Jumat, 27 Juli 2012

Repotnya Abraham Beristri Sara yang Cantik


1. Abraham dan Sara Pindah dari Mesopotamia ke Kanaan

Sara atau Sarah artinya "Putri". Sara adalah istri Abraham sebagaimana dicatat dalam Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kisah Sara diceritakan dalam Kitab Kejadian. Sara mulanya dinamai Sarai artinya "Putriku" dan hidup bersama suaminya, yang saat itu bernama Abram di kota Haran, Mesopotamia.

Ketika Allah memerintahkan Abram meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju suatu negeri yang tidak diketahui, belakangan diidentifikasikan sebagai Kanaan, Sarai menyertainya. 

2. Abraham menyuruh Sara sebagai adiknya saat mengungsi di Mesir

Sara dan Abraham
Sara dan Abraham

Namun, ketika mereka tiba di Kanaan, mereka mengalami bala kelaparan, dan memutuskan untuk menyelamatkan diri di Mesir. Karena merasa kuatir bahwa kecantikan Sarai akan membahayakan hidupnya bila hubungan mereka diketahui, Abram mengusulkan agar Sarai berpura-pura menjadi saudara perempuannya.

Seperti yang dikuatirkan Abram, Sarai diambil istri oleh Firaun, yang mengganjar Abram dengan harta kekayaan. Namun, Allah menghukum Firaun beserta seluruh isi rumahnya dengan wabah penyakit yang parah. Hal ini menyebabkan Firaun mencurigai Abram. Ia mempersalahkan Abram, dan menyuruhnya mengambil istrinya kembali dan pergi.

Kisah selengkapnya dapat kita baca dari Kitab Kejadian 12: 10-20, demikian kutipannya

Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.   Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: ''Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.   Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.   Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.''

Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,   dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.   

Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.   Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: ''Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!'' Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.

3. Sara mengaku adik Abraham ketika di Gerar

Abraham kemudian pindah ke Gerar, dan di sana kembali istrinya diambil oleh raja Gerar untuk dijadikan istrinya, setelah Sara mengaku sebagai saudara perempuan Abraham.

Namun, Abimelekh diperingatkan oleh Allah dalam sebuah mimpi agar tidak menyentuh Sara. 

Ketika Abimelekh mengecam Abraham karena penipuan ini, Abraham membenarkan dirinya dengan menjelaskan bahwa Sara adalah anak perempuan dari ayahnya, namun bukan dari ibunya.

Kutipan dari Kitab Kejadian 20:1-18, sebagai berikut: 

Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.   

Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: ''Dia saudaraku,'' maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.   

Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: ''Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.''   Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: ''Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci.'' 

Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: ''Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.  Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau.'' 

Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu. 

Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: ''Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku.'' Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: ''Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?'' 

Lalu Abraham berkata: ''Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku. Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku.'' 

Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya. Dan Abimelekh berkata: ''Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka.''  Lalu katanya kepada Sara: ''Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan.'' 

Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak. Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sara
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
gambar dari Google Images

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar