Yusuf dari Arimatea |
Pendahuluan
Yusuf
dari Arimatea adalah seorang tokoh yang hidup pada abad pertama Masehi dan
tercatat namanya pada keempat Kitab Injil dalam Alkitab Kristen di bagian
Perjanjian Baru. Dia adalah seorang yang kaya dan menurut Injil Matius dan
Injil Yohanes, telah menjadi murid Tuhan Yesus.
Penguburan Yesus
Yusuf
Arimatea inilah yang memberanikan diri menghadap Pontius Pilatus meminta mayat
Yesus yang mati tergantung di atas kayu salib, agar dapat dimakamkan. Pilatus
heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan
dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah didengarnya keterangan
kepala pasukan, Pilatus memerintahkan untuk menyerahkan mayat itu kepada Yusuf.
Setelah
mendapat izin, Yusuf pergi membeli kain lenan yang putih bersih, kemudian
menurunkan mayat Yesus dari kayu salib. Juga Nikodemus, datang ke situ. Dialah
yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur
dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Yusuf dan Nikodemus
mengapani mayat Yesus dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah
menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Yesus
dikuburkan di tanah milik Yusuf ini, yang makamnya berupa goa dengan penutup
batu besar, dengan disaksikan oleh perempuan-perempuan yang dekat dengan Yesus
dan Yohanes murid Yesus yang lain. Menurut catatan Yohanes sebagai saksi mata,
lokasi penguburan itu dekat tempat di mana Yesus disalibkan dan tanahnya berupa
suatu taman, yang di dalamnya terdapat suatu kubur baru yang belum pernah
dipakai untuk memakamkan orang. Injil Matius memberikan detail lain bahwa kubur
milik Yusuf itu baru, dan digalinya di dalam bukit batu, dan mempunyai pintu
kubur berupa sebuah batu besar yang dapat digulingkan untuk menutupnya, yang ditegaskan juga dalam Injil Markus dan
Injil Lukas.
Asal-usul
Dalam
Injil Markus dan Injil Lukas dicatat bahwa Yusuf adalah seorang anggota Majelis
Besar (Bouleutes) yang terkemuka. Dia disebut sebagai seorang yang menantikan
Kerajaan Allah seperti yang dijanjikan Yesus. Sebagai anggota majelis, Yusuf
Arimatea tidak setuju dengan keputusan untuk menghukum Yesus, namun secara
sendirian tidak dapat mengubah keputusan atas Yesus. Tindakannya dalam
menguburkan Yesus ini dapat ditafsirkan oleh Nielsen sebagai penghormatan
terakhirnya kepada Gurunya. Dalam tafsir ini juga, Yusuf dianggap menjadi
penutup cerita sebagai orang yang dengan rendah hati terlibat dalam peristiwa
sengsara Yesus, di mana peristiwa pembukanya diperankan oleh perempuan yang
meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.
Arimatea
Kota
"Arimatea" tidak tercatat jelas dari sumber-sumber lain, selain
dicatat dalam Injil Lukas (satu-satunya dari keempat Injil yang ditulis oleh
orang bukan-Yahudi) sebagai "sebuah kota Yahudi". Arimatea ini
biasanya diidentifikasikan dengan Ramla atau Ramataim-Zofim, di mana Daud
menemui Samuel, sebagaimana catatan (Kitab 1 Samuel pasal 19).
Referensi
Wikipedia - Yusuf dari Arimatea
Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga
Alkitab Indonesia
Baca juga:
Kisah Yesus | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar