Penyaliban dan kematian Yesus |
I. Pendahuluan
Kematian Yesus Kristus Sang Juru
Selamat Manusia terjadi pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33
M. Menurut penanggalan Yahudi, Ia mati tergantung di atas salib, tanggal 14
Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan (tanggal 15 Nisan,
dimulai pada sekitar pukul 18:00 saat matahari terbenam). Hukuman mati dengan
disalibkan dijatuhkan atas perintah gubernur Kerajaan Romawi untuk provinsi
Yudea, Pontius Pilatus, berdasarkan laporan para pemuka agama Yahudi saat itu
bahwa Yesus Kristus mengaku sebagai Raja orang Yahudi. Berita penyaliban dan
kematian ini dicatat di sejumlah tulisan sejarawan Kerajaan Romawi, orang
Yahudi dan murid-murid Yesus. Catatan yang paling detail ditemukan di kitab-kitab
Injil dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Kematian Yesus dapat
dilihat melalui dua cara pandang yang berbeda: (1). Kematian Yesus sebagai
peristiwa sejarah. (2). Kematian Yesus sebagai bagian dari rencana Allah.
II. Nubuat dan Penggenapan Kematian Yesus
Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, digambarkan bahwa seorang yang diurapi (bahasa Ibrani: Mesias ; bahasa Yunani: Kristus) oleh Allah akan menderita sengsara dan mati sebagai penebus dosa umat manusia. Sejumlah nubuat berfokus pada peristiwa ini yang menurut Akitab digenapi dalam kematian Yesus Kristus.
(1). Janji Induk, Kejadian 3:15
Keturunan perempuan (dengan/tanpa campur tangan laki-laki) akan meremukkan
kepala ular (=iblis), tetapi ular akan meremukkan kakinya.
Penggenapan: Yesus diremukkan secara fisik, tetapi kematian-Nya menghancurkan kuasa iblis atas manusia.
(2). Pengorbanan Ishak, Kejadian
22:6-18: Ishak tidak jadi dibunuh oleh Abraham untuk dipersembahkan sebagai
korban. Sebagai gantinya, Allah menyediakan seekor domba jantan, yang tanduknya
tersangkut dalam belukar.
Penggenapan: Yesus disediakan Allah sebagai korban penebus dosa untuk seluruh manusia, dengan lahir sebagai keturunan Abraham dan mati di gunung yang sama dengan tempat domba pengganti Ishak, ahli waris Abraham.
(3). Peristiwa Paskah Yahudi (Keluaran
12:1-28) mencatat bahwa Allah mengampuni anak-anak sulung orang Israel,
sementara Ia membunuh semua anak sulung orang Mesir. Untuk itu orang Israel
harus menyembelih domba Paskah, menaruhkan darahnya pada palang kayu pintu rumah-rumah
mereka, dan memakan dagingnya.
Penggenapan: Yesus sebagai anak sulung Allah, dikorbankan dengan dibunuh pada malam menjelang Paskah Yahudi, darahnya teroles pada palang kayu salib, dan tubuh-Nya diserahkan sebagai penebusan dosa umat manusia.
(4). Bilangan 21:9 Musa membuat ular
tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan
ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Penggenapan: Yesus mati digantung di atas kayu salib; barangsiapa yang percaya kepada-Nya, sekalipun dipagut kuasa iblis (=ular di taman Eden), akan hidup kekal.
(5). Mazmur 22 menggambarkan bahwa
Mesias akan menderita sengsara, ditinggalkan oleh Allah dan manusia, bahkan
sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi musuh-musuhnya.
Penggenapan: Yesus menjeritkan kata-kata pada permulaan Mazmur 22 ketika sedang tergantung di atas kayu salib menjelang kematian-Nya. Dia ditinggalkan sendirian oleh sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi musuh-musuh-Nya.
(6). Yesaya 53 menggambarkan bahwa
Mesias akan menderita sengsara, tetapi karena itulah kita disembuhkan. Ia
dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran
yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh... Orang menempatkan kuburnya di antara
orang-orang fasik dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi
TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan...ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah...
Penggenapan: Yesus tidak bersalah, tetapi disiksa dan dibunuh sebagai korban penebus salah, supaya kita mendapat keselamatan dan kesembuhan.
(7). Kitab-kitab Injil mencatat bahwa
Yesus sendiri jauh-jauh hari telah memberitahukan kematian-Nya dan
kebangkitan-Nya sebanyak empat kali. Pemberitahuan terakhir dicatat di Injil
Matius: "Dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia (=sebutan
Yesus untuk diri-Nya) akan diserahkan untuk disalibkan."
III Kronologi Kematian Yesus
Di dalam Alkitab kisah penyaliban dan
kematian Yesus dicatat dalam keempat Injil. Sekalipun keempatnya memiliki ciri
khas tersendiri dalam menggambarkan peristiwa kematian Yesus, namun secara
harmonis mencatat kronologi peristiwa penyaliban dan kematian Yesus sebagai
berikut:
1. Perjamuan makan di malam sebelum
Yesus disalibkan (Perjamuan Terakhir)
2. Pengkhianatan salah seorang murid
terdekatnya, Yudas
3. Yesus berdoa di taman Getsemani
4. Penangkapan Yesus di taman
Getsemani
5. Pengadilan Yesus di hadapan
pemuka-pemuka agama Yahudi
6. Penyangkalan sebanyak tiga kali
oleh murid terdekatnya, Petrus, bahwa ia mengenal Yesus.
7. Pengadilan Yesus menurut hukum
Romawi yang dilakukan oleh Pontius Pilatus
8. Yesus dibawa ke Golgota untuk
disalibkan. Di sana Dia mati dan kemudian dikuburkan di dekat sana.
IV. Pengadilan terhadap Yesus
Kitab-kitab Injil melaporkan ada dua proses pengadilan yang berbeda terhadap Yesus: pengadilan Yahudi dan pengadilan Romawi.
A. Pengadilan Yahudi
Tercatat ada 3 kali pengadilan
berdasarkan hukum Yahudi, yaitu di hadapan para pemimpin Yahudi:
1. Di hadapan Hanas, mertua Imam Besar
Kayafas.
2. Di hadapan Imam Besar Kayafas.
3. Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin).
Menurut hukum Yahudi, Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama, karena mengaku sebagai "Anak Allah", berarti menyamakan diri-Nya dengan Allah dan ini merupakan penghujatan yang harus dihukum mati. Di bawah pemerintahan Romawi, pengadilan Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati. Oleh sebab itu, mereka melimpahkan kasus ini kepada pengadilan Romawi, supaya hukuman mati dapat dijalankan.
B. Pengadilan Romawi
Yesus mengalami 3 proses pengadilan
menurut hukum Romawi
1. Dilakukan di hadapan gubernur Roma,
Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus
tidak menemukan kesalahan.
2. Setelah mendapati bahwa Yesus
berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada raja Herodes Antipas
yang memerintah daerah Galilea. Herodes tidak mendapati kesalahan pada Yesus,
lalu mengirimkan-Nya kembali kepada Pilatus lagi.
3. Terakhir kali Pilatus mengadili
Yesus di atas kursi pengadilan resmi (bahasa Yunani: Litostrotos; bahasa
Ibrani: Gabata dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan.
V. Yesus disiksa
(1). Selama di pengadilan, Yesus telah mengalami siksaan, dipukuli oleh prajurit-prajurit dari pemuka agama, dari raja Herodes dan tentara Romawi. Setelah dijatuhi hukuman mati, serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu daripada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar, disuruh memikul kayu salib-Nya sambil berjalan menuju ke tempat penyaliban.
(2). Jalan Kesengsaraan. Tempat penyaliban Yesus berada sedikit di luar tembok kota Yerusalem, di bukit yang disebut Tempat Tengkorak atau Golgota. Jalan yang dilalui Yesus menuju ke tempat penyaliban-Nya dikenal sebagai Via Dolorosa (=Jalan Kesengsaraan), atau "Jalan Salib".
(3). Para serdadu Romawi menggiring Yesus berjalan keluar dari benteng Antonia ke tempat penyaliban-Nya. Dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang baru datang dari luar kota bernama Simon. Penulis Injil Markus mengenali orang ini sebagai ayah Aleksander dan Rufus. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus pada bahunya.
(4). Sejumlah besar orang mengikuti
Dia dalam perjalanan ke Golgota; di antaranya banyak perempuan yang menangisi
dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai
puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah
dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata:
Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan
yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung:
Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau
orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu
kering?" Hanya Injil Lukas yang mencatat perkataan ini.
VI. Yesus disalibkan
(1). Yesus digantungkan pada kayu salib dengan dipaku kedua tangan dan kaki-Nya. Ia mulai digantung di salib sejak sekitar pukul 9 pagi. Pada pukul 12 siang sampai pukul 3 sore kegelapan melanda daerah itu. Di antara jam 3 sampai 6 sore, Yesus mati.
(2). Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penjahat (Matius dan Markus secara spesifik menyebut mereka "penyamun"), seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Yesus di tengah-tengah. Salah satu penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya seperti orang-orang banyak yang menyaksikan penyaliban itu. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi kemudian yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
(3). Sebelum digantungkan di atas salib, para serdadu memberi Dia minum anggur bercampur empedu, untuk menghilangkan rasa sakit. Setelah Yesus mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia para prajurit membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Menggenapi nubuat Daud (tahun ~1.000 SM) dalam Mazmur 22:19 "Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku." Lalu para prajurit duduk di situ menjaga Dia.
(4). Prajurit dan orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
(5). Imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."
(6). Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Saat Yesus berteriak "Eli, Eli, lama sabakhtani", sebagian orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Seorang dari mereka mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
(7). Ada di situ banyak perempuan yang
berdiri melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari
Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan
Maria ibu Yakobus (muda), yaitu ibu Yesus sendiri dan Yoses (atau Yusuf), dan
ibu anak-anak Zebedeus, Salome, dan banyak perempuan lain yang telah datang ke
Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.
VII. Tulisan di kayu salib
(1). Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum. Tulisan itu dibuat dalam 3 bahasa: Latin (bahasa resmi pemerintah Romawi), Yunani (bahasa yang lebih umum dipakai), Ibrani (bahasa setempat). Para pakar menduga bahwa masing-masing Injil mencatat tulisan dalam bahasa yang mereka kenal baik: Matius mencatat tulisan bahasa Ibrani; Lukas mencatat tulisan Yunani; Yohanes, yang menulis Injil-Nya di kemudian hari, mengingat tulisan bahasa Latin; Markus mencatat kata-kata yang dipakai bersama di ketiga tulisan itu dalam Injilnya. Buktinya adalah bahwa jumlah huruf dan kata-kata akan membuat tulisan-tulisan itu kurang lebih sama panjangnya, jika mengikuti bahasa-bahasa tersebut.
(2). Matius mencatat: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi". Markus mencatat: "Raja orang Yahudi". Lukas mencatat: "Inilah raja orang Yahudi". Yohanes mencatat: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi". Bahasa latin: IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM (disingkat INRI).
(3). Banyak orang Yahudi yang membaca
tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan
kata-kata itu tertulis dalam 3 bahasa. Imam-imam kepala orang Yahudi
menyampaikan keluhan kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang
Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi." Jawab
Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis".
VIII. Perkataan Yesus di atas salib
Tercatat Yesus mengatakan 7 kalimat
selama disalibkan sampai matinya:
1. Yesus berkata: "Ya Bapa,
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
2. Kata Yesus kepadanya (salah satu
penjahat yang disalib di sampingnya): "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
3. Ketika Yesus melihat ibu-Nya
(Maria) dan murid yang dikasihi-Nya (=Yohanes anak Zebedeus) di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian
kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid
itu menerima dia di dalam rumahnya.
4. Pada kira-kira jam 3 siang berserulah
Yesus dengan suara nyaring:"Eli, Eli, lama sabakhtani?" atau
"Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?
5. Sesudah itu, karena Yesus tahu,
bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia— supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
6. Sesudah Yesus meminum anggur asam
itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya
7. Yesus berseru pula dengan suara
nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya:"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan
nyawa-Ku."
IX. Yesus wafat
1. Kematian Yesus terjadi setelah jam
3 sore dan sebelum jam 6 malam. Pada saat yang sama, domba Paskah disembelih di
Bait Suci, yaitu menurut aturan ketat dari hukum Taurat dilaksanakan antara
pukul 3 sampai 5 sore, tanggal 14 Nisan.
2. Ketika Yesus mati, Injil mencatat
terjadinya hal-hal aneh berikut ini:
a. Tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah.
b. Terjadilah gempa bumi.
c. Bukit-bukit batu terbelah.
d. Kuburan-kuburan terbuka dan banyak
orang kudus yang telah meninggal bangkit.
e. Kepala pasukan dan
prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka
melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi.
f. Kepala pasukan (yang berdiri
berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian berkata: "Sungguh, Ia ini
adalah Anak Allah." dan juga ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh,
orang ini adalah orang benar!"
g. Datanglah prajurit-prajurit untuk
mematahkan kaki orang-orang yang disalib, supaya cepat mati dan mayat-mayat
dapat diturunkan. Hal ini atas permintaan orang-orang Yahudi kepada Pilatus,
berhubung hari itu hari persiapan sebelum Paskah Yahudi. Ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakiNya,
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
h. Sesudah seluruh orang banyak, yang
datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu,
pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
i. Yusuf dari Arimatea meminta mayat
Yesus kepada Pontius Pilatus dan setelah dikabulkan segera mengapani mayat-Nya
dengan bubuhan rempah-rempah oleh Nikodemus dan menguburkan mayat itu dalam
kuburan yang dimiliki oleh Yusuf.
X. Catatan Sejarah
Sejumlah sumber non-Kristen mencatat
penyaliban dan kematian Yesus:
a. Mara Bar-Serapion, penulis dari
Suriah yang menyebut ada seorang "raja yang bijak" dihukum mati oleh
orang Yahudi.
b. Sejarahwan Romawi,
Tacitus, dalam tulisannya Annals (~116 M), mencatat "Kristus...menderita
hukuman ekstrem pada pemerintahan Tiberius di tangan salah seorang prokurator
kami (=Pontius Pilatus)..."
c. Satiris Yunani, Lucian, menyebut
Yesus sebagai "persona terkemuka yang mengajarkan ritual baru dan
disalibkan karena hal itu."
d. Sejarawan Yahudi pada abad ke-1,
Flavius Yosefus mencatat: “ Kira-kira pada waktu itu, Yesus, seorang bijak,
kalau boleh menyebutnya "manusia"; karena ia adalah pembuat pekerjaan
yang menakjubkan, seorang guru sedemikian yang membuat orang menerima kebenaran
dengan sukacita. Ia menarik banyak pengikut, baik orang Yahudi maupun orang
asing. Ia adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, atas usulan orang-orang terkemuka
di antara kami, menghukumnya dengan penyaliban, mereka yang menyayanginya pada
mulanya tidak meninggalkannya; karena ia menampakkan diri lagi hidup-hidup
kepada mereka pada hari ke-3, sebagaimana nabi-nabi kudus telah meramalkannya
dan puluhan ribu hal ajaib lain tentang dia. Dan suku Kristen, yang dinamakan
menurut dia, tidak punah sampai hari ini.
e. Thallus, seorang sejarawan Romawi,
mencatat pada tahun 52 M, bahwa kegelapan meliputi seluruh bumi pada siang hari
di waktu sekitar Paskah tahun 32 M. Tokoh Kristen, Sextus Julius Africanus,
pada tahun 220 menulis: "Kegelapan ini, Thallus, dalam buku ketiga karyanya
"History" menyebutnya, tampaknya menurut saya tanpa alasan, sebagai
gerhana matahari."[70] Julius lalu menjelaskan bahwa teori Thallus tidak
masuk akal karena gerhana matahari tidak dapat terjadi bersamaan dengan bulan
purnama yang selalu terjadi pada hari Paskah (15 Nisan menurut Kalender
Ibrani), yaitu saat kematian Yesus.
XI. Makna Penyaliban Yesus
Kayu salib tempat di mana Yesus mati
merupakan misteri besar. Misteri kematian Yesus dan maknanya yang sebenarnya,
menyampaikan dua hal yang penting tentang hubungan Allah dan hubungannya dengan
manusia. Pertama, salah satu masalah yang paling mendesak dalam kehidupan
adalah masalah dosa atau kejahatan.Melalui Yesus, Anak Allah, Allah bermaksud
melenyapkan penderitaan yang diakibatkan manusia. Oleh karena itu salib
menunjukkan kepada kita bahwa walaupun Allah tidak melenyapkan penderitaan yang
diakibatkan dosa manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan, Ia ikut mengambil bagian di dalamnya bersama kita. Allah bukanlah
hakim yang kejam yang menjatuhkan vonis yang tidak wajar kepada Yesus yang
tidak bersalah. Pada kayu salib itu, Allah sebenarnya ikut mengalami akibat
yang paling buruk dari keadaan kita yang berdosa. Kedua, salib menunjukkan
kepada kita harga pengampunan dari Allah. Bagi kita sendiri, mengampuni orang
lain sering menjadi hal yang sulit. Untuk mengampuni manusia, Allah menyerahkan
AnakNya tunggal di kayu salib.
XII. Kematian Yesus sesuai Nubuat Kitab Suci
Pandangan tertua mengatakan bahwa Yesus sebenarnya sudah menyadari bahwa kematiannya sudah dekat. Ini adalah kehendak Allah yang harus dijalankan. Pandangan seperti ini tersurat di dalam Alkitab. Paulus dalam Surat 1 Korintus menggambarkan kisah ini sebagai sebuah peristiwa yang 'sesuai dengan kitab suci'. Mazmur 22 dan Yesaya 53 juga disebut-sebut sebagai salah satu bukti bahwa peristiwa kematian Yesus adalah peristiwa yang telah ditetapkan, bahkan jauh sebelum Yesus lahir.
Referensi: Wikipedia - Penyaliban dan kematian Yesus
Baca juga:
Kematian – Kebangkitan – Kenaikan – Kedatangan kedua Yesus | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar