Kamis, 31 Maret 2022

Roh Kudus Penopang Hidup Orang Beriman

 

lukisan Pencurahan Roh Kudus oleh He-Qi
Lukisan Pencurahan Roh Kudus oleh He-Qi

Bahan Alkitab

Yohanes 14:26; “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Kisah para Rasul 1:8; “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

1 Korintus 13:1-13; Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.


A. Pengantar

Menyanyikan Lagu Taize: “Datanglah, ya Roh Kudus.” Lagu ini berasal dari komunitas Taize yang ekumenis di Prancis. Dalam doa-doa di Taize, lagu ini dinyanyikan berulang-ulang. Kita menyanyikan lagu ini sebanyak lima kali – dua kali berturut-turut dalam bahasa Inggris, lalu tiga kali berturut-turut dalam bahasa Indonesia – untuk mempersiapkan hati kita sebelum memasuki pelajaran ini.

Lagu Taize, Datanglah ya Roh Kudus

Siapakah Roh Kudus itu? Apa yang kamu ketahui tentang Roh Kudus? Coba tuliskan di bawah ini, lalu diskusikan dengan temanmu. Apakah pengetahuan kalian tentang Roh Kudus itu sama atau berbeda? Apa persamaan dan perbedaannya?


B. Penjelasan Singkat tentang Roh Kudus

Mungkin ada di antara kamu yang mengenal Roh Kudus lewat karunia-karuniaNya, misalnya karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk bernubuat, karunia berbahasa Roh, dan lain-lain. Kalau kamu berasal dari latar belakang gereja-gereja pentakostal (Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, GBI, Bethany, dan lain-lain) kemungkinan besar kamu sering mendengar penekanan pada karunia-karunia Roh ini. Kadang-kadang ada orang-orang yang menuduh bahwa gereja-gereja yang tidak menekankan karunia-karunia ini berarti gereja-gereja itu tidak mempunyai Roh Kudus. Padahal dalam 1 Korintus 13, Rasul Paulus menjelaskan bahwa ada yang lebih tinggi dan lebih penting daripada semuanya itu, yaitu iman, pengharapan, dan kasih. Ia mengatakan,  “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing” (1 Korintus 13:1). Dan, “demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus 13:13).

Apabila karunia yang terbesar adalah kasih, maka kasih pun seharusnya menjadi ciri yang paling menonjol dalam kehidupan setiap gereja dan orang Kristen. Apakah di dalam keluarga dan gerejamu ada kasih? Ada kesediaan untuk berkorban demi orang lain? Ada kerendahan hati untuk menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri? (Filipi 2:3). Semua ini adalah tanda-tanda hadirnya pekerjaan Allah melalui Roh Kudus yang membentuk dan membangun kita masing-masing sehingga kita akan semakin bertumbuh ke arah Kristus (Efesus 4:15).

Pada pelajaran ini kita akan secara khusus membahas bagaimana peranan “Roh Kudus” dalam menopang hidup kita sebagai orang-orang beriman agar kita memperoleh kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan.


C. Tuhan Yesus Menjanjikan Roh Kudus

Roh Allah telah sejak lama bekerja di dalam kehidupan manusia. Bahkan sebelum sesuatu dijadikan, Roh itu sudah ada. Dalam Kejadian 1:2 dikatakan, “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Sebelum Tuhan Yesus menjalankan tugasNya, Roh itu menampakkan diri-Nya pada peristiwa pembaptisan Yesus di Sungai Yordan (Markus 1:10), dan memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai (Markus 1:12).

Menjelang kematian-Nya, kebangkitan, dan kembali-Nya Yesus ke surga, Ia menjanjikan seorang penolong bagi murid-murid dan semua pengikut-Nya. KataNya kepada murid-murid-Nya, “…Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26). Dalam bahasa Yunani, bahasa yang digunakan untuk menulis kitab-kitab Perjanjian Baru, Roh Kudus disebut sebagai Parakletos, yang artinya “dipanggil untuk menolong, menasihati”. Dengan demikian, maka Roh Kudus akan menjalankan peranan sebagai pengganti Tuhan Yesus yang secara fisik sudah kembali kepada Bapa di surga.

Dalam Surat 2 Korintus, Paulus banyak menceritakan pengalamannya yang berat dan penuh dengan penderitaan: “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya” (2 Korintus 4:8-14).

Kehidupan Paulus dengan pelayanannya memang tidak berjalan dengan mudah dan mulus. Ada banyak tantangan dan ancaman yang harus ia hadapi. Kata-katanya sendiri menunjukkan semua itu, “kami ditindas…., kami habis akal…, kami dianiaya… kami dihempaskan…”. Pernahkah kamu mengalami hal yang sama dalam hidupmu sebagai seorang remaja Kristen? Kalau ya, dapatkah kamu memberikan contohnya dan menceritakannya kepada temanmu?

Pdt. Justin Welby, Uskup Agung Canterbury dari Inggris, yang diakui sebagai pemimpin Persekutuan Gereja Anglikan se-Dunia, mengatakan bahwa “Orang Kristen telah diserang, dan dalam beberapa kasus, semata-mata hanya karena iman mereka.” Pdt. Welby mengucapkan hal ini sambil mendoakan para korban dan pelaku pengepungan dan penembakan selama empat hari terhadap sebuah mal di Nairobi, Kenya, yang menewaskan sekurang-kurangnya 67 orang, pada bulan September 2013.

Meskipun Paulus merasakan tekanan dan penderitaan yang begitu berat, ia tetap bertahan dalam pelayanannya. Ia mengatakan, “Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersamasama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya” (2 Korintus 4:14).

Mungkin muncul pertanyaan pada dirimu, bagaimana Paulus bisa memiliki pengetahuan seperti itu? Pertanyaan ini dijawab Paulus dalam pasal berikutnya, yaitu 2 Korintus 5:5 “Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.”

Bagi Paulus jelas, Allah sendirilah yang memberikan kepadanya kekuatan yang ia butuhkan, dan pemberian itu ia peroleh lewat Roh Kudus yang telah Tuhan Yesus sendiri karuniakan kepada para murid dan kepada setiap orang yang percaya dan mengikut Dia.


D. Roh Kudus Menghibur dan Menguatkan

Di atas sudah disinggung janji Tuhan Yesus yang mengutus Roh Kudus yang juga disebut-Nya sebagai “Penghibur.” Apa artinya ini? Kalau kamu sedang sedih, bagaimana perasaan kamu? Coba tuliskan perasaan sedihmu pada buku. 

Kesedihan biasanya membuat orang tidak berdaya, bingung, dan galau. Perasaan itu biasanya akan segera hilang apabila kita berjumpa dengan seorang teman atau sanak keluarga yang mampu menghibur kita, memberikan nasihat, dan menemani kita sampai akhirnya kita merasa kuat kembali. Penghiburan memang selalu mengandung penguatan. Kata “penghibur” yang digunakan untuk merujuk kepada Roh Kudus biasanya diterjemahkan menjadi “comforter” dalam bahasa Inggris. Kata “comfort” yang merupakan akar kata “comforter”, berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu cum (= bersama-sama) dan forte (=kekuatan). Jadi, dapat kita simpulkan bahwa kata “comfort” atau menghibur itu artinya “datang dan hadir bersama dengan orang yang berduka atau mengalami kemalangan untuk menguatkannya.” Inilah peranan Roh Kudus di dalam hidup orang Kristen.


E. Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Umat

Dalam waktu sekitar 50 tahun terakhir ini, dunia menyaksikan pertumbuhan gereja-gereja yang sangat luar biasa. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, gereja-gereja baru bertumbuh di mana-mana. Dan yang menarik ialah kebanyakan dari gereja itu adalah gereja-gereja Pentakostal.

Begitulah pengamatan yang ditemukan oleh Donald Miller, professor bidang studi Agama di University of Southern California College yang meneliti di lebih dari 20 negara di empat benua. Menurut Miller, gerakan gereja-gereja pentakostal ini memberikan dampak positif bagi para anggota gerejanya, khususnya mereka yang tadinya menghamburkan uangnya untuk mabuk-mabukan, kini mulai dapat menabung dan hal itu membuat hidup mereka lebih baik dan sejahtera (Miller dan Yamamori 2007).

Semua ini tentu tidak bisa terlepas dari peranan Roh Kudus yang sangat diutamakan di kalangan gereja-gereja ini. Di sini kembali kita melihat bagaimana hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus memberikan kekuatan dan semangat baru bagi orang percaya yang mengikut Kristus. Dengan demikian, mereka benar-benar dapat menempuh hidup yang baru bersama Kristus. Hidup baru bersama Kristus dengan meninggalkan semua kebiasaan lama yang merugikan tubuh, kesehatan, bahkan juga kondisi keuangan mereka sendiri.

Di kalangan gereja-gereja pentakostal dan karismatik, yang bertumbuh sebagai bentuk baru gerakan pentakosta terjadi gairah yang luar biasa di dalam peribadahan. Lagu-lagu mereka yang melukiskan pembaharuan hidup dan persekutuan yang erat antara orang percaya dengan Tuhan. Kini lagu-lagu tersebut juga dinyanyikan oleh orang-orang Kristen dari gereja-gereja yang lain, tidak terbatas hanya gereja-gereja pentakostal saja.


F. Penutup

Tuhan Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus sebagai pengganti-Nya. Roh Kudus, roh penghiburan, inilah yang akan mendampingi murid-murid Tuhan dari masa gereja perdana bahkan hingga sekarang ini. Kehidupan orang-orang Kristen yang setia kepada Yesus Kristus yang tercatat di sepanjang masa menunjukkan bagaimana orang-orang Kristen dan gereja mampu bertahan dalam berbagai tekanan dan penderitaan yang berat karena pendampingan dan penguatan dari Roh Kudus. Di masa kini, kita juga dapat menyaksikan pendampingan Roh Kudus lewat perubahan hidup di kalangan umat dan pertumbuhan gereja di berbagai tempat di seluruh dunia.

Menyanyikan lagu “Roh Kudus Hadir di Sini

Roh Kudus hadir di sini, mengalir di Bait Suci

Perkara ajaib ‘pun terjadi, kuasa mukjizat nyata

Kar’na Roh Allah sedang bekerja

Tiada yang mustahil dan tiada yang sukar

Bila Roh Allah turut bekerja

Tiada yang mustahil bagi orang percaya

Kar’na Roh Allah turut bekerja di antara kita 

(Oleh Helen Gumanti dan Jonathan Prawira)

 

Referensi:

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk SMP Kelas 8 -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 – Lembaga Alkitab Indonesia

Baca juga:

PAK Kelas 8 Semester 1

01

Hidup Beriman

02

Hidup Berpengharapan

03

Memilih untuk Tidak Berputus Asa

04

Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan

05

Roh Kudus Penopang Hidup Orang Beriman

06

Yesus Teladanku

07

Belajar dari Para Martir

 

1 komentar:

  1. בעזרת השם
    חסד ושלום לכם מאת האלהים אבינו והאדון ישוע המשיח
    שלום עליכם
    מה נשמה?
    מה שלומך?

    bapak, ibu, saudara/i seiman juga adik- adik dalam Kristus, apakah ada di antara bapak, ibu, saudara/i atau adik-adik pernah mendengar atau membaca Shema Yisrael dan V'ahavta? Jika belum maka ijinkanlah saya pada kolom komentar ini untuk membagikannya.

    Kita ingat kembali bahwa Yeshua/ יֵשׁוּעַ/ Yesus sebagai Guru dan Rabi juga pernah mengutip kalimat ini di saat akan menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat/ סופרים/ Soferim tentang מצווה/ Mitzvah/ Perintah mana yang paling utama.

    Berikut ini akan kita pelajari bersama cara membacanya secara perlahan supaya dapat mengerti apa yang menjadi landasan iman orang Yahudi pada masa Yesus ( disalin tempel dari website https://www.sefaria.org) sementara untuk irama pengucapannya dapat ditemukan https://torahclass.com/audio-bible-in-hebrew/ dan audionya disediakan oleh http://www.mechon-mamre.org/

    Membaca Shema Yisrael :Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה  אחד ואהבת את יהוה אלהיך בכל־לבבך ובכל־נפשך ובכל־מאדך

    Cara membacanya kata demi kata menurut aturan tata bahasa Ibrani : " Shema Yisrael; YHWH ( Adonai ) Eloheinu; YHWH ( Adonai ) ekhad. V'ahavta YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol meodekha. "

    ( Terdapat di Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 -5, Matius 22 : 37, Markus 12: 29 dan Lukas 25 : 27 )

    Membaca V'ahavta :Huruf Ibrani, " ואהבת לרעך כמוך "

    Cara membacanya kata demi kata dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani : V'ahavta lereakha kamokha "( Terdapat di Imamat 19 : 18, Matius 22 : 39, Markus 12 : 31, dan Lukas 10 : 27 )

    Juga disertai dengan ucapan berkat berikut :Huruf Ibrani " . ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד"
    ( Barukh Shem kevod malkuto le'olam va'ed yang artinya: diberkatilah nama yang mulia, kerajaanNya untuk selamanya dan kekal

    Mari kita bagikan kepada orang-orang yang yang belum mengetahui agar dapat belajar bersama mengenal keimanan yang telah bertahan selama ribuan tahun tersebut dan semoga רוח הקודש/Ruach Hakodesh/ Roh Kudus memberikan hikmat dan pengertian dalam hati kita semua untuk dapat memahami deklarasi dari משה/ Moshe/ Musa ini.

    האלהים אשר לו לבדו החכמה, לו הכבוד בישוע המשיח לעולמי עולמים. אמן.
    סליחה לי
    רפואה שלמה
    כל טוב
    עם ישראל חי
    גם זו לטובה
    #adonaiituesa
    #yeshuasangmesiasdialahtuan
    #mengembalikantorahkepadabangsabangsa
    #menjadikansegalabangsatalmiduntuk yeshua
    #bergabungdenganrumahisrael
    #membagikankabarbaikpenebusan
    #sisaisraelakandiselamatkan
    🕎✡️📜🕯️👑🤴🏼♥️🩸🗺️☀️☁️🌈🌒🌌⛰️❄️🔥🌊🌬️💧🥛🍯🍷🇮🇱🍎🍏🌹🌾🍇🫒🐏🐑🐄🦌🐍🐟🐎🦁🐐🐫🦅🕊️🎶💍⚓⚖️🏹🗡️🛡️🗝️✝️₪

    BalasHapus