![]() |
Pelajar Baca Alkitab |
Bahan Alkitab: Kitab 2 Timotius 3:16-17
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”.
Penjelasan Kitab 2 Timotius
3:16-17
Alkitab itu berguna untuk mengajar kebenaran Allah, untuk membukakan kesalahan orang, untuk menolong mereka memperbaiki kesalahan tersebut, dan untuk menunjukkan kepada mereka cara hidup yang sesuai kebenaran Allah yang diajarkan di dalam kitab suci. Sebagai hasilnya, setiap umat Allah akan sepenuhnya sanggup dan terlatih untuk melakukan setiap perbuatan baik.
Teks di atas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari 2
Timotius 3:10-17. Dua ayat di atas hendak
menegaskan kembali kepada Timotius untuk tetap berpegang teguh (tinggal dalam)
kebenaran yang sudah dipelajari dan diyakini, walaupun dia ada di dalam kondisi
atau masa yang sangat menyulitkan. Kitab suci menjadi sumber yang terpercaya
dan dapat diandalkan. Timotius tidak boleh mundur walaupun menderita, melainkan
tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran di dalam kitab suci. Mengapa? Seluruh
kitab suci dinafaskan oleh Allah. Kitab suci itu lebih dari sekedar kitab atau
buku ajaran. Kitab suci itu hidup oleh karena roh Allah yang menghidupkan.
A. Pendahuluan
Alkitab
adalah kitab suci orang Kristen, dengan sendirinya salah satu indikator penting
menjadi orang Kristen adalah membaca dan mendalami Alkitab yang berisi ajaran
iman Kristen dan melaksanakan ajaran itu dalam kehidupan. Namun, belum semua
orang Kristen memahami apa itu Alkitab. Pada pembahasan ini, kita akan fokus
pada fungsi Alkitab dan mengapa orang Kristen menjadikan Alkitab sebagai
penuntun hidupnya. Pembahasan ini akan memberikan pencerahan pada kalian sekaligus
memotivasi dan menyadarkan untuk membaca dan mendalami isi Alkitab serta
melaksanakan ajaran iman yang difirmankan Tuhan dalam Alkitab.
B. Apa
itu Alkitab?
Dalam
modul katekisasi Prodi PAK FKIP UKI, dikatakan bahwa, “Orang Kristen harus mendalami Alkitab sebagai Penyataan Allah bagi
manusia”. Selanjutnya, dikatakan yang dimaksudkan dengan mendalami bukan
sekadar membacanya, namun harus membaca, memahami, mendalami serta menerapkan isi Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Orang Kristen perlu mempelajari apakah Alkitab, ada berapa jumlah Kitab dalam kitab suci kita, secara garis besar kitab-kitab itu bicara tentang apa?
Memahami Alkitab, latar belakang, dan isinya akan membantu orang Kristen dalam memelihara serta membangun imannya. Pengetahuan Alkitab penting dalam rangka memelihara serta membangun iman kepada Allah yang telah menyatakan dirinya melalui Alkitab. Dalam kitab 2 Timotius 3:16-17 dikatakan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian, tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Alkitab adalah kitab suci yang diinspirasikan/diilhamkan Allah kepada para penulis sehingga mereka menulis kitab suci sesuai dengan keinginan Allah tanpa salah secara keseluruhannya. Bukan hanya dalam bentuk pikiran, tetapi juga kata-katanya adalah pilihan Allah secara sempurna. Alkitab adalah salah satu bentuk penyataan diri Allah bagi manusia. Menurut Nitrik dan Boland, Alkitab ditulis oleh orang-orang yang dianugerahi Roh Kudus sehingga mereka dapat menulis dan bersaksi tentang Allah. Alkitab adalah buku “kesaksian” di mana para penulisnya bersaksi tentang Allah Yang Maha Besar, Allah Pencipta, Pemelihara, Penyelamat dan Pembaharu hidup manusia.
Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan 39 Kitab Perjanjian Lama (PL) dan 27 Kitab Perjanjian Baru (PB). Ditulis dalam kurun waktu 1.500 tahun, dari tahun 1.500 SM – 100 M oleh 35 penulis selama lebih dari 35 generasi, dari segala lapisan masyarakat. Ditulis di berbagai tempat yang berbeda dalam waktu yang berbeda-beda. Ditulis dalam dua bahasa yang berbeda: Bahasa Ibrani (PL) dan Yunani (PB).
Alkitab
adalah Firman Allah yang ditulis untuk dijadikan pedoman kehidupan orang
beriman. Membaca dan mendalami Alkitab akan memberikan petunjuk pada orang
beriman mengenai bagaimana harus menjalani hidup ini. Kita membutuhkan tuntunan
Roh Kudus dalam membaca serta mendalami isi Alkitab. Seluruh kitab yang terdiri
dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan janji Allah bagi orang
percaya, yaitu janji keselamatan yang dipenuhi dalam diri Yesus Kristus Tuhan
dan Juruselamat kita.
C. Alkitab Diilhamkan Oleh Allah
Diilhamkan artinya “si penulis Alkitab itu digerakkan dan dipimpin oleh Allah sehingga ia dapat menuliskan kebenaran-kebenaran yang mungkin si penulis itu sudah mengetahuinya lebih dahulu, tetapi mungkin juga ia belum mengetahuinya”. Bila dikatakan Alkitab diilhamkan oleh Allah, itu berarti Tuhan Allah menggerakkan serta memimpin pikiran orang-orang yang menulis Alkitab itu. Dengan demikian, Alkitab adalah suatu undang-undang yang tidak mungkin salah. Alkitab wajib untuk dipercayai serta ditaati.
Alkitab diilhamkan artinya Roh Kudus telah memimpin
dan menggerakkan hati para penulis Alkitab sehingga apa yang ditulis oleh
mereka itu merupakan penyataan dari
kehendak Allah dan merupakan firman Allah. Diilhamkan artinya Roh Kudus bekerja di dalam akal budi
orang-orang yang menulis Alkitab itu sehingga pikiran mereka dibukakan, mereka
dapat menuliskan kebenaran-kebenaran Allah dengan tepat. Perkataan “diilhamkan
oleh Allah” dalam bahasa Yunani berarti “dinafaskan oleh Allah” (2 Timotius
3:16; 2 Petrus 1:21).
D.
Alkitab Mengajar Kita
Apa yang
diajarkan Alkitab tentang kehidupan? Berikut lima hal penting yang diajarkan
Alkitab pada kita.
1.
Memuliakan Tuhan
Pada 1 Korintus 10:31, tertulis: “Jadi, baik kamu makan atau minum, atau apapun yang kamu lakukan, lakukan segalanya untuk kemuliaan Tuhan” . Kita mendengar ini sepanjang waktu, bukan? Puji Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan. Ini disebutkan berkali-kali dalam kitab suci, tetapi apa artinya? Artinya segala sesuatu yang kita katakan atau lakukan, kita melakukannya dengan cara yang mengungkapkan kemuliaan Tuhan.
2.
Berdoa
Pada 1 Yohanes 5:14-15, tertulis : “Dan kita memiliki keyakinan ini kepada-Nya, bahwa jika kita meminta sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, Dia mendengarkan kita. Dan jika kita tahu bahwa Dia mendengarkan kita sehubungan dengan apa pun yang kita minta, kita tahu bahwa apa yang kita minta kepada-Nya adalah milik kita”. Kitab suci tidak hanya memberitahu kita untuk berdoa, tetapi juga memberitahu kita bagaimana berdoa, seberapa kuat doa itu dan bagaimana pemenuhan doa-doa kita.
3.
Bersyukur
Pada 1 Tesalonika 5:18, tertulis: “Dalam segala keadaan, bersyukurlah, karena inilah kehendak Tuhan untukmu di dalam Kristus Yesus”. Ini tidak mudah, apalagi ketika kita mengalami hal buruk. Bagaimana mungkin mengucap syukur ketika kena musibah? Kena penyakit dan kehilangan orang-orang yang kita cintai? Bagaimana ketika segalanya tampak buruk? Tapi bagaimana pun situasinya, orang Kristen harus selalu bersyukur. Bahkan di saat kesakitan, penderitaan dan kehilangan, kita dipanggil untuk fokus pada berkat-berkat yang kita terima.
4.
Berhati-hatilah
Pada 1 Tesalonika 5:21-22, tertulis: “Uji segalanya; pertahankan apa yang baik. Menahan diri dari segala jenis kejahatan”. Berhati-hatilah dan tanyakan “uji” semuanya. Di sinilah kebijaksanaan masuk. Apakah kebijaksanaan? Saat itulah kita menilai dengan baik. Untuk mengenali perbedaan antara yang baik dan yang buruk, kita harus membuat penilaian. Alkitab menolong kita dalam menilai sesuatu, apakah sesuatu itu baik ataukah tidak menurut ukuran ajaran iman Kristen.
5.
Memahami kehendak Allah
Pada Roma 12:2, tertulis: “Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna”.
Ini merupakan perintah yang sulit, terutama ketika kita dikelilingi oleh
tawaran dunia, bukan? Kita tidak bisa hidup di bawah batu! Kita tentu tidak
bisa menyembunyikan diri dari segala bentuk tantangan dan godaan dunia ini.
Tapi kita bisa menentukan apa yang akan kita lakukan dan Roh Kudus menolong
kita untuk mewujudkannya. Ketika kita digoda oleh tawaran-tawaran dunia yang menyimpang
yang kelihatannya indah dan menarik serta menyenangkan, lalu kita menerima dan
menyesuaikan diri dengan tantangan itu, maka kita pun tersesat. Dan ketika kita
tersesat dan teralihkan, kita kehilangan kasih Kristus.
E. Manfaat Alkitab
![]() |
Alkitab |
Secara hariah, Alkitab adalah peta jalan hidup kita, buku
panduan kita, dan memandu kita untuk sampai dengan selamat kepada tujuan
hidup orang beriman, yaitu keselamatan dalam Yesus Kristus. Alkitab membuat
kita kembali ke jalurnya ketika tersesat. Segala sesuatu yang kita lakukan
harus sesuai dengan isi Alkitab. Semua yang kita lakukan dalam hidup ini harus
mencerminkan ajaran Kristus.
Semua kitab suci diilhamkan oleh Tuhan dan berguna untuk mengajar, untuk teguran, untuk koreksi, dan untuk pelatihan dalam kebenaran, sehingga setiap orang yang menjadi milik Tuhan bisa mahir, diperlengkapi untuk setiap pekerjaan yang baik (2 Timotius 3:16-17). Alkitab memiliki banyak kegunaan bagi orang Kristen. Alkitab dapat dilihat sebagai buku panduan hidup di mana orang Kristen dapat memperoleh nasihat, bimbingan, dan petunjuk hidup.
Apalah Manfaat Membaca Alkitab (Kitab Suci)?
Pada Kitab 2 Timotius 3:16-17, tertulis:
“Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik”.
Ada beberapa manfaat membaca Kitab Suci, yaitu:
1. Kitab suci itu berguna
untuk mengajar kebenaran Allah
Pemikiran, rencana, dan kehendak Allah ada di dalam kitab suci. Kitab suci telah dipelajari dan diajarkan kepada Timotius sejak kecil. Pengajaran menuntun Timotius pada keselamatan dan hidup sebagai hamba Allah seperti Rasul Paulus. Pengajaran sejak kecil membuat Timotius menjadi pengikut Kristus yang sejati. Timotius yang berpegang teguh pada pengajaran kitab suci membuat dia mampu bertahan di tengah penderitaan dan penganiayaan yang sedang dia hadapi. Ini merupakan indikasi kepada kita bahwa pengajaran kitab suci adalah sesuatu yang menghidupkan kita. Kitab suci itu hidup karena pengajarannya membuat kita menjadi hidup.
2. Kitab suci itu berguna
untuk membukakan kesalahan-kesalahan manusia.
Selain berguna sebagai pengajaran, kitab suci juga secara terbuka menyatakan kesalahan-kesalahan manusia. Kitab suci memberitahu bahwa apa yang manusia pikir atau perbuat itu benar ternyata adalah salah. Dengan membukakan kesalahan, manusia menjadi sadar akan kesalahannya. Menyadari kesalahan menjadi awal untuk memperbaiki kesalahan. Kitab suci yang hidup adalah kitab yang mampu membuat manusia menjadi sadar akan kesalahannya sendiri. Menyadari kesalahan sendiri bukanlah perkara yang gampang karena manusia cenderung mencari pembenaran diri atau justiikasi terhadap segala yang dia perbuat. Kitab suci yang dinafaskan oleh Allah sanggup menyadarkan manusia akan kesalahannya.
3. Kitab suci itu berguna
untuk menolong manusia memperbaiki kesalahannya
Tidak hanya menyadarkan kesalahan manusia, kitab suci juga berguna untuk menolong manusia memperbaiki kesalahannya. Kitab suci memberitahu manusia cara memperbaiki pikiran dan perbuatan yang salah sehingga manusia kembali berpikir dan berbuat yang benar. Memperbaiki kesalahan akan membuat manusia kembali kepada jalur kebenaran. Kitab suci yang hidup menuntun manusia kepada kehidupan yang sesuai dengan kebenaran Allah.
4. Kitab suci itu berguna
untuk menunjukkan kepada manusia cara hidup yang sesuai kebenaran Allah
Memperbaiki kesalahan haruslah disertai dengan komitmen untuk hidup pada jalur kebenaran. Jika tidak, maka manusia akan terus menerus jatuh pada kesalahan yang sama, dan bahkan semakin dalam. Kitab suci menuntun manusia dari kesalahan kepada kebenaran. Kitab suci yang hidup berguna untuk menunjukkan cara hidup yang sesuai dengan kebenaran Allah kepada manusia. Hidup sesuai dengan kebenaran Allah menjadi tujuan Allah memberikan kitab suci kepada manusia. Kitab suci yang diberikan oleh Allah sanggup mengeluarkan orang dari dalam lumpur kesalahan menuju kepada kehidupan yang bersih dan suci sesuai dengan kebenaran Allah.
5. Alkitab menuntun manusia
sanggup dan terlatih untuk melakukan setiap perbuatan baik
Pengajaran kitab suci harus berakhir pada perbuatan
atau tindakan. Pengajaran kitab suci bukan hanya melengkapi kita tetapi juga
membuat kita sanggup dan terlatih melakukan suatu kebaikan. Hanya kitab suci
yang hidup yang sanggup melakukan itu semua.
F. Hukum mutlak
Karena
Alkitab digolongkan sebagai Firman Allah, beberapa ajaran di dalamnya
digolongkan sebagai hukum absolut. Hukum absolut adalah hukum yang harus
diikuti setiap saat seperti Sepuluh Perintah. Karena ini adalah hukum yang
ditetapkan oleh Tuhan, maka harus ditaati. Orang Kristen percaya bahwa beberapa
hukum dalam Alkitab tidak berubah dan berlaku dalam semua situasi, terlepas
dari situasinya. Umat Kristen diharapkan untuk mematuhi hukum ini, dan mereka
percaya orang-orang akan diadili setelah kematian. Sebaiknya kita tidak
menafsir isi Alkitab secara serampangan karena ada kaidah-kaidah penafsiran
yang harus diikuti supaya kita jangan jatuh ke dalam kekeliruan menafsir
ayat-ayat Alkitab.
G. Bimbingan
Alkitab digunakan orang Kristen untuk memberi bimbingan tentang bagaimana dapat menjalani hidup sesuai dengan keinginan Tuhan. Ayat-ayat dalam Alkitab memberikan bimbingan dan petunjuk bagi orang beriman dalam berpikir, berkata-kata dan bertindak. Alkitab berkaitan dengan hampir semua bidang kehidupan.
Beberapa
orang Kristen mungkin menggunakan lektionary. Ini adalah pilihan bagian Alkitab
yang berbeda yang dapat dibaca dari waktu ke waktu dan dapat memberikan nasihat
tentang berbagai bidang kehidupan. Jadi, Alkitab membimbing orang beriman untuk
mengambil jalan hidup yang benar sesuai dengan ajaran iman Kristen.
H. Alkitab Menjadi Acuan Utama dalam Ibadah dan Penyembahan
Dalam
ibadah orang Kristen, Alkitab selalu menjadi bahan renungan yang dibaca dalam
ibadah dan direnungkan. Bagian-bagian dari Alkitab dibaca dan dibahas selama
kebaktian rutin di mana Pendeta atau majelis jemaat akan membaca bagian
tertentu dari Alkitab. Biasanya pembacaan Alkitab disesuaikan dengan tema
ibadah dan tahun gerejawi, juga berbagai peristiwa kehidupan. Ibadah dan
penyembahan orang Kristen selalu dilakukan dalam membaca, mengkaji, dan
merenungkan isi Alkitab. Hal ini sudah terjadi sejak zaman dahulu, dalam ibadah
orang Yahudi pun demikian.
1. Kisah pembaptisan Yesus akan
dibacakan selama upacara pembaptisan, di mana pendeta dapat memilih bagian
Alkitab yang menulis tentang pentingnya hidup beriman dan apa artinya menjadi
seorang Kristen.
2. Dalam upacara perkawinan, bacaan
tentang cinta dan hubungan suami dengan istri dibaca, misalnya
“Kasih
itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong”. (1 Korintus 13: 4). Begitu pula
dalam ibadah ulang tahun.
3. Bagian-bagian Alkitab dibacakan
dalam kebaktian pemakaman untuk memberikan penghiburan kepada orang yang
dicintai almarhum sekaligus menghibur mereka. Misalnya: “Jjanganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41:10). Di samping itu, Alkitab
dipandang sebagai sumber otoritas terpenting bagi umat Kristiani karena di
dalamnya terdapat ajaran iman dan Firman Tuhan.
J.
Simbolisme dalam Alkitab
![]() |
Simbolisme dalam Alkitab |
Alkitab dipenuhi dengan simbolisme, yang digunakan oleh para penulisnya untuk mencoba menjelaskan kebenaran rohani. Dalam Injil, Yesus menggunakan simbolisme untuk menggambarkan diriNya berkali-kali. Dia menggam- barkan diriNya misalnya sebagai: (1) Gembala, (2) Cahaya, (3) Roti hidup, (4) Air hidup, (5) Batu penjuru.
Penggunaan
simbolisme seperti ini memperkaya teks. Ini juga memungkinkan orang beriman
memiliki pemahaman yang lebih luas dan dalam tentang Yesus Kristus dan kebenaran-Nya.
Simbolisme harus digunakan untuk membantu memahami pesan Tuhan dan apa yang
ingin dia sampaikan. Temukan
kata-kata kunci berkaitan dengan simbolisme dalam Alkitab. Kata-kata itu
tersembunyi dalam simbol-simbol didalam kotak.
I. Mitos
Alkitabiah
Beberapa orang menafsirkan serta membaca Alkitab dan bagian-bagiannya sebagai teks mitos. Ini tidak menghilangkan apa pun dari otoritas Alkitab, melainkan memberikan penjelasan dan kebenaran untuk sesuatu yang mungkin tidak dapat dijelaskan. Misalnya, ada orang yang melihat kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian sebagai mitos karena mereka belajar sains yang menjelaskan tentang kejadian dunia dari segi ilmiah.
Bagaimanapun ceritanya memegang kebenaran bahwa
Tuhan adalah pencipta tertinggi, dan bahwa Dia
sendirilah yang bertanggung jawab atas semua ciptaan. Kisah-kisah dalam Alkitab memberikan
wawasan tentang pengalaman religius orang-orang dari
usia yang berbeda. Dalam kaitannya dengan penciptaan, Alkitab bukanlah buku sains, namun Alkitab adalah
buku kesaksian tentang Allah Sang pencipta Yang Maha Mulia. Dalam membahas
kebesaran Allah itulah manusia, alam, dan seluruh ciptaan disebutkan untuk
memperlihatkan betapa mulianya Allah itu. Jadi, isi Alkitab bukanlah mitos tapi
kesaksian iman tentang Allah yang mengikat perjanjian dengan manusia, yaitu
janji keselamatan yang dipenuhi dalam kedatangan Yesus Kristus.
J.
Alkitab Menginspirasi Orang Beriman
Ketika
orang Kristen mengacu pada Alkitab sebagai tulisan yang ‘diilhamkan oleh
Allah’, maka dengan sendirinya mengacu pada keyakinan bahwa Alkitab berisi Firman
Allah. Menurut Ben Eliot (Tetap teguh, Kalam Hidup, 2015.h.129), tidak satu
bagianpun dalam Alkitab yang berada diluar kendali Allah. Alkitab adalah khusus
dan unik, karena itu adalah Firman Tuhan.
K. Wahyu
Istilah
“wahyu” mengacu pada gagasan bahwa Alkitab adalah salah satu cara Tuhan mengungkapkan
dirinya kepada manusia. Melalui Alkitab kita mengenal Tuhan dan cara yang Tuhan
inginkan untuk kita jalani. Alkitab memuat wahyu Allah bagi umat-Nya. Alkitab
berisi janji keselamatan Allah yang diikat dengan manusia dan Allah memenuhi
janji keselamatan itu melalui kedatangan Yesus kristus dan pengorbanan-Nya di
kayu salib.
L.
Otoritas Alkitab
Seluruh Alkitab adalah firman Allah; tidak mempercayai atau menaati Alkitab berarti tidak percaya atau tidak taat kepada Allah. Dengan kata lain, Alkitab menjadi otoritas tertinggi dan final untuk iman dan kehidupan orang percaya, karena Alkitab adalah irman yang datang dari Allah sendiri. Dalam banyak tempat di Alkitab dikatakan, “Demikianlah Firman Tuhan..”, bentuk kalimat ini dalam dunia Perjanjian Lama identik dengan bentuk kalimat, “Demikian kata Raja..” yang berarti suatu titah yang datang dari pemilik kekuasaan/otoritas tertinggi (raja) dan tidak dapat diganggu gugat, harus dilakukan dan dilaksanakan. Misalnya Bilangan 22:38; Ulangan 18:18-20; Yeremia 1:9.
Dalam Perjanjian Baru, ada beberapa ayat yang jelas sekali menunjukkan bahwa tulisan dalam Perjanjian Lama adalah Firman Allah, misalnya: 1 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21. Dalam Perjanjian Baru juga terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bahwa tulisan dalam Perjanjian Baru adalah Firman Allah. Misalnya : 2 Petrus 3:16; 1 Timotius 5:18; 1 Korintus 14:37; Yohanes 14:26; 16:13. Alkitab adalah otoritas penentu dan akhir bagi orang-orang percaya yang menyangkut kehidupan pribadi maupun gereja. Otoritas Alkitab terutama dikaitkan dengan pewahyuan dan inspirasi Alkitab. Orang percaya dan gereja harus tunduk kepada otoritas Alkitab.
Alkitab terdiri dari 66 kitab. Setiap kitab terdiri dari beberapa pasal dan setiap pasal terdiri dari beberapa ayat. Untuk mencari teraan dalam Alkitab, baiknya terlebih dahulu dalam kitab, kemudian pasal, dan akhirnya dalam ayat. Sub judul, angka penunjuk pasal, dan angka penunjuk ayat bukanlah pernyataan Allah, tapi adalah pengaturan sistematis sesuai kaidah penyajian karya cetak, untuk memudahkan kita mencari suatu teraan dalam Alkitab. Alkitab ini terbagi dalam dua perjanjian yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab dan perjaniian baru tedirir dari 27 kitab.
Berdasarkan isi dan gaya penulisannya, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi lima bagian utama yaitu: (1) Kitab Taurat, (2) Kitab Sejarah, (3) Kitab Hikmat, (4) Kitab Nabi-nabi Besar, (5) Kitab Nabi-nabi Kecil.
Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah: (1) Kitab Injil (4
kitab), (2) Kitab Sejarah (1
kitab), (3) Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan (4) Kitab Wahyu (1 kitab).
M. Penutup
Alkitab
adalah peta jalan hidup kita dan buku panduan kita, memandu kita untuk sampai
dengan selamat kepada tujuan hidup orang beriman, yaitu keselamatan dalam Yesus
Kristus. Alkitab membuat kita kembali ke jalurnya ketika tersesat. Segala
sesuatu yang kita lakukan harus sesuai dengan isi Alkitab. Semua yang kita
lakukan dalam hidup ini harus mencerminkan ajaran Kristus.
Referensi:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri untuk SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta Pusat. 2021.
Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga
Alkitab Indonesia.
Gambar Anak Sekolah
Minggu Baca Alkitab dari mavink.com
Gambar Alkitab dan
Simbolisme dalam Alkitab dari Buku PAK Kelas 7 tahun 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar