Bahan Alkitab:
Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah |
Mazmur 36:7 Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN.
Ayub 38:1-38
38:1 Maka dari dalam badai TUHAN
menjawab Ayub:38:2 "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan
perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? 38:3 Bersiaplah engkau sebagai
laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 38:4 Di
manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau
mempunyai pengertian! 38:5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah
engkau mengetahuinya? -- Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur
padanya? 38:6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang
batu penjurunya 38:7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak
bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? 38:8 Siapa telah membendung
laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? -- 38:9 ketika Aku
membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; 38:10
ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; 38:11 ketika Aku
berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah
gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan! 38:12 Pernahkah dalam
hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya 38:13
untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari
padanya? 38:14 Bumi itu berubah seperti tanah liat yang dimeteraikan, segala
sesuatu berwarna seperti kain. 38:15 Orang-orang fasik dirampas terangnya, dan
dipatahkan lengan yang diacungkan. 38:16 Engkaukah yang turun sampai ke sumber
laut, atau berjalan-jalan melalui dasar samudera raya? 38:17 Apakah pintu
gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang
kelam pekat? 38:18 Apakah engkau mengerti luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau
engkau tahu semuanya itu. 38:19 Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan
di manakah tempat tinggal kegelapan, 38:20 sehingga engkau dapat mengantarnya
ke daerahnya, dan mengetahui jalan-jalan ke rumahnya? 38:21 Tentu engkau
mengenalnya, karena ketika itu engkau telah lahir, dan jumlah hari-harimu telah
banyak! 38:22 Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau
melihat perbendaharaan hujan batu, 38:23 yang Kusimpan untuk masa kesesakan,
untuk waktu pertempuran dan peperangan? 38:24 Di manakah jalan ke tempat terang
berpencar, ke tempat angin timur bertebar ke atas bumi? 38:25 Siapakah yang
menggali saluran bagi hujan deras dan jalan bagi kilat guruh, 38:26 untuk
memberi hujan ke atas tanah di mana tidak ada orang, ke atas padang tandus yang
tidak didiami manusia; 38:27 untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan
menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda? 38:28 Apakah hujan itu berayah? Atau
siapakah yang menyebabkan lahirnya titik air embun? 38:29 Dari dalam kandungan
siapakah keluar air beku, dan embun beku di langit, siapakah yang
melahirkannya? 38:30 Air membeku seperti batu, dan permukaan samudera raya
mengeras. 38:31 Dapatkah engkau memberkas ikatan bintang Kartika, dan membuka
belenggu bintang Belantik? 38:32 Dapatkah engkau menerbitkan Mintakulburuj pada
waktunya, dan memimpin bintang Biduk dengan pengiring-pengiringnya? 38:33
Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan
pemerintahannya di atas bumi? 38:34 Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai
ke awan-awan, sehingga banjir meliputi engkau? 38:35 Dapatkah engkau melepaskan
kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu: Ya? 38:36 Siapa
menaruh hikmat dalam awan-awan atau siapa memberikan pengertian kepada gumpalan
mendung? 38:37 Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat
mencurahkan tempayan-tempayan langit, 38:38 ketika debu membeku menjadi logam
tuangan, dan gumpalan tanah berlekat-lekatan?
………………………………………………………..………………
Materi
Pelajaran: “Allah Memelihara Ciptaan-Nya”
A. Pengantar
Pembahasan Bab 5 mengenai Allah memelihara ciptaan-Nya, khususnya alam ciptaan. Kamu dibimbing untuk memahami bahwa Allah memelihara seluruh ciptaan-Nya termasuk alam dan lingkungan hidup. Meskipun manusia cenderung merusak alam, ataupun terjadi bencana akibat kejadian alam, namun pemeliharaan Allah tidak pernah berhenti. Ia terus berkarya dalam hidup manusia dan alam lingkungan hidup.
Allah memelihara ciptaan-Nya |
Ceritakan pengalamanmu memelihara hewan atau tumbuhan di rumah. Apa yang kamu lakukan dalam memelihara tumbuhan atau hewan di rumah? Bagaimana kalau tanaman yang kamu pelihara mati atau hewan sakit ataupun mati? Bagaimana cara kamu menghadapinya? Pasti amat menyedihkan jika kita sudah bersusah payah memelihara hewan atau tumbuhan tetapi akhirnya mati. Berdasarkan pengalaman tersebut, dapatkah kamu bayangkan Allah yang Mahabaik itu menciptakan dan memelihara manusia dan seluruh ciptaan-Nya?
B. Allah Memelihara Ciptaan-Nya
Pemeliharaan Allah tidak pernah berhenti. Meskipun manusia secara sengaja maupun tidak telah menghancurkan alam dengan berbagai cara dan juga bencana alam menghancurkan alam dan lingkungan hidup serta manusia, namun pemeliharaan Allah terus berlangsung. Buktinya, setelah terjadi berbagai bencana dan kehancuran, hidup manusia dan alam terus berlangsung dan terjadi pemulihan.
Gunung Krakatau saat meletus dan pulih kembali |
Mendalami Alkitab
Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1), Dia tidak meninggalkan dunia berjalan sendiri. Sebaliknya, Dia terus terlibat di dalam kehidupan umat-Nya dan tetap memelihara ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli pembuat jam yang membuat bumi, menjalankannya, dan kini membiarkannya berjalan sendiri. Dia adalah Bapa penuh kasih yang senantiasa memelihara apa yang telah diciptakan-Nya. Perhatian Allah yang terus-menerus atas ciptaan dan umat-Nya merupakan tindakan pemeliharaan Allah yang berlangsung sepanjang masa.
Aspek-aspek Pemeliharaan
Terdapat tiga aspek dalam
pemeliharaan Allah seperti berikut ini:
- Pelestarian. Dengan kuasa-Nya,
Allah melestarikan dunia yang diciptakanNya. Pengakuan Daud itu jelas,
“Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera
raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya Tuhan ” (Mazmur 36:7). Dalam
terjemahan bahasa Inggris menggunakan kata: peliharakan. Kuasa Allah yang
melestarikan terlaksana melalui Putra-Nya Yesus Kristus, sebagaimana ditegaskan
oleh Rasul Paulus dalam Kolose 1:17, “Ia ada terlebih dahulu dari segala
sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”
- Penyediaan. Allah bukan saja
melestarikan bumi yang diciptakan-Nya, tetapi Dia juga menyediakan apa yang
diperlukan oleh ciptaan-Nya itu. Ketika Allah menciptakan bumi, Dia menciptakan
musim (Kejadian 1:14) dan memberi makan manusia dan hewan (Kejadian 1:29-30).
Setelah air bah menghancurkan bumi, Allah memperbarui janji penyediaan ini
dengan berfirman, “Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur
dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” (Kejadian
8:22). Beberapa Mazmur menegaskan kebaikan Allah dalam menyediakan kebutuhan
bagi makhluk ciptaan-Nya (Mazmur 104:1-35 dan Mazmur 145:1-21). Allah sendiri
menyatakan kuasa-Nya untuk menciptakan dan memelihara Ayub (Ayub 38:1-38) dan
Yesus mengatakan dengan tegas bahwa Allah menyediakan kebutuhan burung-burung
di udara dan bunga bakung di padang (Matius 6:26-30; 10:29).
- Pemerintahan. Disamping pelestarian dan penyediaan kebutuhan ciptaan- Nya, Dia juga memerintah dunia ini. Oleh karena Allah berdaulat, peristiwa-peristiwa dalam sejarah terjadi menurut kehendak-Nya dan dalam pengawasan-Nya; kadang-kadang Dia turun tangan langsung melaksanakan maksud-maksud penebusan-Nya. Sekalipun demikian, Dia tidak pernah berhenti menunjukkan pemeliharaan dan kekuasaanNya; setelah terjadi bencana, kehidupan terus berlanjut. Mungkin kamu bertanya, jika Allah memang mahakuasa, mengapa Ia membiarkan terjadinya bencana dan kerusakan alam? Dosa telah menyebabkan manusia melakukan segala cara demi memenuhi kepentingan dirinya sendiri, termasuk di dalamnya mengeruk alam tanpa batas. Semua hasil bumi, baik yang berasal dari dalam perut bumi; minyak, gas, besi, timah, emas, perak, dan lain-lain diambil secara serakah, serta pertambangan-pertambangan yang dibuat merusak alam. Hasil hutan diambil sebanyak-banyaknya. Penebangan pohon dan tanaman lainnya menyebabkan hutan menjadi gundul dan terjadi erosi dan banjir yang tak jarang menyebabkan manusia menjadi korban.
D. Penutup
Allah adalah pencipta dan
pemelihara semua ciptaan-Nya. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, keadaan
bumi dan manusia tidak sama lagi. Manusia berdosa selalu ingin untuk memuaskan
dirinya sendiri, mengeksploitasi alam demi kepentingan dirinya maupun kelompok.
Pemeliharaan alam menjadi prioritas terakhir dan bukan yang utama. Bahkan,
dengan menggunakan ayat Alkitab bahwa manusia adalah makhluk mulia yang diberi
tugas untuk mengolah bumi seolah-olah
manusia diberi hak untuk mengambil
banyak dari alam tanpa memperhitungkan keberlangsungan alam dan kepentingan makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Bumi yang indah permai kini rusak dan
porak-poranda. Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah karena
habitat mereka dirusak maupun hancur. Meskipun demikian, alam dan manusia belum
musnah karena Allah terus memelihara ciptaan-Nya. Kasih dan pemeliharaan Allah
jauh lebih besar dibandingkan dengan keserakahan dan kejahatan manusia yang
merusak alam dan lingkungan hidup.
………………………………………………………..………………
Bab 5 Allah Memelihara Ciptaan-Nya
PAK
Kelas VII Semester 1
Referensi:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Gambar gunung Krakatau:
https://www.elshinta.com/news/letusan-gunung-krakatau
https://www.inews.id/travel/krakatau
Baca juga:
PAK Kelas 7 Semester 1 | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar