Gambar Stefanus mati Syahid mempertahankan imannya |
Bacaan Alkitab
Matius 24:8-13;
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan
akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan
mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan
muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan,
maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya akan selamat.
A. Pengantar
Setelah
kita belajar tentang Roh Kudus, kini kita akan mengkaji bagaimana kuasa Roh
Kudus dapat memberdayakan hamba-hamba Tuhan untuk mampu melakukan hal-hal yang
menurut perhitungan manusia tidak mungkin.
Mungkin kamu pernah mendengar istilah mati syahid, artinya, orang
yang mati karena mempertahankan iman percayanya, walau pun untuk
mempertahankan hal itu ia akan diancam
dan atau terbunuh.
Kita
mulai dengan memikirkan tentang hal yang paling berharga dalam hidup ini?
Apakah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, coba pikirkan pertanyaan berikut
ini, lalu tulis jawabanmu. “Kalau ada sebatang baja, yang lebarnya 16 cm,
diletakkan di antara dua gedung pencakar langit, apakah kamu bersedia
menyeberang dari satu gedung ke gedung lainnya dengan menggunakan baja
tersebut? Apa yang mendorongmu untuk melakukannya? Apakah demi uang? apakah
demi menyelamatkan orang atau hewan yang kamu sayangi? atau apakah hanya demi
mendapatkan ketenaran semata?”.
Mungkin
banyak hal yang berharga buatmu. Hal
tersebut bisa berupa barang, orang ataupun prestasi tertentu. Kamu rela berkorban untuk semuanya itu. Tapi pernahkah kamu berpikir seberapa berharganya Tuhan Yesus untukmu?
B. Kisah Para
Martir yang Mengispirasi
Kisah-kisah
di bawah ini adalah kisah mengenai orang-orang yang menganggap bahwa Tuhan
Yesus begitu berharga buat dirinya sehingga mati demi Tuhan Yesus pun mereka
rela.
1. POLIKARPUS
POLIKARPUS |
Polikarpus adalah murid Yohanes (termasuk 12 Rasul Yesus) yang
melayani di kota Smirna (sekarang Izmir,
Turki) sebagai seorang uskup. Dia hidup di zaman kaisar Romawi Marcus Aurelius Antonius (162-180 M).
Walaupun Marcus Aurelius dikenal sebagai kaisar yang baik, tetapi sejarah
mencatat bahwa di masa pemerintahannya terjadi penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Pada zaman itu, banyak orang Kristen yang dibunuh oleh
pemerintah Romawi karena menolak untuk menyembah kaisar dan dewa-dewa Romawi.
Orang-orang Kristen yang memilih untuk menyembah Tuhan Yesus dikejar-kejar dan
dianiaya secara kejam karena mereka dianggap sebagai orang-orang kafir. Salah satu korban dari penganiyaan tersebut
adalah Polikarpus.
Polikarpus adalah uskup yang disegani dan dihormati pada saat
itu. Oleh sebab itu, banyak dari
temannya yang meminta dia bersembunyi. Tetapi, pada akhirnya Polikarpus pun
ditangkap. Ada kejadian menarik ketika
Polikarpus ditangkap. Dia tidak memberontak atau melawan melainkan menyambut
para prajurit bak tamu yang agung. Dia menjamu para prajurit yang akan
menangkapnya dengan makanan dan meminta diri agar diizinkan berdoa terlebih
dahulu. Perlakuan Polikarpus kepada
prajurit Romawi tersebut membuat mereka meminta maaf kepadanya karena mereka
harus menangkapnya. Bahkan sang kepala prajurit sempat mengatakan “Apa salahnya menyebut Tuhan Kaisar dan
mempersembahkan bakaran kemenyan?” Maksudnya, agar Polikarpus diselamatkan dari
penganiayaan.
Setelah Polikarpus ditangkap dan diserahkan kepada Gubernur
Romawi, beberapa kali dia ditantang agar meninggalkan imannya. “Celalah Kristus
dan aku akan melepaskanmu?” “Hormatilah usiamu, Pak Tua,” seru gubernur Romawi
itu. “Bersumpahlah demi berkat Kaisar. Ubahlah pendirianmu serta berserulah,
“Enyahkan orang-orang kafir!” “Angkatlah sumpah dan saya akan membebaskanmu.
Hujatlah Kristus!”
Pada saat itu Polikarpus bisa saja menyangkal Kristus tetapi dia
tidak mau melakukannya, dan dia berkata “Delapan puluh enam tahun saya telah
mengabdi dan melayani Kristus; Dia tidak pernah berbuat salah dan menyakitiku.
Bagaimana mungkin saya mengkhianati Raja yang telah menyelamatkan saya?”
Akhirnya, Polikarpus pun dibakar hidup-hidup di tengah pasar. Dia tewas sebagai seorang martir bagi Kristus
pada usia 87 tahun.
2. JOHN WYCLIFFE
JOHN WYCLIFFE |
John Wycliffe lahir di sebuah desa kecil di Yorkshire Inggris
tahun 1325 dan menempuh studi teologinya di Universitas Oxford. Dia melayani
dan berjuang demi Kristus, tetapi ironisnya dia ditolak dan dianiaya oleh
gereja dan bukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Kristus.
John Wycliffe berjuang melawan pengajaran-pengajaran yang salah
dalam gereja. Dia melihat begitu banyak orang yang sedang mengalami kebutaan
rohani. Mereka melakukan berbagai upacara keagamaan tetapi tidak memiliki
hubungan dengan Kristus. Dan bagi Wycliffe hal ini disebabkan karena banyak
orang Kristen tidak dapat memahami Alkitab secara langsung.
Pada saat itu, semua Alkitab memakai bahasa Latin yang hanya
dapat digunakan oleh para imam. Sedangkan banyak orang Kristen di Inggris tidak
memahami bahasa Latin, sehingga mereka hanya mendapatkan pengajaran dari para
imam yang justru mengajarkan hal-hal yang tidak sesuai dengan Alkitab.
Perjuangan Wycliffe dilakukan dengan cara menerjemahkan Alkitab
ke dalam bahasa Inggris. Bagi wycliffe setiap orang harus diberi keleluasaan
membaca Alkitab dalam bahasanya sendiri. Kemudian dia pun mengajarkan
doktrin-doktrin yang sesuai dengan pengajaran Alkitab.
Apa yang John Wycliffe lakukan ternyata tidak disukai oleh gereja. Pihak gereja meminta Wycliffe untuk tidak
mengajarkan doktrin-doktrinnya. Kedudukannya sebagai pengajar di Oxford
dicopot. Bahkan Wycliffe sempat diasingkan oleh gereja. Tetapi semuanya tidak
meruntuhkan semangat Wycliffe. Dia tetap teguh untuk menyatakan kebenaran
Firman Tuhan sampai pada akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 31 Desember
1384 dalam usia 56 tahun.
Tiga puluh satu tahun setelah
Wycliffe meninggal dunia, gereja mengadakan rapat yang disebut sebagai
konsili Constance dan memutuskan bahwa John Wycliffe adalah seorang yang sesat
sehingga jenazahnya harus dilemparkan jauh dari gereja. Melalui keputusan konsili tersebut maka
jenasah Wycliffe diangkat dari kubur, dibakar, dan abunya dibuang ke sungai
Rhine.
3. WILLIAM TYNDALE
WILLIAM TYNDALE |
William Tyndale lahir pada tahun 1494 di dekat perbatasan Wales.
Tyndale adalah orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki kemampuan berbahasa
asing selain bahasa Inggris seperti Ibrani, Yunani, Jerman, Latin, dan
Spanyol. Dia pernah bersekolah di
Oxford dan Cambridge. Dengan kepintarannya tersebut, Tyndale akhirnya
menyerahkan hidupnya untuk mempelajari Alkitab dan menerjemahkannya ke dalam
bahasa Inggris. Dia dicatat sebagai orang pertama yang menerjemahkan Alkitab
dari bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani) ke dalam bahasa Inggris.
Gereja pada saat itu tidak menyukai apa yang dilakukan oleh
William Tyndale, sehingga terjemahannya dianggap sebagai terjemahan yang salah
dan menyesatkan. Tetapi di sisi lain, terjemahan Tyndale membawa kebangkitan
rohani bagi rakyat. Bagi beberapa imam, Alkitab tidak boleh diterjemahkan ke
dalam bahasa umum karena akan membuat rakyat tersesat. Padahal tujuan mereka
adalah supaya rakyat tidak mengenal kebenaran sehingga hati mereka dapat
dimanipulasi dengan doktrin yang salah yang berujung pada kepuasan, ambisi dan ketamakan
para imam. Bila rakyat tidak mengenal kebenaran, maka para imam dan kaisar
dapat dihormati melebihi Kristus.
Gereja mulai bergerak untuk membatasi pengaruh William Tyndale
dan terjemahannya. Tyndale ditangkap dan dipenjarakan di puri Vilvorde,
Brussel, atas perintah Raja Henry VIII pada tahun 1535. Penjara tidak membuat
semangat dan imam Tyndale runtuh. Dia berkhotbah di dalam penjara kepada sipir
penjara dan membuat orang-orang di sana bertobat. Pada tanggal 6 Oktober 1536,
keputusan hukuman mati dijatuhkan kepada William Tyndale. Dia dihukum gantung dan dibakar di kota
Vilvorde. Di tengah penghukumannya
tersebut Tyndale berseru “Tuhan, buka mata raja Inggris!”. Ironis memang, William Tyndale dihukum mati
oleh gereja karena melakukan pekerjaan Tuhan.
4. JOHN BUNYAN
JOHN BUNYAN |
John Bunyan lahir pada tanggal 30 November 1628 di
Harrowden-Elstow, Inggris. Dia adalah seorang sastrawan jenius. Salah satu
karyanya yang terkenal adalah The Pilgrim’s Progress (Perjalanan Seorang
Musafir) yang diterbitkan pada tahun 1678.
Di masa mudanya, Bunyan adalah seorang pemabuk dan sering
melakukan pelanggaran seksual. Dia pun mengaku sering mengutuk, menyumpah,
berbohong, dan menghujat Tuhan. hingga akhirnya, dia sendiri bertobat dan
dipakai Tuhan untuk berkhotbah di desa-desa sekitar Bedford.
Pada tahun 1660, di saat Raja Charless II memerintah Inggris
terjadilah penganiayaan terhadap orang-orang Kristen non-konformis (orang-orang
Kristen yang tidak sepaham dengan gereja Inggris). Salah seorang yang ditangkap
adalah John Bunyan. John Bunyan
dipenjarakan di Bedford selama 12 tahun.
Kondisi penjara yang buruk tidak membuat semangat dan iman John Bunyan
runtuh. Dia tetap berkarya lewat
tulisan-tulisannya.
Sampai pada tahun 1672, Raja Charles II membatalkan semua
hukuman dan Bunyan dibebaskan. Dan dia terus berkarya sampai pada akhirnya dia
meninggal dunia pada tanggal 31 Agustus 1688 di London.
5. DIETRICH
BONHOEFFER
DIETRICH BONHOEFFER |
Pada abad modern, tepatnya pada masa Nazi berkuasa di Jerman dan
wilayah Eropa, seorang pendeta di sebuah gereja Jerman bernama Dietrich
Bonhoeffer menolak kebijakan Hitler (pemimpin Nazi) untuk melenyapkan
orang-orang Yahudi atau memperbudak mereka.
Pada waktu itu gereja di Jerman terpecah dua, ada gereja yang
mendukung Hitler yang disebut Gereja Negara karena mereka percaya pada
propaganda Hitler, bahwa orang-orang Yahudi pantas dipersalahkan atas kematian
Yesus, dan ada juga gereja yang menolak kebijakan Hitler yang disebut Gereja
yang Mengaku.
Bonhoeffer adalah pendeta
Gereja yang Mengaku, dan baginya menolak kebijakan Hitler sekalipun diancam
akan dihukum adalah caranya mempertahankan anugerah keselamatan yang mahal
harganya tersebut. Anugerah itu tidak bisa dipakai untuk tunduk kepada penguasa
yang berbuat jahat, tidak adil, dan menindas. Pada akhirnya Bonhoeffer
ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Hitler. Namun, ia berhasil
memberi teladan kepada umat Kristen di Jerman untuk
tidak tunduk kepada ketidakbenaran. Ia mengajarkan
umat untuk menyuarakan kebenaran meskipun harus menghadapi kesulitan dan bahkan
kematian.
Apa
yang membuat para martir mau berkorban demi imannya kepada Tuhan Yesus? Bagi
mereka sosok dan pengajaran Yesus begitu berharga untuk dipertahankan dalam
hidup ini. Mengapa Tuhan Yesus sangat berharga? Bukan hanya Yesus adalah Tuhan
tetapi juga sumber kehidupan. Bagi
mereka hidup tanpa Yesus jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan hidup tanpa
harta sekalipun. Ada berbagai tantangan
yang harus dihadapi para martir, tetapi mereka tetap bertahan dengan keyakinan
akan kebenaran. Tentu saja itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan,
sebaliknya sangat sulit. Namun dengan begitu kita dapat memahami bahwa anugerah
keselamatan yang kita peroleh dari Kristus sangat berharga untuk dipertahankan.
Anugerah itu sangat mahal harganya, sehingga penderitaan pun tidak dapat
mengambilnya dari tangan kita.
D. Penutup
Bagi
para martir, Kristus dan teladan
pengajaran-Nya adalah hal yang paling berharga. Oleh karenanya banyak para
martir yang berjuang demi imannya dan kebenaran Firman Tuhan, dan mereka rela
berkorban untuk-Nya. Ada banyak hal yang berharga bagi kita seperti uang dan
teman. Dan kita berusaha keras dan rela berkorban untuk mengejar semua itu
karena kita menganggapnya sebagai sesuatu yang
berharga. Sebagai orang Kristen seharusnya Kristus menjadi pribadi yang
sangat berharga bagi kita. Kita bisa saja menghadapi tantangan yang berat dan
keselamatan di dunia bisa terancam, tetapi Tuhan Yesus menginginkan kita untuk
tetap bertahan sampai pada akhirnya.
Referensi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk SMP Kelas 8 -- Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 –
Lembaga Alkitab Indonesia
Gambar Stefanus oleh holyspiritspeaks.org - Pinterest
Baca juga:
PAK Kelas 8 Semester 1 | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar