1. Profil Daniel
Daniel Satu Malam Menghuni Gua Singa |
Daniel berarti "Allah adalah hakimku"; ia adalah seorang nabi dari Bani Israel,
yang dikenal dalam ajaran agama Yahudi dan Kristen, terutama dicatat dalam Kitab Daniel
di Alkitab Ibrani
atau Perjanjian Lama di Alkitab
Kristen.
Daniel hidup di masa
pembuangan bangsa Israel dari Kerajaan Yehuda
ke Babilonia. Pada tahun yang ke-3 pemerintahan Yoyakim,
raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu.
Tuhan menyerahkan Yoyakim,
raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam
tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya;
perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.
Lalu raja
bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel,
yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang
muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami
berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian
tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja,
supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
Dan raja menetapkan
bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa
diminumnya. Mereka harus dididik selama 3 tahun, dan sesudah itu mereka harus
bekerja pada raja. Di antara mereka itu
ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya,
Misael
dan Azarya.
Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar,
Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya
dinamainya Abednego.
Mereka dipekerjakan dalam pemerintahan Babilonia dan Daniel kemudian juga
bekerja pada raja Media Persia.
Daniel diangkat sebagai kepala menteri di
pemerintahan Media Persia
sepanjang hidupnya. Catatan kitab-kitabnya ditemukan di dalam gua di Laut Mati
di antara Naskah Laut Mati bersama dengan catatan
nabi-nabi yang lainnya. Kisah mengenai sejarahnya juga terdapat dalam catatan
sejarah Media Persia.
Nubuatnya dimulai
dari Kitab Daniel
pasal ke-7
sampai 12.
Seluruh nubuatannya adalah tentang akhir zaman,
berbeda dengan Yesaya,
Yeremia
dan Yehezkiel
yang banyak bernubuat tentang kedatangan Mesias, meskipun
juga menyangkut akhir zaman.
Daniel diberi penglihatan (wahyu) oleh Tuhan
tentang apa yang terjadi pada sejarah dunia. Inti nubuat yang ia dapatkan
adalah berupa akan ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi menjelang akhir
zaman, termasuk kedatangan Mesias, sampai dengan tibanya akhir zaman.
2. Kisah Kepahlawanan
Daniel
Cerita tentang Daniel dapat kita baca dari kitab Daniel 6 : 1- 29,
demikian kutipannya:
Darius,
orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
Lalu berkenanlah Darius
mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan
ditempatkan di seluruh kerajaan; membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan
Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para
wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan
dirugikan.
Maka Daniel
ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai
roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh
kerajaannya.
Kemudian
para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel
dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau
sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau
sesuatu kesalahan padanya.
Maka
berkatalah orang-orang itu: ''Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan
terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!'' Kemudian bergegas-gegaslah para
pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: ''Ya
raja Darius, kekallah hidup tuanku! Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil
raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu
penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga
puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali
kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. Oleh sebab itu, ya raja,
keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat
diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut
kembali.''
Sebab itu
raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu. Demi didengar Daniel, bahwa surat
perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada
tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut,
berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Lalu orang-orang itu bergegas-gegas
masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Kemudian mereka menghadap raja dan
menanyakan kepadanya tentang larangan raja: ''Bukankah tuanku mengeluarkan
suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan
permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja,
akan dilemparkan ke dalam gua singa?'' Jawab raja: ''Perkara ini telah pasti
menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut
kembali.'' Lalu kata
mereka kepada raja: ''Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak
mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku
keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.''
Setelah raja mendengar hal itu,
maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan
sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.
Lalu bergegas-gegaslah orang-orang
itu menghadap raja serta berkata kepadanya: ''Ketahuilah, ya raja, bahwa
menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan
yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!''
Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel
dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: ''Allahmu
yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!''. Maka dibawalah sebuah batu dan
diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya
dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak
dibuat perubahan apa-apa.
Lalu
pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak
menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi sekali ketika fajar
menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; dan ketika ia sampai dekat gua itu,
berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada
Daniel: ''Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun,
telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?''
Lalu kata Daniel kepada raja: ''Ya
raja, kekallah hidupmu! Allahku
telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka
tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya;
tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.''
Lalu sangat sukacitalah raja dan ia
memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah
Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia
percaya kepada Allahnya.
Raja
memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan
mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan
isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa
itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
Kemudian raja Darius mengirim surat
kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami
seluruh bumi, bunyinya: ''Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah,
bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada
Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk
selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan
berakhir. Dia
melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di
bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa.''
Dan Daniel ini mempunyai kedudukan
tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang
Persia itu.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daniel
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
gambar dari google
images
Tidak ada komentar:
Posting Komentar