Senin, 24 Januari 2022

Mengenal Gerejaku

 

Bahan Alkitab:

Yohanes 17: 18 – 21

17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran. 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Kisah Para Rasul 15 : 1 – 33

Gambar Konsili Yerusalem

15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." 15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. 15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.

15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. 15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." 15:6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.

15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. 15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, 15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. 15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? 15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."

15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.

15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku: 15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. 15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: 15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, 15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, 15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.

15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah, 15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. 15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

15:22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.

15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. 15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. 15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, 15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. 15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. 15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: 15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

15:30 Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. 15:31 Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan. 15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka. 15:33 Dan sesudah beberapa waktu keduanya tinggal di situ, saudara-saudara itu melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada mereka yang mengutusnya.

1 Korintus 1: 10 – 13

1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 1:11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. 1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. 1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?

1 Korintus 12: 9 – 27

12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. 12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

12:12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 12:13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. 12:14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

12:15 Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? 12:16 Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? 12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? 12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. 12:19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

12:20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. 12:21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." 12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. 12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. 12:24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, 12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. 12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. 12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Yeremia 29: 4–7

29:4 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: 29:5 Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; 29:6 ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! 29:7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.


A. Pendahuluan

Menyanyikan lagu dari ”Kidung Muda-Mudi” No. 84, ”Dalam Roh Yesus Kristus”

”Kidung Muda-Mudi” No. 84, ”Dalam Roh Yesus Kristus”

Ada berapa banyak gereja yang terwakili oleh murid-murid di kelas ini? Adakah gereja-gereja lain di sekitar desa, kecamatan, kabupaten, dan kotamu? Ada berapa banyak jenis-jenis gereja yang ada? Mungkin di tempat kamu ada gereja-gereja yang bernama Huria Kristen Batak Protestan, atau Gereja Methodist, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat, Gereja Kalimantan Evangelis, Gereja Kristen Jawi Wetan, Gereja Kristen Indonesia di Tanah Papua, Gereja Protestan Indonesia di Buol Toli-toli, Gereja Kristen Protestan Mentawai, Gereja Reformed Injili Indonesia, Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Bethany Indonesia, Gereja Injil Sepenuh Indonesia, Gereja Ortodoks Indonesia, Gereja Katolik Roma, Bala Keselamatan, dan masih banyak lagi. Coba sebutkan nama-nama gereja yang lain yang kamu kenal atau yang pernah kamu dengar!


B. Gereja yang Terpecah-Pecah

Perpecahan Pertama

Pada perjamuan terakhir bersama murid-murid-Nya, Tuhan Yesus berdoa agar murid-murid-Nya dan semua pengikut-Nya tetap bersatu. Dalam doaNya, Tuhan mengatakan: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Yohanes 17: 21).

Tampaknya sejak awal sekali, Tuhan sudah menyadari bahwa murid-murid-Nya akan terancam perpecahan. Doa-Nya menunjukkan bahwa kesatuan murid-murid dan pengikut-Nya sangat penting karena kesatuan itu mencerminkan kesatuan Yesus dengan Bapa-Nya di surga, dengan kesatuan itu juga para murid memberikan kesaksian mereka kepada dunia.

Namun pada kenyataannya, kita dapat melihat bahwa perpecahan tetap terjadi. Dalam Kisah Para Rasul pasal 15 kita menemukan bagaimana gereja perdana dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan berat yang mengancam gereja untuk terpecah. Ketika itu muncul pertanyaan yang sangat mendesak: ”Apakah orang-orang bukan Yahudi yang ingin menjadi Kristen harus terlebih dahulu menjadi Yahudi?” Ada beberapa pemimpin gereja saat itu menuntut agar orang-orang Yahudi yang ingin menjadi Kristen, terlebih dahulu harus disunat, lalu mereka diwajibkan menjalankan seluruh hukum Taurat. Mereka dipimpin oleh Petrus dan Yakobus. Kelompok lain, yang dipimpin oleh Paulus, tidak setuju. Mereka berpendapat bahwa untuk menjadi Kristen, menjadi pengikut Kristus, tidak perlu menjadi Yahudi terlebih dahulu. Mereka dapat langsung datang kepada Kristus dan tidak perlu lagi dibebani dengan aturan-aturan Taurat.

Karena itulah sekitar tahun 50 Masehi. diadakan persidangan di Yerusalem yang dikenal sebagai Konsili Yerusalem atau Konferensi Apostolik. Pada akhir persidangan itu dicapai kesepakatan untuk memberlakukan peraturan minimal untuk orang Kristen, mereka harus menjauhkan diri dari: (1). makanan yang dipersembahkan kepada berhala, (2). darah, (3). daging binatang yang mati dicekik, dan (4). percabulan (Kisah Para Rasul 15:29).

Keempat peraturan ini sudah dianggap cukup untuk seorang Kristen sehingga menjadi Kristen tidak berarti menjadi Yahudi terlebih dahulu.


C. Perpecahan-Perpecahan Berikutnya

Perpecahan yang diselesaikan di konferensi di Yerusalem itu bukanlah yang terakhir. Kita menemukan banyak perpecahan lainnya sesudah itu. Di Korintus terjadi perpecahan gereja ketika orang-orang saling berkelompok berdasarkan rasul-rasul tertentu. Ada yang mengaku sebagai anggota golongan Paulus, Apolos, Kefas (Petrus), atau bahkan Kristus. Masing-masing menganggap pemimpinnya lebih hebat daripada yang lain. Menurut kamu, manakah dari mereka yang paling hebat? Paulus menjelaskan, tidak satu pun! Sungguh keliru bila kita membanggakan diri kita berdasarkan tokoh-tokoh pemimpin yang mendirikan gereja kita. Sebab, Paulus berkata, ”Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?” (1 Korintus 1: 13).

Perpecahan berikutnya yang terjadi di Korintus ialah ketika anggota-anggota jemaat di sana membangga-banggakan diri mereka berdasarkan karunia-karunia roh yang mereka miliki (1 Korintus 12:9–27). Ada yang membanggakan karunia untuk mengadakan mujizat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, menafsirkan bahasa roh, dan lain-lain. Paulus menegur jemaat di Korintus dan membandingkan mereka dengan tubuh kita. Sama seperti tubuh yang mempunyai berbagai anggota dengan tugas dan peranannya masing-masing. Setiap orang diberi karunia untuk menjalankan tugas dan peranan berbeda-beda dan saling melengkapi. Karena itu sungguh keliru bila saling menganggap sesama mereka lebih rendah dan tidak berguna.

Perpecahan-perpecahan berikutnya terjadi antara Gereja Timur (Gereja Katolik Timur atau Gereja Ortodoks) dengan Gereja Barat (Gereja Katolik Roma) pada tahun 1054. Perpecahan itu terjadi ketika gereja-gereja di Timur merasa bahwa Gereja Barat telah menambahkan kata filioque dalam pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, sehingga kata-kata ”Kami percaya kepada Roh Kudus, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak”. Kata-kata ”dan Sang Anak” dirasakan oleh Gereja Timur sebagai pelecehan terhadap Roh Kudus dan menjadikan-Nya lebih rendah dan tidak lagi sejajar dengan Sang Anak.

Perpecahan lebih lanjut terjadi pada tahun 1517 ketika Martin Luther memakukan 95 dalilnya di pintu gereja di Wittenberg yang isinya mengkritik praktik-praktik yang dilakukan oleh Gereja Katolik saat itu, seperti penjualan surat-surat pengampunan dosa, pengumpulan relikui-relikui orang-orang kudus untuk meningkatkan kesempatan untuk lepas dari api penyucian, dan lain-lain.

Perpecahan-perpecahan lainnya terus terjadi terutama ketika mengalami perbedaan pemahaman tentang ajaran ataupun praktik ibadah dan organisasi gereja. Seringkali pertikaian antara individu-individu tertentu memecah-belah gereja. Hubungan yang rusak menyebabkan satu atau beberapa orang keluar dari gereja lalu mendirikan gereja baru.

Perhatikanlah kehidupan gerejamu dan gereja-gereja yang lain! Apakah pengalaman jemaat Korintus juga dapat kamu temukan dalam kehidupan gereja-gereja tersebut? Apakah ada orang-orang Kristen yang menganggap gereja mereka lebih hebat dan lebih benar, bahkan lebih selamat, daripada yang lain?


D. Gereja di Indonesia

Pada Pendahuluan telah disebutkan beberapa gereja yang terdapat di Indonesia. Apakah nama gerejamu? Tahukah kamu bagaimana sejarah terbentuknya gerejamu? Coba tanyakan kepada pendetamu dan ceritakan kisah terbentuknya gerejamu secara singkat.

Gambar Prasasti Nestorian di Xi-nan

Kekristenan datang ke Indonesia pada waktu yang cukup awal. Beberapa peninggalan sejarah menunjukkan bahwa di Barus, Sumatera Utara, pernah hadir Kekristenan Nestorian yang berasal dari Suriah. Bentuk Kekristenan ini juga pernah hadir di Tiongkok dan meninggalkan sebuah prasasti besar di Xi-nan. Namun demikian, sama seperti Kekristenan Nestorian di Tiongkok yang kemudian punah, Kekristenan Nestorian di Barus pun hilang begitu saja. Mengapa demikian? Rupanya orang-orang Kristen Nestorian ini terasing dari masyarakat sekitarnya. Mereka hidup dengan tata cara orang-orang Suriah, menggunakan bahasa Suriah yang tidak dipahami oleh masyarakat sekitar.

Kekristenan berikutnya datang pada abad XVI bersama orang-orang Portugis dan Belanda yang mencari rempah-rempah di Kepulauan Nusantara. Maka terbentuklah kelompok-kelompok Katolik Roma dan Protestan, sesuai dengan agama orang-orang Portugis dan Belanda, di berbagai wilayah di Maluku dan belakangan di Nusa Tenggara Timur. Persaingan kaum kolonialis Portugis dengan Belanda kemudian juga melahirkan persaingan antara Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja Protestan. Misalnya, ketika orang-orang Portugis dikalahkan Belanda di Maluku, mereka melarikan diri ke Timor Timur (sekarang menjadi Timor Leste) dan Flores, di sana mereka membentuk kelompok-kelompok umat Katolik Roma. Sementara itu, orang-orang Katolik di Maluku banyak yang dipaksa Belanda pindah menjadi Kristen Protestan.

Di Maluku orang-orang Kristen Protestan kemudian membentuk apa yang disebut Indische Kerk (artinya, Gereja Hindia) yang kini berubah nama menjadi Gereja Protestan Indonesia merupakan himpunan sejumlah gereja berlatar belakang dari Indische Kerk.

Kemudian datang pula bermacam-macam zendeling atau misionaris (pengabar Injil) yang bekerja di berbagai wilayah Indonesia. Ada yang berasal dari Gereformeerd Zendingsbond (GZB), dari NZV (Nederlandsche Zendingsvereeniging), NB (Nederlands Bijbelgenootschap), NGZV (Nederlandsche Gereformeerde Zendingsvereeniging), Utrecht dan Zendings Vereeniging, umumnya melahirkan gereja-gereja yang beraliran Calvinis (dikenal juga dengan nama lainnya yaitu Hervormd, Gereformeerd, Reformed, atau Presbiterian).

Ada juga lembaga-lembaga penginjilan dari Jerman seperti Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) yang bekerja di Tanah Batak, Nias, Kepulauan Mentawai, dan Kalimantan, melahirkan gereja-gereja Lutheran di Indonesia. Ada Evangelisches Missionswerk in Südwestdeutschland (EMS) yang melayani di Sulawesi, Bali, Halmahera, dan juga Basel Mission (kini berganti nama menjadi Mission 21) yang bekerja di Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.

Seperti yang sudah dibahas dalam Bab 1, berbagai gereja di Indonesia terbentuk lewat pelayanan di kalangan suku-suku tertentu. Karena itulah terbentuk Gereja Toraja yang merupakan hasil pekabaran Injil di kalangan suku Toraja. Gereja Kristen Sumba berkembang dari pekabaran Injil di antara suku Sumba, Gereja Masehi Injili di Timor, merupakan hasil pemberitaan Injil di kalangan suku-suku di Timor, Gereja Batak Karo Protestan, dilahirkan dari pemberitaan Injil di masyarakat Karo di Sumatera Utara. Di satu pihak, strategi ini mempermudah penyebaran Injil di kalangan suku-suku tertentu. Namun di pihak lain, usaha ini menghasilkan gereja-gereja suku yang terpisah-pisah dari gereja yang lainnya. Pada bab sebelumnya sudah disebutkan dampak kehadiran gereja-gereja suku ini. Sekarang, pikirkanlah lebih jauh apakah dampak positif dan negatifnya? Coba diskusikan masalah ini dengan teman-temanmu!

Di kemudian hari ada pula gereja-gereja yang datang dari Amerika Serikat yang kemudian menyebarkan injil dan melahirkan Gereja Methodist Indonesia, Christian Missionary Alliance (CMA) yang aktif di Kalimantan Timur dan Bali. Datang pula kelompok Bala Keselamatan, sebuah aliran yang terbentuk di Inggris dan mengembangkan pelayanannya di Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Jombang), Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur.

Pada abad ke-20 dan berikutnya kita menyaksikan banyak sekali misionaris yang datang ke Indonesia (kebanyakan dari Amerika Serikat) membawa berbagai bentuk kekristenan yang lain, seperti gereja-gereja pentakostal, Karismatik, Menonit, Advent, Baptis, Injili, Mormon, Kristus, dan Ahli Ilmu Pengetahuan (Christian Science). Gereja yang terakhir berkembang di Indonesia adalah gereja-gereja Ortodoks yang berasal dari Timur Tengah (Suriah) dan Yunani.

Menurut kamu, apakah dampak positif dan negatif dari kehadiran beraneka ragam gereja seperti di atas bagi kesaksian orang Kristen di Indonesia? Coba diskusikan dengan temanmu.

Untuk menghindari perpecahan lebih lanjut, pada tanggal 25 Mei 1950 berkumpul 22 gereja Protestan di Indonesia dan mendirikan Dewan Gereja- Gereja di Indonesia (sekarang berganti nama menjadi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia). Kini jumlah anggota PGI mencapai 88 gereja.

Selain PGI ada pula sejumlah organisasi antargereja seperti PII (Persekutuan Injili Indonesia), PGLII (Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia), PGPI (Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia), PBI (Persekutuan Baptis Indonesia), dan GMAHK (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh). Di kalangan Gereja Katolik Roma kita mengenal KWI (Konferensi Waligereja Indonesia), yaitu perhimpunan para uskup Gereja Katolik Roma di Indonesia.

Pada kenyataannya, doa dan harapan Tuhan Yesus supaya anak-anak Tuhan tidak terpecah-pecah masih jauh dari kenyataan. Namun tanda-tanda kerja sama dan keinginan untuk bersatu itu masih tetap ada. Pada bulan Mei 2013, menjelang Sidang Raya ke-10 Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, gereja-gereja di Indonesia mengadakan celebration of unity (perayaan keesaan) sebagai acara pendahuluan sidang raya tersebut di Jakarta. Acara ini diikuti oleh PGI, PGPI, PGLII, PBI, Gereja Ortodoks, Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan juga oleh semua keuskupan Gereja Katolik Roma di Indonesia. Acara ini merupakan sebuah pesta rohani yang ingin menunjukkan semangat dan harapan persatuan gereja-gereja di seluruh Indonesia. Bersatu tidak berarti gereja-gereja itu melebur menjadi satu gereja saja, melainkan bersatu dalam arti satu jiwa dan satu hati mengutamakan pelayanan kepada sesama demi nama Tuhan Yesus Kristus.


E. Gereja Mengusahakan Kesejahteraan Kota

Nabi Yeremia dalam kitabnya, memberikan nasihat kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di pembuangan di Babel agar mereka mengusahakan kesejahteraan bagi lingkungannya.

”Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yeremia 29:4–7).

Surat ini dikirim oleh Nabi Yeremia kepada orang-orang Yahudi yang saat itu membentuk kelompok-kelompok eksklusif dan tidak mau bergaul dengan orang-orang Babel. Alasannya tentu jelas. Mereka marah kepada orang-orang Babel yang telah membuat mereka menderita dan membawa mereka ke negeri asing, negeri pembuangan, di Babel.

Namun demikian, dari apa yang dikatakan oleh Nabi Yeremia, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka tidak boleh hidup eksklusif dan tidak peduli dengan masyarakat di sekelilingnya. Dalam konteks masa kini, gereja pun harus sadar bahwa gereja hadir di dunia bukan hanya untuk dirinya sendiri. Gereja hadir untuk menjadi berkat bagi kota dan seluruh dunia. Itulah sebabnya banyak gereja yang terlibat dalam gerakan-gerakan untuk menolong orang lain. Beberapa gereja di Indonesia aktif dalam gerakan untuk melestarikan lingkungan hidup dan dengan demikian membuat dunia ini lebih layak untuk kita diami. Hal itu pun akan menolong kita untuk melestarikan bumi kita.

Di Minahasa, Kerapatan Gereja Protestan Minahasa mendesak pemerintah untuk menetapkan pencemaran di Teluk Buyat sebagai bencana nasional. Bencana ini disebabkan oleh kehadiran sebuah perusahaan tambang emas di sana.

Di Sumatera Utara, Huria Kristen Batak Protestan terlibat dalam gerakan untuk menolak perusakan lingkungan karena penebangan hutan. Gereja Kristen Protestan Indonesia, yang terletak di Sumatera Utara, juga menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat dan lingkungan yang rusak karena penebangan pohon-pohon kemenyan, di mana getahnya menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat.

Semua ini dengan jelas menunjukkan bahwa gereja harus menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya. Orang Kristen tidak cukup kalau ia hanya berdoa, membaca Alkitab, pergi ke gereja, dan memuji Tuhan saja. Ada banyak tugas yang harus ia kerjakan bagi masyarakat di sekitarnya.


F. Penutup

Ada banyak gereja di dunia. Gereja-gereja umumnya lahir dari perpecahan. Padahal Tuhan Yesus tidak menghendaki perpecahan gereja, karena hal ini akan menghambat kesaksian gereja kepada dunia bahwa Tuhan Yesus telah mendamaikan seluruh umat manusia. Karena itu, gereja-gereja terpanggil untuk mengusahakan persatuan dan kerja sama yang baik antara satu dengan lainnya. Gereja juga terpanggil untuk mengusahakan kesejahteraan umat manusia di dunia. Ada banyak hal yang telah dan dapat dilakukan oleh gereja, antara lain melestarikan lingkungan hidup dan berjuang melawan perusakan. Masih banyak tugas lain yang dapat dikerjakan oleh gereja di dunia untuk mewujudkan keberpihakannya bagi kehidupan.

Nyanyian Penutup

KJ 252 Batu Penjuru Gereja

Referensi:

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti  Untuk SMP Kelas IX / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. 

Baca juga:

PAK Kelas 9 Semester 1

01

Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru

02

Mengenal Gerejaku

03

Gereja yang Hidup di Dunia

04

Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia

05

Gereja yang Bergumul di Dunia

06

Gereja dan Orang Muda

07

Gereja yang Memperbarui Diri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar