Selasa, 29 Mei 2012

Timotius


Timotius
Timotius

A. Asal-usul Timotius

Timotius artinya "memuliakan Tuhan". Timotius adalah seorang uskup Kristen abad pertama yang meninggal sekitar 80 Masehi. 

Perjanjian Baru menunjukkan bahwa Timotius bepergian dengan Rasul Paulus, yang juga menjadi mentornya. Dia disebut sebagai penerima dari dua surat-surat Paulus. Nama Timotius dalam bahasa Inggris adalah Timothy. 

Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pekerjaan Paulus

Timotius adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran: ibunya wanita Yahudi, jelas mengajar dia mengenai Kitab Suci, bapaknya seorang Yunani (Kisah 16:1 ; 2 Tim 1:5).

Kampung halamannya Listra (Kisah 16:1) dan dia sangat dihormati oleh saudara-saudaranya orang Kristen baik di sana maupun di Ikonium (Kisah 16:2). Kapan dia menjadi Kristen tidak diberitakan secara khusus. Tapi suatu kesimpulan yang dapat diterima ialah, bahwa dia bertobat waktu Paulus dalam safari pertama penginjilannya mengunjungi Listra, dan bahwa ia menyaksikan penderitaan Paulus pada peristiwa itu (2 Timotius 3:11). Menjelang perjalanan safari kedua Paulus melalui daerah itu, ibu Timotius sudah menjadi Kristen juga.


B. Timotius rekan kerja Paulus

Paulus sangat senang melihat orang muda ini, dan walaupun belum lama berselang Barnabas dia gantikan dengan Silas untuk menjadi teman seperjalanannya, namun ia memasukkan Timotius juga dalam kelompoknya, barangkali untuk menggantikan Yohanes Markus (Kisah 15:36). 

Pilihan ini dibenarkan oleh orang lain, sebab di kemudian hari Paulus mengingatkan bahwa Timotius dapat dikhususkan untuk pekerjaan ini (I Timotius 1:18; 4:14). Pada saat itu Timotius menerima karunia khusus untuk tugasnya itu, yang disampaikan kepadanya melalui penumpangan tangan sidang penatua dan Paulus sendiri (1 Timotius 4:14; 2 Tim 1:6). 

Untuk menghilangkan suatu perlawanan yang tidak perlu dari pihak Yahudi setempat, Timotius disunat sebelum berangkat menemani Paulus.

Mula-mula ia dipercayakan pergi ke Tesalonika untuk meneguhkan hati orang-orang Kristen yang teraniaya di situ. Bersama-sama dengan Paulus dan Silwanus, ia mengirim salam dalam kedua Surat Tesalonika, dan hadir bersama Paulus selama pekerjaan penginjilannya di Korintus (2 Korintus 1:19). 

Kemudian ia kedengaran lagi selama pelayanan Paulus di Efesus, tatkala ia diutus bersama Erastus ke Makedonia dengan suatu misi penting yang lain, dan dari situ ia harus terus ke Korintus (1 Korintus 4:17).

Timotius ternyata pemalu, sebab Paulus mendesak orang-orang Korintus supaya membuatnya merasa lega dan jangan menghina dia (1 Korintus 16:10 -11). Dari keadaan yg timbul di Korintus (lihat 2 Korintus) nampaknya misi Timotius tidak berhasil baik, dan walaupun namanya terdapat bersama nama Paulus dalam salam Surat 2 Korintus, bukan Timotius tapi Titus yg menjadi utusan baru rasul Paulus. 

Timotius menemani Paulus pada kunjungan berikutnya ke Korintus, sebab dia bersama Paulus sebagai teman sekerjanya waktu Surat Roma ditulis (Roma 16:21).

Timotius bersama Paulus ke Yerusalem untuk membawa persembahan yang telah terkumpul (Kisah Para Rasul 20:4-5), dan kemudian ia kedengaran lagi tatkala Paulus - waktu itu seorang tahanan - mengirim Surat-surat kepada jemaat di Kolose, Filipi dan kepada Filemon. 

Dalam Surat Filipi, Timotius dipuji dengan hangat, dan Paulus bermaksud menyuruhnya segera kepada mereka untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kesejahteraan mereka.

Sesudah Paulus bebas dari penjara dan sibuk dalam kegiatan selanjutnya di kerajaan Romawi wilayah timur, seperti yang diisyaratkan dalam Surat-surat Penggembalaan, agaknya Paulus meninggalkan Timotius di Efesus (I Timotius 1:3) dan menugasinya menghadapi guru-guru bidat, mengawasi ibadah umum dan menetapkan pejabat-pejabat gereja. 

Walaupun jelas bahwa Paulus bermaksud hendak bergabung lagi dengan Timotius, tapi kekuatirannya bahwa kedatangannya bisa saja tertunda, memberi alasan untuk menulis surat pertama kepadanya.

Surat kedua kepada Timotius ditulis tatkala Paulus ditahan kembali, bahkan sedang diadili demi hidupnya. Timotius didesak supaya segera menjumpai Paulus, tapi apakah ia tiba pada waktunya tak dapat diketahui dengan pasti. Kemudian Timotius sendiri menjadi tahanan, seperti terlihat dari Ibrani 13:23.

Timotius penuh kasih sayang (2 Timotius I :4), tapi sangat penakut (2 Timotius 1:7); ia memerlukan banyak nasihat pribadi dari bapaknya secara iman; ia dinasihati supaya jangan membiarkan dirinya tergoda oleh nafsu orang muda (2 Timotius 2:22), dan supaya jangan merasa malu menyaksikan Injil (2 Timotius 1 : 8). 

Namun tidak seorang pun dari teman-teman Paulus yang lain yang begitu amat dipuji-puji karena ketaatannya (1 Korintus 6:10; Flp2:19; 2Tim 3:10). Tepat sekali bahwa surat Paulus yg terakhir dialamatkan dengan begitu penuh kasih sayang kepada penggantinya yang agak segan itu, yang kelemahan-kelemahannya begitu kentara sama seperti kebajikan-kebajikannya.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Timotius
http://www.sarapanpagi.org/timotius-vt3484.html 
Gambar dari Google Images

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar