Sabtu, 01 Januari 2022

Setia Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab

Bahan Alkitab:

Berlutut dan berdoa kepada Bapa
Berlutut dan berdoa kepada Bapa

Efesus 6:18, “Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.”

Roma 12:12, Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

 

A. Pengantar 

Ada pepatah yang mengatakan doa adalah nafas hidup orang beriman. Doa sebagai nafas hidup artinya doa merupakan kebutuhan bagi orang beriman, tanpa doa manusia akan binasa. Ibadah, doa, dan membaca Alkitab adalah tiga hal yang saling berkaitan satu dengan yang lain. 

Ada orang yang masih mementingkan berapa kali berdoa setiap hari. Namun berdoa bukanlah hanya menyangkut banyaknya atau kuantitas, melainkan motivasi kita berdoa. Dalam pembahasan mengenai iman dan pengharapan, kamu belajar mengenai pentingnya memelihara serta membangun iman dan pengharapan sebagai murid Yesus Kristus. Ibadah, doa, dan membaca Alkitab merupakan bagian dari upaya orang Kristen untuk memelihara iman dan pengharapan pada Tuhan Allah yang telah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus. 

Dalam pembahasan di kelas sebelumnya ataupun pada jenjang SD sudah ada pembahasan mengenai apa makna ibadah, doa, dan membaca Alkitab. Namun, dalam pelajaran ini penting untuk ditegaskan kembali mengenai makna ibadah, berdoa, dan membaca Alkitab. Ada pemahaman yang menyatakan bahwa ibadah tidak hanya bersifat formal, namun ibadah juga mencakup seluruh sikap hidup manusia. Nabi Amos menulis bahwa Tuhan menolak ibadah orang Israel jika mereka taat beribadah namun tingkah-laku mereka amat buruk. Kitab Amos menulis: “Aku membenci, Aku menghinakan perayaan mu (ibadah) dan Aku tidak senang terhadap perkumpulan rayamu. Sungguh apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban sajianmu, Aku tidak suka dan korban keselamatanmu berupa ternakyang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkan dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” (Amos 5:21-24). 

Jadi, ibadah bisa berarti ibadah formal ketika kamu menyembah Tuhan dalam sebuah liturgi baik di gereja, ibadah pribadi  maupun dalam perkumpulan ibadah lainnya. Namun ibadah juga mencakup seluruh sikap hidup manusia. Keduanya sama penting, baik ibadah formal maupun sikap hidup. Dalam pembahasan ini, akan dibahas mengenai pemahaman mengenai apa makna ibadah formal.

 

B. Makna Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab 

Seberapa sering orang  Kristen berdoa dan membaca Alkitab? Jemaat Kristen pertama memiliki kehidupan ibadah yang luar biasa,  Kitab Kisah Para Rasul 2:41-42 menulis tentang cara hidup mereka. Petrus yang berkhotbah pada hari Pentakosta telah menyebabkan banyak orang bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus. Mereka  bertekun dalam pengajaran rasul-rasul  dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Tidak hanya beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab, tetapi mereka juga saling menolong tanpa pamrih terutama bagi mereka yang  berkekurangan. Kehidupan ibadah mereka bukan hanya diwujudkan melalui ibadah formal, namun juga melalui praktik kehidupan. 

Yesus Kristus telah memberikan contoh mengenai pentingnya ibadah, berdoa , dan membaca Alkitab (Markus 1:35; 6:46; Lukas 5:16; 6:12; 22:41 dan 42).  Amatlah penting bagi orang Kristen untuk memelihara iman dan pengharapannya. Salah satu cara penting dalam memelihara iman adalah melalui ketekunan dalam beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab. 

Ibadah adalah kegiatan ritual yang dilakukan manusia dalam rangka menyembah Tuhan, bersekutu bersama saudara-saudara seiman, melayani Tuhan, dan mengucap syukur atas anugerah Tuhan. Berdoa adalah cara manusia berkomunikasi dengan Allah. Mengenai doa, Yesus Kristus mengajarkan doa Bapa Kami yang isinya menyangkut seluruh aspek hidup manusia. Pernahkah kamu merenungkan isi doa Bapa kami? Untaian kata-kata dalam doa tersebut sarat oleh makna. Melalui doa Bapa kami Yesus mengajarkan orang beriman untuk berkomunikasi dengan Allah dalam kejujuran dan ketulusan hati. Menurut Van Niftrik dan Boland, orang percaya  berdoa untuk mengucap syukur karena telah dimerdekakan dari dosa. Berdoa juga berarti merendahkan diri di hadapan Allah, sujud menyembah kepada-Nya.

 

C. Memahami Doa Bapa Kami 

Yesus Kristus telah memberikan contoh mengenai pentingnya ibadah, berdoa , dan membaca Alkitab. Pelajari dan pahami tuntunan dari Yesus Kristus yang tercantum dalam Alkitab seperti tertulis di bawah ini.

  1. Markus 1:35, Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
  2. Matius 6:5-6, Jangan berdoa seperti orang munafik (supaya dilihat orang) ataupun bertele-tele (banyak kata-katanya supaya dikabulkan), "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
  3. Matius 7:7-8, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;  carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
  4. Matius 21:22, “dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”
  5. Lukas 22:41-42, Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

   Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus Kristus tertulis pada Kitab Matius 6:9-13, silahkan pelajari, pahami, dan dilakukan sebagai pedoman berdoa dalam kehidupan sehari-hari.

·  Matius 6:9-13, Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

·

D. Pentingnya Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab bagi Remaja SMP

Membaca Alkitab
Membaca Alkitab

Di zaman sekarang ada begitu banyak alat permainan elektronik dan warung internet yang menyediakan sarana untuk bermain. Hampir sebagian besar orang menghabiskan waktu mereka di tempat-tempat permainan seperti warung internet (warnet) atau “play station”. Anak-anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu di tempat-tempat tersebut ataupun di mall ketimbang mengikuti kegiatan gerejawi. Akibatnya, kehadiran remaja dalam ibadah tidak sebanding dibandingkan dengan kehadiran mereka di warnet atau play station. Beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab amatlah penting untuk memperkuat iman. Ada beberapa alasan  mengapa  orang kristen harus setia beribadah kepada Allah, setia berdoa, dan membaca Alkitab. 

Pertama, dalam ibadah, berdoa, dan membaca Alkitab orang beriman mewujudkan iman dan percayanya kepada Allah. Bahwa Allah yang telah terlebih dahulu datang kepada manusia,  Allah menyapa,  mencari,   serta menyelamatkan manusia.   Allah setia pada   janji-Nya, maka orang beriman pun harus menunjukkan kesetiaan kepada-Nya, antara lain melalui ibadah. Orang yang setia berkenan kepada-Nya (Amsal 12:22). 

Kedua, kesetiaan beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab  menghasilkan pencerahan hidup. Ibadah membawa makna perubahan dalam diri orang percaya. Ada seorang pakar sosiologi agama, Durkheim, yang meneliti mengenai agama dan masyarakat. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa ada kaitan antara kebersamaan dalam ibadah dengan eratnya kebersamaan dalam kelompok masyarakat beragama. Ketika menjalankan liturgi penyembahan, nyanyian-nyanyian dan penyembahan mempersatukan orang dalam satu perasaan kebersamaan. 

Ketiga, melalui ibadah, orang beriman mengekspresikan wujud syukurnya kepada Allah. 

Keempat, kesetiaan beribadah dapat menumbuhkan sikap sosial kepada orang lain. Dalam ibadah kamu bertemu dengan berbagai orang dari berbagai latar berlakang, semua melebur dalam doa, pujian, dan persembahan. 

Kelima, memupuk persekutuan sebagai sesama saudara seiman Ibadah, berdoa, dan membaca Alkitab membuat kamu membangun hubungan yang akrab dengan Allah,  bertemu dengan-Nya, dan berkomunikasi dengan akrab.

 

E. Sikap yang Baik dan Benar dalam Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab 

Jika kamu akan bertemu dengan kepala sekolah di ruangannya, kamu pasti bersikap sopan bukan? Apalagi jika kamu akan bertemu dengan Tuhan Allah yang kamu imani, tentu ada tata cara. Banyak orang kurang memperhatikan sikap dalam ibadah dan berdoa. Masih ada orang yang datang ke pertemuan raya dan ibadah seolah-olah sedang menuju ke tempat rekreasi. Ada gereja-gereja tertentu yang melakukan liturgi ibadah menggunakan band atau musik dan juga bertepuk tangan. Dalam Kitab Mazmur pun ditulis bahwa kita memuji Tuhan dengan alat musik gambus, kecapi, rebana, dan lain-lain. Kegembiraan dalam beribadah hendaknya tidak mengurangi suasana ibadah sebagai penyembahan terhadap Allah yang diimani. Sikap dan cara berpakaian haruslah menunjukkan rasa hormat dan takjub kita terhadap Tuhan Allah yang maha kudus. 

Ketika Musa bertemu dengan Allah di hutan belukar di Midian, Allah meminta Musa untuk menanggalkan kasutnya  (alas kaki) karena tempat yang dipijaknya itu kudus. Yesus juga mengajarkan sikap yang baik dan benar dalam berdoa, dalam Injil Matius 6:5-8 Yesus menuntun orang percaya untuk bersikap benar dalam berdoa. “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadah dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu:sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu di tempat yang tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah”. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu sperti mereka,  karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. 

Yesus mengkritik orang-orang yang berdoa dalam sikap yang tidak benar sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 6:5-8. Setelah membaca bagian ini, sebaiknya kamu mengoreksi sikapmu dalam beribadah dan bedoa, apakah kamu telah menujukkan sikap sebagaimana tertulis dalam Injil Matius? 

Ada juga orang yang mengatakan, tidak perlu pergi ke gereja, cukup dengan mendengarkan khotbah melalui radio atau menonton televisi. Setujukah kamu dengan pendapat tersebut? Kamu telah mempelajari mengenai makna ibadah dan mengapa orang beriman perlu beribadah, termasuk kebersamaan dengan sesama saudara seiman. 

Beribadah dalam persekutuan mempunyai dampak positif yaitu membangun kebersamaan dan persekutuan. Doa dan pujian yang dilakukan secara bersama-sama itu menyenangkan hati Allah. Yesus Kristus datang dan Ia membentuk persekutuan orang percaya. Ajaran-ajaran-Nya disampaikan dalam persekutuan umat. Ia mengajar di Bait Allah, dan Ia mengajar banyak orang dalam kelompok-kelompok. Jadi, kehadiranmu di gereja dan persekutuan remaja amat penting dalam rangka memupuk persekutuan. Selain itu, kamu juga dapat belajar dari pengalaman iman orang lain dalam persekutuan.

 

F. Apakah Semua Doa Dijawab Sesuai dengan Permintaan? 

Dalam Injil Matius 6:8 Yesus mengatakan “karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan”. Kalimat ini memiliki makna yang dalam, bahwa Allah lebih mengetahui apa yang kita perlukan. Doa dan permohonan kamu akan dijawab sesuai dengan kasih dan keadilan Allah karena Ia lebih tahu apa yang kamu perlukan. Dalam Injil Matius 21:22 tertulis: “dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”. Doa kamu akan dijawab, kamu akan menerima jawaban atas doa-doa kamu, namun jawaban itu diberikan berdasarkan pertimbangan Allah. 

Banyak orang kecewa karena merasa doanya tidak dikabulkan sama persis seperti apa yang diminta. Allah bukanlah super market tempat kamu memesan barang dan membelinya sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Allah adalah Bapa yang Pengasih dan Ia lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh anak-anak-Nya. Dengan demikian, janganlah berhenti berdoa ketika apa yang kamu minta belum dijawab ataupun hal lain yang kamu peroleh. 

Terkadang, manusia mengalami masalah atau kesusahan dan melalui berbagai peristiwa kehidupan. Orang percaya mengalami ujian iman, yaitu apakah mereka akan tetap setia mengikuti Tuhan Allah, setia beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab ataukah berhenti melakukannya karena kecewa. 

Ada berbagai bentuk ujian iman bagi anak remaja seperti kamu. Antara lain, godaan untuk nyontek, bolos, terpikat pada obat terlarang, rokok, gambar porno di internet atau media sosial lainnya. Apakah kamu dapat tahan uji menghadapi semuanya itu? Setia beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab akan memperkuat keimananmu dalam menghadapi berbagai ujian iman.

 

G. Penutup 

Ibadah, berdoa, dan membaca Alkitab merupakan napas hidup orang beriman. Sebagai napas hidup, tiga hal itu merupakan penopang utama bagi kehidupan orang beriman. Ada banyak alasan yang menghalangi remaja untuk setia beribadah, berdoa, dan membaca Alkitab. Kesadaran untuk menjadikan ibadah, doa dan membaca Alkitab sebagai nafas hidup haruslah lahir dari dalam diri sendiri. Dengan demikian, iman kamu semakin bertumbuh dalam ketaatan kepada Allah di dalam Yesus Kristus.

 

Referensi

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk SMP Kelas 8 -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 – Lembaga Alkitab Indonesia 

Baca juga:

PAK Kelas 8 Semester 2

01

Setia Beribadah, Berdoa, dan Membaca Alkitab

02

Tantangan Iman Masa Kini

03

Hidup Berkelimpahan

04

Mengapa Bersyukur

05

Bersyukur Bukan Sekedar Pasrah

06

Memilih untuk Bersyukur

07

Bersyukur dalam Situasi Sulit

08

Allah Tetap Bekerja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar