Ayam betina dan Ayam jantan |
Ayam peliharaan dengan nama latin Gallus gallus
domesticus, berasal dari domestikasi ayam hutan merah atau ayam bangkiwa dengan nama latin Gallus gallus
yang hidup di India.
Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma
nutfah dari Gallus sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki
sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan
perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin.
Ayam jantan atau jago lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger
lebih besar, dan bulu
ekornya panjang menjuntai. Ayam betina atau babon relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek
atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada
fungsi fisiologi
tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa
masih memiliki ovotestis yang dorman
dan sewaktu-waktu dapat aktif.
Sebagai hewan
peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat
adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia
makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan
terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang
di pohon. Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa,
seperti elang.
a. Mandi debu
Ayam betina akan mencari daerah yang berdebu, seperti
sampah atau tanah halus, dan membuat partikel-partikel itu masuk ke dalam
bulunya dengan menaikkan bulu-bulu tersebut, berjongkok di tanah lalu
melempar-lempar, menggosok-gosok dan menggetar-getarkan tubuh, sayap, dan
kakinya. Perilaku ini sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental ayam,
dan mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal ini setiap
harinya. Hal ini membantu ayam untuk menghilangkan parasit, menjaga kulit dan
bulu mereka tetap dalam kondisi baik, dan menjaga suhu tubuh mereka tetap
nyaman.
b. Bertengger
Ayam suka bertengger di dahan-dahan pohon pada
malam hari bersama teman-teman kelompoknya. Di alam liar, perilaku ini
melindungi mereka dari predator dan juga membantu untuk menjaga panas tubuh.
c. Investigasi
Ayam adalah binatang yang ingin tahu dan ingin
menjelajahi lingkungan mereka dengan berbagai cara, misalnya mematuki
benda-benda yang menarik dan menggaruk-garuk di tanah.
d. Bersarang
Ayam betina pertama-tama akan mengamati
tempat-tempat yang berbeda untuk menemukan tempat bersarang yang cocok, sebelum
membangun sarang dari bahan yang tersedia. Setelah membuat sarang, perilaku
bersarang lainnya termasuk beberapa kali duduk dan berdiri, menghasilkan suara
khas sebelum bertelur, dan suara 'terkekeh'.
d. Suara Ayam
Pada ayam jantan, suara kokok termasuk suara tipe nyanyian dan merupakan karakteristik seks sekunder. Sifat berkokok biasanya baru muncul setelah dewasa kelamin dan dipengaruhi oleh hormon testosteron. Siklus berkokok terjadi sepanjang hari, bisa pagi, siang, sore dan malam. Suara berkokok juga dapat digunakan sebagai indikator kesejahteraan sebagai ekspresi emosional dan status fisiologi ayam. Dengan mendengarkan suara, kita dapat mengetahui apakah seekor hewan dalam keadaan sehat atau sakit atau seekor ternak dalam keadaan stress atau tidak.
Cerita Alkitab mengenai Petrus yang menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok,
antara lain dapat dibaca dari Markus 14: 66 - 72, demikian kutipannya:
66Sementara Petrus masih berada di halaman,
salah seorang pelayan wanita dari imam agung datang ke sana. 67Ketika melihat Petrus menghangatkan
badan di dekat api, ia memperhatikan baik-baik muka Petrus dan berkata,
''Bukankah engkau juga bersama-sama Yesus orang Nazaret itu?'' 68Tetapi Petrus menyangkal. ''Saya
tidak tahu dan tidak mengerti apa maksudmu,'' katanya kepada pelayan itu. Lalu
Petrus pergi ke pintu gerbang rumah imam agung itu. Pada saat itu, ayam
berkokok. 69Pelayan wanita itu melihat Petrus lagi, dan berkata pula kepada
orang-orang di situ, ''Dia memang salah seorang dari mereka!'' 70Tetapi Petrus menyangkal lagi. Tidak
lama kemudian, orang-orang di situ berkata lagi kepada Petrus, ''Tidak dapat
disangkal lagi engkau memang salah seorang dari mereka, sebab engkau dari
Galilea!'' 71Lalu Petrus mulai menyumpah-nyumpah dan berkata, ''Saya tidak mengenal
orang yang kalian maksudkan itu!'' 72Saat itu juga ayam berkokok untuk
kedua kalinya. Dan Petrus teringat bahwa Yesus telah berkata kepadanya,
''Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau tiga kali mengingkari Aku.'' Maka
Petrus pun menangis tersedu-sedu.
Sumber:
Gambar dari google images
http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam
http://www.sac-ina.org/id/perilaku-alami-ayam
http://papaji.forumotion.com/fungsi-suara-ayam
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgiBaca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar