Lukisan Pencurahan Roh Kudus oleh He-Qi |
Bahan Alkitab
Yohanes
14:26; “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan
diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Kisah para Rasul 1:8;
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi.”
1 Korintus 13:1-13; Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
A. Pengantar
Menyanyikan
Lagu Taize: “Datanglah, ya Roh Kudus.”
Lagu ini berasal dari komunitas Taize yang ekumenis di Prancis. Dalam doa-doa
di Taize, lagu ini dinyanyikan berulang-ulang. Kita menyanyikan lagu ini
sebanyak lima kali – dua kali berturut-turut dalam bahasa Inggris, lalu tiga
kali berturut-turut dalam bahasa Indonesia – untuk mempersiapkan hati kita
sebelum memasuki pelajaran ini.
Siapakah Roh Kudus itu? Apa yang kamu ketahui tentang Roh Kudus? Coba tuliskan di bawah ini, lalu diskusikan dengan temanmu. Apakah pengetahuan kalian tentang Roh Kudus itu sama atau berbeda? Apa persamaan dan perbedaannya?
B. Penjelasan
Singkat tentang Roh Kudus
Mungkin
ada di antara kamu yang mengenal Roh Kudus lewat karunia-karuniaNya, misalnya
karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk bernubuat, karunia berbahasa Roh, dan
lain-lain. Kalau kamu berasal dari latar belakang gereja-gereja pentakostal
(Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, GBI,
Bethany, dan lain-lain) kemungkinan besar kamu sering mendengar penekanan pada
karunia-karunia Roh ini. Kadang-kadang ada orang-orang yang menuduh bahwa
gereja-gereja yang tidak menekankan karunia-karunia ini berarti gereja-gereja
itu tidak mempunyai Roh Kudus. Padahal dalam 1 Korintus 13, Rasul Paulus
menjelaskan bahwa ada yang lebih tinggi dan lebih penting daripada semuanya
itu, yaitu iman, pengharapan, dan kasih. Ia mengatakan, “Sekalipun
aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi
jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan
canang yang gemerincing” (1 Korintus 13:1). Dan, “demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus 13:13).
Apabila
karunia yang terbesar adalah kasih, maka kasih pun seharusnya menjadi ciri yang
paling menonjol dalam kehidupan setiap gereja dan orang Kristen. Apakah di
dalam keluarga dan gerejamu ada kasih? Ada kesediaan untuk berkorban demi orang
lain? Ada kerendahan hati untuk menganggap yang lain lebih utama daripada
dirinya sendiri? (Filipi 2:3). Semua ini adalah tanda-tanda hadirnya pekerjaan
Allah melalui Roh Kudus yang membentuk dan membangun kita masing-masing
sehingga kita akan semakin bertumbuh ke arah Kristus (Efesus 4:15).
Pada
pelajaran ini kita akan secara khusus membahas bagaimana peranan “Roh Kudus” dalam menopang hidup kita
sebagai orang-orang beriman agar kita memperoleh kekuatan dalam menghadapi
berbagai tantangan dan pencobaan.
C. Tuhan Yesus
Menjanjikan Roh Kudus
Roh
Allah telah sejak lama bekerja di dalam kehidupan manusia. Bahkan sebelum
sesuatu dijadikan, Roh itu sudah ada. Dalam Kejadian 1:2 dikatakan, “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air.” Sebelum Tuhan Yesus menjalankan tugasNya, Roh itu menampakkan
diri-Nya pada peristiwa pembaptisan Yesus di Sungai Yordan (Markus 1:10), dan
memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai (Markus 1:12).
Menjelang
kematian-Nya, kebangkitan, dan kembali-Nya Yesus ke surga, Ia menjanjikan
seorang penolong bagi murid-murid dan semua pengikut-Nya. KataNya kepada
murid-murid-Nya, “…Penghibur, yaitu Roh
Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan
segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26). Dalam bahasa Yunani, bahasa yang
digunakan untuk menulis kitab-kitab Perjanjian Baru, Roh Kudus disebut sebagai Parakletos,
yang artinya “dipanggil untuk menolong,
menasihati”. Dengan demikian, maka Roh
Kudus akan menjalankan peranan sebagai pengganti Tuhan Yesus yang secara
fisik sudah kembali kepada Bapa di surga.
Dalam
Surat 2 Korintus, Paulus banyak menceritakan pengalamannya yang berat dan penuh
dengan penderitaan: “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit;
kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan
sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa
kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata
di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan
kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh
kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup
giat di dalam kamu. Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada
tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan
sebab itu kami juga berkata-kata. Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah
membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan
Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya”
(2 Korintus 4:8-14).
Kehidupan Paulus dengan pelayanannya memang tidak berjalan dengan mudah dan mulus. Ada banyak tantangan dan ancaman yang harus ia hadapi. Kata-katanya sendiri menunjukkan semua itu, “kami ditindas…., kami habis akal…, kami dianiaya… kami dihempaskan…”. Pernahkah kamu mengalami hal yang sama dalam hidupmu sebagai seorang remaja Kristen? Kalau ya, dapatkah kamu memberikan contohnya dan menceritakannya kepada temanmu?
Pdt. Justin Welby, Uskup Agung Canterbury dari Inggris, yang diakui sebagai pemimpin Persekutuan Gereja Anglikan se-Dunia, mengatakan bahwa “Orang Kristen telah diserang, dan dalam beberapa kasus, semata-mata hanya karena iman mereka.” Pdt. Welby mengucapkan hal ini sambil mendoakan para korban dan pelaku pengepungan dan penembakan selama empat hari terhadap sebuah mal di Nairobi, Kenya, yang menewaskan sekurang-kurangnya 67 orang, pada bulan September 2013.
Meskipun
Paulus merasakan tekanan dan penderitaan yang begitu berat, ia tetap bertahan
dalam pelayanannya. Ia mengatakan, “Karena
kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan
kami juga bersamasama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama
dengan kamu kepada diri-Nya” (2 Korintus 4:14).
Mungkin
muncul pertanyaan pada dirimu, bagaimana Paulus bisa memiliki pengetahuan
seperti itu? Pertanyaan ini dijawab Paulus dalam pasal berikutnya, yaitu 2
Korintus 5:5 “Tetapi Allahlah yang justru
mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita
sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.”
Bagi
Paulus jelas, Allah sendirilah yang memberikan kepadanya kekuatan yang ia
butuhkan, dan pemberian itu ia peroleh lewat Roh Kudus yang telah Tuhan Yesus
sendiri karuniakan kepada para murid dan kepada setiap orang yang percaya dan
mengikut Dia.
D. Roh Kudus
Menghibur dan Menguatkan
Di
atas sudah disinggung janji Tuhan Yesus
yang mengutus Roh Kudus yang juga
disebut-Nya sebagai “Penghibur.” Apa
artinya ini? Kalau kamu sedang sedih, bagaimana perasaan kamu? Coba tuliskan
perasaan sedihmu pada buku.
Kesedihan
biasanya membuat orang tidak berdaya, bingung, dan galau. Perasaan itu biasanya
akan segera hilang apabila kita berjumpa dengan seorang teman atau sanak keluarga
yang mampu menghibur kita, memberikan nasihat, dan menemani kita sampai
akhirnya kita merasa kuat kembali. Penghiburan memang selalu mengandung
penguatan. Kata “penghibur” yang
digunakan untuk merujuk kepada Roh Kudus
biasanya diterjemahkan menjadi “comforter”
dalam bahasa Inggris. Kata “comfort” yang merupakan akar kata “comforter”,
berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu cum
(= bersama-sama) dan forte
(=kekuatan). Jadi, dapat kita simpulkan bahwa kata
“comfort” atau menghibur itu artinya “datang
dan hadir bersama dengan orang yang berduka atau mengalami kemalangan untuk
menguatkannya.” Inilah peranan Roh Kudus di dalam hidup orang Kristen.
E. Peran Roh Kudus
di dalam Gereja dan Umat
Dalam
waktu sekitar 50 tahun terakhir ini, dunia menyaksikan pertumbuhan
gereja-gereja yang sangat luar biasa. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin,
gereja-gereja baru bertumbuh di mana-mana. Dan yang menarik ialah kebanyakan
dari gereja itu adalah gereja-gereja Pentakostal.
Begitulah
pengamatan yang ditemukan oleh Donald
Miller, professor bidang studi Agama
di University of Southern California College yang meneliti di lebih dari 20
negara di empat benua. Menurut Miller, gerakan gereja-gereja pentakostal ini
memberikan dampak positif bagi para anggota gerejanya, khususnya mereka yang
tadinya menghamburkan uangnya untuk mabuk-mabukan, kini mulai dapat menabung
dan hal itu membuat hidup mereka lebih baik dan sejahtera (Miller dan Yamamori
2007).
Semua
ini tentu tidak bisa terlepas dari peranan Roh Kudus yang sangat diutamakan di
kalangan gereja-gereja ini. Di sini kembali kita melihat bagaimana hidup yang
dipimpin oleh Roh Kudus memberikan kekuatan dan semangat baru bagi orang
percaya yang mengikut Kristus. Dengan demikian, mereka benar-benar dapat
menempuh hidup yang baru bersama Kristus. Hidup baru bersama Kristus dengan
meninggalkan semua kebiasaan lama yang merugikan tubuh, kesehatan, bahkan juga
kondisi keuangan mereka sendiri.
Di
kalangan gereja-gereja pentakostal dan karismatik, yang bertumbuh sebagai
bentuk baru gerakan pentakosta terjadi gairah yang luar biasa di dalam
peribadahan. Lagu-lagu mereka yang melukiskan pembaharuan hidup dan persekutuan
yang erat antara orang percaya dengan Tuhan. Kini lagu-lagu tersebut juga
dinyanyikan oleh orang-orang Kristen dari gereja-gereja yang lain, tidak
terbatas hanya gereja-gereja pentakostal saja.
F. Penutup
Tuhan
Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus sebagai
pengganti-Nya. Roh Kudus, roh penghiburan, inilah yang akan mendampingi
murid-murid Tuhan dari masa gereja perdana bahkan hingga sekarang ini.
Kehidupan orang-orang Kristen yang setia kepada Yesus Kristus yang tercatat di
sepanjang masa menunjukkan bagaimana orang-orang Kristen dan gereja mampu
bertahan dalam berbagai tekanan dan penderitaan yang berat karena pendampingan
dan penguatan dari Roh Kudus. Di masa kini, kita juga dapat menyaksikan
pendampingan Roh Kudus lewat perubahan hidup di kalangan umat dan pertumbuhan
gereja di berbagai tempat di seluruh dunia.
Menyanyikan lagu “Roh
Kudus Hadir di Sini”
Roh Kudus hadir di sini, mengalir di Bait Suci
Perkara ajaib ‘pun terjadi, kuasa mukjizat nyata
Kar’na Roh Allah sedang bekerja
Tiada yang mustahil dan tiada yang sukar
Bila Roh Allah turut bekerja
Tiada yang mustahil bagi orang percaya
Kar’na Roh Allah turut bekerja di antara kita
(Oleh
Helen Gumanti dan Jonathan Prawira)
Referensi:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk SMP Kelas 8 -- Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 – Lembaga Alkitab Indonesia
Baca juga:
PAK Kelas 8 Semester 1 | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
בעזרת השם
BalasHapusחסד ושלום לכם מאת האלהים אבינו והאדון ישוע המשיח
שלום עליכם
מה נשמה?
מה שלומך?
bapak, ibu, saudara/i seiman juga adik- adik dalam Kristus, apakah ada di antara bapak, ibu, saudara/i atau adik-adik pernah mendengar atau membaca Shema Yisrael dan V'ahavta? Jika belum maka ijinkanlah saya pada kolom komentar ini untuk membagikannya.
Kita ingat kembali bahwa Yeshua/ יֵשׁוּעַ/ Yesus sebagai Guru dan Rabi juga pernah mengutip kalimat ini di saat akan menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat/ סופרים/ Soferim tentang מצווה/ Mitzvah/ Perintah mana yang paling utama.
Berikut ini akan kita pelajari bersama cara membacanya secara perlahan supaya dapat mengerti apa yang menjadi landasan iman orang Yahudi pada masa Yesus ( disalin tempel dari website https://www.sefaria.org) sementara untuk irama pengucapannya dapat ditemukan https://torahclass.com/audio-bible-in-hebrew/ dan audionya disediakan oleh http://www.mechon-mamre.org/
Membaca Shema Yisrael :Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ואהבת את יהוה אלהיך בכל־לבבך ובכל־נפשך ובכל־מאדך
Cara membacanya kata demi kata menurut aturan tata bahasa Ibrani : " Shema Yisrael; YHWH ( Adonai ) Eloheinu; YHWH ( Adonai ) ekhad. V'ahavta YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol meodekha. "
( Terdapat di Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 -5, Matius 22 : 37, Markus 12: 29 dan Lukas 25 : 27 )
Membaca V'ahavta :Huruf Ibrani, " ואהבת לרעך כמוך "
Cara membacanya kata demi kata dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani : V'ahavta lereakha kamokha "( Terdapat di Imamat 19 : 18, Matius 22 : 39, Markus 12 : 31, dan Lukas 10 : 27 )
Juga disertai dengan ucapan berkat berikut :Huruf Ibrani " . ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד"
( Barukh Shem kevod malkuto le'olam va'ed yang artinya: diberkatilah nama yang mulia, kerajaanNya untuk selamanya dan kekal
Mari kita bagikan kepada orang-orang yang yang belum mengetahui agar dapat belajar bersama mengenal keimanan yang telah bertahan selama ribuan tahun tersebut dan semoga רוח הקודש/Ruach Hakodesh/ Roh Kudus memberikan hikmat dan pengertian dalam hati kita semua untuk dapat memahami deklarasi dari משה/ Moshe/ Musa ini.
האלהים אשר לו לבדו החכמה, לו הכבוד בישוע המשיח לעולמי עולמים. אמן.
סליחה לי
רפואה שלמה
כל טוב
עם ישראל חי
גם זו לטובה
#adonaiituesa
#yeshuasangmesiasdialahtuan
#mengembalikantorahkepadabangsabangsa
#menjadikansegalabangsatalmiduntuk yeshua
#bergabungdenganrumahisrael
#membagikankabarbaikpenebusan
#sisaisraelakandiselamatkan
🕎✡️📜🕯️👑🤴🏼♥️🩸🗺️☀️☁️🌈🌒🌌⛰️❄️🔥🌊🌬️💧🥛🍯🍷🇮🇱🍎🍏🌹🌾🍇🫒🐏🐑🐄🦌🐍🐟🐎🦁🐐🐫🦅🕊️🎶💍⚓⚖️🏹🗡️🛡️🗝️✝️₪