Minggu, 13 Mei 2012

Simon Petrus

Simon Petrus
Simon Petrus

1. Simon sebelum menjadi murid Yesus

Nama Simon Petrus berasal dari Simon nama aslinya, dan Petrus atau Kefas nama yang diberikan Yesus. Petrus adalah salah satu dari dua belas rasul Yesus. Ia adalah seorang nelayan dari Galilea yang diberi posisi pemimpin oleh Yesus (Matius 16:18, Yohanes 21:15-16). 

Ia dan saudaranya, Andreas adalah rasul pertama yang dipanggil oleh Yesus. Menurut Injil Yohanes Petrus lahir di Betsaida, Galilea, dan ayahnya bernama Yohanes/Yunus (Yohanes 1:42 dan Matius 16:17). 

Dikisahkan juga bahwa Yesus pernah menyembuhkan ibu mertua Petrus, yang berarti Petrus pernah menikah. Sebelum ia mengikuti Yesus, ia dan saudaranya, Andreas bekerja sebagai penjala ikan atau nelayan.

2. Simon dipanggil menjadi murid Yesus

Dalam Injil Matius dan Markus diceritakan bahwa Petrus sedang mencari ikan di danau Genesaret ketika Yesus menghampiri mereka dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19). 

Dalam Injil Lukas diceritakan bahwa Yesus naik ke perahu Petrus untuk mengajar orang banyak di tepi danau Genesaret, kemudian ia menunjuk Petrus untuk menebarkan jalanya karena ia tahu bahwa Petrus semalaman tidak mendapatkan ikan. Petrus mematuhi petunjuk Yesus dan ia serta nelayan lainnya mendapat ikan dalam jumlah besar. Dengan mujizat tersebut Petrus menjadi percaya kepada Yesus bersama-sama dengan Yakobus dan Yohanes. 

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa Andreas adalah salah satu murid Yohanes Pembaptis yang pergi untuk mengikut Yesus. Ia lalu memanggil saudaranya, Simon, dan menceritakan bahwa ia telah menemukan Mesias. Andreas lalu membawa Petrus kepada Yesus dan Yesus menamakan Simon "Kefas" dalam bahasa Aram artinya 'batu', dalam bahasa Yunani maskulin: "Petros", feminim: "Petra". 

Di kemudian hari nama Yunaninya banyak digunakan karena bahasa Yunani adalah bahasa universal pada waktu itu. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas, artinya: Petrus" (Yohanes 1:42). Yesus menamai Simon sebagai Petrus atau "batu karang" mengisyaratkan bahwa Yesus akan meletakkan landasan gerejanya di atas Petrus (Matius 16:18).

3. Pengalaman Simon Petrus sebagai murid Yesus

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Petrus menolak kakinya dicuci oleh Yesus yang mencuci kaki murid-muridnya, karena ia merasa tidak layak, Yesus menjawabnya "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Petrus lalu menjawab Yesus, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" (Yohanes 13:6-9). 

Dalam Injil Matius diceritakan Petrus yang berjalan di atas air ketika ia melihat Yesus yang berjalan di atas air, namun karena ia takut, maka ia tengglam lalu ditolong oleh Yesus (Matius 14:22-32). 

Petrus yang pertama kali mengakui imannya akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16, Markus 8:29, Lukas 9:20). 

Petrus juga hadir dan berbicara dalam kisah-kisah lebih sering daripada rasul-rasul yang lain, misalnya dalam peristiwa Transfigurasi Kristus, peristiwa Petrus menegur Yesus yang berkata bahwa Ia akan disalibkan, kisah Petrus dan pemungut bea Bait Allah, kisah Yesus berdoa di taman Getsemani, kisah Yesus dan pohon ara, dan lain-lainnya.

4. Penyangkalan Petrus sebagai murid Yesus

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Yesus akan ditangkap, Petrus menghunus pedangnya dan memotong telinga kanan hamba Imam Besar yang mencoba menangkap Yesus, yang bernama Malkhus. 

Yesus lalu menegur Petrus, dan di dalam Injil Lukas ditambahkan bahwa Yesus lalu menjamah telinga Malkhus dan menyembuhkannya (Lukas 22:51). 

Yesus memperingati Petrus bahwa setelah Ia ditangkap nanti, Petrus akan menyangkalNya tiga kali, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali" (Matius 26:34). Sebelum dan sesudah Yesus mengatakan itu, Petrus masih bersikeras bahwa ia adalah murid yang paling setia. Pada akhirnya diceritakan bahwa tepat seperti perkataan Yesus, Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok (Markus 14: 66-72).

5. Kehidupan Petrus pasca kenaikan Yesus ke Surga

Petrus masih belum berkarya banyak pasca kenaikan Yesus ke Surga. Petrus dan murid-murid yang lain masih tinggal di dalam kota Yerusalem, berkumpul untuk bertekun dan berdoa bersama dengan sekitar seratus dua puluh orang, sampai tiba hari Pentakosta, di mana Roh Kudus dicurahkan seperti lidah-lidah api. 

Setelah peristiwa itulah, Petrus memberikan kotbah yang akhirnya menyebabkan tiga ribu orang memberi diri dibaptis.

Di kemudian hari Petrus pergi dan tinggal di Roma. Kota Roma kala itu adalah pusat seluruh Kekaisaran Romawi. Di sana, Petrus mempertobatkan banyak orang. 

Ketika penganiayaan yang kejam terhadap orang-orang Kristen dimulai, jemaat di sana memohon pada Petrus untuk meninggalkan Roma dan menyelamatkan diri. 

Konon menurut tradisi, ia memang sedang dalam perjalanan meninggalkan Roma ketika ia berjumpa dengan Yesus di tengah jalan. Petrus bertanya kepada-Nya, “Tuhan hendak ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Aku datang untuk disalibkan kedua kalinya.” 

Kemudian Petrus berbalik dan kembali ke Roma. Ia mengerti bahwa penglihatannya berarti bahwa ia harus menderita dan wafat bagi Yesus. 

Saat itu belum disebut paus, namun Petrus telah menjadi kepala Konsili Para Rasul di Yerusalem pada tahun 50

Selain berkhotbah, Petrus juga menulis 2 surat, yaitu  Surat 1 Petrus dan 2 Petrus yang termasuk dalam Perjanjian Baru di Alkitab

Menurut tradisi, Petrus wafat dengan cara disalibkan terbalik di Roma saat pemerintahan Nero setelah menolak disalibkan dengan kepala di atas karena ia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti Yesus

Petrus dimakamkan di tempat yang kini persis di bawah altar utama Basilika Santo Petrus di Vatikan.


Sumber: 
http://id.wikipedia.org/wiki/Simon_Petrus 
gambar dari google images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar