Maria |
Pendahuluan
Maria atau Bunda Maria (Aram: Maryām,
Bahasa Yunani Septuaginta: Mariam, Maria; bahasa Arab: Maryam) adalah Ibu Yesus
Kristus menurut Alkitab Perjanjian Baru. Maria merupakan tunangan yang kemudian
menjadi Istri Yusuf. Penganut Agama Kristen percaya bahwa Maria, yang saat itu
seorang Perawan, mengetahui dari Malaikat Gabriel, yakni, Utusan Allah, bahwa beliau
akan mengandung Sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus, anak dari Allah yang
hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus, lahir ke dunia ini untuk menebus dosa
manusia.
Catatan Injil tentang Maria
1. Maria merupakan kerabat dari Elizabet, Istri dari Imam Zakaria
Tertulis pada Injil Lukas 1:36
demikian, “Sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia
pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan
yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu”.
2. Maria tinggal di Kota Nazareth
Orang tua Maria telah mempertunangkan Maria dengan Yusuf dari keluarga Daud. Pada suatu hari, Malaikat Gabriel mewartakan kepada Maria bahwa beliau akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan Allah, dengan cara mengandungnya melalui mukjizat dari Roh Kudus.
Tertulis pada Injil Lukas 1:26-38 demikian: Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada
malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?". Jawab malaikat itu
kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi
akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut
kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam
bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan
dia.
3. Yusuf diberitahu oleh Malaikat Gabriel mengenai kehamilan Maria
Ketika Yusuf diberitahu oleh Malaikat Gabriel mengenai kehamilan Maria dalam sebuah mimpi, beliaupun terkejut, tetapi Malaikat itu berpesan agar Yusuf tidak gentar mengambil Maria sebagai Isterinya. Yusuf pun mematuhi perintah Malaikat tersebut dengan melengkapi ritus pernikahan itu.
Tertulis pada Injil Matius 1:18-25 demikian: Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia
mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan
berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah
yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang
anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti:
Allah menyertai kita.
Sesudah bangun dari
tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan
dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
4. Malaikat Gabriel memberitahukan kepada Maria bahwa Elizabet telah mengandung
Karena Malaikat Agung Gabriel telah memberitahukan kepada Maria bahwa Elizabet, yang sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung, maka Maria segera mengunjungi kerabatnya yang tinggal di kota Yuttah, Yudea.
Tertulis pada Injil Lukas 1:39-45 demikian: Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Dan ketika Elisabet
mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah
engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku
ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu
sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari
Tuhan, akan terlaksana."
5. Maria melahirkan Yesus
Pada suatu hari, Kaisar Octavius Agustus, yang merupakan seorang Kaisar dari Kekaisaran Romawi, mengeluarkan sebuah perintah, yang berisi bahwa seluruh rakyat Kekaisaran Romawi harus pulang ke kampung halamannya masing-masing untuk mengikuti sebuah sensus. Maria dan Yusuf harus pulang ke kampung halamannya, yakni, kota Betlehem. Sewaktu di Kota Betlehem, Maria sudah hampir waktunya bersalin. Merekapun mencari tempat penginapan. Tetapi, karena tidak ada lagi tempat penginapan, merekapun menempati kandang Domba. Disitulah Maria melahirkan seorang anak sulung yang diberi nama "Yesus".
Tertulis pada Injil Lukas 2:1-7 demikian: Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Pada Injil Matius 1:24-25 tertulis: Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai
isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya
laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
5. Maria hadir ketika Yesus mengubah air menjadi anggur
Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan dicobai oleh iblis di padang gurun, Maria hadir ketika Yesus mengerjakan mujizat pertamaNya di hadapan umum pada pesta pernikahan di Kana dengan mengubah air menjadi anggur berkat perantaraan Maria.
Pada Injil Yohanes 2 : 1 – 11 tertulis: Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan
itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun
mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah
dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu - dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik
sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea,
sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
6. Maria hadir ketika Yesus disalib
Maria hadir pada peristiwa penyaliban Yesus, berdiri di dekat "murid yang dikasihi Yesus" bersama saudarinya Maria Klopas, serta Maria Magdalena. Pada Matius 27:55 menambahkan "ibu anak-anak Zebedeus", yang diduga bernama Salome yang disebut-sebut dalam Markus 15:40, serta wanita-wanita lain yang telah mengikuti Yesus dari Galilea dan melayaniNya, seperti yang disebutkan dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Tertulis pada Matius 27:55-56 demikian: Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
Tertulis pada Markus 15:40 demikian: Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
Tertulis
pada Lukas 23:49 demikian: Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk
perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan
melihat semuanya itu.
Tertulis
pada Yohanes 19:25 demikian: Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria,
isteri Klopas dan Maria Magdalena.
6. Maria mengikuti Yohanes setelah Yesus disalib
Tertulis pada Yohanes 19:26-27 demikian: Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!". Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
6. Maria hadir saat pemilihan pengganti Yudas Iskariot
Menurut Kisah Para Rasul, sesudah kenaikan Yesus ke surga, kurang-lebih 120 jiwa berkumpul di Kamar Atas pada peristiwa terpilihnya Matias untuk mengisi posisi Rasul yang ditinggalkan Yudas Iskariot, di mana Maria adalah satu-satunya orang yang disebutkan namanya selain ke-12 rasul serta para kandidat.
Pada Kisah Para Rasul 1:13-26 tertulis: Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --."Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
Lalu mereka mengusulkan
dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan
Matias. Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang
mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari
kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang
ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu
mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan
dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
7. Kematian Maria
Kitab Injil tidak mencatat kematian
Maria. Menurut tradisi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, 15 tahun setelah
Yesus Kristus naik ke Surga, Maria meninggal dunia. Kematian Maria disaksikan
para Rasul Yesus Kristus. Ketika para Rasul Yesus Kristus membuka makam
tersebut, ternyata kosong. Sehingga mereka menyimpulkan bahwa Beliau telah
diangkat secara Jasmani dan Rohani ke Surga.
Referensi
Wikipedia – Bunda Maria
Alkitab Elektronik 2.00 – Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia
Baca juga:
Kisah Yesus | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar