Rabu, 18 April 2012

Taman Getsemani



Pohon Zaitun berumur 900 tahun di Taman Getsemani dengan latar belakang Gereja Agony


Getsemani adalah sebuah taman di kaki bukit Zaitun di Yerusalem, Israel dan dipercaya sebagai tempat Yesus berdoa yang terakhir kalinya sebelum disalibkan.

Berdasarkan Perjanjian Baru, Taman Getsemani adalah tempat dimana Yesus dan murid-muridnya sering berkunjung, yang mana memudahkan Yudas Iskariot untuk menemukan Yesus pada malam penangkapan-Nya. Berdasarkan Lukas 22 43-44, disana Yesus sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." Kondisi ini dalam dunia medis dikenal sebagai hematidrosis.

Di dekat taman ini terdapat Gereja Segala Bangsa atau dikenal juga dengan "Gereja Agony", dibangun di bekas reruntuhan gereja yang dihancurkan oleh pemerintahan Sassanids ditahun 614 M dan gereja di masa “Perang Salib” dihancurkan pada tahun 1219. Dekat dengan lokasi ini terdapat Gereja Rusia Ortodoks bernama Santa Maria Magdalena dengan kubah warna emas, dibangun oleh kekaisaran Rusia Alexander III untuk mengenang mendiang ibunya.

Taman Getsemani menjadi pusat ziarah pada awal masa peziarah umat Kristiani. Pada tahun 333 M Getsemani telah dikunjungi peziarah tak dikenal dari Bordeaux, dimana rute perjalanan Burdigalense adalah catatan awal yang ditinggalkan oleh penjelajah Kristiani di Tanah Suci. Dalam Onomasticon, ilmu yang mempelajari nama-nama diri atau asal usul nama, seorang Uskup bernama Eusebius dari Kaesarea, distrik utara Israel, mencatat bahwa lokasi Getsemani berada “dikaki bukit Zaitun” dan dia menambahkan “orang-orang yang percaya terbiasa pergi kesana untuk berdoa”.  Pohon Zaitun tua yang tumbuh di taman ini disebutkan berumur 900 tahun.

Kisah Yesus berdoa di Taman Getsemani bisa dibaca dari Lukas 22 : 39 – 46, demikian kutipannya: 

Yesus meninggalkan kota dan pergi seperti biasanya ke Bukit Zaitun, dan pengikut-pengikut-Nya pergi juga dengan Dia. Ketika sampai di situ, Ia berkata kepada mereka, ''Berdoalah supaya kalian jangan berdosa kalau kalian dicobai.'' 

Kemudian Ia pergi lebih jauh sedikit dari mereka, kira-kira sejauh lemparan batu, lalu berlutut dan berdoa. ''Bapa,'' kata-Nya, ''kalau boleh, jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang harus Kualami ini. Tetapi jangan menurut kemauan-Ku, melainkan menurut kemauan Bapa saja.'' 

Seorang malaikat datang kepada-Nya dan menguatkan-Nya. Yesus sangat menderita secara batin sehingga Ia makin sungguh-sungguh berdoa. Keringat-Nya seperti darah menetes ke tanah. Selesai berdoa, Yesus kembali lagi kepada pengikut-pengikut-Nya. Ia menemukan mereka sedang tidur karena sangat sedih. Lalu Ia berkata kepada mereka, ''Mengapa kalian tidur? Bangunlah dan berdoalah supaya kalian tidak terkena cobaan.''

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Getsemani
http://alkitab.or.id/cgi-bin/alkitab.cgi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar