Rabu, 16 Mei 2012

Rasul Yohanes


Rasul Yohanes
Rasul Yohanes

1. Yohanes sebelum menjadi murid Yesus

Rasul Yohanes sering dianggap murid Yohanes Pembaptis yang tidak disebut namanya, yang kepada dia dan Andreas ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis tokoh Yesus sebagai Anak Domba Allah (Yohanes 1:35-37). Jika dalam Yohanes 1:41 dibaca prĂ´tos maka mungkin Andreas-lah yang pertama dari kedua murid ini yang membawa kakaknya, Simon, kepada Yesus. Barulah kemudian murid yang tidak disebut namanya itu, Yohanes, membawa kakaknya, yaitu Yakobus.

2. Yohanes dipanggil menjadi murid Yesus

Sesudah Yakobus dan Yohanes dipanggil oleh Yesus supaya meninggalkan bapak mereka dan jala mereka (Markus 1: 10-20), keduanya digelari boanerges oleh Yesus, artinya 'anak-anak guruh' (Markus 3:17). Keduanya digelari 'anak-anak guruh', mungkin karena mereka orang Galilea yang penuh vitalitas dan ingin bersegera, kurang mengindahkan disiplin dan kadang-kadang salah arah (Lukas 9:49). 

Kegamblangan watak mereka nampak dalam ledakan perasaan mereka karena suatu desa di Samaria menolak Yesus (Lukas 9:54). Lagi pula, ambisi mereka nampaknya dirasuki oleh nalar yang tidak benar tentang citra Kerajaan Yesus. Dan keakuan yang mengambang ini disertai kesediaan untuk menderita demi Yesus tanpa pamrih, mencolok dalam permintaan mereka yang diajukan kepada Yesus, atas dorongan ibu mereka (Matius 20:20), supaya mereka diizinkan menduduki tempat yang khas terhormat, bila kelak Yesus duduk di takhta Kerajaan-Nya (Markus 10:27).

3. Pengalaman Yohanes sebagai murid Yesus

Di dalam Injil-injil sinoptik, Yohanes adalah putera Zebedeus. Ia itu seorang nelayan Galilea. Bersama dengan saudaranya, Yakobus dan Petrus, ia termasuk murid Yesus yang paling akrab. 

Selama pelayanan Yesus di bumi ini, Yohanes bersama saudaranya Yakobus dan Simon Petrus, tanpa semua rasul lainnya, disebut dalam tiga peristiwa penting, yakni pada peristiwa Yesus menghidupkan kembali anak Yairus (Markus 5:37), pada peristiwa Yesus dipermuliakan (Markus 9:2), dan di taman Getsemani (Markus 14:33). Petrus dan Yohanes-lah kedua murid yang disuruh Yesus mempersiapkan Perjamuan Paskah Terakhir (Lukas 22:8).

Yohanes bin Zebedeus, mungkin yang termuda, sebab di luar Lukas dan Kisah, dia selalu disebut sesudah Yakobus saudaranya. Urutan yang diberikan Lukas ialah: Petrus, Yohanes dan Yakobus, mungkin karena pada permulaan gereja Yohanes sangat erat dengan Petrus (Lukas 8:51; 9:28; Kisah 1:13). 

Bahwa Salome ibu Yohanes, adalah kesimpulan berdasarkan Markus 16:1 dan Matius 27:56; sebab ibu yang ketiga yang menyertai dua orang ibu yang sama-sama bernama Maria ke kuburan Yesus - disebut Salome oleh Markus, dan 'ibu anak-anak Zebedeus' oleh Matius. 

Biasanya Salome dianggap adalah adik dari Maria ibu Yesus, karena dalam Yohanes 19:25 dikatakan ada empat perempuan berdiri dekat salib, yaitu dua orang yg bernama Maria yang disebut dalam Markus dan Matius, lalu ibu Yesus dan adik ibu-Nya. Jika penjabaran ini benar, maka Yohanes adalah adik ipar Yesus. 

Orangtuanya agaknya orang berada, sebab bapaknya nelayan yang mempunyai 'orang-orang upahan' (Markus 1:20); dan Salome adalah salah seorang perempuan yang 'melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka' (Lukas 8:3; Markus 15:40).

4. Yohanes, murid yang dikasihi Yesus

Nama Yohanes tidak disebut dalam Injil keempat, kendati anak-anak Zebedeus disinggung dalam Yohanes 21:2, tapi hampir pasti bahwa dialah 'murid yg dikasihi Yesus', yang bersandar dekat Yesus pada Perjamuan Paskah Terakhir (Yohanes 13:23). 

Kepada dialah Maria dipercayakan oleh Yesus menjelang ajal-Nya (Yohanes 19:26-27). Yohanes yang berlari bersama Petrus ke kuburan pada pagi hari pertama kebangkitan, dan yang pertama mengerti makna yang sedalam-dalamnya dari kain kafan yang terlipat rapi tanpa mayat di dalamnya (Yohanes 20:2, 8). 

Dia hadir sewaktu Tuhan Yesus sesudah kebangkitanNya menampakkan diri kepada 7 orang murid-Nya di pantai danau Tiberias. Dalam peristiwa terakhir ini disebut bahwa Yohanes akan lanjut usianya (Yohanes 21:23).

5. Kehidupan Yohanes pasca kenaikan Yesus ke Surga

Menurut bagian pertama Kisah, rasul Yohanes dan rasul Petrus - yang tetap menjadi teman karib - menanggung derita akibat permusuhan orang Yahudi yang menentang gereja Kristen perdana (Kisah 4: 13; 5:33,40). Keduanya berani berbicara gamblang dan bertindak nyata-nyata, sehingga para penguasa Yahudi yang mengenal mereka hanyalah sebagai 'orang biasa yang tidak terpelajar' keheranan (Kisah 4: 13)

Nampaknya selama beberapa tahun Yohanes memegang pimpinan gereja Yerusalem. Atas nama para rasul dia dan Petrus menumpangkan tangan atas orang-orang Samaria yang sudah bertobat melalui penginjilan Filipus (Kisah 8: 14).

Rasul Yohanes dapat disebut sebagai tokoh utama gereja Yerusalem sewaktu Paulus mengunjungi kota itu ± 14 tahun sesudah Paulus bertobat (Galatia 2:9). 

Tidak kita ketahui kapan Yohanes meninggalkan Yerusalem dan ke mana ia pergi. Dengan menganggap bahwa dialah pelihat Kitab Wahyu, maka besar kemungkinan ia di Efesus dari mana dia dibuang ke Patmos 'karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus' (Wahyu 1:9), kendati tanggal pembuangan ini tidak kita ketahui. 

Dalam bagian lain Perjanjian Baru tidak ada lagi rujukan kepada Yohanes, namun ada yang mengatakan bahwa 'penatua' dalam 2 Yohanes 1; 3 maksudnya adalah rasul Yohanes.

Tradisi menyamakan beliau dengan penulis dari beberapa buku dalam Alkitab: Injil Yohanes, Surat-surat Yohanes, dan Wahyu kepada Yohanes

Yohanes dalam bahasa Ibrani: artinya "Tuhan Maha Pengasih", atau Murid Terkasih. 

Secara Tradisi Gereja, nama Yohanes digunakan untuk merujuk pada penulis Injil Yohanes dan Surat Pertama Yohanes. Tradisi Gereja mengidentifikasikan dirinya sebagai Rasul Yohanes, salah satu dari dua belas murid-murid pertama Yesus Kristus.

Pendapat bahwa dirinya adalah juga penulis Surat Kedua dan Surat Ketiga Yohanes, dan penulis Kitab Wahyu adalah pendapat Tradisi Gereja sejak lama. 

Yohanes dari Patmos adalah nama yang diberikan kepada penulis Wahyu kepada Yohanes dalam Perjanjian Baru. Menurut Wahyu, pengarangnya, yang bernama "Yohanes", hidup dalam pembuangan di pulau Patmos di Yunani

Yohanes pernah digoreng dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih lanjut, maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah di goreng hidup-hidup, ia bisa hidup terus. 

Tetapi akhirnya ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu sehingga ia bisa menulis kitab WAHYU. 

Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali menjadi uskup di Edessa termasuk wilayah Turki. Ia adalah satu-satunya Rasul yg bisa mencapai lanjut usia dan meninggal dengan tenang. Yohanes wafat sekitar tahun 110.
 

Sumber:
Gambar dari Google Images
http://id.wikipedia.org/wiki/Yohanes
http://id.wikipedia.org/wiki/Yohanes_sang_Penginjil
http://id.wikipedia.org/wiki/Yohanes_dari_Patmos
http://www.sarapanpagi.org/rasul-yohanes.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar