Yakub disebut juga Israel
adalah ketiga leluhur bangsa Israel
seperti yang digambarkan di dalam Alkitab. Ayahnya adalah Ishak, dan kakeknya Abraham.
Ia memainkan peranan penting dalam sejumlah kejadian di dalam Kitab Kejadian.
Yakub bergumul dengan orang asing hingga fajar |
Nama Yakub biasa disebut bersama-sama dengan ayahnya dan
kakeknya. Ketika Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa dalam semak belukar yang
terbakar, Allah mengatakan: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel:
YEHUWA (YHWH, YAHWEH), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya
dan itulah sebutan-Ku turun-temurun." (Keluaran 3:15).
Namun demikian, dalam tradisi Yahudi dan Kristen Yakub adalah tokoh yang kontroversial. Namanya sendiri, Yakub dalam
bahasa Ibrani berarti penipu. Tidak mengherankan apabila
tingkah-lakunya penuh dengan muslihat. Kitab Kejadian melukiskan bahwa bahkan sejak di dalam kandungan ibunya, Yakub telah
berseteru dengan Esau, kembarnya yang sulung (Kejadian 25:22-26).
Setelah semakin besar, Yakub dan Esau memperlihatkan pribadi yang bertolak
belakang pula. Yakub lebih suka tinggal di kemah bersama orangtuanya, sementara
Esau lebih suka berburu. Yakub menjadi anak kesayangan ibunya, Ribka, sementara Esau disayangi ayahnya, Ishak.
Pada suatu hari, ketika Esau pulang berburu dan merasa sangat lelah dan
lapar, ia mencium bau masakan yang sangat lezat yang dimasak oleh Yakub
(Kejadian 25:29-34). Ia ingin mencicipi sedikit saja masakan itu, namun Yakub menolaknya.
"Juallah dulu kepadaku hak
kesulungan-mu," kata Yakub. Tanpa berpikir panjang, Esau menyetujuinya, bahkan
dengan sumpah.
Kitab Kejadian tidak serta-merta mempersalahkan Yakub dalam hal ini,
melainkan juga Esau karena ia telah "memandang ringan hak kesulungan
itu."
Ketika Ishak semakin lanjut usianya, Yakub yang merasa belum yakin akan hak
kesulungan yang telah dicurinya itu, kembali berulah dengan pertolongan ibunya.
Ia mencuri berkat kesulungan Ishak dengan menyamar sebagai Esau (Kejadian 27).
Akibatnya, Esau murka dan berniat membunuh Yakub. Karena itu Yakub melarikan
diri ke rumah pamannya, Laban, di Padan-Aram, Mesopotamia.
Di rumah Laban kini giliran Yakub yang ditipu (Kejadian 29:1-30). Yakub
jatuh cinta kepada anak perempuan Laban, Rahel. Untuk mendapatkan Rahel, Laban menyuruh Yakub bekerja selama tujuh tahun.
Namun setelah masa tujuh tahun itu lewat, Laban, dengan tipu muslihatnya,
justru memberikan Lea, kakak Rahel, untuk dinikahi Yakub. Karena lebih cinta
kepada Rahel, Yakub setuju untuk bekerja tujuh tahun lagi.
Setelah mendapatkan keturunan dari Lea dan Rahel, Yakub berniat kembali ke
kampung halamannya. Sebelum itu, Laban berjanji membayar Yakub untuk
pekerjaannya. Yakub "hanya" meminta kambing-domba yang hitam, berbintik-bintik,
dan belang-belang sebagai upahnya (Kejadian 30:25-43). Sementara Laban bebas
mengambil semua kambing-domba yang putih. Pengalamannya sebagai penggembala
telah mengajar Yakub tentang hukum keturunan (yang kelak dikenal sebagai hukum Mendel). Dengan demikian Yakub mendapatkan ternak yang
bagus-bagus, sementara Laban mendapatkan yang kurang bagus.
Kembali ke kampung halamannya melahirkan rasa gundah dalam diri Yakub
karena ia yakin bahwa Esau masih tetap ingin membunuhnya. Dalam kegelisahannya,
pada suatu malam Yakub bertemu dan bergelut dengan orang asing hingga fajar
tiba (Kejadian 32:22-33). Yakub tidak melepaskan orang itu sebelum ia
memberkatinya. Ternyata orang yang bergelut dengan Yakub itu adalah Allah
sendiri. Allah kemudian mengganti nama Yakub menjadi Israel yang artinya "yang bergumul melawan Allah dan
manusia", dan memberkatinya.
Ketika bertemu dengan Esau, Yakub merendahkan dirinya dan menunjukkan
penyesalannya kepada Esau, serta memberikan banyak persembahan untuknya. Hati
Esau melunak, dan ia berdamai dengan adik kembarnya (Kejadian 33:1-20).
Dari Lea Yakub mendapatkan 6 putra: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon dan paling sedikit 1 putri: Dina. Dari Rahel ia mendapatkan 2 putra: Yusuf dan Benyamin. Dari Bilha, budak perempuan Rahel, ia mendapatkan 2 putra: Dan dan Naftali, dan dari Zilpa, budak perempuan Lea, ia mendapatkan Gad dan Asyer.
Yakub meninggal di Mesir karena ia dan anak-anaknya pindah ke sana untuk bergabung dengan Yusuf
yang menjadi raja muda di negeri itu, ketika Kanaan mengalami bencana kelaparan. Namun ia dikuburkan bersama nenek moyangnya
di gua, di ladang Makhpela, di tanah Kanaan (Kejadian 49:29-32).
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Yakub
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar