Sabtu, 12 Mei 2012

Ayam Peliharaan

Ayam betina dan Ayam jantan
Ayam betina dan Ayam jantan

1. Deskripsi Ayam

Ayam peliharaan dengan nama latin Gallus gallus domesticus, berasal dari domestikasi ayam hutan merah atau ayam bangkiwa dengan nama latin Gallus gallus yang hidup di India.

Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari Gallus sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.

Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin. Ayam jantan atau jago lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina atau babon  relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. 

Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.

Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon. Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.


2. Perilaku  Ayam

a. Mandi debu


Ayam betina akan mencari daerah yang berdebu, seperti sampah atau tanah halus, dan membuat partikel-partikel itu masuk ke dalam bulunya dengan menaikkan bulu-bulu tersebut, berjongkok di tanah lalu melempar-lempar, menggosok-gosok dan menggetar-getarkan tubuh, sayap, dan kakinya. Perilaku ini sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental ayam, dan mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal ini setiap harinya. Hal ini membantu ayam untuk menghilangkan parasit, menjaga kulit dan bulu mereka tetap dalam kondisi baik, dan menjaga suhu tubuh mereka tetap nyaman.

b. Bertengger


Ayam suka bertengger di dahan-dahan pohon pada malam hari bersama teman-teman kelompoknya. Di alam liar, perilaku ini melindungi mereka dari predator dan juga membantu untuk menjaga panas tubuh.

c. Investigasi


Ayam adalah binatang yang ingin tahu dan ingin menjelajahi lingkungan mereka dengan berbagai cara, misalnya mematuki benda-benda yang menarik dan menggaruk-garuk di tanah.

d. Bersarang


Ayam betina pertama-tama akan mengamati tempat-tempat yang berbeda untuk menemukan tempat bersarang yang cocok, sebelum membangun sarang dari bahan yang tersedia. Setelah membuat sarang, perilaku bersarang lainnya termasuk beberapa kali duduk dan berdiri, menghasilkan suara khas sebelum bertelur, dan suara 'terkekeh'.

d. Suara Ayam


Ada dua jenis suara pada ayam, yaitu suara panggilan dan berkokok atau suara nyanyian. Tipe suara panggilan digunakan dalam berkomunikasi antar sesama, sebagai isyarat adanya musuh, saat terkejut dan ketika menemukan makanan. Jenis suara berkokok merupakan tipe suara sebagai pernyataan wilayah kekuasaan dan sebagai atraksi untuk memikat unggas betina yang akan dikawini. Tipe suara panggilan terdapat pada ayam jantan dan betina, sedangkan tipe berkokok umumnya hanya terdapat pada ayam jantan.

Pada ayam jantan, suara kokok termasuk suara tipe nyanyian dan merupakan karakteristik seks sekunder. Sifat berkokok biasanya baru muncul setelah dewasa kelamin dan dipengaruhi oleh hormon testosteron. Siklus berkokok terjadi sepanjang hari,  bisa pagi, siang, sore dan malam. Suara berkokok juga dapat digunakan sebagai indikator kesejahteraan sebagai ekspresi emosional dan status fisiologi ayam. Dengan mendengarkan suara, kita dapat mengetahui apakah seekor hewan dalam keadaan sehat atau sakit atau seekor ternak dalam keadaan stress atau tidak.


3. Kaitan Kokok Ayam dengan Literatur

Cerita Alkitab mengenai Petrus yang menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok, antara lain dapat dibaca dari Markus 14: 66 - 72, demikian kutipannya: 

66Sementara Petrus masih berada di halaman, salah seorang pelayan wanita dari imam agung datang ke sana.   67Ketika melihat Petrus menghangatkan badan di dekat api, ia memperhatikan baik-baik muka Petrus dan berkata, ''Bukankah engkau juga bersama-sama Yesus orang Nazaret itu?''   68Tetapi Petrus menyangkal. ''Saya tidak tahu dan tidak mengerti apa maksudmu,'' katanya kepada pelayan itu. Lalu Petrus pergi ke pintu gerbang rumah imam agung itu. Pada saat itu, ayam berkokok.   69Pelayan wanita itu melihat Petrus lagi, dan berkata pula kepada orang-orang di situ, ''Dia memang salah seorang dari mereka!''   70Tetapi Petrus menyangkal lagi. Tidak lama kemudian, orang-orang di situ berkata lagi kepada Petrus, ''Tidak dapat disangkal lagi engkau memang salah seorang dari mereka, sebab engkau dari Galilea!''   71Lalu Petrus mulai menyumpah-nyumpah dan berkata, ''Saya tidak mengenal orang yang kalian maksudkan itu!''   72Saat itu juga ayam berkokok untuk kedua kalinya. Dan Petrus teringat bahwa Yesus telah berkata kepadanya, ''Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau tiga kali mengingkari Aku.'' Maka Petrus pun menangis tersedu-sedu.


Sumber:
Gambar dari google images
http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam
http://www.sac-ina.org/id/perilaku-alami-ayam
http://papaji.forumotion.com/fungsi-suara-ayam
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar