Yesus |
Ada
bagian Alkitab Perjanjian Baru yang terdapat tulisan saudara-saudara Yesus,
yaitu (a) Markus 6:3, (b) Matius 13:55, (c) Yohanes 7:3, (d) Kisah 1:14, (e) 1
Korintus 9:5. Mari kita pelajari bersama
bagian Alkitab tersebut.
1) Matius 33: 54 – 58
Setibanya
di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka.
Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan
kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya:
Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan
semuanya ada bersama kita? Jadi
dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Lalu
mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang
nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di
rumahnya." Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat
diadakan-Nya di situ.
2) Markus 6 : 1 – 6
Kemudian Yesus berangkat
dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada
hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub
ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya
itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang
demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses,
Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama
kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
3. Yohanes 7:1 - 18
Sesudah itu Yesus berjalan
keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana
orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari
raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Maka kata
saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke
Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau
lakukan.7:4 Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika
ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian,
tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
Sebab saudara-saudara-Nya
sendiri pun tidak percaya kepada-Nya. Maka jawab Yesus kepada mereka:
"Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu. Dunia tidak dapat
membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa
pekerjaan-pekerjaannya jahat. Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke
situ, karena waktu-Ku belum genap." Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Ia pun
tinggal di Galilea.
Tetapi sesudah
saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak
terang-terangan tetapi diam-diam. Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu
dan berkata: "Di manakah Ia?" Dan banyak terdengar bisikan di antara
orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula
yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." Tetapi tidak seorang
pun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap
orang-orang Yahudi.
Waktu pesta itu sedang
berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka heranlah
orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai
pengetahuan demikian tanpa belajar!" Jawab Yesus kepada mereka:
"Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah
mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah
ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Barangsiapa
berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi
barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada
ketidakbenaran padanya.
4. Kisah 1: 12 - 26
Maka kembalilah
rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya
seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah
mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan
Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius,
Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,
dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara
Yesus.
Pada hari-hari itu
berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu,
kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: "Hai
saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus
dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap
Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam
pelayanan ini." -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah
kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua
isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk
Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri
"Hakal-Dama", artinya Tanah Darah -- "Sebab ada tertulis dalam
kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada
penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus
ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul
dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari
baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk
menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
Lalu mereka mengusulkan
dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan
Matias. Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang
mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari
kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang
ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu
mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan
dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
5) Galatia 1: 18 - 24
Lalu,
tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku
menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi aku tidak
melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan
Yesus.
Di
hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak
berdusta. Kemudian aku pergi ke
daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh
jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu
menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak
dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
6) 1 Korintus 9: 1 - 12
Bukankah
aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan
kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? Sekalipun bagi orang
lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam
Tuhan adalah meterai dari kerasulanku. Inilah pembelaanku terhadap mereka yang
mengeritik aku.
Tidakkah
kami mempunyai hak untuk makan dan minum?
Tidakkah
kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami,
seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?
Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai hak untuk
dibebaskan dari pekerjaan tangan?
Siapakah
yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang
menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang
menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu? Apa yang
kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga
berkata-kata demikian? Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah
engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah
perhatikan? Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis,
yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik
dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
Jadi,
jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau
kami menuai hasil duniawi dari pada kamu? Kalau orang lain mempunyai hak untuk
mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih
besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung
segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil
Kristus.
Jadi, ada bagian Alkitab yang menulis Saudara Yesus. Adapun bagian
Alkitab yang terdapat tulisan Saudara Yesus adalah: (a) Markus 6:3, (b) Matius
13:55, (c) Yohanes 7:3, (d) Kisah 1:14, (e) 1 Korintus 9:5.
B. Bagian Alkitab manakah yang menunjukkan penolakan Saudara terhadap Yesus?
Menurut
Injil Sinoptik, dan khususnya Injil Markus, Yesus pada suatu waktu mengajar
kerumuman banyak orang dekat rumah keluarga-Nya (diasumsikan demikian karena
ada kaum keluarga-Nya), dan pada saat mereka mendengarnya, kaum keluarga Yesus
datang untuk melihat-Nya dan "mereka" (tidak diketahui siapa saja) mengatakan
bahwa Yesus "tidak waras lagi".
Kemudian
Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula,
sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal
itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi
(Markus 3:20-21).
Beberapa
akademisi mengusulkan pendapat bahwa penggambaran dalam Injil Markus tersebut,
mengindikasikan penolakan awal terhadap Yesus oleh keluarga-Nya.
Karl
Keating mengatakan bahwa dalam budaya Yahudi seorang adik (saudara kandung)
tidak pernah menegur, atau bahkan menasihati, saudara yang lebih tua atau kakak
mereka, sebab hal tersebut dipandang sebagai sikap yang sangat tidak hormat; tetapi
dalam teks Markus 3:21, dan juga dalam Yohanes 7:3-4,
"saudara-saudara" Yesus disebutkan melakukan hal tersebut.
Jadi, ada bagian Alkitab yang menulis penolakan saudara terhadap
Yesus dengan komentar “tidak waras lagi”. Hal ini mengindikasikan Saudara
tersebut bukan Saudara Kandung.
C. Bagian Alkitab manakah yang menunjukkan Yesus tidak punya Saudara?
Ada
beberapa peristiwa dalam Alkitab di mana keberadaan saudara-saudara ataupun
saudari-saudari Yesus tidak ditampilkan, misalnya saat Yesus hilang di Bait
Allah pada umur 12 tahun dan saat penyaliban-Nya. Hal ini digunakan untuk mendukung
pandangan bahwa "saudara-saudara" Yesus bukanlah adik-adik atau
saudara-saudara kandung. Mari kita pelajari bagian Alkitab ini.
1. Lukas 2 : 41 – 51
Tiap-tiap
tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus
telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim
pada hari raya itu. Sehabis hari-hari
perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem
tanpa diketahui orang tua-Nya.
Karena
mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,
berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum
keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka
tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan
semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala
jawab yang diberikan-Nya.
Dan
ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya
kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?
Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka:
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di
dalam rumah Bapa-Ku?"
Tetapi
mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang
bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan
ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
Lukas 2 : 41 – 51 melaporkan
kunjungan Maria, Yusuf, dan Yesus ke Bait Allah di Yerusalem ketika Yesus
berusia 12 tahun, tetapi tidak menyebutkan indikasi apa pun terkait
saudara-saudara biologis. Maria dan Yusuf bergegas tanpa keraguan sedikit pun
untuk kembali ke Yerusalem, ketika mereka menyadari Yesus hilang, di mana
mereka tentunya berpikir dua kali untuk melakukan hal tersebut seandainya ada
anak-anak lain (adik kandung Yesus) yang perlu diperhatikan juga.
2) Yohanes 19 : 23-42
Sesudah
prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu
membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan
jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya
satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain:
"Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita
membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah
hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka
membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas
jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya,
Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan
murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu,
inilah, anakmu!". Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah
ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Sesudah
itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia --
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!" Di
situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang,
yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan nyawa-Nya.
Karena
hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak
tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar --
maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya
kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah
prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang
lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri
yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia
mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya
genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan
dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang
kepada Dia yang telah mereka tikam."
Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi
karena takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia
diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu.
Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ.
Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran
minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Mereka
mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan
rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di
mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru
yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari
persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka
meletakkan mayat Yesus ke situ.
Injil
Yohanes 19 : 25 – 27 mencatat
perkataan Yesus di kayu salib, yaitu "Ibu, inilah anakmu!" dan
"Inilah ibumu!", kemudian menyatakan bahwa "sejak saat itu murid
itu menerima dia di dalam rumahnya".
Sejak
zaman para Bapa Gereja, pernyataan ini telah digunakan sebagai alasan bahwa
setelah kematian Yesus tidak ada anak kandung lainnya untuk merawat Maria,
sehingga Maria harus dipercayakan kepada murid tersebut.
Constantine
Zalalas berpendapat bahwa hal tersebut tentu bertentangan dengan kebiasaan
Yahudi bagi Yesus dengan memberikan ibu-Nya untuk dirawat oleh sang murid
seandainya Maria memiliki anak kandung lain yang masih hidup, karena putra
sulung selalu mengemban tanggung jawab atas ibunya.
Karl
Keating mengatakan, "Sulit untuk dibayangkan mengapa Yesus akan
mengabaikan hubungan keluarga dan membuat keputusan ini bagi ibu-Nya jika
keempatnya [Yakobus, Yoses/Yusuf, Yudas, Simon] adalah juga anak-anaknya".
Paus
Yohanes Paulus II menyampaikan bahwa perkataan "Inilah ibumu!"
merupakan tindakan mempercayakan murid tersebut kepada Maria untuk mengisi
kekosongannya sebagai seorang ibu akibat kematian putra satu-satunya di kayu
salib.
Jadi, berdasarkan Lukas 2 : 41 – 51, dan Yohanes 19 : 23 – 42,
yang disebut Saudara Yesus sebenarnya bukan Saudara Kandung.
Referensi
Wikipedia – Saudara Yesus
Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia
Gambar Yesus oleh Devanath dari Pixabay
Baca juga:
Kisah Yesus | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar