Gambar Yesus bertemu Perempuan Samaria |
Bacaan Alkitab:
Yohanes 4:5-30;
Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub.
Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu.
Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak
menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.” Sebab murid-murid-Nya
telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu
kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang
Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus
kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang
berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepadaNya dan
Ia telah memberikan kepadamu air hidup. Kata perempuan itu kepadaNya: “Tuhan,
Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau
memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub,
yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari
dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?” Jawab Yesus kepadanya: “Barang siapa
minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barang siapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air
yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Kata perempuan itu kepada-Nya:
“Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang
lagi ke sini untuk menimba air.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah
suamimu dan datang ke sini.” Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.”
Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab
engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” Kata perempuan itu kepada-Nya:
“Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami
menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat
orang menyembah.” Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan,
saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan
juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa
yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya
akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Jawab perempuan itu kepadaNya: “Aku
tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang,
Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Kata Yesus kepadanya: “Akulah
Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Pada waktu itu datanglah
murid-murid- Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan
seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: “Apa yang Engkau
kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” Maka perempuan itu
meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang
yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” Maka merekapun pergi
ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
Matius 21:12-13;
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.
Matius 7:3-5;
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?* Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Lukas 22:39-43;
Lalu
pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun.
Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata
kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,
lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau,
ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan
kehendak-Mulah yang terjadi.” Maka seorang malaikat dari langit menampakkan
diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Markus 1:40-45;
Seorang
yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia
memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: “Ingatlah,
janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi
pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi
mereka.” Tetapi orang itu pergi
memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak
dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di
tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala
penjuru.
Markus 1:40-45;
Seorang
yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia
memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: “Ingatlah,
janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi
pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi
mereka.” Tetapi orang itu pergi
memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak
dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di
tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala
penjuru.
A. Pengantar
Jonathan Bethke
adalah seniman muda yang kontroversial dari Amerika Serikat. Pada tahun 2012
dia menerbitkan sebuah rekaman video yang disebarkannya di dunia maya. Dalam
videonya yang berjudul, “Why I Hate
Religion, but Love Jesus” (“Mengapa
saya membenci agama, tetapi mencintai Yesus”) ia mengatakan antara lain
hal-hal berikut ini:
“Mengapa saya membenci
agama, tetapi mencintai Yesus”
Bagaimana bila aku
katakan bahwa Yesus datang untuk menghapuskan agama?
Dan hanya karena kamu
menyebut orang lain “buta” tidak dengan sendirinya membuat kamu memiliki penglihatan?
Maksudku, bila agama
begitu hebatnya, mengapa agama menimbulkan begitu banyak peperangan?
Mengapa agama membuat
orang mendirikan gereja-gereja yang besar, tetapi gagal memberi makan kepada
orang miskin?
Agama mungkin
mengajarkan kasih karunia, tetapi praktiknya malah berbeda
Mereka cenderung
mengejek umat Allah, mereka melakukan itu kepada Yohanes Pembaptis
Mereka tidak bisa
memecahkan masalahnya, jadi hanya menutupinya
Tanpa menyadari bahwa
agama jadi seperti menyemprotkan parfum pada peti mayat .….
Dan ketika Ia dibunuh,
Ia berseru, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.”
Karena, sementara Ia
tergantung pada salib, Ia memikirkan kamu
Dan Ia mengangkat
semua dosamu, dan menguburkannya di makamnya.
Itulah sebabnya aku
berlutut pada salib, dan berkata, “Marilah! Tempat masih ada!”
Karena itu, tentang
agama, tidak!
Aku membencinya, malah
aku merasa muak kepadanya.
Karena, ketika Yesus berkata, “Sudah selesai,” aku percaya Ia sungguh memaksudkannya demikian.
Puisi
di atas hanya sebagian saja dari apa yang diungkapkan Bethke. Namun demikian, dari kata-kata Bethke dapat kita lihat gambaran tentang Yesus yang kritis terhadap
praktik keagamaan di masa-Nya. Nah, coba diskusikan bersama temanmu, hal-hal
apa yang kamu anggap mengejutkan dari puisi Bethke
di atas!
Tokoh
Yesus memang sangat kontroversial. Di masa hidup-Nya di dunia, Yesus seringkali
berbenturan dengan para pemimpin agama dan tokoh-tokoh yang merasa dirinya
sebagai para penjaga Taurat, seperti orang-orang Farisi, dan para penjaga Bait
Suci, seperti orang-orang Saduki. Yesus berbenturan dengan para pemimpin agama
itu, misalnya ketika Ia menyembuhkan orang yang sakit pada hari Sabat, menerima
orang-orang yang tersingkirkan oleh masyarakatnya, serta orang-orang asing,
seperti orang Samaria.
Pada
bagian ini kita ingin melihat bagaimana cara hidup Yesus sehari-hari, dan
bagaimana Ia bisa menjadi teladan bagi kita semua, khususnya bagi kalian di
masa remaja ini.
B. Yesus Peduli dengan yang Menderita
(Markus 1:40-45)
Pada
suatu hari ada seseorang yang sakit kusta datang kepada Yesus. Di masa kini
orang tahu bahwa penyakit kusta tidak menular dengan mudah. Pada masa Yesus,
orang menganggap penyakit kusta sebagai kutukan dari Allah. Penderita kusta
harus menjauhkan diri dari orang banyak. Orang takut menyentuh penderita kusta,
karena akan ditulari penyakit itu.
Orang
kusta itu memohon kepada Tuhan, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan
aku.” Lalu, apa yang terjadi? Apakah Tuhan Yesus mau menyembuhkan orang itu? Markus
1:41 menggambarkan bagaimana perasaan Yesus melihat permohonan orang kusta itu.
Di situ dikatakan, “Maka tergeraklah
hatiNya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu
dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Orang kusta itu pun
langsung sembuh.
Apa
yang terjadi sesudah itu sungguh mengherankan. Tuhan Yesus melarang orang itu
menceritakan kesembuhannya kepada siapa pun. Ia hanya diperintahkan menghadap
kepada imam untuk menunjukkan bahwa ia sudah sembuh, dan dengan demikian boleh
diizinkan kembali hidup di tengah-tengah keluarganya. Yesus berkata, “Ingatlah,
janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi
mereka” (Markus 1:44).
Mengapa
Tuhan Yesus melarang orang itu menceritakan pengalamannya kepada orang banyak?
Dari kisah di atas, coba diskusikan dua sifat yang kamu temukan tentang Tuhan
Yesus? Bagaimanakah sikapmu bila berada dalam situasi yang sama, ketika
seseorang yang ditolak orang lain, datang kepada kamu untuk minta bantuan?
C. Yesus Dekat dengan Mereka yang Dilecehkan
(Yohanes
4:5-30)
Peta Palestina zaman Helenistik |
Pada
suatu hari Yesus pergi ke Sikhar, sebuah kota di Samaria, yang terletak di
antara Yerusalem di selatan, dengan Galilea di sebelah utara. Ini adalah sebuah
tindakan yang tidak lazim bagi orang Yahudi pada masa itu karena mereka tidak
akan mau masuk atau menghindari perjalanan melalui daerah tersebut. Mereka akan
lebih suka pergi ke Perea, lalu ke Dekapolis, baru masuk ke Galilea (lihat
peta). Di Sikhar, Yesus pergi ke sebuah sumur yang dinamai Sumur Yakub. Saat
sedang kehausan, Yesus meminta minum dari perempuan Samaria yang menimba air di
situ. Tetapi, apa jawab perempuan itu? Coba kamu baca lagi Yohanes 4:5-30 yang
tertuli diatas!
Hal-hal apa yang
menarik dari kisah bacaan Yohanes 4:5-30?
a. Ada seseorang perempuan yang datang ke sumur Yakub setiap
pukul 12 siang, sementara perempuan lain biasanya datang pagi-pagi. Mengapa
demikian? Boleh jadi perempuan itu enggan bertemu dengan perempuan-perempuan
lain.
b. Perempuan ini ternyata mempunyai sisi kehidupan yang kelam.
Tidak seperti biasanya, perempuan ini ternyata mempunyai lima orang suami. Dan laki-laki yang sekarang
hidup bersamanya, ternyata bukan suaminya! Wah, ini gosip hangat! `
c. Apabila perempuan-perempuan berkumpul di tempat umum seperti
di sumur Yakub, biasanya mereka akan membawa dan menceritakan gosip-gosip
terbaru yang pasti akan membuat orang lain ingin mendengarnya. Apabila
perempuan tadi datang pagi-pagi dan berjumpa dengan perempuan-perempuan lain
yang berkumpul di sumur untuk mengambil air, bukan mustahil gosip tentang
kehidupannya akan diceritakan berulang-ulang dan membuat telinganya menjadi
panas! Perempuan-perempuan lain pasti menyingkir bila melihat ia datang.
d. Yesus mengetahui sisi kelam kehidupan perempuan itu, namun Ia
tidak menghakiminya. Ia tidak menjauhkan diri dari perempuan itu.
Sikap
Yesus yang tidak menghakimi dan tetap membuka diri kepada perempuan yang tak
dikenal ini menyebabkan perempuan itu bersuka-cita. Ia bahkan menjadi salah
satu “penginjil” yang pertama, yang
mengajak sanak keluarga dan teman-temannya untuk menemui Yesus. Siapakah di
antara teman-teman kamu, atau orang-orang yang kamu kenal, biasanya dijauhi
oleh teman-temannya? Apa alasannya? Apakah ia memiliki perbedaan tertentu? Coba
diskusikan, sikap apa yang kamu sendiri perlihatkan kepada orang itu ?
Apa
yang sering terjadi atas orang yang dijauhi atau diejek oleh lingkungannya?
Dalam bahasa Inggris ada istilah yang digunakan untuk praktik mengejek orang
lain yang membuat orang itu resah dan bahkan tertekan, yaitu bullying.
Di
banyak sekolah di negara maju, ada aturan yang melarang praktik bullying seperti ini, yang sanksinya
sangat berat. Bacalah kasus di bawah ini:
Carlos, seorang murid
SMA di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat, membunuh dirinya sendiri
setelah ia mengalami bullying dari teman-temannya. Carlos terlibat dalam
program Pemuda dan Pemerintahan, dan ia berusaha mendesak agar pemerintah
memberlakukan UU anti bullying yang lebih keras, namun ia sendiri malah
mengalami bullying.
Carlos sudah di-bully
sejak ia berumur 8 tahun. Sekali ia mempunyai kotak makan siang dengan gambar
wajah tersenyum, dan teman-temannya menganggap itu sangat lucu, sehingga mereka
malah mengejek dan mempermainkannya. “Mereka mengambil kotak makan itu di bus
sekolah, lalu melemparkannya ke lantai bus dan memecahkannya,” kata Jacqueline
Vigil, ibunya.
Carlos sendiri baru
pindah ke sekolah itu setahun sebelumnya, dari SMA Las Lunas, karena di sana ia
pun mengalami bullying. Ia di-bully karena berat badannya, jerawatnya, bahkan
kacamatanya.
“Kata-kata dapat
sungguh-sungguh melukai seseorang dan saya pikir Carlos… ia tidak tahan lagi,”
kata Patricia Valles, salah seorang temannya. Karena itulah Carlos lalu
memutuskan untuk mengambil nyawanya sendiri pada pagi hari 12 Juli 2012.
Sumber: www.huffingtonpost.com
Setiap
orang membutuhkan teman, sahabat, dan orang-orang yang mau menerimanya,
betapapun juga keadaannya. Namun demikian, seringkali orang tidak menyadari hal
itu. Seringkali orang merasa lucu kalau dapat mengejek teman atau menyebutnya
dengan nama-nama julukan yang dianggapnya lucu. Namun malah mereka tidak sadar
kalau hal tersebut menyakitkan bagi korbannya.
Yesus
menolak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh perempuan-
perempuan yang tinggal di Sikhar, dekat sumur Yakub itu. Yesus tahu bagaimana
kacaunya kehidupan perempuan itu, namun Ia tetap mendekati perempuan itu, dan
menjalin persahabatan. Dengan cara itulah Ia mengubah kehidupan perempuan itu.
D. Yesus Membenci Ketidakadilan
(Matius 21:12-13)
Pada
hari Paskah, Yesus pergi ke Bait Suci di Yerusalem. Ia sangat terkejut karena
di sana Ia menyaksikan pemandangan yang sungguh tidak layak bagi sebuah Bait Suci.
Ia melihat ada banyak pedagang binatang kurban dan penukar uang di sana. Ia
menjadi marah. Apa sebabnya? Diskusikan alasannya dengan temanmu!
Sekarang
mari kita lanjutkan pembahasan ini. Apakah Yesus marah kalau orang berjualan?
Apakah Yesus marah karena Bait Suci dijadikan tempat berjualan? Bukan itu
masalahnya. Orang Yahudi pergi ke Bait Suci pada saat masa Paskah untuk membawa
kurban Paskah. Orang Yahudi wajib ke
Bait Suci setiap tahunnya untuk mempersembahkan kurban. Banyak dari mereka
datang dari tempat yang jauh. Mereka akan membawa-bawa sapi, lembu, kambing,
burung merpati, dan lain-lain dari jauh-jauh untuk dijadikan kurban Paskah.
Ternak
yang akan dijadikan kurban harus sempurna, tidak bercacat. Bila ada ternak yang
mengalami cacat dalam perjalanan, tentu usaha membawanya menjadi sia-sia.
Untunglah, pihak Bait Suci berbaik hati. Mereka menyediakan para pedagang
dengan berbagai jenis hewannya masing-masing, sesuai dengan tingkat kemampuan
mereka. Namun, sudah tentu harganya jadi mahal. Itulah salah satu hal yang
menyebabkan Yesus menjadi marah.
Selain
itu, yang membuat Yesus marah adalah adanya praktik memberikan persembahan di
Bait Suci. Karena tanah Bait Suci itu kudus, maka uang Romawi yang berlaku di
seluruh tanah jajahan pemerintah Roma tidak berlaku di Bait Suci. Mereka harus menggunakan
uang yang khusus dibuat untuk Bait Suci. Karena hal tersebut para penukar uang
akan mengenakan nilai tukar yang mahal untuk mereka yang datang beribadah di
Bait Suci.
Hal-hal
inilah yang membuat Yesus marah. Yesus murka menyaksikan bagaimana para
peziarah dan orang-orang yang ingin membawa kurban diperas habis-habisan.
Karena itulah, Tuhan Yesus menjadi marah dan berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu
menjadikannya sarang penyamun” (Matius
21:13).
E. Yesus Membenci Kemunafikan
(Matius
7:3-5)
Salah
satu kelompok yang penting di masa Yesus adalah kaum Farisi. Mereka meyakini
bahwa ketaatan kepada peraturan-peraturan keagamaan sangatlah penting. Pada
waktu itu banyak orang Yahudi yakin bahwa ketidaktaatan dan pelanggaran-pelanggaran
Taurat telah menyebabkan nenek moyang mereka dibuang ke Babel oleh Allah.
Karena itulah mereka berusaha taat kepada Taurat. Orang-orang Farisi suka
mengamati orang-orang yang melanggar hukum Taurat untuk menegur mereka. Kepada
orang-orang inilah, Tuhan Yesus berkata, “Mengapakah
engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu
tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu:
Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam
matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau
akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu”
(Matius 7:3-5).
Selain
itu, orang-orang Farisi suka sekali memamerkan diri mereka sebagai orang-orang
yang saleh. Karena itu, mereka suka berdoa di tikungan-tikungan jalan supaya
orang memuji kesalehan mereka. Mereka juga suka memamerkan kepada orang lain
bahwa mereka sedang berpuasa. Mengapa? Supaya orang memuji kesalehan mereka.
Karena hal tersebut Tuhan Yesus berkata, “Dan
apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada
tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang” Dan apabila kamu berpuasa,
janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya,
supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa” (Matius 6:5;16)
Yesus
tidak menyukai kemunafikan, karena orang munafik biasanya suka menghakimi orang
lain yang dianggapnya tidak cukup saleh seperti mereka. Selain itu, orang
munafik biasanya tidak melakukan apa yang mereka tuntut supaya orang lain
lakukan. Dengan kata lain, di satu sisi mereka tampil saleh, akan tetapi di
sisi lain mereka ternyata tidak saleh. Tuhan Yesus mengibaratkan orang-orang
munafik dengan kuburan. Ia berkata, Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orangorang munafik,
sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang
bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan
pelbagai jenis kotoran (Matius 23:27).
F. Yesus Berdoa kepada Bapa-Nya
(Lukas 22:39-43)
Kita
sudah cukup banyak membahas sifat-sifat positif Yesus yang dapat diteladani dan
dijadikan bagian dari kehidupan kita. Barangkali masih ada satu pertanyaan yang
penting direnungkan: dari mana Tuhan Yesus memiliki kekuatan dan kemampuan
untuk menjalankan hidup seperti itu, hidup berprinsip dan rela berbagi dengan
orang lain? Jawabannya akan kita temukan dalam bagian ini. Dalam Markus 1:35
dikatakan: Pagi-pagi benar, waktu hari
masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan
berdoa di sana. Tuhan Yesus selalu menyisihkan waktu untuk berdoa kepada
Bapa-Nya di surga. Menjelang kematian-Nya, ketika Tuhan Yesus tahu bahwa Ia
akan menghadapi sebuah perjuangan yang mahaberat, Ia pun kembali berdoa kepada
Bapa-Nya di surga (Lukas 22:39-43). Dalam ayat 43 Lukas memberikan catatan yang
menarik, “Maka seorang malaikat dari
langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya”
(Lukas 22:43). Apakah kita juga mau memiliki sumber kekuatan yang sama dalam
menghadapi hidup?
G. Penutup
Kita
sungguh beruntung karena memiliki teladan dalam diri Tuhan Yesus, bagaimana
seharusnya menjalani hidup ini agar dapat diperkenan Allah Bapa. Ada sejumlah
sifat Tuhan Yesus yang patut kita teladani: peduli dengan yang menderita, dekat
dengan yang dilecehkan, membenci ketidakadilan dan kemunafikan. Kunci untuk
berhasil memiliki sifat ini adalah hubungan yang dekat dan akrab dengan Allah
Bapa. Keteladanan Yesus adalah hal-hal
yang dapat ditiru dan seharusnya dapat dilakukan oleh kita semua sebagai
pengikut Tuhan Yesus. Apakah kita sudah meneladani Tuhan Yesus ?.
Untuk
nyanyian penutup, mari nyanyikan lagu Nyanyian Kidung Baru Nomor 122, “Ku Ingin Berperangai”
1.
‘Ku ingin berperangai laksana Tuhanku, lemah lembut dan ramah, dan manis
budiku. Tetapi sungguh sayang, ternyata ‘ku cemar Ya Tuhan, b’ri ‘ku hati yang
suci dan benar.
2.
‘Ku ingin ikut Yesus, mencontoh kasihNya, menghibur orang susah, menolong yang
lemah. Tetapi sungguh sayang ternyata ‘ku cemar Ya Tuhan, b’ri ‘ku hati yang
suci dan benar.
3.
Ya sungguh, Jurus’lamat, cemarlah hatiku, dan hanya ‘Kau yang dapat menghapus
dosaku, supaya k’lak di sorga ‘ku pandang wajahMu dan aku jadi sama laksana
diriMu.
Syair
dan lagu: “Ik wens te zijn als Jesus”, oleh Joh. de Heer, Terjemahan: Yamuger
Referensi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk SMP Kelas 8 -- Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 –
Lembaga Alkitab Indonesia
Gambar
Yesus bertemu Perempuan Samaria dari somos de cristo.com
Baca juga:
PAK Kelas 8 Semester 1 | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar