Bacaan Alkitab
Roma 5: 3-4,
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita,
karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Efesus 5: 18–21,
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu,
tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang
lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas
segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
I Tesalonika 5:18,
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu.
A. Pengantar
Sampai
saat ini, kita sudah mengkaji mengapa harus bersyukur dan bagaimana seharusnya
memelihara sikap syukur. Pada pelajaran
kali ini, kita masih membahas tentang bersyukur, yaitu bagaimana bersyukur
dalam situasi yang sulit. Saat kita sedang bersuka, hati gembira, tentu mudah
untuk mengucapkan syukur untuk semua yang kita terima dan alami. Namun, pada saat berduka, bagaimana kita
dapat tetap bersyukur? Dalam ukuran
dunia, dengan mudahnya orang lain akan menuduh kita gila bila kita tetap
mempertahankan sikap bersyukur pada saat berduka dan mengalami kemalangan. Akan
tetapi, disinilah letaknya rahasia hidup bersama dengan Tuhan. Mari kita sungguh-sungguh pelajari bagaimana
sikap bersyukur dapat dilakukan baik saat suka maupun duka.
B. Bagaimana
Bersyukur dalam Situasi Sulit
Dalam surat ke jemaat di Roma, Rasul Paulus
menuliskan begini: Dan bukan hanya itu
saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan (Roma 5: 3-4). Rasul Paulus mengajak kita
untuk melihat jauh ke depan, bukan terpaku pada apa yang menjadi kesulitan
kita. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan
hadir dalam segala situasi, maka kita harus bersyukur bahwa kita ada dalam
lindungan-Nya.
Kesalahan
yang sering dilakukan oleh orang percaya adalah memiliki keyakinan bahwa bila
Tuhan membimbing kita, maka kita tidak akan mendapatkan kesulitan, dan semua
yang kita inginkan dapat tercapai dengan mudah.
Apakah kamu mengerti bahwa keyakinan ini dianggap salah?
Perhatikan hal-hal ini:
1. Kita tidak akan mendapatkan
kesulitan.
Benarkah
bahwa kita tidak akan mendapatkan kesulitan ketika kita hidup di dunia
ini? Bila demikian halnya, tidak ada
yang mau meninggalkan dunia, karena sudah menjadi tempat yang nyaman dan aman. Untuk apa ada surga bila dunia sudah begitu
nyamannya ditempati? Justru karena hidup
di dunia penuh dengan kesulitan dan kesengsaraan, kita berharap pada tempat
yang lebih baik, yaitu surga, seperti yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika
tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu (Yohanes 14: 2). Tentu Tuhan Yesus bersungguh-sungguh, tidak
main-main, ketika menyatakan bahwa di rumah Bapa-Nya, ada tempat tinggal untuk
kita yang menjadi anak-anak Allah. Surga, rumah Bapa, hendaknya menjadi tempat
yang kita inginkan bila kita meninggalkan dunia ini. Sungguh bodoh orang yang mau selamanya
tinggal di dunia karena sudah merasa senang di dunia. Bagi orang percaya, hidup
di dunia adalah hidup yang sementara karena di surga lah ada kehidupan kekal,
artinya kehidupan untuk selama-lamanya.
2. Apa yang kita inginkan dapat
kita peroleh.
Apa
jadinya bila SEMUA yang kita inginkan dapat kita peroleh? Padahal manusia
memiliki keterbatasan untuk mengetahui semua dampak dari perbuatannya. Kita
bisa mendapatkan banyak kesenangan duniawi, bila kita memilih untuk tidak taat
kepada Tuhan, dan melanggar apa yang Ia perintahkan. Tetapi kesenangan seperti
ini, sifatnya hanya sementara, tidak kekal, dan kita harus membayar dengan
harga yang mahal untuk kesenangan sesaat itu. Misalnya, pecandu narkoba. Bagi para pecandu, ketika menggunakan narkoba
rasanya nikmat sekali, tetapi kenikmatan itu hanya sesaat. Setelah itu, tubuh
mereka akan mengalami hal yang tidak enak dan merasa ingin untuk mengonsumsi
narkoba lagi. Demikian seterusnya
sehingga dosis narkoba yang di konsumsinya semakin lama semakin tinggi. Hal
demikian yang disebut dengan kecanduan. Kecanduan narkoba menimbulkan kerusakan
fungsi otak, ginjal, dan sebagainya. Akibat
yang paling fatal bagi seorang pecandu adalah mengalami kematian. Inilah harga
yang harus dibayar untuk menjadi pecandu narkoba. Jadi, dengan keterbatasan
itu, akan sangat berbahaya sekali bila
segala yang kita inginkan selalu dapat terpenuhi.
Jadi,
ketika kita bisa bersyukur dalam keadaan yang sulit, kita sudah melakukan apa
yang Tuhan minta, dan sekaligus mengakui bahwa Tuhan yang berkuasa atas
segalanya, termasuk atas kesengsaraan atau kedukaan yang kita alami. Setelah kita mengakui kuasa Tuhan, Ia akan
menolong kita keluar dari kesulitan itu.
Sebaliknya, bila kita terus mengeluh dan menggerutu untuk semua
kesulitan yang kita miliki, kita tidak dapat melihat bahwa Tuhan tetap ada. Ia
tetap melihat dengan penuh iba terhadap kita dan menunggu kita untuk
memalingkan mata, hati, dan pikiran kita kepada-Nya. Tuhan lebih besar dari semua masalah yang
kita miliki. Apakah kita lebih memilih
masalah dan bertahan dengan kekuatiran terhadap masalah, atau kita memilih
mempercayai Tuhan yang berkuasa melepaskan kita dari masalah?
C. Kegiatan
Pembelajaran
Menyanyi dari Kidung Jemaat No 392
Fanny Crosby |
“Ku
Berbahagia”
‘Ku berbahagia, yakin teguh, Yesus abadi
kepunyaanku!
Aku waris-Nya, ‘ku ditebus, ciptaan baru
Rohulkudus
Ref: Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus
selamanya
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya
Pasrah sempurna, nikmat penuh, suka sorgawi
melimpahiku.
Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat
besertaku (ke Ref)
Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhanku
hatiku teduh.
Sambil menyongsong kembaliNya, ‘ku diliputi
anugerah (ke Ref)
Lagu ini dituliskan oleh Fanny Crosby pada tahun 1873 dengan judul asli Blessed Assurance. Fanny adalah wanita yang lahir normal, namun karena suatu penyakit ia mengalami kebutaan total. Sebagai manusia, bila kita mengalami kebutaan, hal ini dapat dianggap sebagai suatu bencana karena kita tidak bisa lagi melihat keindahan dunia ciptaan Tuhan. Namun, melalui suatu pergumulan panjang, Fanny akhirnya dapat menerima kebutaannya dan bersyukur untuk itu. Mengapa begitu? Karena ia tetap melihat bahwa Tuhan mengasihinya dan melalui kebutaannya, Fanny melihat dengan mata hati bahwa Tuhan menyiapkannya untuk tugas khusus. Menjadi penulis lagu dengan syair yang sangat indah adalah salah satu bukti bahwa Fanny dipakai Tuhan dengan istimewa. Ini kata-katanya: “Oh what a happy soul am I although I cannot see, I am resolved that in this world contented I shall be. How many blessings I enjoy that other people don’t. To weep and sigh, because I’m blind? I cannot and I won’t. (http://www.azquotes. com/quote/1386362) Terjemahannya begini: Oh, betapa bahagianya jiwaku walau pun saya tidak dapat melihat, saya memutuskan untuk merasa bahagia dalam kehidupan di dunia ini. Betapa banyaknya berkat yang saya nikmati yang justru tidak dimiliki oleh orang lain. Menangis dan mengeluh? Saya tidak dapat dan tidak akan melakukan hal itu.
Ucapan lainnya dari Fanny bila diterjemahkan adalah, “Rasanya memang Tuhan membuat saya buta seumur hidup saya, dan saya justru merasa bersyukur untuk keistimewaan ini. Bila penglihatan sempurna ditawarkan ke saya besok, saya tidak akan menerimanya. Saya tidak akan menyanyikan puji-pujian untuk kemuliaan Tuhan bila saya teralihkan oleh keindahan dan hal-hal yang menarik buat saya. (http://www.azquotes.com/quote/763828.)
Fanny justru merasakan kasih Allah
yang begitu besar dalam kebutaannya. Seperti kita ketahui dari hasil
penelitian, kebutaan memang menyebabkan orang tidak bisa melihat, namun bukan
berarti bahwa ia menjadi orang yang tidak berguna. Pendengarannya menjadi lebih sensitif karena
menjadi indra yang berkembang untuk menutupi kekurangan dari indra
penglihatan. Misalnya, orang buta
ternyata mampu untuk mengenali seseorang hanya dari suaranya, atau bunyi
langkahnya saat berjalan, atau caranya membuka pintu. Fanny tumbuh menjadi pribadi yang sangat
mengasihi Allah dan menggunakan hidupnya untuk memperkenalkan Allah dan
kebaikan-Nya melalui 8000-an lagu yang ia ciptakan.
D. Penutup
Bersyukur adalah sikap hidup yang ditunjukkan baik pada saat suka maupun duka. Bersyukur dalam situasi sulit justru menunjukkan bahwa hidup kita ada dalam kuasa Allah. Ingatlah, Tuhan lebih besar dari masalah apa pun yang kita miliki.
Referensi
Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk
SMP Kelas 8 -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 – Lembaga Alkitab Indonesia.
1. Gambar oleh Pete Linforth dari Pixabay
Baca juga:
PAK Kelas 8 Semester 2 | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar