Kesalehan Ayub
Ayub adalah tokoh utama dalam Kitab Ayub
di dalam Perjanjian Lama di Alkitab
Kristen.
Kitab Ayub
dimulai dengan pernyataan: “Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub;
orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Ayub
dikatakan sebagai orang "yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
" Di awal kitab dikatakan bahwa ia mempunyai: 7 anak laki-laki dan 3 anak
perempuan, 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500
keledai betina, budak-budak dalam jumlah yang sangat besar.
Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta
di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan
mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
Setiap kali, apabila
hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka;
keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban
bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin
anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati."
Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa (Ayub 1:4-5).
Malapetaka menimpa Ayub
Dikisahkan pada suatu hari datanglah anak-anak
Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka
bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis
kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah
engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia,
yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan."
Tetapi Iblis menggugat dan menjawab kepada TUHAN:
"Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah
Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang
dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya
makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala
yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
Maka firman
TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya
janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki
dan yang perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang
sulung, datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu
sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah
orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan
mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal
itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah
orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar
serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang
luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah
orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu
menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang.
Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah
orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan
sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka
tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya
pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka
mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu
kepada tuan."
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan
mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan
telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama
TUHAN!"
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh
Allah berbuat yang kurang patut.
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah
menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.
Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab
Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah
bumi." Firman TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku
Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan
jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam
kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk
mencelakakannya tanpa alasan."
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti
kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi
ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki
Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis:"Nah, ia dalam
kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu
ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu
kepalanya.
Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk
menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
Maka berkatalah
isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?
Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau
berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari
Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"
Dalam kesemuanya itu Ayub
tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Sahabat Ayub menjenguknya
Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar
tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari
tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah,
serta Zofar, orang Naama.
Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa
kepadanya dan menghibur dia. Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak
mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak
jubahnya, dan menaburkan debu di kepala terhadap langit. Lalu mereka duduk
bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak
mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat
penderitaannya.
Selanjutnya terjadi perdebatan antara Ayub dan
sahabat-sahabatnya tentang malapetaka yang menimpanya itu.
Tuhan menjumpai Ayub dan Sahabatnya
Setelah TUHAN mengucapkan firman kepada Ayub,
maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap
engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang
Aku seperti hamba-Ku Ayub. Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan
tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah
semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub
meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima,
supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar
tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang
Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka.
Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.
Tuhan Memberkati Ayub
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia
meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali
lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Kemudian datanglah kepadanya semua
saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan
bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan
menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN
kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah
cincin emas.
TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari
pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat: 14000 ekor kambing domba, 6000
unta, 1000 pasang lembu, 1000 ekor keledai betina.
Ia juga mendapat 7 orang anak laki-laki dan 3 orang
anak perempuan; dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak
terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya
milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
Sesudah itu Ayub masih hidup 140 tahun lamanya;
ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka
matilah Ayub, tua dan lanjut umur.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ayub
gambar dari google
images
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar