Yesus Kristus |
1. Kisah kelahiran
a. Lahir di Betlehem
(Matius 1:18-25)
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
b. Dikunjungi Gembala Domba
di Betlehem
(Lukas 2:8-20)
Di daerah itu ada gembala-gembala yang
tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada
mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan." Dan tiba-tiba tampaklah
bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji
Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Setelah
malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala
itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem
untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada
kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan
bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka
melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka
tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang
dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala
perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala
itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar
dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada
mereka.
2. Usia 8 hari Yesus di sunat
(Lukas 2:21)
Dan ketika genap delapan hari dan Ia
harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat
sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
3. Yesus Usia 40 hari
a. Dibawa ke Bait Allah
di Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan
(Lukas 2:22-24)
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
b. Pertemuan dengan
Simeon dan Hana
(Lukas 2:25-39)
Adalah di Yerusalem seorang bernama
Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi
Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh
Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang
diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu,
dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan
hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,
katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang
dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang
yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi
umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang
dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria,
ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --,
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Lagipula
di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah
sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama
suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak
pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan
berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan
kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan
menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret
di Galilea.
c. Dikunjungi oleh Orang Majus
di Betlehem
(Mat 2:1-12)
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah
Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk
menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia
beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea,
karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah
Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang
akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Lalu
dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti
bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh
mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal
mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya aku pun datang menyembah Dia."
Setelah
mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang
mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas
tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat
bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak
itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat
harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan
dan mur.
Dan
karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka
pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
d. Sekeluarga lari ke
Mesir
(Mat 2:13-18)
Setelah orang-orang majus itu
berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata:
"Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan
tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari
Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak
itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana
hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh
nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
Ketika
Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat
marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan
ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi."
4. Usia Yesus sebelum 12
tahun, Kembali ke Nazaret
(Mat 2:19-23)
Setelah Herodes mati, nampaklah
malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: "Bangunlah,
ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka
yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu
serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa
Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke
sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya
di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut:
Orang Nazaret.
5. Usia 12 tahun, Yesus Mengunjungi
Bait Allah di Yerusalem
(Lukas 2:41-50)
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi
ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun
pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis
hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di
Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada
di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan
jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
Karena
mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari
Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk
di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat
heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Dan
ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya
kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?
Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka:
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di
dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya
kepada mereka.
6. Antara usia 12 - 30
tahun, Yesus Tumbuh besar di Nazaret
(Lukas 2:51-52)
Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke
Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua
perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah
hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
7. Pada Usia 30 tahun, Persiapan Pelayanan Yesus
a. Dibaptis di Sungai
Yordan oleh Yohanes Pembaptis pada usia 30 tahun
(Mat 3:13-17)
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
b. Dicobai oleh Iblis di Padang
Gurun
(Mat 4:1-11)
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kemudian
Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan
terantuk kepada batu." Yesus
berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan,
Allahmu!"
Dan
Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya:
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis
meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
8. Permulaan Pelayanan
Yesus
(Yoh 1:19 – 2:1). Injil Yohanes pasal 1 ayat 19 sampai pasal 2 ayat 1 mengandung catatan kronologis saksi mata.
a. Orang Yahudi dari
Yerusalem mengutus beberapa imam dan Lewi kepada Yohanes Pembaptis
(Yoh 1:19-28)
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!". Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
b. Yohanes Pembaptis
melihat Yesus datang kepadanya
(Yoh 1:29-35)
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
c. Dua murid Yohanes
Pembaptis, Yohanes dan Andreas mengikuti Yesus
(Yoh 1:36-40)
Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?". Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
d. Andreas membawa Simon
Petrus kepada Yesus
(Yoh 1:41-42)
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
e. Filipus dan Natanael
mengikut Yesus
(Yoh 1:43-51)
Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!". Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
f. Perkawinan di Kana,
Galilea, Yesus melakukan Mujizat Pertama
(Yohanes 2:1-11)
Pada hari ketiga ada perkawinan di
Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya
diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus
berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau
dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ
ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu:
"Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun
mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah
dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik
sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai
yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
9. Yesus ke Yerusalem
Yesus
datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah Yahudi:
a. Menyucikan Bait Allah,
mengusir Para Pedagang dan Penukar Uang
(Yohanes 2:14-23)
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi
sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya
pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang
duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait
Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
Aku."
Orang-orang
Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan
kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada
mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya
kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun
orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga
hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat
oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun
percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Dan
sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam
nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
b. Percakapan antara
Yesus dengan Nikodemus
(Yohanes 3:1-21)
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Nikodemus
menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab
Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal
itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami
ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak
menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu
tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan
kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga,
selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama
seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus
ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah
mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan
dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia
tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Dan
inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu,
supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa
melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa
perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
10. Yesus di Samaria
a. Dari Yudea kembali ke
Galilea melewati Samaria
(Yohanes 4:3-4)
Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. Ia harus melintasi daerah Samaria.
b. Percakapan antara
Yesus dengan perempuan Samaria
(Yohanes 4:5-42)
Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
Maka
kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi,
minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul
dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang
karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum!
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air
hidup." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya
timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah
Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada
kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan
ternaknya?"
Jawab
Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air
itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba
air."
Kata
Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah
mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal
ini engkau berkata benar."
Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu
katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
Kata
Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba,
bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan
sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam
roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah
itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami." Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang
berkata-kata dengan engkau."
Pada
waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang
bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata:
"Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan
dia?"
Maka
perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata
kepada orang-orang yang di situ: "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang
mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus
itu?" Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. Sementara
itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." Akan
tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu
kenal." Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain:
"Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" Kata
Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Bukankah
kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata
kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya
dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai
sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang
menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak
kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha
mereka."
Dan
banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena
perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang telah kuperbuat." Ketika orang-orang Samaria itu sampai
kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia
pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi
percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu:
"Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami
sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat
dunia."
11. Yesus di Galilea
a. Menyembuhkan anak
seorang Pegawai Istana
(Yohanes 4:46-54)
Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Ketika
ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar,
bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai
sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya:
"Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan
itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
b. Ditolak warga kampung halaman
sendiri di Nazaret
(Luk 4:16-31)
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Kemudian
Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan
mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai
mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan
kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia
ini anak Yusuf?"
Maka
berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini
kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di
tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di
Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan
kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel
ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya
kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada
salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat,
di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan
tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman,
orang Siria itu."
Mendengar
itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu
menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu
terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari
tengah-tengah mereka, lalu pergi. Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah
kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
c. Empat orang nelayan
menjadi murid Yesus, yaitu Simon Petrus, Andreas, Yohanes, dan Yakobus
(Mat 4:18-22)
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
d. Menyembuhkan Ibu Mertua
Petrus
(Markus 1:29-31)
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
e. Perjalanan pertama, Memberitakan
Firman di daerah Galilea
(Markus 1:35-39)
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
f. Keputusan Matius
menjadi murid Yesus
(Mat 9:9-13)
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
g. Yesus memilih
keduabelas muridNya
(Lukas 6:12-16)
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
h. Yesus menyampaikan
Khotbah di Bukit
(Luk 6:12-13, 17-49)
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.
Lalu
Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ
berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang
dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka
datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga
mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang
banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya
dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Lalu
Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang
miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu
yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu
yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika
karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan
mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah
pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga;
karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi
celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah
memperoleh penghiburanmu. Celakalah
kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang
sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah
kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang
mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
"Tetapi
kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah
baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk
kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu,
berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil
jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang
meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil
kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Dan
jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena
orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab
jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah
jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
Dan
jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan
menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun
meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama
banyak.
Tetapi
kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan
tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi
anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Hendaklah
kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah
kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu
menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah
dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang
dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang
kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Yesus
mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta
menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya,
tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. Mengapakah
engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada
saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu,
padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
"Karena
tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga
tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap
pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara
dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
Orang
yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik
dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang
jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
"Mengapa
kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku
katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta
melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan
--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali
dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan
banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh
dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak
melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa
dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah
kerusakannya."
i. Yesus diurapi dengan
minyak wangi oleh seorang perempuan berdosa
(Luk 7:36-50)
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa." Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
Dan
sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau
lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku
air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan
menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk
ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku
dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku
berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak
berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat
kasih."
Lalu
Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni. Dan mereka, yang
duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini,
sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada perempuan
itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
j. Yesus melakukan
perjalanan lagi di daerah Galilea
(Luk 8:1-3)
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
k. Yesus memberitakan
beberapa perumpamaan mengenai Kerajaan Sorga
(Markus 4:1-34)
Pada
suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak
yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu
yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di
darat, di tepi danau itu.
Dan
Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu
Ia berkata kepada mereka: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk
menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu
datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena
tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin
besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan
sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah,
hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada
yang seratus kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga
untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Ketika
Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia
tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia
Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam
perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat
ampun."
Lalu
Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau
demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu
menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu
ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan
mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman
itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan
tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan
karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di
tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini
dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di
tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu
berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan
ada yang seratus kali lipat."
Lalu
Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya
ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya
ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak
akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Lalu
Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi
kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang
tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."
Lalu
kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang
menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia
bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana
terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah,
mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya
dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit,
sebab musim menuai sudah tiba."
Kata-Nya
lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau
dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama
biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari
pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia
tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan
mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat
bersarang dalam naungannya."
Dalam
banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai
dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada
mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara
tersendiri.
l. Yesus meredakan badai
(Markus 4:35-41)
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?".
m. Yesus membangkitkan
anak perempuan Yairus yang mati
(Mat 9:18-26)
Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
Pada
waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita
pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena
katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata:
"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Ketika
Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling
dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak
mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak
itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.
Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu..
n. Yesus mengutus ke-12
murid, memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit
(Markus 6:6-13)
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
p. Yesus memberi makan
lima ribu orang
(Yoh 6:1-14)
Sesudah itu Yesus berangkat ke
seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong
mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang
diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan
duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah
dekat.
Ketika
Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak
berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di
manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu
dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak
dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar
tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong
kecil saja." Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon
Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima
roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak
ini?"
Kata
Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak
rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki.
Dan
setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka
pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan
dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu
melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah
benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
q. Yesus berjalan di atas
air
(Mat 14:22-33)
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Perahu
murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan
gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada
mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di
atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu
berteriak-teriak karena takut.
16. Yesus pergi ke kota
Tirus dan Sidon
(Mat 15:21-28)
Lalu
Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan
meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan
berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah
Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan
remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata
kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
17. Kembali ke Galilea
a. Yesus memberi makan
empat ribu orang
(Markus 8:1-9)
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
Lalu
Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh
roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang
banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat
atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan
sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa,
sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus
menyuruh mereka pulang.
b. Petrus mengakui Yesus
sebagai Anak Allah
(Luk 9:19-21)
Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."
Yesus
bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab
Petrus: "Mesias dari Allah." Lalu Yesus melarang mereka dengan keras,
supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
c. Yesus menjelaskan
kepada murid-murid mengenai kematian-Nya yang akan datang
(Luk 9:22-25)
Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
d. Yesus dimuliakan di Gunung
(Mat 17:1-13)
Enam hari kemudian Yesus membawa
Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik
ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. Lalu Yesus berubah
rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia
sedang berbicara dengan Dia.
Kata
Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu
untuk Musa dan satu untuk Elia."
Dan
tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan
dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Mendengar
itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus
datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah,
jangan takut!" Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat
seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung
itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan
itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang
mati."
Lalu
murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli
Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Jawab Yesus: "Memang
Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia
sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut
kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada
waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes
Pembaptis.
18. Ke Yerusalem
a. Yesus membayar bea
untuk Bait Allah
(Matius 17:24-27)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?". Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."
b. Yesus hadir pada hari
raya Pondok Daun
(Yohanes 7:1-53)
Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan. Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia." Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
Maka
jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu
ada waktu. Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku
bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat. Pergilah kamu ke
pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap." Demikianlah
kata-Nya kepada mereka, dan Ia pun tinggal di Galilea.
Tetapi
sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke
situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Orang-orang Yahudi mencari Dia di
pesta itu dan berkata: "Di manakah Ia?" Dan banyak terdengar bisikan
di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang
baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." Tetapi tidak seorang pun yang berani berkata
terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.
Waktu
pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka
heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai
pengetahuan demikian tanpa belajar!"
Jawab
Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi
dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia
akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari
diri-Ku sendiri. Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari
hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang
mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. Bukankah Musa yang
telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu
yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
Orang
banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha
membunuh Engkau?". Jawab Yesus kepada mereka: "Hanya satu perbuatan
yang Kulakukan dan kamu semua telah heran. Jadi: Musa menetapkan supaya kamu
bersunat -- sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek
moyang kita -- dan kamu menyunat orang pada hari Sabat! Jikalau seorang
menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa
kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia
pada hari Sabat. Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah
dengan adil."
Beberapa
orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan
lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa
kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah
Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana
Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
Waktu
Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu
tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi
Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku
datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Mereka
berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab
saat-Nya belum tiba. Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya
kepada-Nya dan mereka berkata: "Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan
mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia
ini?" Orang-orang Farisi mendengar orang banyak membisikkan hal-hal itu
mengenai Dia, dan karena itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menyuruh
penjaga-penjaga Bait Allah untuk menangkap-Nya.
Maka
kata Yesus: "Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu dan sesudah
itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku. Kamu akan mencari Aku,
tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat datang ke tempat
di mana Aku berada."
Orang-orang
Yahudi itu berkata seorang kepada yang lain: "Ke manakah Ia akan pergi,
sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Dia? Adakah maksud-Nya untuk pergi
kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yunani, untuk
mengajar orang Yunani? Apakah maksud perkataan yang diucapkan-Nya ini: Kamu
akan mencari Aku, tetapi kamu tidak akan bertemu dengan Aku, dan: Kamu tidak
dapat datang ke tempat di mana Aku berada?"
Dan
pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh
yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum
datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Beberapa
orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu,
berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." Yang lain
berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan,
Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias
berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu
tinggal." Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
Beberapa
orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang
berani menyentuh-Nya. Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala
dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak
membawa-Nya?" Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang
manusia berkata seperti orang itu!" Jawab orang-orang Farisi itu kepada
mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara
pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang
Farisi? Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah
mereka!"
Nikodemus,
seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada
mereka: "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar
dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?". Jawab mereka:
"Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan
tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Lalu mereka pulang,
masing-masing ke rumahnya.
c. Yesus dan perempuan
yang berzinah
(Yohanes 8:2-11)
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Mereka
mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk
menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri
lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia
membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi
setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang,
mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan
itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya:
"Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum
engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus:
"Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi
mulai dari sekarang." Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak,
kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
d. Yesus menyembuhkan
orang yang buta sejak lahir
(Yohanes 9:1-41)
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?". Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Setelah
Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu
dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam
artinya: "Yang diutus."
Maka
pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah
melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai
pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?". Ada
yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata:
"Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata:
"Benar, akulah itu." Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu
menjadi melek?"
Jawabnya:
"Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku
dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi
dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat." Lalu mereka berkata
kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu." Lalu
mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun
hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari
Sabat.
Karena
itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek.
Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh
diriku, dan sekarang aku dapat melihat." Maka kata sebagian orang-orang
Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara
hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa
dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di
antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau,
apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya:
"Ia adalah seorang nabi."
Tetapi
orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat
melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya dan bertanya kepada mereka:
"Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu
bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?" Jawab orang tua itu: "Yang
kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta, tetapi
bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan
matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa,
ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri." Orang tuanya berkata
demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang
Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias,
akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah
dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."
Lalu
mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya:
"Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang
berdosa." Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu;
tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat
melihat." Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu?
Bagaimana Ia memelekkan matamu?" Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu,
dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi?
Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?" Sambil mengejek mereka berkata kepadanya:
"Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu, bahwa
Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari
mana Ia datang." Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu
tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku. Kita
tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang
yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak
pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau
orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."
Jawab
mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak
mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa ia
telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata:
"Percayakah engkau kepada Anak Manusia?". Jawabnya: "Siapakah
Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." Kata Yesus kepadanya:
"Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan
engkau, Dialah itu!" Katanya:
"Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Kata
Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa
yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat,
menjadi buta." Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang
berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa
kami juga buta?" Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta,
kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah
dosamu."
19. Yesus ke
Betania
a. Yesus mengunjungi
Maria dan Marta
(Lukas 10:38-42)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
b. Yesus membangkitkan
Lazarus yang mati
(Yohanes 11:1-45)
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
Ketika
Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak
Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan
Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal
dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata
kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Murid-murid
itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba
melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam
dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk,
karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Demikianlah
perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara
kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari
tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia
tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti
mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena
itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi
syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu,
supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
Lalu
Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid
yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan
Dia." Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari
berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya.
Di
situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur
mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus
datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan,
sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun
aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau
minta kepada-Nya."
Kata
Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya:
"Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir
zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah
engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa
Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Dan
sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik
kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu
Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum
sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.
Ketika
orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk
menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka
mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di
situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia
di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ketika
Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di
manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan
lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi:
"Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
Tetapi
beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" Maka
masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah
gua yang ditutup dengan batu.
Kata
Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu,
berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka
mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu,
bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang
berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Dan
sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus,
marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan
tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain
peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia
pergi."
Banyak
di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan
sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
20. Yesus Ke daerah Yudea
a. Yesus memulai
perjalanan akhir menuju Yerusalem
(Lukas 17:11)
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem
Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea
b. Yesus memberkati anak-anak
kecil
(Markus 10:13-16)
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
c. Yesus bicara kepada
orang muda yang kaya
(Lukas 18:18-30)
Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu." Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
Mendengar
itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus
kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah
ke mari dan ikutlah Aku." 18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu,
ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
Lalu
Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui
lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Dan
mereka yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?" Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia,
mungkin bagi Allah."
Petrus
berkata: "Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut
Engkau." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya,
isterinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya, akan menerima
kembali lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan
menerima hidup yang kekal."
d. Yesus kembali
menubuatkan kematian dan kebangkitan-Nya
(Matius 20:17-19)
Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem,
Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di
tengah jalan: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan
diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan
menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan
disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."
21. Yesus di Yerikho
a. Yesus menyembuhkan
Bartimeus yang buta
(Markus 10:46-52)
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya
di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis
yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika
didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru:
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya
ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah
aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka
memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu,
berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera
berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang
kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu:
"Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga
melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
b. Yesus bicara kepada
Zakheus
(Lukas 19:1-10)
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Ketika
Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus,
segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
Tetapi
semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang
di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali
lipat."
Kata
Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini,
karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang."
22. Yesus di
Betania
Enam
hari sebelum Paskah Yahudi:
a. Yesus kembali ke
Betania, mengunjungi Maria dan Martha
(Yohanes 11:55-12:1)
Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia. Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
b. Yesus diurapi dengan
minyak wangi
(Yohanes 12:2-11)
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar
dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Hal itu dikatakannya
bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia
adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang
dipegangnya.
Maka
kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari
penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak
akan selalu ada pada kamu."
Sejumlah
besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan
hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk
membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka
dan percaya kepada Yesus.
23. Minggu Terakhir Sebelum Penyaliban
Minggu
Sengsara. Selama 4 hari terakhir hidup-Nya Yesus berada di Yerusalem dan
bermalam di Bukit Zaitun
a. Yesus memasuki
Yerusalem dalam suasana meriah
(Yoh 12:12-19)
Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!". Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
Mula-mula
murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia. Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika
Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang
mati, memberi kesaksian tentang Dia. Sebab itu orang banyak itu pergi
menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.
Maka
kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri,
bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti
Dia."
b. Yesus mengutuk pohon
ara
(Mat 21:18-22)
Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?"
Yesus
menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan
tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan
pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah
dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
c. Yesus kembali
menyucikan Bait Allah
(Markus 11:15-19)
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!". Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
d. Orang Farisi
menanyakan dari mana Yesus peroleh kuasa
(Markus 11:27-33)
Lalu Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua, dan bertanya kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Baptisan Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia? Berikanlah Aku jawabnya!"
Mereka
memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan:
Dari sorga, Ia akan berkata: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya
kepadanya? Tetapi, masakan kita katakan: Dari manusia!" Sebab mereka takut
kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul
seorang nabi.
Lalu
mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada
mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa
manakah Aku melakukan hal-hal itu."
e. Yesus mengajar di Bait
Allah
(Luk 20:1, Luk 9-21:4)
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ.
Lalu
Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang banyak: "Seorang membuka
kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama. Dan ketika sudah tiba
musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya
mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap
itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa. Sesudah itu
ia menyuruh seorang hamba yang lain, tetapi hamba itu juga dipukul dan
dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa. Selanjutnya
ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu
dilemparkan ke luar kebun itu.
Maka
kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? Aku akan menyuruh
anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap
itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari
kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita. Lalu mereka melemparkan
dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan
oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka?
Ia
akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, dan mempercayakan kebun
anggur itu kepada orang-orang lain." Mendengar itu mereka berkata:
"Sekali-kali jangan!"
Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata:
"Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan telah menjadi batu penjuru? Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia
akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
Lalu
ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha menangkap Dia pada saat itu
juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan
perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang banyak. Ahli-ahli Taurat dan
imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata
yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan
suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.
Orang-orang
itu mengajukan pertanyaan ini kepada-Nya: "Guru, kami tahu, bahwa segala
perkataan dan pengajaran-Mu benar dan Engkau tidak mencari muka, melainkan
dengan jujur mengajar jalan Allah. Apakah kami diperbolehkan membayar pajak
kepada Kaisar atau tidak?"
Tetapi
Yesus mengetahui maksud mereka yang licik itu, lalu berkata kepada mereka: "Tunjukkanlah
kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?" Jawab
mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada
Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Dan
mereka tidak dapat menjerat Dia dalam perkataan-Nya di depan orang banyak.
Mereka heran akan jawab-Nya itu dan mereka diam.
Maka
datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya
kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah
ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang
isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin
dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah
tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati
dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan
oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu,
mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun
mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang
itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah
beristerikan dia."
Jawab
Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi
mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan
dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab
mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka
adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya
orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di
mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah
orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang
hidup."
Mendengar
itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." Sebab
mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Tetapi
Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa
Mesias adalah Anak Daud? Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan
telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat
musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi Daud menyebut Dia Tuannya,
bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Ketika
semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Waspadalah
terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan
suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di
rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah
janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.
Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
Ketika
Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan
mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin
memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
Lalu
Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi
lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi
persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,
bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
f. Orang Farisi mulai
menyusun rencana penangkapan Yesus
(Lukas 22:1-6)
Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.
Maka
masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas
murid itu. Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala
pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan
Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan
sejumlah uang kepadanya.
Ia
menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk
menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.
24. Hari Penyaliban Yesus, tanggal 14 Nisan
Tanggal
14 Nisan dalam kalender Yahudi dimulai dari malam hari setelah matahari
terbenam, sampai besok sore menjelang matahari terbenam.
a. Yesus mengadakan
Perjamuan Terakhir
(Markus 14:12-26)
Pada hari pertama dari hari raya Roti
Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus
berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk
mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
Lalu
Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana
kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan
katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah
ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan
murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang
besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan
perjamuan Paskah untuk kita!"
Maka
berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua
seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Setelah
hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Ketika
mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia
yang makan dengan Aku." Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang
berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
Ia
menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia
yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang
akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah
orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang
itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Dan
ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap
berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata:
"Ambillah, inilah tubuh-Ku."
Sesudah
itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan
mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka:
"Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur
sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah."
b. Yudas Iskariot
mengkhianati Yesus
(Markus 14:10-11)
Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
c. Yesus menasihati dan
menghibur murid-murid-Nya
(Yohanes 14:1-16:33)
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Kata
Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi
bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal
Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata
Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah
cukup bagi kami." Kata Yesus
kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau
tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa;
bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah
engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan
kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku
di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena
pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu
minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."
"Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta
kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya
Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat
menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Aku
tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal
sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku,
sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu,
bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa
memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan
barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan
mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Yudas,
yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka
Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Jawab
Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku
akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan
dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman
yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus
Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan
kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa
yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata
kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu
mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku,
sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya
kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Tidak
banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan
ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku
mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang
diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
"Akulah
pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku
yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih
karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar
seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan
ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau
kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa
saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku." "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga
Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Jikalau
kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku
menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu
Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi
penuh.
Inilah
perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi
kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat
apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku
tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh
tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan
kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan
kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah
perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
"Jikalau
dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada
kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai
miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu
dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Ingatlah
apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari
pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya
kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti
perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku,
sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
Sekiranya
Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak
berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka! Barangsiapa
membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.
Sekiranya
Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah
dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun
mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.
Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi:
Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Jikalau
Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi,
karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." "Semuanya ini
Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan
dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu
akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian,
karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini
Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah
mengatakannya kepadamu."
"Hal
ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih
bersama-sama dengan kamu, tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah
mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke
mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu
hatimu berdukacita.
Namun
benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku
pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang,
Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa,
karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi
kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa
dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi
sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi
segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab
Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Segala
sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku." "Tinggal
sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan
kamu akan melihat Aku."
Mendengar
itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah
artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku
dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada
Bapa?" Maka kata mereka: "Apakah artinya Ia berkata: Tinggal sesaat
saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya."
Yesus
tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada
mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang
Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan
tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu
akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Seorang
perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan
anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa
seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi
dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan
tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan
pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan
diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
Sampai
sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan
menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan
kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan,
tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
Pada
hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa
Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu
telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari
Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi
kepada Bapa."
Kata
murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau
tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala
sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya,
bahwa Engkau datang dari Allah."
Jawab
Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang,
bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya
sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri,
sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh
damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi
kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
d. Yesus di Taman
Getsemani
(Mat 26:36-46)
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka
Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah
itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur.
Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Lalu
Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau
cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!" Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang
tidur, sebab mata mereka sudah berat.
Ia
membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan
mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan
berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya
sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah,
marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."
e. Yesus ditangkap dan
dibawa menghadap Imam Hanas, Imam Besar Kayafas dan Mahkamah Agama
(Luk 22:47-23:25)
Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya. Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?"
Ketika
mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi,
berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan
pedang?" Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus
telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia
menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
Maka
Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah
serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: "Sangkamu Aku ini
penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di
tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi
inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu." Lalu Yesus ditangkap
dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus
mengikut dari jauh.
Di
tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk
mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba
perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya, lalu berkata:
"Juga orang ini bersama-sama dengan Dia." Tetapi Petrus menyangkal,
katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia!" Tidak berapa lama kemudian
seorang lain melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari
mereka!" Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak!" Dan
kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh,
orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea." Tetapi
Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan."
Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah
berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga
kali menyangkal Aku." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Dan
orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka
menutupi muka-Nya dan bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang memukul
Engkau?" Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya.
Dan
setelah hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke Mahkamah Agama
mereka, katanya: "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada
kami." Jawab Yesus: "Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun
kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun
kamu tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah
kanan Allah Yang Mahakuasa."
Kata
mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus:
"Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah." Lalu kata mereka:
"Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari
mulut-Nya sendiri."
f. Petrus menyangkal Yesus
tiga kali
(Lukas 22:54-62)
Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya, lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan Dia." Tetapi Petrus menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia!"
Tidak
berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: "Engkau juga
seorang dari mereka!" Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak!"
Dan
kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh,
orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea." Tetapi
Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan."
Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah
berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga
kali menyangkal Aku." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
g.Yesus dibawa menghadap
Pontius Pilatus kemudian Herodes
(Lukas 23:1-12)
Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja." Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
Kata
Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak
mendapati kesalahan apa pun pada orang ini." Tetapi mereka makin kuat
mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh
Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
Ketika
Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. Dan ketika
ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap
Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. Ketika Herodes melihat
Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia
sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus
mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi
Yesus tidak memberi jawaban apa pun.
Sementara
itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan
tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya
menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu
mengirim Dia kembali kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah
Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
h. Penyaliban dan
kematian Yesus
(Luk 23:13-56)
Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.
Tetapi
mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi
kami!" Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu
pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.
Sekali
lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin
melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya:
"Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"
Kata
Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya
telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati
pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu
melepaskan-Nya."
Tetapi
dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan
akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya
tuntutan mereka dikabulkan.
Dan
ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan
pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada
mereka untuk diperlakukan semau-maunya.
Ketika
mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene,
yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya
dipikulnya sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di
antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
Yesus
berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem,
janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan
anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah
perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya
tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah
menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang
berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu
kering?"
Dan
ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati
bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak,
mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang
seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
Yesus
berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Orang
banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia,
katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan
diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga
prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam
kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi,
selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah
raja orang Yahudi".
Seorang
dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau
adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang
menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah,
sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab
kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini
tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah
akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Ketika
itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah
itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci
terbelah dua.
Lalu
Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya.
Ketika
kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:
"Sungguh, orang ini adalah orang benar!" Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang
berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah
mereka sambil memukul-mukul diri.
Semua
orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang
mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
i. Yesus dikubur
(Luk 23:50-66)
Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
Dan
sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu
membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum
pernah dibaringkan mayat. Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir
mulai.
Dan
perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut
serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Dan
setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat
menurut hukum Taurat.
25. Kebangkitan Yesus - Hari Minggu Paskah
a. Kuburan Yesus
ditemukan dalam keadaan kosong
(Yoh 20:1-10)
Pada hari pertama minggu itu,
pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu
dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan
Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada
mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di
mana Ia diletakkan."
Maka
berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari
bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus
sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain
kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
Maka
datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia
melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di
kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di
tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang
lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama
itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus
bangkit dari antara orang mati. Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.
b. Maria Magdalena
melihat Yesus di kebun
(Yoh 20:11-18)
Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Sesudah
berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ,
tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu,
mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang
itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan
yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya
aku dapat mengambil-Nya."
Kata
Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya
dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya:
"Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi
pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang
Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Maria
Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat
Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
c. Yesus menampakkan diri
kepada perempuan-perempuan lain yang ke kubur
(Matius 28:8-10)
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
Tiba-tiba
Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka
mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada
mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku,
supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
d. Yesus menampakkan diri
kepada dua murid dalam perjalanan luar kota
(Luk 24:13-35)
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
Ketika
mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu
yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus
berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu
berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
Seorang
dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya
orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada
hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?"
Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah
seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan
di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin
kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan
bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu
terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami:
Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu
mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka
malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami
telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan
perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
Lalu
Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu,
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Lalu
Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab
Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati
kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan
perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah
bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir
terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Waktu
Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata
mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata
mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab
Suci kepada kita?"
Lalu
bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati
kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman
mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah
menampakkan diri kepada Simon."
Lalu
kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan
bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
e. Yesus menampakkan diri
kepada Simon Petrus atau Kefas
(Lukas 24:34 ; 1 Korintus 15:5)
□
Kata
mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri
kepada Simon."
□ Bahwa
Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya.
f. Yesus menampakkan diri
kepada 10 murid tanpa Tomas
(Yoh 20: 19-24)
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Maka
kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah
berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau
kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa
orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
26. Hari Minggu 7 hari kemudian
□
Yesus menampakkan diri kepada 11 murid
termasuk Tomas
(Yoh 20:26-31)
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Tomas
menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya:
"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah
mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
27. Hari Minggu berikutnya
a. Yesus menampakkan diri
kepada Sejumlah murid di Galilea
(Yohanes 21:1-25)
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Ketika
hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak
tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah
kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
Maka
kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu,
maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat
menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Maka
murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan."
Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya,
sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain
datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua
ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
Ketika
mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata
Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap
itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh
ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun
sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Kata
Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara
murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?"
Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti
dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati.
Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata
Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan
hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan
memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku."
Ketika
Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti
mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat
Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan
Engkau?" Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus:
"Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
Jawab
Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." Maka tersebarlah
kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi
Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati,
melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu."
Dialah
murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya
dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi
yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu
per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus
ditulis itu.
b. Yesus menampakkan diri
kepada Lima ratus orang sekaligus
(1 Korintus 15:3-6)
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
Sesudah
itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima
ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
c. Yakobus (saudara Yesus) dan semua rasul (1 Korintus
15:7)
□ Selanjutnya Ia
menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
28. Kenaikan Yesus ke Surga
Empat
puluh hari setelah kebangkitan-Nya dan sepuluh hari sebelum hari Pentakosta:
a. Yesus menampakkan diri kepada sejumlah murid pada hari
Yesus akan terangkat naik ke sorga (Kisah Para Rasul 1:1-8)
Hai
Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang
dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia
telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada
mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan
banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia
berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan
Allah.
Pada
suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka
meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji
Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab
Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan
Roh Kudus."
Maka
bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa
ini memulihkan kerajaan bagi Israel?".
Jawab-Nya:
"Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa
sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
b. Kenaikan Yesus ke sorga (Kisah Para Rasul 1:9-12)
Sesudah
Ia mengatakan demikian: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea
dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika
mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua
orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai
orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang
terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Maka
kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,
yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
29. Setelah Kenaikan Yesus
a. Yesus menampakkan diri
kepada Saulus, yang kemudian bernama Paulus, dalam perjalanan ke Damaskus
(Kisah Para Rasul 9:1-6, 1 Korintus 15:8)
□ Kisah
Para Rasul 9:1-9
Sementara itu berkobar-kobar hati
Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi
di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti
Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam
perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya
memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah
olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?"
Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah
ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus
kauperbuat." Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena
mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun. Saulus
bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat
apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak
dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
1
Korintus 15:8-10
Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
b. Yesus menampakkan diri
kepada Yohanes, peristiwa yang dicatat dalam kitab Wahyu kepada Yohanes
(Yohanes 1:1-20)
Inilah
wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera
terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya,
Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Yohanes telah bersaksi
tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus,
yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka
yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis
di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya -- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan,
menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa
sampai selama-lamanya. Amin.
Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang
telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. "Aku
adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang, Yang Mahakuasa."
Aku,
Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam
ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena
firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku
mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan
kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke
Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
Lalu
aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku
berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah
kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya
sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Kepala dan
rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala
api. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian;
suara-Nya bagaikan desau air bah. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh
bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan
wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Ketika
aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang
mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang
segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah
kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. Dan
rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh
kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan
ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kronologi_kehidupan_Yesus
Alkitab Elektronik 2.0.0 – Alkitab Terjemahan Baru © 1974 –
Lembaga Alkitab Indonesia
Gambar oleh cocoparisienne dari Pixabay
Baca juga:
Kisah Yesus | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar