Pohon Ara dengan Daun dan Buah |
Yang dimaksudkan
sebagai "pohon ara" dalam teks ini adalah tanaman dengan nama latin Ficus
caric, sejenis ara yang berasal dari wilayah Laut Tengah
dan buahnya dapat dimakan.
Pohon Ara adalah sejenis tumbuhan
penghasil buah-buahan
yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama ini
diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara", untuk
buah namanya buah ara dan untuk pohon namanya pohon ara, sedangkan dalam bahasa Inggris
disebut fig, sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin.
Bunga tanaman tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup
sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan
oleh sejenis tawon
khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.
Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe
ini khas untuk semua anggota suku ara-araan atau Moraceae.
Buahnya berukuran panjang 3 hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar atau varian berubah warna menjadi ungu jika masak.
Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat
mengiritasi kulit. Buah ara dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik
harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama atau mudah rusak.
Habitus
berupa pohon,
besar dan dapat tumbuh hingga 10 m dengan batang lunak berwarna abu-abu.
Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, dengan 3 atau 5 cuping.
Di dalam
Alkitab, pohon ara tertulis antara lain pada Markus 11 : 12-15, 19-21. Demikian
kutipannya: 12) Keesokan harinya, ketika
mereka sedang berjalan keluar dari Betania, Yesus lapar. 13) Dari jauh Ia melihat sebatang pohon ara
yang daunnya lebat. Jadi Ia pergi ke pohon itu untuk melihat apakah ada
buahnya. Tetapi ketika Ia sampai di pohon itu, Ia tidak menemukan apa-apa,
kecuali daun-daun saja, sebab pada waktu itu belum musim buah ara. 14) Lalu Yesus berkata kepada pohon ara itu,
''Mulai sekarang tidak ada seorang pun yang akan makan buah daripadamu lagi!''
Pengikut-pengikut Yesus mendengar ucapan itu. 15) Kemudian mereka sampai di Yerusalem, dan Yesus
pergi lagi ke Rumah Tuhan. 19) Menjelang malam, Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan kota itu. 20) Pagi-pagi
keesokan harinya, waktu mereka melewati pohon ara itu, mereka melihat pohon itu
sudah mati sampai ke akar-akarnya. 21) Lalu Petrus teringat akan peristiwa
sehari sebelumnya. Maka Petrus berkata kepada Yesus, ''Bapak Guru, coba lihat! Pohon ara yang Bapak kutuk itu sudah
mati!''
Analogi pohon ara yang disebutkan dalam Alkitab di atas diyakini merupakan teguran Yesus kepada orang Yahudi. Merekalah yang dianggap sebagai ‘pohon ara’ yang tidak berbuah itu. Dimana daunnya saja yang lebat tapi tidak menghasilkan buah. Dalam artian, mereka taat dengan pekerjaan keagamaan, tapi mandul dalam buah-buah kebenaran.
Referensi:
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
http://id.wikipedia.org/wiki/Tin
https://www.jawaban.com/
Gambar dari Google Images
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar