Pohon Zaitun berumur 900 tahun di Taman Getsemani dengan latar belakang Gereja Agony |
Getsemani adalah
sebuah taman di kaki bukit Zaitun di Yerusalem,
Israel
dan dipercaya sebagai tempat Yesus
berdoa yang terakhir kalinya sebelum disalibkan.
Berdasarkan Perjanjian
Baru, Taman Getsemani adalah tempat dimana Yesus dan murid-muridnya sering
berkunjung, yang mana memudahkan Yudas Iskariot
untuk menemukan Yesus pada malam
penangkapan-Nya. Berdasarkan Lukas 22 : 43-44, disana Yesus sangat
ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti
titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." Kondisi ini dalam dunia medis
dikenal sebagai hematidrosis.
Di dekat taman ini terdapat Gereja
Segala Bangsa atau dikenal juga dengan "Gereja Agony",
dibangun di bekas reruntuhan gereja yang dihancurkan oleh pemerintahan
Sassanids ditahun 614 M dan gereja di masa “Perang Salib” dihancurkan pada tahun 1219. Dekat dengan lokasi ini terdapat Gereja Rusia Ortodoks
bernama Santa Maria Magdalena dengan kubah warna emas, dibangun oleh kekaisaran
Rusia Alexander III untuk mengenang
mendiang ibunya.
Taman Getsemani menjadi pusat ziarah pada awal masa
peziarah umat Kristiani. Pada tahun 333 M Getsemani telah dikunjungi peziarah
tak dikenal dari Bordeaux, dimana rute perjalanan Burdigalense adalah catatan
awal yang ditinggalkan oleh penjelajah Kristiani di Tanah Suci. Dalam
Onomasticon, ilmu yang mempelajari nama-nama diri atau asal usul nama, seorang
Uskup bernama Eusebius dari Kaesarea, distrik utara Israel, mencatat bahwa
lokasi Getsemani berada “dikaki bukit Zaitun” dan dia menambahkan “orang-orang
yang percaya terbiasa pergi kesana untuk berdoa”. Pohon Zaitun tua yang tumbuh di taman ini
disebutkan berumur 900 tahun.
Kisah Yesus berdoa di Taman Getsemani bisa dibaca dari
Lukas 22 : 39 – 46, demikian kutipannya:
Yesus meninggalkan kota dan pergi seperti biasanya ke Bukit Zaitun, dan
pengikut-pengikut-Nya pergi juga dengan Dia. Ketika sampai di situ, Ia berkata kepada mereka,
''Berdoalah supaya kalian jangan berdosa kalau kalian dicobai.''
Kemudian Ia pergi lebih jauh sedikit dari
mereka, kira-kira sejauh lemparan batu, lalu berlutut dan berdoa. ''Bapa,'' kata-Nya, ''kalau boleh,
jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang harus Kualami ini. Tetapi jangan
menurut kemauan-Ku, melainkan menurut kemauan Bapa saja.''
Seorang malaikat datang kepada-Nya dan
menguatkan-Nya. Yesus
sangat menderita secara batin sehingga Ia makin sungguh-sungguh berdoa.
Keringat-Nya seperti darah menetes ke tanah. Selesai berdoa, Yesus kembali lagi kepada
pengikut-pengikut-Nya. Ia menemukan mereka sedang tidur karena sangat sedih. Lalu Ia berkata kepada
mereka, ''Mengapa kalian tidur? Bangunlah dan berdoalah supaya kalian tidak
terkena cobaan.''
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Getsemani
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi
Baca juga:
Kematian – Kebangkitan – Kenaikan – Kedatangan kedua Yesus | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar