman Allah.
Demikian hal nya sebagai remaja Kristen yang diperhadapkan dengan
berbagai godaan atau tantangan iman, agar mampu bertahan dalam imannya, maka
juga perlu memberi diri untuk senantiasa dipimpin Roh Kudus, karena jikalau
mengandalkan kekuatan sendiri, kita tidak akan mampu. Akan tetapi jika hidup
kita dipimpin dan
dipenuhi Roh Kudus, maka apa pun tantangannya, pasti kita menjadi
pemenang. Berilah dirimu dipimpin oleh Roh Kudus, maka kalian akan menjadi
pemenang!
Referensi:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri untuk SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta Pusat. 2021. Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia. Gambar dari Bing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar