Bahan Alkitab:
Khotbah di bukit |
Injil Matius 5:2-10
5:2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Galatia 5:22-26
5:22 Tetapi buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu. 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 5:26 dan janganlah kita gila hormat,
janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
………………………………………………………..……………………………………
Materi
Pelajaran: Nilai-nilai Kristiani Menjadi
Pegangan Hidupku
A. Pengantar
Manusia membutuhkan nilai-nilai tertentu yang dapat dijadikan acuan hidupnya. Bagi umat Kristiani nilai-nilai Kristiani yang bersumber dari Alkitab dapat dijadikan pedoman hidup. Kamu perlu mempelajari nilai-nilai Kristiani yang menjadi acuan utama dalam berpikir, berkata-kata dan bertindak. Dengan begitu kamu dapat bertumbuh menjadi manusia yang beriman, cerdas dan berbudi luhur. Melalui itu, kamu menjadi garam dan terang kehidupan. Disekitar kamu atau pun dalam lingkungan pergaulan, ada banyak nilai-nilai yang dapat mempengaruhimu. Sebagai remaja Kristen, nilai-nilai yang bersumber dari Alkitab merupakan pegangan hidup kamu. Nilai-nilai ini tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila.
B. Nilai Kristiani
Menurut Spranger, dikutip oleh Sunaryo Kartadinata (1988), nilai merupakan suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.
Anggota keluarga saling mengasihi |
Jadi, nilai itu merupakan hal-hal
berikut ini:
- Sesuatu yang diyakini
kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya.
- Produk sosial yang diterima sebagai
milik bersama dengan kelompoknya.
- Standar konseptual yang relatif stabil yang membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologisnya.
Nilai kristiani adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh setiap orang Kristen untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan hidupnya berdasarkan ajaran Yesus Kristus. Tiap orang Kristen sejak dibaptis hingga dewasa sudah berjanji untuk hidup sebagai pengikut Yesus. Kita semua ingin hidup sebagai orang beriman artinya mengikuti semua ajaran-Nya, menerapkan nilai-nilai kehidupan berdasarkan ajaran Yesus. Namun, meskipun kamu sudah berjanji dan bertekad untuk mewujudkannya sering kali kamu gagal.
Mengapa? Ada masyarakat di sekitarmu yang mengajarkan nilai-nilai yang bertentangan namun lebih mudah untuk diwujudkan. Misalnya: konsumerisme artinya mengkonsumsi semua yang lagi “mode” atau digandrungi remaja meskipun kamu tidak benar-benar membutuhkannya. Ada televisi yang mempromosikan berbagai nilai kehidupan yang nampaknya modern dan disukai semua orang ditambah lagi iklan-iklan TV yang menawarkan banyak nilai-nilai baru. Serta berbagai games yang berisi permainan kekerasan. Kamu bahkan rela tidak jajan asalkan dapat mengumpulkan uang untuk membeli game yang sedang jadi pembicaraan di kalangan remaja. Di kota-kota kecil sekalipun, warung internet dan tempat-tempat play station dipenuhi anak-anak dan remaja seusiamu. Akibatnya banyak anak dan remaja lupa waktu dan menghabiskan uangnya untuk membeli alat permainan maupun membayar di warung internet. Semua kenyataan ini turut memengaruhi pembentukan nilai-nilai dalam dirimu sebagai remaja. Waktu kamu banyak dihabiskan untuk permainan, untuk bersama teman, untuk nonton VCD, dan TV. Hampir tidak ada waktu untuk merenung dan berefleksi untuk meminta Tuhan menunjukkan arah baginya terutama dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
Mari kita amati praktik hidup remaja pada masa kini: remaja yang aktif memainkan “games”, facebook, twitter, line, whats app dan berbagai media sosial lainnya. Bahkan bukan hanya remaja namun manusia pada segala usia, mereka cenderung membuka semua kehidupan pribadi di media sosial. Ketika marah pada seseorang, akan diumumkan di media sosial, menyindir, menggunakan kata-kata kasar telah mewarnai media sosial. Padahal media sosial seharusnya dipakai sebagai alat komunikasi dan informasi yang positif dan menolong manusia untuk menjadi lebih baik dan beradab.
Ada beberapa tayangan TV dan Koran yang menceritakan bagaimana anak-anak dan remaja serta kaum muda mengalami kekerasan dan menjadi korban penipuan lewat media sosial. Mereka mengenal orang hanya melalui media sosial dan mempercayainya, akibatnya mereka dilecehkan dan menjadi korban seksual. Banyak orang yang memasang foto dan status palsu, itu sebabnya media sosial disebut dunia maya, banyak juga remaja yang menuntut orang tuanya untuk membelikan HP dan gadget terbaru, ia malu jika menggunakan alat-alat komunikasi yang bukan model terbaru. Padahal yang namanya alat-alat komunikasi, sesuai dengan namanya adalah untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Jadi alat komunikasi bukan merupakan alat yang harus dibanggakan dan menentukan harga diri seseorang. Tanpa alat-alat itupun manusia berharga sebagai makluk mulia ciptaan Allah. Jadi, kamu dapat mengatakan dalam hatimu: “saya berharga di mata Allah dan sesama karena saya makhluk mulia ciptaan-Nya”.
C. Nilai Kristiani Menjadi Pegangan Hidup
Nilai-nilai kehidupan adalah sesuatu yang dipikirkan dan dipandang berharga yang diwujudkan dalam tindakan kita. Nilai-nilai Kristiani adalah nilai-nilai yang kita pikirkan dan kita hargai berdasarkan ajaran Yesus Kristus yang kita wujudkan dalam hidup kita secara konsisten atau terus-menerus. Kamu adalah remaja Kristen, karena itu nilai-nilai kehidupanmu hendaknya berpadanan dengan apa yang telah diajarkan oleh Yesus sebagaimana telah dipelajari.
Yesus mengasihi anak-anak |
Tindakan Yesus menunjukkan bahwa nilai-nilai Kristiani itu bukan hanya konsep berpikir ataupun kata-kata saja, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan. Nilai-nilai kehidupan yang kita anut itu nampak jelas dalam sikap dan praktik hidup. Jadi, nilai-nilai Kristiani bukanlah teori semata-mata tapi lebih pada praktik kehidupan. Nilai-nilai itu juga berkaitan dengan pilihan yang kamu ambil. Kamulah yang memutuskan nilai mana yang akan kamu jadikan pegangan dan kamu praktikan dalam hidupmu.
D. Penutup
Nilai Kristiani adalah
nilai-nilai yang diajarkan Yesus melalui pengajaran-Nya maupun praktik
hidup-Nya. Yesus tidak hanya mengajarkan nilai-nilai itu tetapi Ia melakukannya
dalam hidup. Remaja Kristen sebagai murid-murid Yesus di masa kini memikul
tanggung jawab untuk belajar memahami nilai-nilai kristiani serta berjuang
untuk menerapkannya dalam kehidupan. Nilai-nilai kristiani itu juga bersifat
universal atau dapat diterapkan oleh semua orang karena merupakan nilai-nilai
yang dibutuhkan oleh manusia untuk hidup dalam damai sejahtera.
………………………………………………………..……………………………………
Bab 7: Nilai-Nilai Kristiani
Menjadi Pegangan Hidupku
PAK
Kelas VII Semester 1
Referensi:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Gambar:https://id.kingdomsalvation.org/gospel; https://www.kibrispdr.org
Baca juga:
PAK Kelas 7 Semester 1 | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar