Senin, 10 Januari 2022

Yusuf dari Nazaret

Yusuf menimang bayi Yesus
Yusuf menimang bayi Yesus

Pendahuluan 

"Yusuf", "Yusuf dari Nazaret", atau Santo Yusuf, adalah salah satu Tokoh Alkitab yang merupakan suami dari Maria dan ayah dari Yesus Kristus. Riwayatnya dicatat dalam Alkitab Perjanjian Baru.  Menurut Injil Matius, Yusuf disebut "Anak Daud", Karena beliau merupakan keturunan langsung dari Raja Daud. Pekerjaannya adalah tukang kayu. 


Kehidupan Yusuf 

1. Yusuf mempunyai tunangan yang merupakan seorang perawan bernama Maria 

Sebelum mereka hidup sebagai suami isteri, ternyata Maria mengandung seorang anak dari Roh Kudus.  Sebagai orang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. Tetapi dalam mimpi, Yusuf mendapat perintah dari malaikat Tuhan untuk jangan takut mengambil Maria sebagai istri-nya. Yusuf pun berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya. Yusuf mengambil  Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya Yesus. 

Tertulis pada Injil Matius 1:18-25 demikian: Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

 

2. Menjelang Maria melahiran anak 

Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah yang berisi bahwa seluruh rakyat Kekaisaran Romawi harus pulang ke kampung halaman nya masing-masing untuk mengikuti sebuah Sensus, Maka Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea, ke kota Betlehem di Yudea, supaya mendaftarkan diri mereka disana. Ketika mereka tiba di Kota Betlehem, Maria sudah hampir waktunya untuk bersalin. Maria akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan yang terdapat dalam kandang domba.  Yusuf pun menamakan Dia Yesus. 

Tertulis pada Injil Lukas 2:1-7 demikian: Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.  Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 

Pada Injil Matius 1:24-25 tertulis: Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

 

3. Pada hari kelahiran Yesus 

Para gembala mendapatkan berita kelahiran-Nya dari Malaikat Agung Gabriel, lalu mereka berangkat dan menjumpai Maria, Yusuf dan bayi tersebut yang sedang berbaring di dalam palungan. Ketika mereka melihat bayi tersebut, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 

Tertulis pada Injil Lukas 2:8-20, demikian: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.


4. Yesus disunat dan diserahkan kepada Tuhan 

Ketika genap waktu pentahiran bayi berusia 40 hari, menurut hukum Taurat Musa, Yusuf dan Maria membawa Yesus Kristus ke Bait Allah. 

Tertulis pada Injil Lukas 2:21-40, demikian: Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",  dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 


5. Penggenapan Pernyataan Roh Kudus kepada Simeon 

Tertulis pada Injil Lukas 2:25-35, demikian: Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

 

6. Penggenapan Pernyataan Roh Kudus kepada Hana 

Tertulis pada Injil Lukas 2:36-39, demikian: Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 


7. Kunjungan Orang Majus 

Sewaktu masih tinggal di Kota Betlehem, mereka dikunjungi oleh orang-orang Majus dari Timur yang datang untuk menyembah Yesus Kristus dan memberikan persembahan berupa Emas, Kemenyan dan Mur. 

Tertulis pada Injil Matius 2:1-12, demikian: Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.  Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

 

8. Penyingkiran ke Mesir 

Setelah orang-orang Majus itu berangkat pulang ke negerinya, Malaikat memberi tahu Yusuf dan Maria dalam mimpi bahwa Yesus Kristus dalam bahaya, sebab Raja Herodes hendak membunuh bayi tersebut. Yusuf pun membawa Yesus dan Maria lari ke Kerajaan Mesir. 

Tertulis pada Injil Matius 2:13-15, demikian: Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,  dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."


9. Kembali dari Mesir 

Setelah Raja Herodes meninggal Dunia. Yusuf membawa Maria dan Yesus Kristus tinggal di Kota Nazaret, Galilea. 

Tertulis pada Injil Matius 2:19-23, demikian: Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.


10. Yesus pada umur 12 tahun dalam Bait Allah 

Tertulis pada Injil Lukas 2:40-50, demikian: Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.  Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.


11. Yusuf hidup di Nazaret 

Tertulis pada Injil Lukas 2:51-52, demikian: Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.


12. Kematian Yusuf 

Menurut tradisi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, Yusuf telah meninggal dunia sebelum peristiwa Perkawinan di Kana.

 

13. Silsilah Yusuf 

Kitab Matius Pasal 1:1-17  memuat silsilah Yusuf dari Abraham sampai ke Yesus Kristus. Silsilah ini menunjukkan bahwa  Yusuf berasal dari keturunan Raja Daud. Kitab ini juga menyatakan bahwa Yusuf sebenarnya bukan ayah kandung Yesus Kristus. Namun secara hukum, Yusuf adalah ayah Yesus Kristus. Menurut Kitab Matius 1:1-17, Silsilah Yusuf terdiri dari 14 keturunan, yakni yang dimulai dari Abraham sampai ke Raja Daud. 14 keturunan dari Raja Daud hingga masa Pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari masa pembuangan ke Babel hingga Yesus Kristus sebagai anak Yusuf. 

Silsilah Yusuf
Silsilah Yusuf


Referensi

Wikipedia - Yusuf dari Nazaret

Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia


Baca juga:

Kisah Yesus

01

Riwayat Yesus Kristus

02

Nama dan Gelar Yesus Menurut Alkitab

03

Yusuf dari Nazaret

04

Bunda Maria

05

Adakah Saudara Yesus?

06

Kisah Pembaptisan Yesus

07

Setan Mencobai Yesus di Padang Gurun

08

Perjumpaan Yesus dengan Para Muridnya yang Pertama

09

Yesus Khotbah di Bukit

10

Zakheus si Cebol yang Panjat Pohon untuk Lihat Yesus

11

Mukjizat Yesus

12

Yesus Mengajar dengan Perumpamaan

13

Nikodemus pengikut Yesus yang penakut

14

Simon dari Kirene

15

Yusuf dari Arimatea

16

Kitab Injil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar