Senin, 12 April 2021

Keledai


A. Tinjauan Keledai secara Ilmiah

Keledai (Equus asinus) adalah mamalia dari keluarga Equidae. Merupakan hewan jinak yang digunakan untuk bertransportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak ladang.

Keledai bisa memiliki anak campuran dengan kuda. Anak kuda betina dan keledai jantan disebut bagal. Anak keledai betina dan kuda jantan disebut hinny. Bagal lebih umum, dan telah digunakan untuk transportasi manusia dan benda.

Keledai, hewan yang juga masih keluarga kuda ini sudah menemani manusia sejak 5.000 tahun lalu. Nenek moyang dari keledai yaitu keledai liar di Afrika atau keledai Equu Africanus. Bahkan keledai saat itu sudah memperlihatkan kehebatan tubuhnya, dengan menjadi hewan pekerja. Keledai menjadi alat transportasi yang dikhususkan membawa barang, sementara orang-orang pemilik barang akan menunggangi kuda.

B. Tinjauan Keledai secara Alkitabiah

Keledai termasuk binatang tradisional bangsa Semit yang setengah pengembara (Kej 12:16), untuk alat bekerja (Ul 22:10; Yes 30:24) dan untuk di-naiki (Kej 4:20; Bil 22:22). Terutama di daerah di pegunungan, Keledai itu sangat dihargai karena hati-hatinya. Keledai itu bukan binatang untuk kurban (Kej 34:20). Daging Keledai tidak dimakan. Bersama dengan lembu, Keledai pertama-tama menjadi milik orang-orang terkemuka (Hak 10:4). Baru di kemudian harinya orang-orang biasa juga memiliki Keledai (Kel 20:17).

Untuk melukiskan ciri khas raja perdamaian. Mesias pergi naik Keledai, sebab Keledai terdesak oleh kuda bagi keperluan perang (Zak 9:9; Mark 11:1-11).

Baik yang liar (Ayb. 39:5-8), maupun yang jinak (Ul. 22:10) telah dikenal sebelum Kristus. Yesus menaiki keledai betina (Mat. 21:2), yang oleh penginjil dianggap sebagai penggenapan dari Zak 9:9.

Keledai piaraan adalah keturunan dari keledai liar Nubia (Equus asinus); diduga telah diternakkan pada zaman Neolitis di Afrika Timur laut. Keledai untuk pertama kalinya disebut dalam Perjanjian Lama adalah ketika Abraham tinggal di Mesir (Kej 12:16), dan adalah mungkin belum diimpor dari Mesir ke Asia. 

Keledai sangat penting bagi pengembara miskin sebagai alat angkutan utama; umumnya keledai mampu menempuh perjalanan kurang dari 30 km sehari. Suatu naskah asal Mari, menunjukkan bahwa sejak abad 17 SM orang menganggap tidak patut bagi raja mengendarai kuda, lebih patut mengendarai keledai (Zak 9:9Mat 21:2).

Referensi:
https://id.wikipedia.org
http://alkitab.sabda.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar