1. Deskripsi Roti
Roti adalah sejenis makanan. Bahan dasar utama roti adalah tepung terigu dan air yang difermentasikan oleh ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi.
Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan
berbagai bahan seperti garam,
minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya
sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu.
Roti termasuk makanan pokok di
banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Ada
banyak jenis roti yaitu: biskuit,
scone, baguette, bagel, tortilla, pita, lavash, pretzel, donat.
Roti biasanya dijual dalam bentuk
sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam
plastik. Dalam beberapa budaya,
roti dipandang sangat penting sehingga menjadi bagian ritual keagamaan.
2. Sejarah Roti
Roti merupakan makanan buatan paling tua, bertarikh semenjak zaman Neolitik,
dibuat dari tepung terigu dan air dicampur menjadi pasta dan dimasak. Di zaman Mesir
silam, penghasilan roti merupakan salah satu bagian penting dalam penyediaan
makanan, bersama dengan penghasilan bir, kedua-duanya mempunyai juga
kepentingan keagamaan. Dipercayai orang-orang Mesir menciptakan oven tertutup
pertama bagi pembakaran roti.
Roti merupakan makanan utama bagi kebanyakan orang sepanjang sejarah Eropah, semenjak 1000 SM sampai masa kini. Selama beberapa ratus tahun, jumlah pendapatan keluarga di Eropah dibelanjakan untuk membeli roti.
Otto Frederick Rohwedder
dianggap sebagai bapa roti potong.
Pada tahun 1912
Rohwedder mulai membuat mesin yang mampu memotong roti, tetapi kedai dan toko
roti keberatan menggunakannya, kerana mereka bimbang roti akan kena angin dan
menjadi keras.
Pada tahun 1928,
Rohwedder mencipta mesin yang memotong dan membungkus roti, barulah roti keping
menjadi populair. Kedai roti di
Chillicothe , Missouri
adalah yang pertama menggunakan mesin untuk menghasilkan roti keping.
Selama beberapa generasi, roti putih dianggap roti bagi orang kaya, sementara orang miskin makan roti gelap. Namun konotasi ini berubah pada abad ke-20, karena roti gelap dianggap mempunyai kandungan zat yang lebih tinggi berbanding roti putih. Sekarang, produksi roti rumah tangga menjadi populair.
3. Kaitan dengan Literatur
Menurut literatur, pada zaman Abraham, roti sudah
merupakan makanan pokok. Kutipan Kejadian 18: 1-15 sebagai berikut: 1TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat
pohon-pohon keramat tempat ibadat di Mamre. Pada waktu itu hari sangat panas,
dan Abraham sedang duduk di pintu kemahnya. 2Ketika ia mengangkat kepalanya, ia melihat tiga
orang berdiri di depannya. Abraham segera berlari hendak menyambut mereka.
Dengan bersujud 3ia
berkata, ''Tuan-tuan, janganlah melewati kemah saya tanpa singgah dahulu;
perkenankanlah saya melayani Tuan-tuan. 4Biarlah saya mengambil air untuk membasuh kaki
Tuan-tuan. Silakan Tuan-tuan melepaskan lelah di bawah pohon ini. 5Saya akan menghidangkan makanan
sekedarnya, supaya Tuan-tuan mendapat kekuatan baru untuk meneruskan
perjalanan. Tuan-tuan telah menghormati saya dengan singgah ke rumah hambamu
ini.'' Jawab mereka, ''Terima kasih atas kebaikanmu. Kami akan singgah.''
6Lekas-lekas Abraham
masuk ke dalam kemah dan berkata kepada Sara, ''Cepatlah, ambil sekarung tepung
yang paling baik, dan buatlah roti bundar.'' 7Kemudian ia lari ke tempat kawanan ternaknya,
memilih anak sapi yang gemuk serta empuk dagingnya, lalu memberikannya kepada
pelayannya, yang segera menyiapkannya. 8Setelah itu Abraham mengambil susu, kepala susu,
dan daging yang sudah dimasak itu, lalu menghidangkannya kepada tamu-tamunya. Sementara mereka makan, Abraham sendiri
melayani mereka di bawah pohon itu. 9Kemudian mereka bertanya, ''Di mana Sara,
istrimu?'' ''Di sana, di dalam kemah,'' jawab Abraham. 10Seorang dari mereka berkata, ''Sembilan
bulan lagi Aku akan kembali. Dan pada waktu itu Sara istrimu akan mendapat anak
laki-laki.'' Pada saat itu Sara sedang mendengarkan di pintu kemah, di belakang
tamu itu. 11Adapun
Abraham dan Sara sudah sangat tua, dan Sara sudah mati haid. 12Sebab itu Sara tertawa dalam hatinya dan
berkata, ''Aku yang sudah tua dan layu begini, mana mungkin masih ingin campur
dengan suamiku? -- Lagipula suamiku sudah tua juga.'' 13Lalu TUHAN bertanya kepada Abraham,
''Mengapa Sara tertawa dan meragukan apakah ia masih bisa melahirkan anak pada
masa tuanya? 14Adakah
sesuatu yang mustahil bagi TUHAN? Seperti telah Kukatakan tadi, sembilan bulan
lagi Aku akan kembali ke sini. Dan pada waktu itu Sara akan melahirkan anak
laki-laki.'' 15Karena
Sara takut, ia menyangkal, katanya, ''Saya tidak tertawa.'' Tetapi TUHAN
menjawab, ''Engkau memang tertawa tadi.''
Referensi:
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
http://id.wikipedia.org/wiki/Roti
http://ms.wikipedia.org/wiki/Roti
Baca juga:
Makanan dan Minuman dalam Alkitab | |
01 | |
02 | |
03 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar