1. Abraham dan Sara Pindah dari Mesopotamia
ke Kanaan
Sara atau Sarah artinya "Putri". Sara adalah istri Abraham
sebagaimana dicatat dalam Perjanjian Lama di Alkitab
Kristen.
Kisah Sara diceritakan dalam Kitab Kejadian.
Sara mulanya dinamai Sarai artinya
"Putriku" dan hidup bersama suaminya, yang saat itu bernama Abram di kota
Haran, Mesopotamia.
Ketika Allah
memerintahkan Abram meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju suatu
negeri yang tidak diketahui, belakangan diidentifikasikan sebagai Kanaan, Sarai
menyertainya.
2.
Abraham menyuruh Sara sebagai adiknya saat mengungsi di Mesir
Sara dan Abraham |
Namun, ketika mereka tiba di Kanaan, mereka mengalami bala kelaparan, dan
memutuskan untuk menyelamatkan diri di Mesir. Karena merasa kuatir bahwa kecantikan
Sarai akan membahayakan hidupnya bila hubungan mereka diketahui, Abram
mengusulkan agar Sarai berpura-pura menjadi saudara perempuannya.
Seperti yang
dikuatirkan Abram, Sarai diambil istri oleh Firaun, yang mengganjar Abram
dengan harta kekayaan. Namun, Allah menghukum Firaun beserta seluruh isi
rumahnya dengan wabah penyakit yang parah. Hal ini menyebabkan Firaun mencurigai
Abram. Ia mempersalahkan Abram, dan menyuruhnya mengambil istrinya kembali dan
pergi.
Kisah selengkapnya
dapat kita baca dari Kitab Kejadian 12: 10-20, demikian kutipannya:
Ketika
kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ
sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu. Pada waktu ia akan masuk ke Mesir,
berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: ''Memang aku tahu, bahwa engkau adalah
seorang perempuan yang cantik parasnya. Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya.
Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya
aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh
sebab engkau.''
Sesudah
Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat
cantik, dan
ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan
Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. Firaun menyambut Abram dengan baik-baik,
karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu
sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Tetapi TUHAN menimpakan
tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena
Sarai, isteri Abram itu. Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: ''Apakah yang kauperbuat ini
terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? Mengapa engkau katakan: dia adikku,
sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah
dan pergilah!'' Lalu
Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi,
bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.
3. Sara mengaku adik Abraham ketika di Gerar
Abraham kemudian pindah ke Gerar, dan di sana kembali istrinya
diambil oleh raja Gerar untuk dijadikan istrinya, setelah Sara mengaku sebagai
saudara perempuan Abraham.
Namun, Abimelekh diperingatkan oleh Allah dalam
sebuah mimpi agar tidak menyentuh Sara.
Ketika Abimelekh mengecam Abraham
karena penipuan ini, Abraham membenarkan dirinya dengan menjelaskan bahwa Sara
adalah anak perempuan dari ayahnya, namun bukan dari ibunya.
Kutipan dari Kitab Kejadian 20:1-18, sebagai berikut:
Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb
dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
Oleh karena Abraham
telah mengatakan tentang Sara, isterinya: ''Dia saudaraku,'' maka Abimelekh,
raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada
Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: ''Engkau harus mati oleh
karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.'' Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara.
Berkatalah ia: ''Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? Bukankah orang itu sendiri mengatakan
kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia
saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang
suci.''
Lalu
berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: ''Aku tahu juga, bahwa engkau telah
melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau
untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah
dia. Jadi sekarang,
kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk
engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia,
ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan
engkau.''
Keesokan
harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh
peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu.
Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan
berkata kepadanya: ''Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan
kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan
dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak
patut kepadaku.'' Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: ''Apakah maksudmu, maka engkau
melakukan hal ini?''
Lalu Abraham berkata: ''Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat
ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku,
hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku. Ketika Allah menyuruh aku mengembara
keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu
kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba:
Ia saudaraku.''
Kemudian
Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan
perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham,
juga dikembalikannya kepadanya. Dan Abimelekh berkata: ''Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di
mana engkau suka.'' Lalu katanya kepada Sara: ''Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal
perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau.
Maka dalam segala hal engkau dibenarkan.''
Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah
menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga
mereka melahirkan anak. Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana
Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sara
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
gambar dari Google Images
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar